Selasa, 31 Oktober 2017

CHANCE TO TRY AGAIN


How are you today...?
Kisah Pr. Rasul 15:35-41
Nats: ayat 37-38
Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 20-21

Banyak orang mengagumi suara emas pemenang Indonesian Idol 2012, Regina Ivanova. Menariknya, ia pernah gagal dalam enam audisi sebelumnya. Selain kegigihannya, pastilah Regina bersyukur atas peraturan kompetisi yang mengizinkan mereka yang pernah gagal untuk mencoba lagi. Pada kesempatan ketujuh, ia tampil fantastis dan menjadi pemenang. Seandainya peraturannya berbunyi lain, mungkin nama Regina tak akan pernah kita kenal.

Kesempatan untuk mencoba lagi juga pernah dialami Yohanes Markus. Ia tercatat “gagal” dalam pelayanan perdananya bersama Barnabas dan Paulus ke pulau Siprus (Kisah Para Rasul 13:5,13). Namun, ketika akan melayani lagi ke tempat yang sama, Barnabas justru ingin mengajak Markus. Barnabas tentu memiliki alasan kuat. Mungkin ia melihat Markus sudah berubah. Atau paling tidak ia ingin memberikan bimbingan dan kesempatan lagi kepada Markus. Kegagalan sebelumnya tidak membuatnya menyerah atas hidup Markus, dan untuk itu ia bahkan mengambil risiko berpisah dengan rekan kerja yang “lebih andal” (ayat 39). Alkitab mencatat bahwa kepercayaan yang diberikan Barnabas kepada Markus tidaklah sia-sia. Bahkan Paulus akhirnya sangat memerlukan pelayanan Markus (lihat 2 Timotius 4:11).

Jika diberi kesempatan menolong hidup seseorang, bagaimana sikap kita terhadap kegagalannya? Ketika ia gagal, kita memilih meninggalkan atau memberinya kesempatan? Perhatikan, banyak orang yang hidupnya berubah dan dipakai Allah justru ketika mereka mengalami anugerah berupa kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Kita bisa menjadi alat bagi anugerah Allah tersebut.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 31 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Senin, 30 Oktober 2017

AMANAT TERAKHIRNYA


How are you today...?
Matius 28:16-20
Nats: Ayat 19-20a

Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. (Matius 28:19-20a)

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 19; Markus 10

Ucapan Yesus di akhir pelayanan-Nya di bumi tentulah sangat penting. Dia bisa memilih mengatakan hal lain, tetapi kalimat-kalimat inilah isi hati dan fokus-Nya. Ini bukan sekadar curhat, melainkan sebuah amanat dari Pribadi yang berkuasa atas alam semesta. Seberapa sering kita yang mengaku pengikut Yesus telah merenungkan dan melakukannya?

Mari memikirkan amanat ini bersama. Pertama-tama, Yesus menghendaki para murid-Nya untuk pergi, melakukan sesuatu, tidak tinggal diam di zona nyaman. Mereka harus mengambil inisiatif, berusaha sedemikian rupa, agar orang lain juga dapat menjadi murid Yesus seperti mereka. Caranya? Dengan membaptis dan mengajar. Dengan dibaptis, seseorang memutuskan untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan menggantungkan diri sepenuhnya pada anugerah Allah. Dengan diajar, ia belajar untuk mencerminkan pengajaran dan kehidupan Kristus, yang kini menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya. Orang dengan kualitas murid ini harus dihasilkan di semua bangsa, atau lebih tepatnya, semua suku bangsa. Ketika diajar melakukan segala perintah Kristus, artinya para murid baru ini juga harus mengulangi proses yang sama: pergi, menjadikan murid dengan membaptis dan mengajarkan semua perintah Kristus.

Amanat Yesus menegaskan apa yang Dia kehendaki dari para murid-Nya. Kita tidak dipanggil untuk sekadar menjadi jemaat yang aktif dalam persekutuan dan kegiatan sosial. Kita diperintahkan untuk menghasilkan murid dari segala suku bangsa! Mari periksa lagi semua kesibukan kita sebagai seorang kristiani. Adakah kita sedang menaati amanat Yesus?

