Minggu, 31 Maret 2019

AKU YANG AKAN PERGI


How are you today?
Firman Tuhan :
2 Samuel 12:15-23

Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku. (2 Samuel 12:23c)

Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4

Sahabat saya berduka ketika putrinya, 12 tahun, meninggal karena leukemia. “Aku sangat mengasihi gadis kecilku itu dan aku masih menangisinya sampai hari ini. Kau tahu, kamarnya tetap masih seperti dulu ketika ia hidup. Semua boneka, buku, foto, dan koleksi kesukaannya tertata dengan rapi di kamarnya. Setiap kali masuk ke kamar itu, aku masih merasakan kehadirannya,” katanya. Duka kehilangan orang yang kita kasihi memang dapat mencekam begitu kuat.

Daud juga kehilangan anaknya. Ketika anaknya sakit keras, ia menangis, berdoa dan berpuasa, bahkan sampai berbaring di tanah (ay. 16). Pegawainya tahu betapa ia mengasihi anak itu. Pada hari ketujuh, ketika anak itu meninggal, tak seorang pun berani memberitahunya. Anehnya, ketika Daud mendengar kabar itu, ia bangun dari lantai, mandi, memakai parfum, dan pergi ke rumah Tuhan, sujud menyembah-Nya (ay. 20). Di istana, ia minta disediakan makanan. Para pegawai bertanya-tanya. Daud menjelaskan, ketika anak itu masih hidup, ia memohon pada Tuhan untuk menyembuhkan anak itu. Tetapi, ketika anak itu meninggal, ia tahu tidak ada lagi gunanya ia bersedih. Ia menyadari, “Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku” (ay. 23).

Sudah sewajarnya kita bersedih ketika orang yang kita kasihi meninggal. Namun, tak perlu kehilangan itu sampai merampas sukacita dan semangat hidup kita. Kita dapat meniru Daud yang bersikap realistis sehingga dapat melanjutkan hidup dan menjalankan tugas yang dipercayakan pada kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 31 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 30 Maret 2019

GANTI HATI


How are you today?
Firman Tuhan : 
Yehezkiel 36:22-32

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat (Yehezkiel 36:26). 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 20-21 

Dahlan Iskan, raja media yang menjadi Dirut PLN dan Menteri Negara BUMN, menderita sirosis hati pada 2007. Menurut tim dokter, satu-satunya jalan menyelamatkannya adalah dengan menjalani transplantasi hati. Hatinya harus dibuang dan diganti dengan hati yang baru. Tindakan ini sangat berisiko dan mahal. Pengalaman ini membuatnya memiliki cara pandang yang baru terhadap banyak hal, yang kemudian ia tuliskan dalam buku Ganti Hati.

Di mata Allah, bangsa Israel pada masa Yehezkiel memiliki hati yang keras, busuk, penuh dosa dan kejahatan. Mereka meninggalkan satu-satunya Allah yang hidup dan berpaling kepada ilah yang mati. Mereka mengandalkan hikmat dan kekuatan sendiri. Akibatnya, Allah menghukum mereka dengan membiarkan penguasa Babel menawan mereka. Israel dibuang dari negerinya dan mengalami sengsara di negeri asing.  Namun, Allah tetap mengasihi mereka. Dia mengutus nabi Yehezkiel untuk memberitakan pengharapan bahwa, setelah masa penghukuman itu, Allah akan melepaskan mereka dan membawa mereka kembali ke negeri asal.

