Kamis, 31 Agustus 2017

ANUGERAH MELAHIRKAN SYUKUR


How are you today...?
1 Timotius 1:12-17
Nats: ayat 15
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya, “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 18-20

Ada sebuah ungkapan: Gratia (anugerah) melahirkan gratitude(syukur). Kesadaran akan anugerah Tuhan dalam kehidupan kita akan menghasilkan limpahan ucapan syukur. Ketika anugerah tidak disadari, kita bisa menganggap banyak hal memang sudah sepatutnya kita terima, dan rasa syukur pun berangsur pudar.

Pernyataan Paulus yang baru saja kita baca menunjukkan kesadarannya yang sangat kuat akan anugerah Tuhan dalam hidupnya. Ia adalah orang yang menyetujui perajaman martir pertama, Stefanus. Lalu, ia mengancam dan menangkapi para pengikut Kristus (lihat Kisah Para Rasul 8:1; 9:1- 2). Ia penghujat dan penganiaya, seorang yang ganas (ayat 13). Namun, Tuhan berkenan menampakkan diri kepadanya, mengubah hidupnya, dan memercayakan pelayanan pemberitaan Injil kepadanya. Paulus tidak sedang membanggakan masa lalunya yang penuh dosa. Ia tengah dipenuhi rasa syukur yang lahir dari limpahnya anugerah Tuhan (ayat 14). Orang boleh memandangnya sebagai seorang rasul besar, pengkhotbah hebat, tetapi ia sadar betul ia hanyalah seorang pendosa besar yang mendapat kasih karunia Tuhan (15-16).

Kita perlu terus mengingatkan diri bahwa kesempatan melayani Tuhan adalah kasih karunia, bukan sesuatu yang bisa kita lakukan karena kita lebih baik atau lebih mampu dari orang lain. Kita bahkan tidak bisa menyebut pelayanan sebagai balas budi atas anugerah-Nya, sebab kemurahan Tuhan tidak dapat kita tukar atau ganti dengan ragam kebaikan kita. Biarlah anugerah Tuhan sekali lagi melahirkan syukur di hati kita, dan menggerakkan kita untuk melayani-Nya.


Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 31 Agustus 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

Rabu, 30 Agustus 2017

KRISTOLOGI




KRISTOLOGI
Dari Buku Pengajaran Dasar GBI.
Oleh : Gelphy Nartha Sambira




Dalam pengakuan iman Gereja Bethel Indonesia dikatakan “Yesus Kristus adalah Anak Allah yang tunggal yang dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus. Bahwa Yesus telah disalibkan, mati, dikuburkan, dandibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati. Bahwa Ia telah naik ke-Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan, Juruselamat, dan pengantarakita”.
Dari pengakuan iman ini dapat kita jabarkan pokok pembahasan tentang Yesus Kristus.


I.                   NAMA YESUS KRISTUS

Yesus (Jehoshua) yang berarti sang penyelamat (Juruselamat) nama ini adalah pemberian malaikat Allah seperti tertulis dalam Matius 1:21. Dan juga nama Yesus menunjukkan kepada kita hubungan yang langsung dengan sejarah serta bahasa bangsa Israel: Yesus orang Nasaret itu adalah seorang Yahudi yang hidup pada suatu waktu dan dalam suatu lingkaran tertentu.

Kristus (KRISTOS) dalam PB sejajar dengan Mesias pada PL yang artinya “the anointed one” - Dia yang diurapi”. Seperti seorang raja ataupun imam bagi jabatannya (Kel. 29:7 ;Im. 4:3; Hak. 9:8 ; 1Sam. 9:16; 10:1 ; 2Sam. 19:10. Raja disebut “orang yang diurapi Allah” (1Sam 24:7).


II.                KE-ILLAHIAN YESUS

“Anak Allah” menunjukkan hubungan yang sangat dekat antara Yesus dengan Allah Bapa. Nama Anak Allah sering digunakan sehubungan dengan keberadaan ke-Allahan-Nya dan pekerjaan Illahi-Nya (Luk. 1:35). Selain itu nama Anak Allah juga berhubungan dengan ke-Trinitasan (Mat. 11:27; 14:28-33; 16:16; 21:33-46; 22:41-46). Hubungan antara Bapa dan Yesus adalah unik, karena bersifat kekal (Yoh. 17:1-5).


