Selasa, 31 Juli 2018

SIAP HIDUP - SIAP MATI

How are you today?
Nats: ayat 21
Filipi 1:12-26

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Bacaan Alkitab Setahun:
Kidung Agung 5-8

Orang-orang yang serius menjalani hidup akan senang dengan pepatah ini, “Hiduplah hari ini seolah-olah engkau akan mati esok hari.” Sementara orang-orang yang sudah putus asa menghadapi hidupnya akan beralih pada pemikiran ini, “Bersenang-senanglah hari ini karena besok mungkin engkau sudah tidak ada lagi.” Dua pandangan ini sebenarnya sama-sama menitikberatkan pentingnya hidup daripada mati.

Paulus punya cara pandang yang unik dalam melihat hidupnya. Baginya hidup dan mati sama-sama penting. Apa buktinya? Ia hidup untuk bersukacita menyaksikan pertumbuhan iman jemaat Filipi yang ia layani (ay. 3-11) dan rela menderita demi memberitakan Injil (ay. 12-17). Mengapa Paulus dapat menjalani hidupnya dengan sukacita meski menderita? Kuncinya adalah Kristus. Kristus memberikan makna baru baik pada kehidupan maupun kematian. Paulus menekankan bahwa bila ia hidup, ia ingin terus melayani dan berbuah bagi Kristus. Sebaliknya, apabila ia mati, ia memandangnya sebagai suatu keuntungan karena hal itu berarti ia berbahagia hidup bersama-sama dengan Kristus (ay. 18-26).

Dunia akan menuntun kita untuk hanya mementingkan hidup. Tetapi, Kristus telah mati dan bangkit agar kita mendapatkan jaminan hidup kekal setelah kita meninggalkan dunia ini kelak. Hidup seperti apakah yang kita hidupi saat ini? Sudahkah Kristus menjadi pusat hidup kita? Sudahkah kita merindukan hidup bahagia dalam kekekalan bersama Kristus kelak?

JAYAPURA, 31 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 30 Juli 2018

GAK USAH MEMBALAS


How are you today?
Nats: ayat 20
Yeremia 11:18-23

Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Bacaan Alkitab Setahun:
Kidung Agung 1-4

Di tengah kesulitan karena tidak ada yang memercayai pemberitaannya, Yeremia senantiasa taat kepada firman Tuhan. Dalam bagian ini, ia diutus untuk menyampaikan firman kepada bangsa Yehuda dan penduduk Yerusalem. Meskipun nubuatannya keras, ia menginginkan bangsanya bertobat dan berbalik kepada Allah.

Sayangnya, harapannya tidak menjadi kenyataan. Firman yang ia sampaikan menimbulkan sakit hati bagi banyak kelompok yang menentangnya. Kelompok penentang ini menyusun rencana dan mengancam untuk membunuh Yeremia. Mendapatkan ancaman seperti itu, Yeremia tentu dapat kecewa, sakit hati, dan berusaha membalas. Namun, ia tidak membiarkan hatinya terpengaruh. Ia meneguhkan hati dan dan menyerahkan segala perkaranya kepada Tuhan yang sanggup membelanya.

Ketika kita belajar untuk hidup dalam kebenaran firman-Nya, masalah dan tantangan dapat menerpa kita, menimbulkan kekecewaan dan sakit hati. Tentu saja, kita tidak perlu membiarkan persoalan tersebut tetap bercokol di dalam hati kita, mencemari hati kita. Kita dapat mengikuti jejak Yeremia, yang tidak mengizinkan rasa kecewa dan sakit hati mengotori hatinya. Ia tahu Tuhan menghakimi dengan adil serta menguji batin dan hati. Untuk menjaga hati kita tetap bersih, kita perlu menyerahkan segala perkara ke dalam tangan Tuhan dan menyerahkan pembalasan kepada-Nya, yang berhak menjalankannya. Hati kita akan tenang dan damai sejahtera ketika kita menolak untuk membalas perlakuan buruk yang kita alami

JAYAPURA, 30 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 29 Juli 2018

SEPERTI PUZZLE


How are you today?
Nats: ayat 20
1 Korintus 12:12-31

Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Bacaan Alkitab Setahun:
Pengkhotbah 9-12

Apa yang membuat puzzle dapat menjadi sebuah gambar? Ketika potongan-potongan gambar yang ada disusun sesuai dengan posisinya. Jika potongan itu berserakan, yang terlihat adalah gambar yang berantakan dan tak jelas. Menempatkan potongan pada posisi yang tepat membuat gambar menjadi jelas dan indah.

Alkitab berkata bahwa di dalam gereja kita memiliki bagian kita masing-masing, kita memiliki peran yang unik. Kita memiliki talenta yang Tuhan berikan secara khusus. Menjadi masalah jika kita tidak menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sekecil apa pun talenta yang kita miliki, jika kita memerankannya secara optimal, kita akan menampilkan gambar Yesus yang jelas bagi dunia.

Dunia perlu melihat Yesus dengan jelas. Caranya bukan dengan memiliki gedung yang besar. Kalau itu tolok ukurnya, banyak perusahaan bisnis yang memiliki gedung menjulang. Juga bukan mukjizat dan tanda karena dukun-dukun pun bisa melakukannya. Lalu apa? Ketika orang percaya bersatu di dalam kasih, memerankan bagiannya tanpa berbantah-bantahan, di situlah dunia melihat bahwa kita adalah murid-murid-Nya.

Kita perlu merenungkan, apakah kita sudah berperan secara optimal sebagai murid-Nya? Apakah kita sudah melayani satu sama lain, atau justru saling mendengki dan iri hati? Tak perlu iri dengan teman pelayanan yang lebih tenar, tak perlu minder karena pelayanan yang kita lakukan sepertinya pelayanan yang kecil dan tak terkenal. Ingat, meskipun kecil, peran kita dapat memancarkan wajah Yesus.

Happy sunday guys....!
JAYAPURA, 29 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 28 Juli 2018

BISAKAH ANDA SABAR


How are you today?
Nats: ayat 4
1 Korintus 13:4-13

Kasih itu sabar... 

Bacaan Alkitab Setahun:
Pengkhotbah 5-8

Kesabaran Anne Sullivan membuahkan perubahan dalam hidup Helen Keller. Bukan hal yang mudah membimbing seorang anak buta dan tuli yang sulit diatur. Film The Miracle Worker memperlihatkan betapa sulitnya menangani Helen kecil. Tidak ada yang berani menegur atau memarahinya jika ia melakukan kesalahan. Untuk meredam kemarahan Helen, ibunya malah memberinya permen.