Bahkan, Allah akan memperbaharui hati umat-Nya: membuang hati yang keras dan menggantinya dengan hati yang lembut, yang patuh kepada Allah. Allah melakukannya dalam anugerah-Nya, hanya karena diri-Nya sendiri (ay. 22, 32). Karena memang, hanya Dialah yang berkuasa mengganti hati kita, sehingga kita mampu menjalani hidup yang memuliakan nama-Nya. Marilah menyerahkan hati kita kepada-Nya agar diperbaharui sesuai dengan kehendak-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 30 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 29 Maret 2019

ROLE MODEL


How are you today? 
Firman Tuhan : 
1 Petrus 2:11-17

Milikilah cara hidup yang baik... supaya... mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah. (1 Petrus 2:12) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 18-19

Dua kali usai tim sepakbola Jepang bermain dalam Piala Dunia 2014, para suporternya mendemonstrasikan sesuatu yang menarik: bersih-bersih stadion. Bahkan ketika timnya kalah. Ketika datang, mereka membawa plastik biru yang ditiup sampai menggelembung seperti balon untuk mendukung perjuangan Keisuke Honda dan kawan-kawan. Sebelum pulang, mereka memakai plastik itu untuk memungut botol plastik, wadah makanan, kertas, dan sebagainya di tribun stadion selama 30 menit. Ketika beberapa suporter diwawancarai, mereka mengaku sudah biasa melakukannya. Tradisi ini menarik perhatian begitu banyak media yang meliput aksi mereka. Dan, banyak orang memuji mereka. Ya, sebuah aksi baik menarik reaksi baik pula.

Rasul Petrus menuliskan bahwa hidup anak Tuhan juga harus "menarik perhatian". Caranya? Dengan tidak mengikuti cara atau gaya hidup warga dunia ini. Petrus meminta mereka bermental sebagai pendatang atau perantau (ay. 11) sebab anak-anak Tuhan hanyalah "tamu sementara" di dunia ini. Sejatinya, mereka adalah warga Kerajaan Surga. Hidup mereka harus berbeda—mereka harus memiliki cara hidup yang baik (ay. 12). Hidup dalam ketaatan pada otoritas dan memberkati lingkungan (ay. 13-14, 17). Bila dunia sudah tertarik, dunia akan rindu mengenal Tuhan yang berkuasa mengubahkan hidup mereka.

Sebagaimana aksi para suporter Jepang menarik perhatian orang, mari kita tunjukkan karakter Kristus yang bertumbuh dalam diri kita. Biarkan dunia melihat dan bertanya tentang-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 29 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 28 Maret 2019

BUNGA TULIP


How are you today?
Firman Tuhan :
Matius 6:25-34

Mengapa kamu khawatir mengenai pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (Matius 6:28-29)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 15-17

Pada suatu musim semi, seorang teman saya mengajak istrinya melihat bunga tulip yang bermekaran. “Anda datang pada waktu yang tepat,” kata salah satu petani tulip. “Jika Anda terlambat, bunga ini sudah layu.” Hamparan bunga tulip yang berwarna-warni itu seperti karpet raksasa yang ditenun Tuhan. Tidak ada permadani buatan manusia seindah itu.

Kita barangkali tidak punya gambaran jelas tentang kemegahan dan keindahan jubah kebesaran yang dikenakan Salomo. Namun, dari penggambaran Yesus, kita bisa membayangkan betapa indah jubah itu. Uniknya, Yesus menyatakan kemegahan jubah Salomo itu tidak seindah hamparan bunga bakung yang tumbuh; yang tidak mendapatkannya dengan bekerja; yang tidak memintal benang bagi warna-warnanya. Bukan hanya bunga bakung, “rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api” (ay. 30) juga didandani Allah. Jika bunga bakung dan rumput Dia dandani sedemikian indah, terlebih lagi kita, manusia, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Dia.

Bagi beberapa kalangan, pakaian bisa jadi persoalan genting. Begitu seriusnya mereka mendandani apa yang tampak di luar sehingga lupa memperhatikan apa yang di dalam yang justru lebih penting. Rasul Paulus menyatakan, “Perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Pet. 3:4).