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 30 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Minggu, 29 Oktober 2017

DASAR UNTUK BERTINDAK


How are you today...?
Galatia 1:11-23
Nats: ayat 12
Karena aku tidak menerimanya dari manusia dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya melalui penyataan Yesus Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 18

Pada tahun 1973, Loren Cunningham memimpin tim Youth With A Mission (YWAM) untuk membeli sebuah kapal besar bagi penginjilan dunia dan menjadi sorotan publik. Segala kelancaran membuat fokus mereka beralih dari Tuhan kepada kapal. Tuhan menegur melalui firman-Nya dan menyatakan bahwa mimpi tentang kapal itu harus “mati”. Sedih, hancur, malu, mungkin menggambarkan suasana hati Loren dan tim ketika harus membatalkan pembelian dan kehilangan uang muka. Namun, ia menulis: Tuhan memberi kami kesempatan untuk memberi penghormatan yang lebih besar bagi-Nya dengan membiarkan mimpi kami mati, sehingga Dia dapat membangkitkan-Nya kembali. Sembilan tahun kemudian, kapal penginjilan YWAM yang pertama dinamakan Anastasis yang artinya “kebangkitan”.

Kesaksian ini mengingatkan saya pada awal pelayanan rasul Paulus. Bayangkanlah perasaannya saat menjadi “sorotan publik”: ini dia si penganiaya jahat, syukurlah sekarang ia bertobat. Ia harus kehilangan karir dan reputasinya di antara para pemuka agama Yahudi, meninggalkan Yerusalem untuk pergi ke Arab, bersaksi di tengah bangsa non Yahudi. Rasul terpelajar ini juga harus belajar bekerjasama dengan para rasul lain dari latar belakang nelayan dan tukang kayu (ayat 18-19). Namun yang menjadi dasar Paulus melangkah adalah pernyataan Tuhan, bukan manusia, jadi ia tidak mundur (ayat 11-12). Hasilnya? Tuhan dimuliakan (ayat 23)!

Apa yang akan Anda lakukan jika Tuhan berkata bahwa mimpi-mimpi Anda harus mati agar Dia mendapat penghormatan yang lebih besar? Apa yang akan Anda jadikan dasar untuk bertindak? Pendapat manusia, atau kebenaran firman Tuhan?

Happy sunday guys....!
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 29 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

GRACE




















Sabtu, 28 Oktober 2017

IKRAR 268


How are you today...?
Yesaya 26:1-21
Nats: Ayat 8
Ya Tuhan, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 11

Sejak 1928, tiap tahun orang-orang muda dari berbagai penjuru Indonesia mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa. Indonesia masih dijajah ketika tekad ini pertama kali diserukan. Namun, para pemuda sepenuh hati mengerahkan segenap daya dan pikiran terbaik mereka untuk membangun persatuan dan meraih kemerdekaan.

Sejak 1997, tiap tahun puluhan ribu pemuda kristiani dari berbagai penjuru dunia juga mendeklarasikan tekad yang disebut Deklarasi 268 karena dilandaskan pada Yesaya 26:8. Pernyataan awalnya berbunyi: “Karena saya diciptakan oleh Allah dan untuk kemuliaan-Nya, saya akan membesarkan Dia dengan meresponi kasih-Nya yang besar. Kerinduan saya adalah menjadikan pengenalan dan kehangatan relasi dengan Allah sebagai pencarian terbesar dalam hidup saya.” Pembaruan yang dirindukan Yesaya dan umat Tuhan kini menjadi cita-cita mereka juga. Bayangkanlah sebuah generasi yang hari-harinya digelorakan, bukan oleh tren baju atau alat elektronik terbaru, tetapi oleh nilai-nilai Allah yang benar dan adil dalam segala bidang.