Nona Sullivan muncul sebagai guru Helen. Perlu kerja keras dan kesabaran untuk mengajari Helen kata-kata dan sopan-santun. Sullivan tidak menyerah. Ia sangat mengasihi Helen dan ingin muridnya itu berubah. Berkat dukungan keluarga Helen, yang semula sempat menolak cara Sullivan, ia berhasil mengajari Helen berkomunikasi. Ia terus mendampingi Helen seumur hidupnya. Helen nantinya lulus dari Radcliffe College dengan gelar kehormatan dan menjadi penulis, aktivis politik, dan dosen.

Sering kita cepat menyerah ketika melihat orang yang kita kasihi bertingkah seenaknya. Kita menjauh dan tidak memedulikannya lagi. Paulus menunjukkan bahwa salah satu aspek dari kasih adalah kesabaran. Arti dari kata sabar ini adalah tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tabah, dan tetap tenang.

Kita pasti berhadapan dengan banyak hal yang bertentangan dengan harapan kita. Allah akan mempertemukan kita dengan orang yang, untuk menghadapinya, menuntut kesabaran kita. Jika kita tidak cepat menyerah, kondisi tersebut merupakan kesempatan yang bagus untuk melatih kesabaran kita. Mintalah kekuatan dari Tuhan, sumber kesabaran kita.

JAYAPURA, 28 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 27 Juli 2018

SUDAH LUNAS DIBAYAR


KEKUASAAN TUHAN


How are you today?
Nats: ayat 8
Yesaya 55:6-9

... jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Bacaan Alkitab Setahun:
Pengkhotbah 1-4

Seorang ibu berskasi Pada awal tahun 2008, suaminya, John, dinyatakan mengidap kanker kelenjar getah bening stadium IIIB. Banyak doa dinaikkan untuk kesembuhannya. Kami yakin bahwa Tuhan berkuasa melakukan hal yang mustahil menurut ukuran manusia. Firman-Nya meneguhkan iman kami. Setelah menjalani serangkaian kemoterapi, keadaan John semakin buruk dan penderitaannya bertambah parah. Pada 1 Juni 2008, dengan cara yang sungguh indah, ia meninggalkan dunia selamanya untuk memasuki kekekalan bersama Yesus. Meskipun permohonan agar John dipulihkan tak dikabulkan, kami percaya bahwa Tuhan telah mengaruniakan yang terbaik.

Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia (ay. 8). Begitu pula cara-Nya, sangat berbeda dari cara kita. Pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya jauh lebih besar, bagaikan jarak langit dari bumi (ay. 9). Bagaimana mungkin kita menuntut agar Tuhan mencocokkan agenda-Nya dengan agenda kita? Kita hanya mampu melihat sejauh mata memandang. Tidak tahu apa yang menanti sesudah belokan. Kita memiliki keterbatasan, sedangkan Tuhan tak terbatas. Mengapa kita tidak menyerahkan hidup dan segala masalah kita kepada Dia?

Memang, tak selalu doa kita dijawab oleh Tuhan sesuai dengan harapan kita. Wewenang Tuhanlah untuk memberikan atau tidak memberikan yang kita pinta. Doa kita seyogyanya, “Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa.” Dengan demikian, kita mempersilakan Tuhan bertindak dengan leluasa, bukannya memaksakan keinginan kita sendiri.

JAYAPURA, 27 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 26 Juli 2018

MELAKUKAN UNTUK TUHAN


How are you today?
Nats: ayat 23
Kolose 3:22-4:6

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 28-31

Dalam beberapa kesempatan ada beberapa teman yang bercerita tentang sikap atasan mereka di kantor, yang tidak pernah memberikan apresiasi atas apa yang mereka lakukan. Tidak sedikit di antara mereka yang marah dan kecewa. Tak ayal mereka melakukan tugas-tugas dan pekerjaan dengan tidak sepenuh hati dan terkesan asal-asalan. Begitulah. Tiadanya pengakuan dan penghargaan yang sepadan berakibat pada menurunnya kualitas dan produktivitas kerja.

Apakah sikap semacam itu juga patut dilakukan oleh orang percaya? Firman Tuhan berkata bahwa apa pun yang kita lakukan, kita harus melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Tuhanlah yang harus menjadi pusat dan Tuan dari segala sesuatu yang kita lakukan. Karena itu, kita harus bekerja demi menyenangkan Tuhan. Kalau pun kita mendapat penghargaan atas apa yang kita lakukan dari manusia, anggaplah itu sekadar sebagai bonus. Tetapi, janganlah hal itu yang menjadi motivasi utama kita dalam bekerja. Sebab bila kita tidak mendapatkannya, kekecewaanlah yang akan memenuhi hati.

Jadi, apa pun pekerjaan kita, lakukanlah dengan sepenuh hati untuk menyenangkan Tuhan. Sebab penghargaan dari manusia bukanlah penghargaan utama. Pada akhirnya Tuhan akan memberikan bagian yang telah ditentukan-Nya untuk kita. Dia menghargai orang yang selalu memberi yang terbaik dalam segala keadaan dan situasi. Dan yang dapat melakukannya hanyalah orang-orang yang menjadikan Tuhan sebagai Tuan atas pekerjaannya.

JAYAPURA, 26 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 25 Juli 2018

HANYA ANUGERAH DAN GRATIS


How are you today?
Nats: ayat 6
Efesus 2:1-10

Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah... (Efesus 2:8)

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 24-27

Suatu ketika diadakan operasi katarak gratis oleh beberapa gereja yang bekerja sama dengan beberapa lembaga dari daerah setempat. Selain operasi, para pasien juga mendapatkan ongkos transportasi. Uniknya, banyak pasien yang tidak percaya bahwa operasi katarak ini benar-benar gratis. Mereka bertanya apakah ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi, termasuk apakah mereka harus membayar sejumlah uang sekadar sebagai uang lelah bagi para relawan yang terlibat dalam acara tersebut.