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 28 Maret 2019 Ps.
Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 27 Maret 2019

KERJA TIM


How are you today?
Firman Tuhan :
Wahyu 3:14-22

...dan karena engkau tidak tahu bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. (Wahyu 3:17)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 12-14

Sebagai penggemar serial film detektif, saya mencermati perbedaan mencolok antara film-film sejenis pada masa lampau dengan yang ditayangkan saat ini. Salah satunya, pada cara tampil si pemeran utama. Dulu, tokoh utama lebih banyak tampil sendirian. Menjadi jagoan sendirian. Sekarang, yang menonjol adalah kerjasama tim. Keberhasilan menggulung sindikat penjahat adalah hasil kerja bersama. Setiap individu bahu membahu saling membutuhkan dan menolong.

Kaya. Bergengsi. Penghasil mantel wol. Produsen salep mata mujarab. Itulah kota Laodikia pada masa itu. Satu yang tak dimilikinya: air. Untuk kebutuhan air, harus dipasok (membeli) dari luar. Sayangnya, mentalitas penduduk Laodikia terlanjur sombong. Merasa kaya dan bisa mencukupkan diri sendiri. Merasa tidak butuh bantuan dari luar. Jemaat Kristen di kota itu pun terjangkit keangkuhan serupa. Merasa sanggup mandiri dan tidak butuh siapa pun. Hanya memandang kehebatan, tetapi luput melihat kekurangan. Itu sebabnya mereka menerima teguran keras dari Tuhan (ay. 17-19).

Kehidupan masa kini menuntut orang saling bekerja sama dan berjejaring. Anggota keluarga harus kompak saling topang. Dalam hal bekerja, kerja sama tim harus diutamakan. Dalam pelayanan, semua harus saling bergandengan tangan untuk kemuliaan-Nya. Tuhan menghendaki jangan ada seorang pun beranggapan dirinya mampu tanpa dukungan siapa-siapa. Sebab, yang seperti itu tidak ada!

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 27 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 26 Maret 2019

DI GUA ADULAM


How are you today? 
Firman Tuhan : 
1 Samuel 22:1-5 

Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati. (1 Samuel 22:2) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 10-11

Sebuah suara dari balik telepon terdengar, “Tolong jangan ganggu saya dalam minggu ini. Saya sibuk sekali, lagi pula ada persoalan keluarga yang harus segera selesai.” Kemudian pembicaraan berhenti. Linda hanya bisa menelan ludah getir. Saat itu ia sedang butuh teman untuk mendengar curahan persoalannya. Namun, sahabat sekaligus pembimbing rohaninya itu sedang tidak bisa melayaninya.

Saat di gua Adulam, Daud berkumpul dengan orang-orang yang dalam kesukaran, yaitu mereka yang hidup terjepit, menderita, dalam keadaan susah dan sedih. Ada pula yang dikejar penagih hutang, yaitu mereka yang tertipu oleh lintah darat sampai tidakmampu melunasi utang. Tak ketinggalan mereka yang sakit hati. Istilah ini mengandung arti orang yang napas atau vitalitas hidupnya penuh dengan kemarahan, rasa tidak puas, dan pahit. Jadi orang-orang yang mendekat pada Daud itu bukan orang sakit hati biasa, melainkan mereka yang sakit hati begitu parah sampai seolah-olah napasnya penuh dengan kemarahan dan kepahitan. Jumlah mereka seluruhnya 400 orang, dengan Daud sebagai pemimpin mereka. Ya, meskipun ia sendiri sedang dalam kesukaran.