Bukti tentang ke-Illahian Yesus:
Ø  Gelar ANAK ALLAH yang banyak dicatat oleh penulis Alkitab (Kis. 8:37; 2Kor. 1:19 ; Gal. 2:20, Ef. 4:31) menunjukkan ke-IllahianYesus.
Ø  Ia adalah Firman dan Firman itu adalah Allah (Yoh. 1:1)
Ø  Ia mampuh mengampuni dosa
Ø  Setanpun mengakui Yesus adalah Anak  Allah (Pengusiran orang yang kerasukan setan di Gadara)
Ø  Ia mati dan bangkit pada hari yang ketiga, membuktikan Ia sebagai Allah yang hidup.
Ø  Ia disembah oleh orang-orang (Mat. 2:2)


III.             KEMANUSIAAN YESUS

1.    Inkarnasi

Istilah Inkarnasi berasal dari kata latin“incarnatio” yang berarti “in the flesh” (in=masuk kedalam) dan (caro/carnis/flesh=daging). Jadi inkarnasi adalah Kristus (Allah) masuk kedalam daging atau Allah menjadi manusia (Yoh. 1:14 ; Rom. 8:3 ; 1Tim. 3:16 ; 1Yoh. 4:2 ; 2Yoh 7) dalam Yohanes 1:14 menekankan dua segi dari inkarnasi:

a)     Inkarnasi bermaksud untuk menyatakan bahwa Firman Allah telah menjadi daging, dengan kata lain “Allah benar-benar menjadi manusia”.
b)     Inkarnasi menunjukkan bahwa Ia telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba (Fil 2:6,7).

Makna inkarnasi
1.      Inkarnasi adalah inisiatif Allah
2.      Inkarnasi menunjukkan kasih Allah kepada manusia
3.      Inkarnasi sebagai cara Allah untuk berkomunikasi dengan manusia
4.      Inkarnasi menunjukkan gambaran Allah yang sempurna dalam diri Yesus bagi manusia
5.      Inkarnasi mengarahkan korban pendamaian
6.      Inkarnasi mengarahkan pada konsep Imam Besar sebagai perantara Allah dan manusia


2.    Bukti lain tentang kemanusiaan Yesus adalah;
Ø  Memiliki keadaan sama persis dengan keadaan manusia lain (lapar, haus, marah, sedih, dll).
Ø  Struktur tubuh-Nya sama dengan manusia yang lain (darah, daging). Ia memiliki silsilah yang menunjukkan akan keadaannya sebagai manusia.
Ø  Sebagai manusia kodratnya-pun terlihat dimana Ia mengeluarkan darah sewaktu dalam penyiksaan, mati dan dikuburkan.
Ø  Namun sebagai manusia ia berbeda dengan manusia yang lain, perbedaannya terletak pada “Ia sebagai manusia yang tidak berdosa”.
3.    Bukti Ketidak berdosaan Yesus adalah:
a)     Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa
b)     Padawaktu Ia dibaptis bukan sebagai tanda pertobatan-Nya, melainkan Ia dibaptis untuk menggenapi seluruh kebenaran “sekaligus Ia sebagai orang Yahudi mentaati adat dan kebiasaan disana.
c)      Yesus selalu menang dalam mengatasi pencobaan (Mat. 16:23), hal ini membuktikan bahwa Yesus tidak tenggelam dan hanyut dalam dosa.
d)     Pengakuan-pengakuanYesus sendiri (Akulah terang dunia: Yoh 8:12, Ia dan Bapa adalah satu: Yoh 10:30) mengidensifikasikan bahwa Ia tidak berdosa.
e)     Yohanes memberikan argumentasi  “di dalam Dia tidak ada dosa (1Yoh . 3)
f)       Dalam doa para murid-Nya “Kis. 4:24 disebutkan- Yesus hamba Mu yang kudus” membuktikan ketidakberdosaan-Nya.
g)     Paulus menyimpulkan dalam 2Korintus 5:21 “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita”.
h)     Ibrani 4:15 “dalam menghadapi pencobaan, hanya tidak berbuat dosa.”
i)       Petrus menggambarkan Yesus sebagai orang  yang tidak berdosa dengan menyebut  “darah anak domba yang tak dosa dan bercacat  (1Pet. 1:19).
Makna Theologis dari ketidak berdosaan Yesus:
1.      Hubungannya dengan inkarnasi (menjadi manusia), bukan berarti Ia harus terlibat dalam dosa tetapi dengan tujuan Ia harus menjadi manusia yang diselamatkan adalah manusia dan dengan Ia menjadi manusia Allah bisa berkomunikasi langsung dengan manusia.
2.      Justru dalam kaitannya tentang ketidakberdosaan Yesus, makna Theologisnya mengarah kepada ketaatannya kepada misi Bapa.
3.      Ketidak berdosaan Yesus menujukkan Dia sebagai Allah
4.      Kita tidak bias memisah-misahkan ke-Illahian dan kemenusiaan Yesus secara tajam karena hal itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.