Tanggapan yang hampir sama dapat ditemukan berkaitan dengan anugerah keselamatan, yang dianugerahkan melalui pengurbanan Kristus di kayu salib. Kita hanya perlu mempercayainya. Percaya atau beriman berarti sepakat bahwa kita tidak dapat mengatasi dosa dengan kekuatan sendiri, melainkan cukup dengan menerima penebusan Yesus yang sempurna. Hanya itu. Kita tidak perlu berusaha “membayar” penebusan-Nya itu dengan perbuatan baik atau membayar sejumlah uang. Penebusan-Nya sudah cukup untuk menyelamatkan kita: melepaskan kita dari kuasa dosa dan memberi kita kehidupan baru bersama dengan Dia. Karena keselamatan merupakan pemberian, kita tidak dapat menyombongkannya, namun kita dapat merayakannya.

Bagaimana dengan kita? Semoga kita tidak termasuk kelompok yang berusaha menambahkan anugerah keselamatan dengan perbuatan tertentu. Kita hanya perlu menerima anugerah Allah dengan rasa syukur, lalu menanggapinya dengan menjalani hidup baru yang dikaruniakan-Nya. Ini pun oleh anugerah-Nya.

JAYAPURA, 25 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 24 Juli 2018

PERJUMAPAAN YANG MENGUBAHKAN


How are you today?
Nats : ayat 14
Markus 2:13-17

Kemudian ketika Ia lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di tempat pemungutan cukai lalu Ia berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Lewi pun bangkit lalu mengikuti Dia.

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 20-23

Teman saya hampir setahun menganggur setelah meraih gelar Sarjana Sipil. Ia sudah berusaha mencari pekerjaan, namun selalu gagal. Suatu hari ketika berjalan-jalan di mal, ia bertemu dengan teman SMP yang telah bekerja dengan posisi tinggi di Jakarta. Paham akan kesulitan teman saya, ia pun menawarkan pekerjaan di perusahaan yang membutuhkan sarjana sipil. Hidup teman saya berubah!

Lewi mengalami perubahan hidup yang lain lagi. Biasanya ia berkutat dengan pekerjaannya sebagai pemungut cukai, yang membuatnya dibenci banyak orang pada saat itu. Hari itu jadi berbeda karena perjumpaan dengan Yesus, yang baru saja mengajar di pantai Galilea. Ketika meninggalkan tempat itu, Yesus melihat Lewi. Yesus menghampirinya dan berkata, “Ikutlah Aku!” (ay. 14). Luar biasa! Pertemuan yang tidak terduga itu serta-merta membuat hidup Lewi berubah. Ya, saat itu juga, berdirilah Lewi, lalu mengikuti Dia (ay. 14b). Ia meninggalkan pekerjaannya, kekayaannya, dan menjadi murid Kristus! Hidupnya berubah.

Tuhan dapat menjumpai kita pada saat-saat yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Dia dapat memakai orang, keadaan, atau peristiwa tak terduga untuk “menjumpai” kita. Tuhan selalu turut berkarya di balik semua kisah hidup, peristiwa hidup, dan perjumpaan dengan sesama—untuk pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tidak ada yang kebetulan dari setiap perjumpaan kita dan Tuhan dapat menggunakannya untuk mengubah jalan hidup kita—kalau perlu, saat itu juga!

Salam dahsyat dan tetap semangat!
Jayapura, 24 Juli 2018
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada Anseoid atau smartphone Anda dengan cara ketik Gelphy Nartha di kotak pencarian (search) lalu download aplikasinya.

gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 23 Juli 2018

DIDIKLAH ANAK MUDA



How are you today?
Nats: ayat 6
Amsal 22:1-6

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 15-19

Perilaku anak zaman sekarang semakin mengkhawatirkan. Menurut catatan Komisi Nasional Perlindungan Anak, sepanjang Januari-Juni 2012 ada 139 anak terlibat kasus kejahatan, mulai dari pencurian, penculikan, sampai pembunuhan! Semakin tingginya angka kejahatan anak diperkirakan berbanding lurus dengan kurangnya didikan baik yang diterima anak dari orangtuanya.

Perilaku seorang anak biasanya menunjukkan kualitas didikan yang ia dapatkan. Ketidakpedulian akan sesama, pemberontakan terhadap otoritas dan peraturan, sampai tindakan kejahatan biasanya bermula dari kegagalan orangtua dalam mendidik anak. Seperti dikatakan dalam nas hari ini, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Dalam Alkitab BIS, frasa “jalan yang patut baginya” diterjemahkan sebagai “cara hidup yang patut baginya”. Ironisnya, ada banyak orangtua mengajarkan cara hidup yang tidak patut dan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Pengajaran cara hidup yang diserap anak melalui apa yang mereka dengar atau mereka lihat dari kehidupan orangtua, entah baik entah buruk, berpengaruh bagi perkembangan anak pada masa depan.

Didikan terhadap anak merupakan perkara yang penting. Ilham ilahi yang disampaikan melalui Salomo kiranya mendorong kita untuk sungguh-sungguh mencermati hal ini. Kita yang telah menjadi orang tua dipanggil untuk menanamkan benih kebajikan dalam hidup anak-anak kita sejak dini.

JAYAPURA, 23 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 22 Juli 2018

GEREJA KUAT PERSATUANNYA

Bersatu menjadi kata kunci keberhasilan dalam setiap aspek kehidupan kita. Kesatuan hati merupakan satu kunci keberhasilan dalam apapun yang kita lakukan. Pemazmur katakan "alangkah indahnya kalalu kita itu bersatu, hidup di dalam kerukunan" sebab seperti minyak urapan yang dituang di atas kepala Harun, yang meleleh sampai ke wajahnya, dan sampai ke janggutnya. Ini berbicara tentang makna persatuan dan kerukunan yang digambarkan oleh Daud. Minyak urapan dikatakan di dalam Keluaran 30:23, dibuat dari campuran minyak zaitun, rempah-rempah dan wangi-wangian yang luar biasa, dengan harga yang mahal, yang dituang di atas kepala Harun, imam besar yang pertama. Dari sini kita belajar bahwa kesatuan berbicara mengenai:

      1.            Sesuatu yang berharga
      2.            Minyak urapan yang terdiri dari campuran minyak zaitun dan rempah-rempah itu baunya sangat harum
      3.            Minyak urapan yang dituang di atas kepala Harun itu akan mengalir turun

Berikut adalah power point kotbah saya tanggal 22 Juli 2018 di GBI. ROCK Kotaraja.
semoga bisa menjadi berkat buat Anda. God Bless!!