Menerima orang yang dalam kesukaran itu tidak mudah, apalagi jika kita sendiri sedang dirundung masalah. Namun, ini bukan alasan bagi kita untuk selalu menolak menolong orang lain. Ada saatnya Tuhan bermaksud merentangkan iman kita agar lebih tangguh. Dilatih menanggung beban lebih berat karena hendak dipercaya menanggung sesuatu yang besar. Bersediakah kita?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 26 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 25 Maret 2019

KETEKUNAN IMAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 15:21-28 

Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki. (Matius 15:28) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 8-9 

Tuhan berkenan kepada orang-orang yang dengan tekun mencari Dia. Ketekunan mampu memancarkan seberapa besar keyakinan dan pengharapan seseorang kepada Tuhan. Inilah yang menjadi alasan mengapa Tuhan memuji iman perempuan Kanaan. Ia datang kepada Yesus, memohon kesembuhan bagi anaknya yang sedang kerasukan setan. Namun, apa reaksi Yesus? Yesus tampak tidak peduli. Murid-murid Yesus pun tidak menyukai kehadiran perempuan ini, bahkan meminta supaya Yesus menyuruhnya pergi.

Hebatnya, perempuan Kanaan ini tidak patah arang. Bahkan saat Yesus berkata bahwa Dia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel, ia tetap tidak menyerah. Perempuan ini justru semakin bersemangat mendekati Yesus! Sekali lagi Yesus berkata, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Dan jawaban perempuan ini sungguh menakjubkan Yesus: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Yesus pun demikian takjub dan memuji iman perempuan ini.

Dalam banyak kesempatan Tuhan kerap kali menguji iman kita. Bagaimana sikap kita saat kita mengalami hal yang paling sulit dalam hidup kita dan ketika kita merasa betapa jauhnya Tuhan dari hidup kita? Apakah kita tetap bertekun mencari Dia? Bertekun dalam iman yang benar berarti percaya kepada Tuhan dalam segala keadaan dan terus mencari-Nya sekalipun seolah-olah Tuhan jauh dari hidup kita. Dalam situasi seperti inilah Tuhan melihat iman kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 25 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 24 Maret 2019

ALLAH SUMBER KEHIDUPAN

Bahan Kotbah Ps. Gelphy Nartha
Minggu, 24 Maret 2019 di GBI.ROCK Jayapura.
Tempat ibadah Gedung Mall Jayapura Ruang Cinema XXI Studio 1

kiranya dapat menjadi berkat....

Salam Kasih.





















HANYA PENCOBAAN BIASA


How are you today?
Firman Tuhan : 
1 Korintus 10:1-13 

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. (1 Korintus 10:13) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 6-7 

Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar tetap waspada dan teguh berdiri supaya tidak jatuh pada kesalahan yang sama seperti yang dilakukan nenek moyang mereka. Alih-alih tetap teguh berdiri, mereka justru mendukakan hati Tuhan dengan berbagai tindakan mereka (ay. 7-10). Oleh karena itu, ada dua hal yang Paulus ingatkan kepada jemaat di Korintus: tidak sombong dan menganggap enteng permasalahan yang ada (ay. 12) serta tidak kecil hati karena permasalahan dan pencobaan yang mereka alami bukanlah hal yang baru. Tuhan akan memampukan mereka menanggungnya (ay. 13).

Permasalahan dan pencobaan apakah yang saat ini sedang menghimpit hidup kita? Ingat, tidak ada yang baru! Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita mengalami hal yang sama. Mintalah agar Tuhan memampukan kita untuk tetap berhati-hati seraya terus mengandalkan pertolongan-Nya. Sebagaimana Tuhan telah menguatkan mereka, kiranya Tuhan juga yang akan menguatkan kita melewati berbagai permasalahan dan pencobaan yang “biasa” ini.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 24 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 23 Maret 2019

MEMANCARKAN KASIH-NYA


How are you today?
Firman Tuhan : 
Markus 1:14-15 

Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil! (Markus 1:15) 

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 3-5

Bayangkan seseorang menodongkan pistol ke pelipis kita dan berkata, “Ikut aku atau kau kutembak mati!” Bagaimana kira-kira respons kita? Kita mungkin ketakutan dan terpaksa mengikutinya. Atau, karena kita membenci orang itu, kita berpikir lebih baik mati daripada mengikutinya. Dua respons yang sama-sama tidak menguntungkan. 