IV.              JABATAN-JABATAN YESUS:

1.        Sebagai Raja
Kewajiban raja adalah memerintah, melindungi dan memelihara rakyatnya. Untuk melindungi rakyatNya Yesus Kristus telah berperang melawan Kerajaan Kegelapan, hingga Ia menang. Kristus menjadi kepala dan raja yang memerintah dan lebih tepat ia sebagai Raja Rohani yang akan datang terus memerintah sampai selamanya.

2.        Sebagai Nabi
Nabi adalah orang yang dipanggil untuk menjadi mulut Allah. Ia harus siap melayani. Ia harus siap menyampaikan Firman Allah kepada umat-Nya.

3.        Sebagai Imam
Tugas Imam adalah memanggil umatnya dan mempersembahkan korban, mendoakan jemaat dan memberkatinya.


V.                 KARYA-KARYA YESUS

1.        Kematian Yesus Kristus
Seperti seekor anak domba yang sedang digiring kedalam pembantaian, demikian Yesus tanpa pemberontakan sedikitpun Ia menjalaninya demi kasih-Nya kepada kita (Yoh. 3:16).

2.        Kebangkitan Yesus Kristus
Melalui kebangkitan Anak  Tunggal Allah, Yesus Kristus menjadi bukti bahwa Dia telah menang atas maut.

3.        Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga.

Makna kenaikan Yesus
a.       Melalui peristiwa kenaikkanNya ke Sorga bukan berarti Yesus tidak ada lagi secara nyata di bumi, melainkanYesus secara rohani masih tetap ada saatini. Bahkan Kristus berjanji akan tetap menyertai sampai akhir zaman (Mat. 28:20).
b.      Kenaikkan-Nya berhubungan dengan pencurahan Roh Kudus. Yesus sendiri menyatakannya dalamYohanes 7:39 “ Roh kudus baru diberikan setelah kemuliaan-Nya.”
c.       Menjadi pendoa syafaat dan pengantara bagi kita, semua percaya (Ibr. 7:25; 9:24).
d.      Kenaikkan-Nya ke Sorga berhubungan dengan janji kedatangan-Nya yang kedua kali (Kis. 1:1)
e.       Ia naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai pembela bagi kita (Roma 8:34)

f.        Kenaikkan Yesus ke Sorga merupakan bagian dari kemuliaan-Nya(Kis. 1:6-11 ; Luk 24:51 ; Mrk. 16:19)

REWARD


How are you today...?
Lukas 17:7-10
Nats: Ayat 10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan. (Lukas 17:10)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 16-17

Berapa sering kita merasa gagal ketika menyelesaikan suatu tugas. Perasaan kecewa dan menyalahkan diri semakin kuat bila tugas yang kita kerjakan itu dilihat oleh banyak orang. Selidik punya selidik, perasaan gagal itu ternyata terkait dengan tanggapan orang lain. Ketika hasil kerja kita tampaknya kurang dihargai, kita merasa kecewa. Kita berharap pujian, tetapi justru kritiklah yang lebih banyak kita terima.

Keinginan mendapatkan penghargaan merupakan salah satu penghalang kita melayani Allah. Itu sebabnya Yesus mengingatkan murid-murid-Nya dengan mengutip tata krama seorang hamba terhadap tuannya sebagaimana kebiasaan pada zaman itu. Ketika melakukan tugas, kita bukanlah tuan yang berhak menerima pujian. Sebaliknya, kita adalah hamba. Bahkan, bukan hanya pujian yang tidak layak kita terima, sekadar ucapan terima kasih pun tidak boleh kita harapkan. Apakah dengan demikian Allah adalah Tuan yang kejam? Sama sekali tidak. Karena Yesus, Allah yang menjadi manusia itu memberikan teladan bagi kita. Yesus menggenapkan seluruh tugas yang dibebankan Allah, yaitu sampai mati di atas kayu salib dalam kehinaan tiada tara.