KEBENARAN vs MAYORITAS



How are you today?
Nats: ayat 8
Yeremia 20:1-18

Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 11-14

Yeremia melayani di tengah situasi yang sulit. Pada saat usianya masih muda, ia harus bernubuat bagi bangsa Yehuda yang dipimpin oleh para imam dan nabi senior serta raja. Yang lebih menyulitkan, pesan Tuhan yang harus disampaikannya berbeda dengan nubuat yang disampaikan oleh kebanyakan nabi saat itu. Seorang diri melawan mayoritas. Ia sangat tidak populer sebab menubuatkan kejatuhan Yehuda dan runtuhnya Bait Allah, sedangkan mayoritas nabi dan imam menubuatkan yang sebaliknya.

Tentu saja Yeremia menghadapi masalah besar. Tidak banyak orang bersedia mendengarkan pesannya. Kebanyakan orang lebih mempercayai mayoritas nabi senior daripada Yeremia. Untuk mempertahankan kebenaran yang ia percayai, Yeremia harus menerima perlakuan yang tidak menyenangkan: dipukul, dipasung, diejek, bahkan diancam akan dibunuh. Tetapi, Yeremia tetap berpegang teguh pada keyakinannya sebab ia tahu pesan itu berasal dari Tuhan walaupun tidak ada orang yang berpihak padanya.

Di tengah dunia yang semakin pelik ini, kita perlu memiliki iman seperti Yeremia. Terkadang kita sulit mengenali kebenaran karena tertutup oleh pendapat mayoritas. Jika banyak orang di sekitar kita melakukan hal yang salah, hal itu akan tampak sebagai sesuatu yang benar; sebaliknya, orang yang melakukan kebenaran akan kelihatan ganjil. Namun, seperti Yeremia peka akan suara Tuhan dan taat kepada-Nya, kita perlu peka untuk mengenali suara kebenaran di tengah keriuhan suara mayoritas.

Happy sunday guys...!
JAYAPURA, 22 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 21 Juli 2018

PERCAYA SAJA


How are you today....?
Nats: ayat 14
Mazmur 40

Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN... (Mazmur 40:5)

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 6-10

Saat ini keadaan begitu sulit dan kadang menakutkan. Banyak orang sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keamanan diri pun terancam. Orang tak segan menindas atau bahkan menghabisi nyawa sesamanya hanya karena persoalan sepele. Tak ayal, ketika ada orang berbuat baik, orang kadang berkomentar, “Masih ada orang seperti itu ya?” Mereka heran karena sulit menemukan orang yang baik di tengah masyarakat.

Dunia ini memberikan seribu alasan untuk mengeluh dan bersungut-sungut, tetapi orang yang memercayai Allah akan tetap bersyukur. Itulah yang dialami oleh pemazmur dalam keadaan yang begitu sulit. Ia dikepung malapetaka dan kematian (ay. 13, 15), serta sengsara dan miskin (ay. 18). Akan tetapi, ia memilih untuk tetap memercayai Allah. Ia pun memperoleh kelegaan. Pertama, ia diselamatkan dari kebinasaan yang mengepungnya (ay. 3a). Kedua, ia dikuatkan dalam menghadapi masalah dan dituntun oleh Tuhan (ay. 3b). Ketiga, Tuhan menaruh ucapan syukur dalam mulutnya (ay. 4a). Dan keempat, kehidupannya memberikan dampak sosial yang baik sehingga ada orang-orang yang datang kepada Tuhan (ay. 4b).

Dengan melihat teladan yang diberikan oleh pemazmur dalam menghadapi persoalan hidupnya yang begitu sulit, kita juga dapat memilih untuk memercayai Allah dalam keadaan apa pun. Allah pasti menolong, menguatkan, dan memberikan hati yang tetap bersyukur kepada kita. Kiranya orang lain melihat perbuatan Allah yang menakjubkan melalui hidup kita sehingga mendorong mereka untuk datang memercayai Allah.

JAYAPURA, 20 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 20 Juli 2018

BERBUAT BAIKLAH


http://gelphyministry.blogspot.com/2018/07/naaman.html

How are you today....?
Nats: ayat 14
Amsal 3:27-35

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. (Amsal 3:27)

Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 1-5

Suatu saat saya mengunjungi kerabat dari ibu, yang tinggal di sebuah kampung. Warga kampung tersebut sangat ramah menghargai tamu yang datang. Saat berada di sana, bisa dipastikan kita tidak akan kelaparan. Setiap warga selalu membuka pintu rumah, mempersilakan kita singgah, dan menyajikan air minum dan makanan ala kadarnya. Ketika meninggalkan kampung ini, setiap orang berebut menawari saya oleh-oleh berupa hasil bumi atau ternak yang mereka miliki. Saya pun pulang membawa beragam buah tangan. Tradisi kemurahan hati ini terpelihara sejak masa nenek moyang mereka.

Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia membutuhkan sesamanya untuk bekerja sama membangun kehidupan menjadi lebih baik. Diperlukan empati kepada sesama yang mendorong kita untuk saling memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Firman Tuhan dalam nas hari ini dengan tegas memerintahkan agar tidak menahan kebaikan. Artinya, setiap umat pilihan Allah wajib untuk berbuat baik, khususnya kepada orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Sayangnya, ada kecenderungan untuk “menahan” kebaikan itu: kita sebenarnya mampu berbuat baik, tetapi enggan memberikan waktu, dana, dan tenaga untuk melakukannya. Firman Tuhan menantang kita untuk melepaskan keengganan itu. Kita dapat menolong dengan mendoakan orang lain, meluangkan waktu untuk mendampingi, hingga memberikan bantuan praktis yang dapat meringankan beban persoalan yang tengah ia pikul.

JAYAPURA, 20 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 19 Juli 2018

NAAMAN


How are you today....?
Nats: ayat 14
2 Raja-raja 5:1-27

Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. (2 Raja-raja 5:14)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 144-150

Naaman sakit kusta. Bagi seorang panglima pasukan dan pahlawan perang, penyakit itu jelas mengguncangkan jiwa. Ia sangat ingin sembuh dari penyakitnya. Kemudian ia mengikuti saran gadis pelayan istrinya untuk datang kepada Nabi Elisa. Namun, Elisa tidak memberikan ramuan atau menumpangkan tangan untuk berdoa bagi kesembuhannya seperti yang ia bayangkan. Nabi itu hanya menyuruh Naaman untuk mandi sebanyak tujuh kali di Sungai Yordan. Naaman merasa gusar dan kecewa. Tetapi, setelah dibujuk oleh para pegawainya, ia mau juga melakukannya dan pulihlah tubuhnya dari kusta. Ia menjadi tahir, dan mendatangi Elisa untuk mengakui kebesaran Allah Israel.