Bayangkanlah jutaan orang muda yang kesukaan terbesarnya bukanlah memperbarui status facebook atau mencari cara tercepat menjadi kaya, tetapi merenungkan dan membicarakan tentang Pribadi dan karya Tuhan yang agung, dan bagaimana kegiatan mereka hari itu dapat menghormati serta menyukakan hati-Nya. Di tengah berbagai gejolak yang dialami bangsa ini, bagaimana jika kita ikut mendeklarasikan hal yang sama dan mulai mengerahkan segenap daya dan pikiran terbaik kita untuk cita-cita tersebut?

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 28 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Jumat, 27 Oktober 2017

PRAKTEK LANGSUNG


How are you today...?
Kisah Para Rasul 16:1-5
Nats: ayat 3
... dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan ...

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 16-17

Kalau kita akan mengajari anak kita untuk bisa naik sepeda, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan memintanya mencatat banyak teori tentang naik sepeda? Tentunya tidak! Kita biasanya memilih untuk langsung membawanya ke jalan atau tanah lapang bersama dengan sepedanya. Dengan memegangi sepedanya dan memberikan beberapa dorongan, kita memintanya untuk langsung naik dan mengayuh. Dengan cara itulah ia akan lebih cepat untuk dapat bersepeda.

Cara serupa dipakai Paulus ketika ingin mengasah Timotius untuk menjadi pelayan yang tangguh. Ia tidak meminta Timotius untuk memperbanyak ikut “seminar kepemimpinan dan pelayanan”, tetapi meminta Timotius untuk ikut “praktik pelayanan” bersamanya (ayat 3). Timotius belajar dan dilatih dengan cara melihat Paulus melayani, sekaligus dilibatkan dalam pelayanan. Mau tidak mau, ia ikut merasakan penderitaan maupun sukacita pelayanan yang dialami Paulus (lihat 2 Timotius 3:10-11). Timotius menjadi matang melalui latihan di lapangan.

Mungkin Anda merasa terpanggil untuk suatu pelayanan tertentu, namun ragu dengan kemampuan Anda. Mengambil komitmen terlibat langsung selama satu periode tertentu dapat menjadi latihan terbaik Anda. Mungkin kita sedang mempersiapkan mereka yang akan melayani, seberapa jauh kita memberikan kesempatan untuk mengalami apa yang dipelajari? Apakah kita pernah menciptakan peluang untuk mempraktikkan setiap prinsip firman Tuhan yang diajarkan? Ingat, menjadi pelaku firman jauh lebih penting daripada hanya sekedar tahu tentang firman. Dan, hal itu tidak terjadi di ruang kelas, melainkan dalam lapangan kehidupan setiap hari.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 27 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Kamis, 26 Oktober 2017

TERUSLAH BELAJAR


How are you today...?
1 Timotius 4:11-16
Nats: Ayat 13
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan mengajar.

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 14-15

Ada ungkapan “guru itu hanya menang semalam dari muridnya”. Artinya, guru hanya perlu belajar sehari sebelum ia mengajar dan itu cukup untuk menjadi bekal mengajar keesokan harinya. Akibatnya banyak pengajar yang sekadar menghafal ulang materi yang pernah diketahui sebelumnya. Mereka merasa bahwa tugas mereka sekarang hanyalah membagi ilmu yang pernah didapat. Bagi mereka, belajar dan menimba ilmu adalah pengalaman dan kegiatan masa lalu. Menyedihkan bukan?

Timotius diminta untuk membenahi pengajaran yang melenceng di tengah-tengah jemaat (ayat 1-5). Untuk itu ia sendiri haruslah menguasai pokok-pokok pengajaran yang sehat (ayat 6). Paulus mengingatkan agar Timotius terus bertekun mempelajari Kitab Suci dan mengawasi pengajarannya. Hanya dengan mengetahui yang benar maka ia akan mampu meluruskan kesalahan. Dengan terus belajar maka ia akan mengalami kemajuan dalam pemahaman dan akan mampu menjawab pergumulan jemaat yang tentunya akan selalu ada. Timotius diingatkan bahwa sebagai pengajar, ia tidak boleh berhenti belajar.