Apakah Anda merasa lesu melayani Tuhan? Anda bermaksud meninggalkan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan? Atau Anda tidak ingin melayani karena merasa pelayanan itu tidak ada gunanya? Bila keinginan itu muncul, cobalah selidiki, apakah hal itu terkait oleh tiadanya penghargaan atau pujian yang Anda terima. Lalu, pandanglah Kristus yang telah meninggalkan teladan dengan hidup sebagai hamba, sekalipun Dia adalah Tuan kita.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 30 Agustus 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

Selasa, 29 Agustus 2017

BEBERAPA AYAT TENTANG PEMIMPIN

Para pemimpin yang efektif memberikan delegasi tugas dan menunjukkan terima kasih atas pekerjaan orang-orang lain. "Musa memeriksa semua pekerjaan itu dan melihat bahwa pekerjaan itu telah dilakukan tepat seperti yang diperintahkan TUHAN. Jadi, Musa memberkati mereka."
(Keluaran 39:43, AYT).

Para pemimpin yang efektif menyadari keterbatasan mereka. Ada tertulis dalam Alkitab,“ Musa berkata kepada bangsa [Israel], "Waktu kita berada di Gunung Sinai, saya berkata kepadamu: Tanggung jawab untuk memimpin kamu terlalu berat bagi saya. Saya tak dapat melakukannya seorang diri”
(Ulangan 1:9, BIS).

Pemimpin sejati adalah pelayan. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Raja-raja bangsa yang tidak mengenal Tuhan berkuasa atas rakyatnya, dan orang-orang yang berkuasa atas raja-raja itu disebut 'Pelindung Rakyat'. Namun, kamu jangan seperti itu. Sebaliknya, yang paling besar di antara kamu harus bertindak seperti yang paling kecil, dan pemimpin harus menjadi seperti pelayan."
(Lukas 22:25-26, AYT).

Para pemimpin seharusnya menjadi teladan dalam kerja keras. "Apa pun yang ditemukan oleh tanganmu untuk dikerjakan, lakukanlah itu dengan kekuatanmu. Sebab, tidak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan, atau kebijaksanaan di dunia orang mati, tempat ke mana kamu pergi."
(Pengkhotbah 9:10, AYT).

Perlakukanlah orang-orang yang berada di bawah pimpinanmu seperti yang engkau mau mereka perlakukan terhadap dirimu.
(Lukas 6:31).

Menjadi seorang pemimpin tidaklah selalu gampang, tetapi jangan menyerah. "Tetapi kamu, kuatkanlah hatimu, jangan lemah, jangan menyerah, karena kamu akan memperoleh upah atas pekerjaanmu yang baik!”
(2 Tawarikh 15:7, AYT).

Seorang pemimpin yang baik akan mendengar petunjuk-petunjuk Allah. Ada tertulis dalam Alkitab,” "Bila kamu menyimpang dari jalan, di belakangmu akan terdengar suara-Nya yang berkata, ‘Inilah jalannya; ikutlah jalan ini’”."
(Yesaya 30:21, BIS).

Bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin jemaat Allah? "Seorang penilik jemaat harus orang yang tidak bercela, suami dari satu istri, menguasai diri, sederhana, terhormat, suka memberi tumpangan, dan terampil mengajar, bukan peminum, bukan orang yang kasar, melainkan lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan bukan orang yang cinta uang.
Ia harus mengatur rumah tangganya sendiri dengan baik dan menjaga anak-anaknya untuk tunduk kepadanya dengan segala rasa hormat. Sebab, jika seseorang tidak tahu bagaimana mengurus rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus jemaat Allah?

Janganlah ia seorang petobat baru, atau ia bisa menjadi sombong dan jatuh ke dalam hukuman iblis. Dan lagi, ia harus memiliki nama baik di antara orang-orang luar sehingga ia tidak bisa jatuh ke dalam cercaan dan jebakan iblis."
(1 Timotius 3:2-7, AYT).

Ada pertolongan bagi pemimpin yang merasa tidak mampu atau tidak memadai. "Akan tetapi, jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang dengan murah hati memberi kepada semua orang tanpa mencela, dan itu akan diberikan kepadanya."
(Yakobus 1:5, AYT).