Syukurlah, Yesus tidak menggunakan gaya itu ketika mewartakan Injil. Dia tidak mengundang orang untuk bertobat karena Kerajaan Maut sudah mengancam di ambang pintu, siap menelan kita jika kita tidak percaya. Sebaliknya, Dia mengundang orang untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat. Orang yang percaya pada berita Injil mendapatkan jaminan dan bagian dalam kerajaan yang oleh Paulus digambarkan sebagai penuh dengan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm. 14:17). Dengan kata lain, Allah mengundang kita untuk datang kepada-Nya bukan dengan ancaman hukuman, melainkan dengan pancaran kebaikan-Nya. Benarlah, maksud kemurahan Allah ialah menuntun kita kepada pertobatan (Rm. 2:4).

Madeleine L’Engle, seorang penulis novel fantasi, menggarisbawahi hal itu. Suatu cara efektif untuk menarik orang datang kepada Kristus, menurutnya, “bukanlah dengan mencela kepercayaan mereka, atau menuding kesalahan mereka, dan menunjukkan bahwa kita lebih benar dari mereka, melainkan dengan memancarkan cahaya yang begitu indah sehingga mereka dengan segenap hati ingin mengetahui sumber cahaya itu.” Marilah kita memancarkan kebaikan-Nya!

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 23 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 22 Maret 2019

SUMBER AIR


How are you today?
Firman Tuhan : 
Yohanes 4:1-30 

Kata perempuan itu kepada-Nya, "Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." (Yohanes 4:15)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Hakim-Hakim 1-2 

Selain udara, air adalah kebutuhan vital manusia. Tanpa air, manusia hanya dapat bertahan hidup 3-5 hari. Sayangnya, banyak orang memakai air tak layak konsumsi karena berbagai faktor, yang membahayakan hidup mereka pada masa depan. Pada 1992 PBB menetapkan 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia sebagai usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan penyadaran akan pengelolaan sumber air bersih yang berkelanjutan. Namun, sadarkah Anda, ada yang lebih vital dari kebutuhan akan air bersih?

Perempuan Samaria datang menimba air ke sumur di tengah hari yang terik ketika semua orang lebih suka berlindung di rumah mereka. Ternyata, ia memilih waktu itu untuk menghindari bertemu dengan orang lain. Ia memiliki cap buruk di tengah masyarakat karena status perkawinannya yang penuh kegagalan.

Namun, Yesus juga sengaja menempuh jalan di Samaria untuk menemui perempuan itu (ay. 4). Di tepi sumur Yakub, mereka berbincang tentang air hidup yang akan terus memancar di dalam diri setiap orang yang menerima anugerah Allah. Perempuan Samaria itu akhirnya menyadari bahwa ia jauh lebih memerlukan air hidup itu dibandingkan air sumur. Sukacita karena telah bertemu dengan sumber air hidup, yaitu Kristus, membuatnya meninggalkan tempayannya. Ia pergi ke kota dan bersaksi kepada mereka yang selama ini justru dihindarinya (ay. 28). Kristus telah mengubah hidupnya. Kita memang sangat memerlukan air untuk bertahan hidup, tetapi tanpa menemukan Sang Pemberi Air Hidup, hidup kita akan sia-sia.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 22 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 21 Maret 2019

BELAJAR DARI YEFTA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Hakim-Hakim 11:1-11 

Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa. (Hakim-Hakim 11:11) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 22-24 

Namanya Edson Arantes do Nascimento, atau lebih dikenal sebagai Pele. Pada Piala Dunia Swedia 1958, pada usia 17 tahun, debutan Brasil itu membuat dunia terperangah. Ia mencetak gol pertama dalam laga perempat final melawan Swedia, lalu hattrick dalam laga semifinal melawan Perancis. Penampilannya bak pemain senior yang terampil. Seorang pahlawan bola telah lahir!