Kita mungkin diberi kesempatan untuk mengajar atau membimbing orang lain, entah itu sebagai orangtua, guru, gembala jemaat, pembimbing kelompok kecil, atau melalui peran lainnya. Masihkah kita terus belajar sampai hari ini? Apakah kita menginginkan untuk semakin memperdalam dan memperluas hal-hal yang selama ini sudah sering kita ajarkan? Apakah kita berharap bahwa setiap nasihat kita mampu menjawab persoalan nyata dari mereka yang kita tolong? Kalau kita ingin kedapatan bertanggung jawab dengan tugas yang Tuhan telah percayakan, maka tidak ada jalan lain selain: teruslah belajar!

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 26 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Rabu, 25 Oktober 2017

BIBIT UNGGUL


How are you today...?
Matius 4:18-22
Nats: Ayat 19
Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 12-13

Menjelang tahun ajaran baru banyak sekolah atau perguruan tinggi mengadakan seleksi penerimaan siswa atau mahasiswa baru. Mereka berlomba mencari bibit unggul yang akan dididik selama beberapa waktu. Dalam seleksi tersebut beberapa orang sudah disingkirkan sedari awal karena mereka dianggap tidak memenuhi syarat dan diprediksi tidak akan berhasil. Ini sebuah penghakiman yang muncul dari sikap pesimis akan kemampuan calon peserta didik.

Ketika Tuhan Yesus akan memilih murid tentu Dia memiliki beberapa pertimbangan. Dia memiliki rencana besar atas dunia ini yang akan diteruskan oleh para murid-Nya. Namun anehnya, untuk tugas sepenting itu Dia tidak melangkahkan kaki-Nya ke tempat di mana biasanya para bibit unggul berkumpul. Dia tidak ke “sekolah teologia” setempat untuk mencari beberapa murid terbaik. Dia pergi ke tepi danau dan bertemu dengan beberapa nelayan. Dia menjumpai orang-orang yang sederhana baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan. Dengan optimis Dia memanggil mereka untuk dibentuk seperti yang Dia mau. Dia mengenal potensi yang diberikan Allah di balik kesederhanaan mereka.

Mungkin Anda pesimis karena merasa bukan “bibit unggul”. Tuhan dapat membentuk dan memakai Anda! Mungkin Anda merasa kurang semangat bahkan putus asa apabila diminta menolong atau memimpin orang yang tampaknya kurang memiliki masa depan cerah. Orang-orang yang mungkin sangat sederhana dan rasanya akan lamban untuk bergerak maju. Pandanglah potensi yang diletakkan Allah di balik kesederhanaan itu. Lihatlah bagaimana Dia berkarya ketika kita dengan tekun dan bersungguh hati mengerjakan bagian kita untuk membimbing mereka.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 25 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Selasa, 24 Oktober 2017

ANYWHERE ANYTIME


How are you today...?
Ulangan 6:1-9
Nats: Ayat 7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 10

Banyak orangtua yang mengeluh karena tidak lagi menemukan waktu yang tepat dan cukup untuk duduk bersama anak-anak. Mereka merasa kehilangan sarana untuk mengajar prinsip-prinsip hidup yang mereka yakini. Namun, sebenarnya pembelajaran yang diprogramkan secara teratur pun punya risiko, yaitu anak-anak didik bisa menjadi bosan dengan pertemuan rutin. Membingungkan bukan?

Pikirkanlah para orangtua Israel di zaman Musa. Mereka diminta mengajaranak-anaknya untuk mengasihi Allah dengan segenap hati. Prinsip yang sangat penting ini harus diajarkan berulang kali, dengan berbagai cara dan di berbagai kesempatan. Ini artinya para orangtua didorong untuk peka dan kreatif dalam menyampaikan kebenaran-kebenaran Allah. Mereka harus memakai setiap kesempatan di sepanjang hari, bukan hanya jam tertentu saja. Pengajaran yang kaya dengan cara dan tidak dibatasi oleh waktu serta tempat inilah yang akan lebih memberikan hasil yang kokoh. Allah sendiri adalah contoh pendidik yang kreatif di mana Dia mengajar umat-Nya berulang kali, di berbagai kesempatan dan dengan berbagai macam cara.