Para pemimpin yang baik membuat rencana terlebih dahulu. Ada tertulis dalam Alkitab, "Siapakah di antara kamu yang ingin mendirikan sebuah menara tetapi tidak duduk terlebih dahulu dan menghitung biaya untuk mengetahui apakah ia memiliki cukup uang untuk menyelesaikannya? Jika tidak demikian, ketika ia meletakkan fondasi dan tidak sanggup menyelesaikannya, maka semua orang yang melihatnya akan menertawakan dia. Orang-orang itu akan berkata, 'Orang ini mulai membangun, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.'"
(Lukas 14:28-30, AYT).

Seorang pemimpin yang baik mencari nasihat dari orang-orang lain.
(Amsal 15:22, AYT).

Seorang pemimpin yang baik melatih kesabaran. "Orang yang lamban untuk marah lebih baik daripada orang kuat, dan orang yang menguasai diri daripada orang yang merebut kota."
(Amsal 16:32, AYT).

*AYT = Alkitab Yang Terbuka
Disunting dari:
Nama situs: Bibleinfo.com



AYO MELAYANI TUHAN


How are you today...?
Ezra 7:28b-8:20
Nats: Ayat 18
Kemudian karena tangan murah Allah kami itu melindungi kami, didatangkanlah oleh mereka kepada kami orang-orang yang berakal budi dari bani Mahli bin Lewi bin Israel … (Ezra 8:18)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 13-15

Masalah kekurangan pekerja sudah dialami sejak zaman Ezra. Pada zaman Raja Artahsasta, Ezra diperkenankan pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali ibadah di Bait Allah. Sayang, di antara sekian banyak orang yang pulang bersamanya, ia tidak mendapati orang-orang Lewi untuk penyelenggaraan kebaktian (ayat 15). Ezra tidak mengambil jalan pintas mengganti peran khusus bani Lewi yang sudah ditetapkan Tuhan. Ia membagikan kebutuhan spesifik itu kepada saudara-saudara di Kasifya. Mendengar visi Ezra menyelenggarakan kembali kebaktian di Bait Allah dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, mereka pun berespons. Ezra mengenali “tangan murah Allah” dalam semua proses itu.

Ketika mengalami kekurangan pekerja dalam pelayanan, seberapa jauh kita melibatkan Allah? Bisa jadi kita frustrasi dan mengambil langkah yang keliru: mungkin memborong pelayanan sendiri atau menurunkan standar pelayanan demi kebutuhan mendesak. Ingatlah bahwa pelayanan adalah milik Allah, Dialah yang menetapkan bagian tiap-tiap anggota dalam pembangunan tubuh-Nya. Mintalah Dia mengirim para pekerja menurut cara-Nya. Informasikan kebutuhan pelayanan secara spesifik pada sesama anggota tubuh Kristus. Dan, ketika kebutuhan terpenuhi, bersyukurlah atas tangan murah Allah yang menjawab doa kita.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 29 Agustus 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

Senin, 28 Agustus 2017

KAMU ADALAH TERANG DUNIA

How are you today...?
Matius 5:13-16
Nats: ayat 15
Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan, melainkan di atas kaki pelita sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 9-12

Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya, terang harus berada di tempat yang tepat, yaitu di tempat yang bisa dilihat orang (ayat 16). Bukankah “dilihat orang” itu terkesan sombong? Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya adalah orang dibawa memuji Tuhan, bukan kebaikan manusia. Berada di tempat yang tepat dimaksudkan agar fungsi terang itu maksimal (ayat 15). Di manakah terang paling berfungsi jika bukan di tempat yang gelap? Kapan orang membutuhkan cahaya untuk melihat kota di atas gunung atau beraktivitas di dalam rumah? Bukankah pada saat gelap meliputi?

Kerap kali pelita orang kristiani “tersembunyi” selama hari kerja, karena yang dianggap pelayanan hanyalah aktivitas hari Minggu di gereja. Padahal, dunia yang butuh diterangi itu mencakup semua bidang kehidupan—hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi, kesehatan dan pendidikan, media, bahkan seni, dan hiburan. Ketika menjumpai “kegelapan” di negeri ini, biarlah kita tidak putus harapan, tetapi justru bersemangat, karena di sanalah kesempatan yang sesungguhnya menjadi terang dunia.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 28 Agustus 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

Sabtu, 26 Agustus 2017

AYAT ALKITAB TENTANG KEPEMIMPINAN

Para pemimpin yang efektif memberikan delegasi tugas dan menunjukkan terima kasih atas pekerjaan orang-orang lain. "Musa memeriksa semua pekerjaan itu dan melihat bahwa pekerjaan itu telah dilakukan tepat seperti yang diperintahkan TUHAN. Jadi, Musa memberkati mereka."
(Keluaran 39:43, AYT).