Sering kita tidak setuju dengan cara Allah untuk memulihkan kehidupan kita. Cara-Nya sering terlihat begitu aneh, bahkan tampak mustahil di mata manusia. Kita jadi meragukan dan mempertanyakan hal itu. Sebaliknya, kadang cara-Nya terkesan sangat mudah dan tidak menuntut kerja keras kita. Kita tidak boleh meremehkannya karena tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Tuhan. Sebenarnya, cara-Nya yang tidak lazim itu justru mendorong kita untuk semakin mengerti jalan Allah yang misterius. Meskipun cara-Nya kerap tidak kita pahami, Dia tetap layak dipercayai.

Sewaktu kita mulai memercayai dan mengikuti cara Allah, kita belajar untuk semakin mengenal cara berpikir dan cara kerja Allah dalam kehidupan kita. Dengan mengesampingkan pola pikir manusiawi, kita memperbarui pikiran, yang selanjutnya berdampak pada pembaruan dan pemulihan hidup.

JAYAPURA, 19 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 18 Juli 2018

PEMARAH


How are you today....?
Nats: ayat 19
Amsal 19:18-29

Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 139-143

Apakah kita termasuk orang yang mudah marah? Sedikit saja ada sesuatu yang menjengkelkan, amarah kita segera meledak. Sasaran kemarahan kita pun beragam, mulai dari pasangan, anak, sampai orang lain yang tidak tahu-menahu mengapa kita marah. Jika jawaban kita “ya”, jangan-jangan kita termasuk “Si Sumbu Pendek”.

“Si Sumbu Pendek” adalah gambaran dari orang yang mudah meledak dalam kemarahan. Sama seperti petasan atau bom bersumbu pendek, disulut sedikit saja petasan atau bom itu segera meledak. Ledakan amarah “Si Sumbu Pendek” terkadang tanpa alasan logis dan tidak terkendali. Mengenai sifat buruk ini, nas hari ini menggarisbawahi, “Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.” Dalam Alkitab Terjemahan BIS, frasa “akan kena denda” dituliskan dengan “merasakan sendiri akibatnya”. Orang yang pemarah tidak jarang terkena akibat dari kemarahannya sendiri. Dalam kondisi marah, upaya orang lain untuk menolongnya tidak jarang malah menambah kemarahannya. Orang jadi perlu berhati-hati jika hendak menolong orang yang sedang marah karena bisa-bisa kita akan kena marah juga.

Marah bukanlah dosa, tetapi sifat pemarah menandakan adanya masalah dalam penguasaan diri orang tersebut. Jika kita termasuk dalam kelompok “Si Sumbu Pendek”, mintalah anugerah Tuhan agar kita dapat lebih mengendalikan amarah. Yakinlah bahwa Allah sanggup mengubahkan segala sesuatu, termasuk mengubah seorang pemarah menjadi seorang peramah.

JAYAPURA, 18 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 17 Juli 2018

SANG PANGLIMA


How are you today....?
Nats: ayat 8
Lukas 7:1-10

Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi...

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 132-138

Dalam kemiliteran, saat sang komandan memberikan pengarahan atau perintah, para prajurit bersikap “istirahat di tempat” (kedua kaki direnggangkan dengan jarak sekitar 30 cm dan kedua tangan mengepal di belakang). Ini menunjukkan sikap tubuh “siap menerima perintah apa pun dari komandan”. Setelah komandan selesai berbicara, para prajurit berseru, “Siap laksanakan!” (tubuh tegak, kaki rapat, dan tangan kanan memberi hormat).

Dalam bacaan hari ini, sang perwira, yaitu pemimpin pasukan 100 orang dalam kemiliteran Romawi, mengutus beberapa orang tua-tua Yahudi untuk bersaksi tentang reputasi sang perwira yang mengasihi bangsa Yahudi dan menanggung pembangunan rumah ibadah mereka (ay. 4-5). Rekomendasi ini diperlukan mengingat orang Yahudi saat itu tidak suka dengan bangsa Romawi yang menjajah mereka. Selanjutnya, ia juga mengutus para sahabatnya untuk mencegah Yesus datang ke rumahnya dan hanya memohon agar Yesus memberikan perintah supaya hambanya yang sedang sakit dapat sembuh (ay. 6-8). Ia melakukannya karena orang Yahudi dilarang keras menginjakkan kaki ke rumah orang non-Yahudi dan sebaliknya. Yesus menyebut sikap perwira tersebut sebagai “iman yang langka di kalangan bangsa Israel” (ay. 9).

Sang Perwira tersebut telah menempatkan Yesus sebagai Panglimanya yang berkuasa memberi perintah, sementara tugasnya adalah melaksanakan segala perintah-Nya. Jika benar Yesus adalah Panglima kita, sudahkah kita menerima dan melaksanakan segala perintah-Nya dalam keadaan apa pun?

JAYAPURA, 17 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 16 Juli 2018

JUJUR DALAM BERKATA

How are you today....?
Nats: ayat 47
Yohanes 8:37-47

Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. (Yohanes 8:45)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 120-131

Kebiasaan berkata dan berbuat jujur akan terbawa hingga akhir hayat. Begitu juga kebiasaan buruk, jejaknya akan terbawa pula selamanya. Apalagi jika hal tersebut sudah mendarah daging. Meskipun kita mencoba menyembunyikannya, suatu ketika hal itu pasti akan ketahuan juga. Karena itu, kita perlu belajar menjadi orang yang konsisten dalam kejujuran.

Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya selalu mengatakan kebenaran, kebenaran yang berasal dari Allah. Yesus menyatakan kebenaran sekalipun tidak semua orang memercayai-Nya. Tidak ada yang lebih penting daripada melakukan kebenaran dan mengatakan kebenaran dalam kehidupan ini karena kebenaran memerdekakan. Kalau kita adalah orang yang jujur, kita dapat dengan bebas pergi ke mana saja tanpa takut tergelincir. Seorang pernah berkata, ”Jika kamu tidak mau tergelincir esok hari, berbicaralah dengan jujur hari ini!” Artinya, kalau kita terbiasa berkata benar dan berbuat jujur, kita tidak perlu takut akan kehidupan kita pada masa mendatang karena kebenaran itu sendiri menjaga kehidupan kita. Dengan demikian kita melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan.