Yefta juga pahlawan bagi bangsanya. Kalau Pele lahir dari keluarga miskin, masa lalu Yefta lebih runyam lagi. Anak Gilead ini diusir saudara tirinya dan tak berhak mendapat warisan, sebab ibunya pelacur. Ia menyingkir ke tanah Nob, berkumpul dengan para petualang dan merampok bersama mereka. 

Nah, saat orang Israel melawan bani Amon, para tua-tua mencari Yefta dan memintanya memimpin mereka. Kenapa? Yefta, biarpun penjahat, adalah “pahlawan yang gagah perkasa” (ay. 1). Para tetua itu tahu, selain pemberani, Yefta piawai memimpin dan berperang.

Yefta ternyata tak gila kekuasaan. Ia tak begitu saja menerima tawaran menggiurkan itu. Ia malah mempertanyakan kesungguhan mereka sebab ia tak mau diperlakukan “habis manis sepah dibuang”. Menariknya, Yefta masih ingat Tuhan, dan membawa pergumulannya kepada-Nya. Karena penyerahannya ini, Tuhan membuatnya berhasil memerangi bani Amon.

Anda punya masa lalu yang gawat? Bagi Dia, Anda tetap punya potensi yang hebat. Dia dapat memakainya demi kemuliaan-Nya. Percayakan pada-Nya!

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 21 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 20 Maret 2019

BERSETUBUH YANG SAH


How are you today? 
Firman Tuhan :
Kejadian 4:1-2 

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." (Kejadian 4:1) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 20-21

Salah satu standar hidup yang kami, saya dan istri, junjung tinggi semasa mempersiapkan pernikahan adalah tidak berhubungan seksual sebelum resmi menjadi suami-istri. Saat itu kami berkomitmen untuk tidak menginap, baik di rumah saya maupun di rumahnya. Bukanlah perkara mudah, tetapi Tuhan memampukan kami melewati godaan untuk berhubungan seksual sebelum kami diberkati dalam upacara pernikahan.

Menarik sekali apabila kita mencermati nats hari ini. Manusia itu, yakni Adam, melakukan persetubuhan dengan Hawa, istrinya. Alkitab tidak menulis Hawa sebagai kekasih Adam, kenalan Adam, pacar Adam, atau perempuan yang dalam waktu dekat akan dinikahi oleh Adam. Seorang perempuan dapat disebut sebagai istri seorang laki-laki setelah keduanya menikah. Dari sinilah kita meyakini bahwa Allah menghendaki bahwa persetubuhan atau hubungan intim hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang telah menikah. Berbeda sekali dengan pandangan dunia yang menganggap bahwa persetubuhan, bahkan kelahiran anak di luar pernikahan yang sah, adalah sesuatu yang wajar. Mirisnya, terkadang umat Tuhan juga mulai terpengaruh dan menganggap persetubuhan di luar pernikahan bukanlah suatu pelanggaran terhadap firman-Nya.

Standar Allah tidak pernah berubah. Sejak semula, Alkitab juga mencatat bahwa Allah terlebih dahulu memberkati manusia sebelum berfirman agar manusia beranak-cucu dan memenuhi bumi. Apakah kita, sebagai umat Allah dan bagian dari keluarga Kristen, masih setuju dengan kebenaran ini?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 20 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 19 Maret 2019

DILUKIS PADA TELAPAK TANGAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Yesaya 49:14-21

Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. (Yesaya 49:16) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 17-19 

Seorang seniman asal Spanyol, David Cata, punya cara yang aneh untuk melahirkan sebuah karya seni. Tidak dengan melukis, tetapi ia rela menjahit telapak tangannya demi menciptakan karya seni yang menakjubkan. Dengan menggunakan jarum dan benang, David menyulam potret orang-orang terdekatnya di telapak tangannya. "Wajah mereka telah terpatri dalam hidup saya. Mereka adalah keluarga, teman, pasangan, dan guru," kata David, seperti dilansir Design Boom. 