Para pemimpin yang efektif menyadari keterbatasan mereka. Ada tertulis dalam Alkitab,“ Musa berkata kepada bangsa [Israel], "Waktu kita berada di Gunung Sinai, saya berkata kepadamu: Tanggung jawab untuk memimpin kamu terlalu berat bagi saya. Saya tak dapat melakukannya seorang diri”
(Ulangan 1:9, BIS).

Pemimpin sejati adalah pelayan. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Raja-raja bangsa yang tidak mengenal Tuhan berkuasa atas rakyatnya, dan orang-orang yang berkuasa atas raja-raja itu disebut 'Pelindung Rakyat'. Namun, kamu jangan seperti itu. Sebaliknya, yang paling besar di antara kamu harus bertindak seperti yang paling kecil, dan pemimpin harus menjadi seperti pelayan."
(Lukas 22:25-26, AYT).

Para pemimpin seharusnya menjadi teladan dalam kerja keras. "Apa pun yang ditemukan oleh tanganmu untuk dikerjakan, lakukanlah itu dengan kekuatanmu. Sebab, tidak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan, atau kebijaksanaan di dunia orang mati, tempat ke mana kamu pergi."
(Pengkhotbah 9:10, AYT).

Perlakukanlah orang-orang yang berada di bawah pimpinanmu seperti yang engkau mau mereka perlakukan terhadap dirimu.
(Lukas 6:31).

Menjadi seorang pemimpin tidaklah selalu gampang, tetapi jangan menyerah. "Tetapi kamu, kuatkanlah hatimu, jangan lemah, jangan menyerah, karena kamu akan memperoleh upah atas pekerjaanmu yang baik!”
(2 Tawarikh 15:7, AYT).

Seorang pemimpin yang baik akan mendengar petunjuk-petunjuk Allah. Ada tertulis dalam Alkitab,” "Bila kamu menyimpang dari jalan, di belakangmu akan terdengar suara-Nya yang berkata, ‘Inilah jalannya; ikutlah jalan ini’”."
(Yesaya 30:21, BIS).

Bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin jemaat Allah? "Seorang penilik jemaat harus orang yang tidak bercela, suami dari satu istri, menguasai diri, sederhana, terhormat, suka memberi tumpangan, dan terampil mengajar, bukan peminum, bukan orang yang kasar, melainkan lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan bukan orang yang cinta uang.
Ia harus mengatur rumah tangganya sendiri dengan baik dan menjaga anak-anaknya untuk tunduk kepadanya dengan segala rasa hormat. Sebab, jika seseorang tidak tahu bagaimana mengurus rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus jemaat Allah?

Janganlah ia seorang petobat baru, atau ia bisa menjadi sombong dan jatuh ke dalam hukuman iblis. Dan lagi, ia harus memiliki nama baik di antara orang-orang luar sehingga ia tidak bisa jatuh ke dalam cercaan dan jebakan iblis."
(1 Timotius 3:2-7, AYT).

Ada pertolongan bagi pemimpin yang merasa tidak mampu atau tidak memadai. "Akan tetapi, jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang dengan murah hati memberi kepada semua orang tanpa mencela, dan itu akan diberikan kepadanya."
(Yakobus 1:5, AYT).

Para pemimpin yang baik membuat rencana terlebih dahulu. Ada tertulis dalam Alkitab, "Siapakah di antara kamu yang ingin mendirikan sebuah menara tetapi tidak duduk terlebih dahulu dan menghitung biaya untuk mengetahui apakah ia memiliki cukup uang untuk menyelesaikannya? Jika tidak demikian, ketika ia meletakkan fondasi dan tidak sanggup menyelesaikannya, maka semua orang yang melihatnya akan menertawakan dia. Orang-orang itu akan berkata, 'Orang ini mulai membangun, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.'"
(Lukas 14:28-30, AYT).

Seorang pemimpin yang baik mencari nasihat dari orang-orang lain.
(Amsal 15:22, AYT).

Seorang pemimpin yang baik melatih kesabaran. "Orang yang lamban untuk marah lebih baik daripada orang kuat, dan orang yang menguasai diri daripada orang yang merebut kota."
(Amsal 16:32, AYT).

*AYT = Alkitab Yang Terbuka
Disunting dari:
Nama situs: Bibleinfo.com


PUJIAN YANG MEMBERKATI