Tidak perlu kita berbohong demi keuntungan sesaat dan kerugian yang berkepanjangan. Melakukan hal yang salah pada saat ini sama saja dengan menutup langkah kita pada hari yang akan datang. Belajarlah untuk melakukan semua hal dengan jujur dalam hidup ini. Berserulah kepada Yesus, Sang Kebenaran, untuk menyatakan kebenaran-Nya melalui hidup Anda.

JAYAPURA, 16 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 15 Juli 2018

GEREJA YANG KUAT DALAM DOA













JESUS NAME


How are you today....?
Nats: ayat 47
 Markus 10:46-52

Ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 119

Suatu kali saya mendapat perintah dari atasan di  kantor untuk memanggil salah seorang rekan kerja saya untuk segera menghadapnya. Ketika saya menyampaikan pesan ini dengan menyebut nama atasan tersebut, reaksinya terlihat jelas. Ekspresi wajahnya tampak terkejut, dan ia tergesa-gesa menuju kantor atasan.

Bartimeus, pengemis yang buta itu, memahami benar betapa berkuasanya nama Yesus. Sekalipun tidak melihat, namun ia mendengar dan percaya! Ya, ia hanya mendengar dari cerita orang tentang Yesus yang telah melakukan banyak mujizat kesembuhan. Dari mendengar, Bartimeus beriman. Iman itulah yang memberinya keyakinan bahwa Yesus mampu memberinya kesembuhan. Ketika kesempatan itu tiba, saat didengarnya bahwa Yesus tiba di Yerikho dan akan melewatinya, ia pun mulai memanggil-Nya dengan suara keras, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah Aku!” (ay. 47). Imannya kepada nama Yesus, nama yang penuh kuasa itu, terbukti memberinya kesembuhan. Iman itu memberinya mukjizat (ay. 52).

Kita dengan mudah mengucapkan nama Yesus dalam lagu pujian atau doa kita. Setiap kali kita mengakhiri sebuah doa, kita akan berkata, “Dalam nama Yesus atau demi nama Yesus. Amin!” Tahukah kita bahwa penyebutan nama itu bukanlah sekadar pengakuan kosong, tetapi sebuah pengakuan iman bahwa Dia berkuasa dan hadir dalam diri kita? Marilah kita menyadari betapa mulianya nama Yesus itu sehingga kita memberikan penghormatan yang selayaknya.

Happy sunday guys...!
JAYAPURA, 15 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 14 Juli 2018

MEMBERI KASIH


How are you today....?
Nats: ayat 4
1 Yohanes 4:7-21

Siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1 Yohanes 4:8)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 108-118

Bunda Teresa menulis, “Penyakit paling menakutkan itu bukan TBC atau lepra, melainkan tidak dikehendaki, tidak dicintai, dan tidak dipedulikan. Kita dapat mengobati fisik dengan obat-obatan, tetapi satu-satunya obat untuk kesepian, keputusasaan, dan hilangnya harapan adalah kasih. Banyak orang di dunia ini yang mati karena kurang makan, tetapi lebih banyak lagi yang mati karena haus kasih sayang.” Banyak orang yang tertolak oleh lingkungannya dan mereka merasa sendiri. Banyak orang putus asa karena apa yang ia harapkan tak kunjung terwujud dalam hidupnya. Ya, dunia haus akan kasih sayang dan menantikan orang-orang yang bersedia menyatakan kasih itu.

Rasul Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah kasih dan kita banyak sekali mendapatkan limpahan kasih Allah dalam kehidupan kita. Tujuan Allah memberikan kasih itu kepada kita adalah supaya kita melanjutkan kasih tersebut bagi sesama. Bukan hanya untuk disimpan dan dinikmati bagi diri kita sendiri. Kewajiban kita adalah mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka. Kasih pasti menyelamatkan banyak hal dalam kehidupan. Orang menjadi merasa dihargai dan tidak kesepian karena ia tahu bahwa ia tidak sendiri lagi.

Kasih tidak akan pernah habis sewaktu kita membagikannya. Justru kasih akan semakin bertambah banyak dalam diri kita. Karena kita sudah mendapatkan kasih Allah secara cuma-cuma, demikian hendaknya kita juga berbagi kasih tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

JAYAPURA, 14 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 13 Juli 2018

JONAS SALK


How are you today....?
Nats: ayat 4
Filipi 2:1-11

Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 106-107

Pada 1916, sebanyak 27.000 orang lumpuh dan 9.000 orang meninggal karena wabah polio di New York. Pada 1952 Jonas Salk dan timnya melakukan penelitian untuk mengembangkan vaksin polio. Alhasil, pada 1955 vaksin polio yang dibuatnya diuji coba dan berhasil menurunkan jumlah penderita polio sampai 50 persen dua tahun kemudian. Penemuannya dirayakan sebagai kemenangan bagi seluruh Amerika Serikat. Banyak jiwa di seluruh dunia juga merasakan manfaat penemuan tersebut. Yang menarik, Salk tak pernah mematenkan vaksin temuannya sehingga vaksin dapat digunakan secara leluasa oleh siapa saja. Padahal, jika ia mematenkannya, tentulah tak terhitung keuntungan yang dapat diraupnya.

Kalau saja Jonas Salk mementingkan dirinya sendiri, tak terbayangkan berapa banyak lagi orang yang akan menjadi korban polio. Tetapi, hasratnya untuk menyelamatkan orang lain, yang diwujudkan dalam tindakannya yang tidak mementingkan diri sendiri, telah menjadi berkat bagi sekian banyak orang di seluruh dunia.

Sebagai orang percaya, kita juga diperingatkan agar tidak mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, kita harus menjadikan orang lain lebih utama dari diri kita sendiri sebagai ciri Kekristenan yang sejati. Sebagaimana teladan Yesus yang tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan merendahkan diri-Nya agar manusia diselamatkan dari kematian kekal. Oleh anugerah-Nya, kita juga dapat belajar untuk mengutamakan kepentingan orang lain.