Mungkinkah kita terhambat dalam mengajarkan kebenaran karena berpikir bahwa proses belajar itu hanya dapat berlangsung di tempat, jam, dan cara tertentu? Mungkin selama ini kita justru mengabaikan waktu dan kesempatan yang baik karena kita anggap itu bukanlah jam dan tempat belajar. Kalau kita belajar untuk peka dan kreatif, maka membagikan kebenaran tidak akan mengenal halangan tempat dan waktu. Temukanlah kesempatan itu!

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 24 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Senin, 23 Oktober 2017

BERDOA UNTUK KEINGINAN-NYA


How are you today...?
Yehezkiel 36:33-38
Nats: Ayat 37
“... Aku menginginkan, supaya kaum Israel meminta daripada- Ku apa yang hendak Kulakukan bagi mereka ...”

Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 9-10

Menjelang akhir bulan Juli 2012, dunia dihebohkan oleh peristiwa berdarah di sebuah bioskop di Amerika. Tiga orang Indonesia ikut menjadi korban. Jaringan doa Hollywood mengirimkan pesan bagi segenap tubuh Kristus untuk berdoa:

“Tuhan terkasih, kami sangat berduka atas kejadian penembakan di Aurora, Colorado, saat pemutaran film The Dark Knight Rises. Kami mohon Tuhan menjamah para korban penembakan dan menyembuhkan mereka. Hiburkanlah segenap keluarga dan sahabat dari mereka yang meninggal dan terluka. Kami percaya Engkau bekerja dalam segala sesuatu, termasuk peristiwa ini, untuk mendatangkan kebaikan bagi semua yang terlibat. Engkau juga dapat menggantikan segala ketakutan dengan damai sejahtera dan kasih-Mu.... Kami berdoa untuk James Holmes, penembak berusia 24 tahun itu. Tuhan, kami tahu betapa besar pengaruh media, dan mohon Tuhan menolong agar masyarakat kami dapat berhikmat dalam memilih tontonan mereka. Kami berdoa agar film-film tidak akan lagi dipakai untuk memperluas pengaruh si jahat, tetapi akan digunakan sebagai sarana untuk membawa manusia mendekat pada-Mu, memberi inspirasi, menunjukkan hal-hal yang baik, indah, dan benar dalam dunia ini....”

Pernahkah kita merasa, untuk apa mendoakan hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan kita? Itu urusannya Tuhan dan orang-orang di sana. Alkitab memberitahu kita, seperti Tuhan ingin bangsa Israel “meminta” pembaruan yang sudah jelas akan dilakukan-Nya bagi negerinya serta bagi bangsa-bangsa lain, demikian juga Tuhan ingin kita terlibat dengan “kerinduan-kerinduan hati-Nya” digenapi dalam segala bidang kehidupan.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 23 Oktober 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Minggu, 22 Oktober 2017

HUMILITY (RENDAH HATI)

Rendah hati berasal dari bahasa yunani  "praios"  yang berarti seseorang yang menyerah dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Yakobus 4:6
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita. Lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati.”

Salah satu sikap yang menunjukan sifat positif seseorang adalah rendah hati. Rendah hati itu menunjukan bahwa kita puas dengan diri kita, percaya dengan diri kita tetapi tidak menunjukan semua yang kita miliki, melihat semuanya sama. Rendah hati bukan berarti rendah diri ya. Rendah hati itu gak minderan, sedangkan rendah diri itu minder dan menganggap diri kita gak ada apa-apanya.

Orang yang memiliki sikap rendah hati selalu berusaha menjadi pribadi yang bisa menerimaorang lain, tidak sombong, atau terlalu memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki.
Dengan bersikap rendah hati, berarti Saya telah menjaga diri saya sendiri.

Dengan bersikap rendah hati, berarti saya telah menempatkan diri di posisi yang nyaman, tenang, damai dan tentram.