JAYAPURA, 13 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 12 Juli 2018

MENGENAL ALLAH


How are you today....?
Nats: ayat 12
2 Timotius 1:3-18

Aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 101-105

Tema utama Alkitab adalah pengenalan akan Allah. Bisa dikatakan, hal terpenting yang rusak ketika manusia jatuh ke dalam dosa adalah pengenalan mereka akan Allah. Dalam Hosea 4:6, umat Tuhan binasa bila kehilangan pengenalan akan Allah. Tidak mengenal Allah membuat mereka kehilangan arah hidup, jatuh ke dalam berbagai dosa, dan akhirnya menuai binasa. Sebaliknya dalam Daniel 11: 32 digarisbawahi, bila umat Tuhan hidup dalam pengenalan akan Allah, mereka akan tetap kuat sekalipun di tengah situasi yang berat. Kekuatan kita ditentukan oleh seberapa jauh kita mengenal Allah kita.

Pengenalan akan Allah pula yang menjadi inti kekuatan Paulus dalam menghadapi berbagai macam kesulitan dan penderitaan. Di tengah suasana yang sangat berat, di balik terali penjara, saat ditinggalkan oleh rekan-rekannya, Paulus tetap tidak kehilangan arah hidup, tidak mengalami keputusasaan, bahkan tidak kehilangan keyakinan akan pertolongan dan pemeliharaan Allah. Paulus memiliki pengenalan yang baik akan Allahnya sehingga ia berkata, “Aku tahu kepada siapa aku percaya.”

Bagaimana dengan hidup kita? Seberapa jauhkah kita membangun keintiman dengan Allah? Jika kita hidup mengenal Allah, maka kita akan menerima kekuatan setiap waktu, khususnya pada saat-saat sulit. Kita dapat menjadikan pengalaman hidup apa pun sebagai kesempatan untuk semakin mengenal Dia. Seperti Paulus, kita pun dapat berkata, “Aku tahu kepada siapa aku percaya” di tengah segala kesulitan hidup.

JAYAPURA, 12 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 11 Juli 2018

IMAN DAN KEBENARAN


How are you today....?
Nats: ayat 14
Mazmur 119:153-160

Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya. (Mazmur 119:160)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 92-100

Salah satu bagian buku Rondha Byrne, The Secret, memuat apa yang sering kita kenal sebagai salah satu prinsip iman Kristiani. Dikatakan, untuk “menciptakan” yang tidak ada menjadi ada diperlukan tiga langkah: meminta, percaya, dan menerima. Buku itu mengutip ayat Alkitab dan mengutip perkataan para tokoh Kristen, namun isinya sarat dengan nilai-nilai Gerakan Zaman Baru yang tidak sesuai dengan Alkitab. Lalu apa bedanya dengan iman Kristen?

Perbedaan yang sungguh jelas adalah: The Secret meniadakan Tuhan. Kita sendirilah yang menjadi ‘tuhan’; kita bisa memiliki apa saja selama kita mengikuti tiga langkah yang diajarkan tersebut. Inilah masalah seriusnya: hanya mengambil sebagian kebenaran firman Tuhan, dan mengabaikan kebenarannya yang lain. The Secret mengambil sebagian prinsip firman Tuhan, sekaligus menghilangkan bagian yang lainnya.

Iman Kristen mengajarkan hal yang berbeda. Sebagai orang yang percaya, kita seharusnya percaya bahwa Alkitab adalah mutlak kebenaran, seluruh isinya adalah firman Tuhan. Apabila kita hanya mencomot firman yang kita sukai, dan mengabaikan yang tidak kita sukai, apa bedanya dengan yang diajarkan The Secret? Max Lucado mengatakan bahwa iman bukanlah percaya bahwa Allah akan melakukan semua yang kita inginkan; iman adalah percaya bahwa Allah akan melakukan apa yang benar. Iman Kristen bukan menggunakan ayat-ayat Alkitab yang kita sukai untuk memenuhi keinginan kita, melainkan menyelaraskan hidup kita sesuai dengan seluruh kebenaran di dalamnya

JAYAPURA, 11 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 10 Juli 2018

JADILAH TERANG


How are you today....?
Nats: ayat 14
Matius 5:13-16

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. (Matius 5:14)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 88-91

Ketika aliran listrik tiba-tiba mati pada malam hari, langkah pertama yang kita ambil adalah mencari sumber penerangan alternatif. Kebanyakan orang memilih lilin, mungkin karena harganya terjangkau dan praktis penggunaannya. Meskipun cahaya lilin tidak seterang lampu listrik, toh tetap mampu menerangi hampir seluruh ruangan. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi bergelap-gelap dan sedikit-banyak dapat melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

Kehadiran setiap orang percaya di dunia ini—termasuk Anda dan saya—dimaksudkan untuk menjadi terang bagi lingkungan sekitar. Kita dapat berfungsi sebagai penerang dunia karena memiliki Kristus, yang adalah Terang Dunia (Yoh. 8:12). Terang Kristus seharusnya bercahaya untuk umum, bagaikan kelompok rumah dari batu putih di suatu kota di Palestina memantulkan cahaya matahari.

Terang, yang bersumber dari hubungan kita dengan Tuhan, itu terungkap melalui hubungan pribadi dengan sesama. Di mana pun kita ditempatkan, kita ditetapkan untuk menjadi pribadi yang membawa terang. Salah satu tindakan praktis sebagai wujud menjadi terang adalah hidup menjadi teladan dalam perbuatan baik, dalam sikap hidup yang terhormat, dan dalam perkataan yang membangun. Untuk menopangnya, kita menumbuhkembangkan hubungan dengan Tuhan: terus belajar firman Tuhan, belajar menjadi pelaku firman, dan melayani Tuhan. Dalam keadaan apa pun kita berupaya untuk memahami firman Tuhan dan menerapkannya dalam hidup kita.

JAYAPURA, 10 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id  

Senin, 09 Juli 2018

Tuhan adalah kekuatan ku


How are you today....?
Nats: ayat 45
1 Samuel 17:40-58

Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 81-87

Saat menghadapi Goliat, Daud tidak berpikir bahwa musuhnya itu sangat besar. Ia hanya tahu, dirinya diperintahkan untuk menghadapinya. Hanya dengan batu kecil dan doa kepada Allah yang Mahabesar, ia pun berhasil melumpuhkan raksasa itu. Kekuatan dari Tuhanlah yang memberinya keberanian untuk maju bertarung tanpa pedang, tombak, atau lembing. Ia yakin bahwa siapa pun yang ada di hadapannya tidak akan sanggup mengalahkan kuasa Tuhan Allah yang ia sembah.

Bagaimana dengan kita? Adakah kita merasa takut dan cemas hati menghadapi semua hal yang terjadi dalam hidup kita? Apakah itu masalah keuangan, masalah keluarga, pekerjaan, atau masa depan? Seberapa besar semuanya itu dibandingkan dengan kuasa Tuhan? Saat kita percaya kepada Sang Pemberi Hidup, kita akan mampu menghadapi apapun. Keberanian ekstra untuk menghadapi segala sesuatu, termasuk hal-hal yang berada di luar batas kemampuan kita. Pada saat seperti inilah Tuhan menunjukkan mukjizat-Nya. Dengan hanya percaya kepada-Nya, kita akan senantiasa menang.

JAYAPURA, 09 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 08 Juli 2018

HANYA SEKALI KOK



How are you today....?
Nats: ayat 12
1 Korintus 10:1-13

Sebab itu, siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 78-80

Chinmi, tokoh dalam komik Kungfu Boy, suatu hari melihat ada orang berbadan besar unjuk kekuatan. Orang itu menantang, siapa pun yang dapat merobohkannya dalam sekali pukul akan mendapat uang. Chinmi berniat mencobanya, tetapi sempat dicegah oleh seorang dokter yang juga ahli kungfu. “Hanya sekali saja kok!” ucap Chinmi mengabaikannya. Berbekal kungfu peremuk tulang yang ia kuasai, Chinmi menjatuhkan orang itu. Semua orang berdecak kagum, kecuali dokter tersebut, yang menyayangkan kesombongan Chinmi.

Kesombongan adalah sikap yang membahayakan, begitu pula dengan sikap merasa kuat. Seperti dinasihatkan dalam nas hari ini, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” Peringatan ini diberikan setelah Paulus menguraikan penyebab kegagalan mayoritas bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Biasanya, orang yang merasa dirinya kuat, justru paling gampang jatuh. Ungkapan “Sekali saja, enggak apa-apa kok” tidak jarang terdengar dari mereka yang merasa hebat. Sekali saja mengisap rokok, sekali saja mengintip situs porno, sekali saja mencuri, dan seterusnya, dapat berakibat fatal.

Hendaknya kita tidak merasa terlalu kuat, terutama berkaitan dengan godaan dosa. Godaan dosa bekerja seperti lumpur isap yang akan menarik hidup kita ke bawah. Bersikap waspada adalah pilihan terbaik, jangan merasa kuat. Ingatlah bahwa kekuatan kita untuk hidup benar berasal dari Tuhan, bukan karena kehebatan kita.

Happy sunday guys....
JAYAPURA, 08 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 07 Juli 2018

MENGAMPUNI


How are you today....?
Nats: ayat 30
Matius 18:21-35

Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai ia melunasi utangnya. (Matius 18:30)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 72-77

Pada zaman itu, orang yang tidak mampu membayar utang dapat menanggung akibat yang buruk. Orang yang meminjaminya uang dapat menangkapnya dan memaksa dia bekerja untuk membayar utang itu sampai lunas. Orang yang berutang itu juga dapat dipenjarakan atau keluarganya dijual sebagai budak untuk membantu membayar utangnya.

Orang yang berutang sepuluh ribu talenta (senilai 60 juta dinar atau sekitar Rp  3 triliun) itu juga harus siap menerima hukuman karena tidak mampu melunasi utang. Orang itu memohon-mohon, agar raja mau bersabar kepadanya. Raja tergerak hatinya. Bukan hanya menunda pelunasan utang itu, ia bahkan membebaskan dan menghapuskan seluruh utang itu (ay. 27). Tetapi, orang itu kemudian menunjukkan sikap bengis kepada kawan yang berutang “hanya seratus dinar (senilai sekitar Rp 5 juta)” kepadanya. Sekalipun kawan itu memohon kesabarannya, ia menolak dan menjebloskan orang itu ke dalam penjara sampai mampu melunasi utang (ay. 30). Tragis, bukan?

Jika kita mengasihi seseorang seperti Kristus mengasihi kita, kita akan bersedia mengampuninya. Jika kita sudah mengalami kasih karunia Allah, kita akan meneruskannya kepada orang lain. Dengan menyadari bahwa Yesus telah mengampuni utang dosa kita sepenuhnya, kita memiliki motivasi yang kuat untuk mengampuni kesalahan dan pelanggaran orang lain. Bila kita tidak mengampuni orang lain, berarti kita menempatkan diri di atas dan di luar hukum kasih Kristus. Jadi, bersediakah kita mengampuni siapa saja yang telah melukai hati kita?

JAYAPURA, 07 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 06 Juli 2018

MENGASIHI DENGAN PERBUATAN


How are you today....?
Nats: ayat 18
1 Yohanes 3:11-18

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 67-71

Kasih adalah pengikat hubungan. Hubungan yang sehat berlangsung timbal balik, bukan hanya satu arah. Kasih dalam hubungan terungkap melalui cara kita memperlakukan orang yang kita kasihi. Sayangnya, dalam hal mengasihi, orang kerap berhenti pada mengucapkan atau membicarakannya. Orang kerap lalai bahwa kasih perlu ditunjukkan dalam bentuk perhatian dan perbuatan.

Pada suratnya yang pertama, Rasul Yohanes berbicara tentang kasih. Ia mendorong kita agar mengasihi dengan perbuatan, bukan dengan perkataan. Kata-kata atau ungkapan dari bibir kita itu memang penting, tetapi menjadi tidak bermakna jika tidak terwujud dalam perbuatan. Perbuatan ini pun, lanjut Yohanes, bergerak dalam koridor kebenaran. Artinya, kita menyadari bahwa kasih itu bukan bersumber dari diri kita sendiri. Kasih itu bersumber dari Allah, yang sudah terlebih dulu mengasihi kita melalui penebusan Kristus (ay. 16), dan dengan demikian memampukan kita untuk mengasihi.

Bagaimana kita menerapkan kasih itu? Jika kita memiliki sesuatu dan melihat saudara kita kekurangan, kita harus segera membantunya (ay. 17). Tidak cukup kita hanya berkata-kata pada seseorang, tanpa benar-benar mencari tahu keadaan atau masalah yang sedang ia hadapi. Akibatnya, kita tidak dapat memberikan bantuan atau dorongan semangat yang tepat. Atau, kita tahu ada teman yang sedang bermasalah, namun kita diam saja, padahal sebenarnya kita dapat membantu. Sebuah perhatian kecil yang tulus, bisa jadi akan sangat bermakna baginya

JAYAPURA, 06 Juli 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di bawah ini.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id