Pada masa-masa pembuangan, Bangsa Israel mengalami masa-masa yang memilukan. Mereka merasa bahwa Tuhan telah melupakan dan meninggalkan mereka (ay. 14). Akibat pemberontakan mereka, Tuhan memang telah membawa mereka ke pembuangan, tujuh puluh tahun lamanya. Tetapi benarkah Tuhan melupakan dan meninggalkan mereka? Apakah Tuhan tidak pilu mendengar rintihan kesakitan mereka? Inilah jawab-Nya: “Lihat, Aku telah melukis engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.” Seberapapun kerasnya penderitaan Israel, Allah tidak menegakan mereka terus mengalami kesusahan itu; Dia mengingat mereka.

Saat menghadapi situasi sulit dan ketika doa-doa kita sepertinya tidak menghasilkan jawaban, kita kerap kali merasa bahwa Tuhan telah melupakan dan meninggalkan kita. Namun lihatlah bagaimana Tuhan memandang hidup kita. Kita berharga di mata-Nya! Dia tidak akan menegakan kita bergelut dengan penderitaan, asalkan sikap hati kita berbalik kembali kepada-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 19 Maret 2019 
Ps. Gelphy Nartha 

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. 

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...! 


http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 18 Maret 2019

JIKA TUHAN MENGHENDAKI


How are you today?
Firman Tuhan : 
Yakobus 4:13-17 

Apa yang akan terjadi dengan kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! (Yakobus 4:14a, BIS) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 14-16 

Masih ingat pesawat Malaysia Airlines MH-370 yang hilang beberapa pekan dan diperkirakan “berakhir” di Samudera Hindia itu? Tewaskah 239 orang di dalamnya? Entah. Terpikirkah oleh mereka bahwa hidup mereka akan berakhir setragis itu? Entah juga. 

Hidup ini memang rentan dan tak terduga. Namun, kita sering menganggap esok tak akan terjadi apa-apa pada kita dan semuanya akan lancar-lancar saja. Pernahkah kita berpikir, kalau-kalau hari ini adalah hari terakhir kita? Sikap yang kelewat percaya diri inilah yang dikecam Rasul Yakobus pada orang Yahudi yang disuratinya, yang memang pandai berdagang dan banyak yang sukses (ay. 13-14). Sayangnya, keberhasilan itu mereka anggap sebagai keberhasilan mereka sendiri tanpa pimpinan Tuhan. Mereka juga terkesan tak peduli atas kefanaan hidup ini, yang digambarkan seperti “uap”. Mereka itu orang “sombong” yang suka “membual” (ay. 16 BIS; kata bahasa aslinya, alazoneia, acap dipakai untuk menggambarkan tukang obat jalanan yang suka mengobral janji). Semestinya mereka berserah pada-Nya karena Dia tahu yang terbaik bagi kita (ay. 15, bdk. Yes. 55:8-9 dan Yer. 29:11).

Meskipun demikian, ini bukan berarti kita dapat lepas tangan begitu saja terhadap rencana kita. Sebaliknya, kita harus tetap menjalankannya dengan kesadaran bahwa, jika Dia tidak berkenan, kita mesti siap berganti haluan menuju sesuatu yang baru. Mungkin hal itu lebih sulit atau tak menyenangkan, tapi nantinya akan terbukti yang terbaik walau kini belum kita ketahui.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 18 Maret 2019

Ps. Gelphy Nartha Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 17 Maret 2019

TITIK TERENDAH


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Lukas 14:7-11 

Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di tempat yang lebih terhormat. (Lukas 14:10)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 11-13 

Di situs Asia One pada 13 Juni 2014, PM Singapura Lee Hsien Loong tertangkap kamera sedang mengantre untuk membeli makanan cepat saji murah di Blk 85 Redhill Lane. Foto itu diunggah di Facebook dan orang pun memperbincangkan kerendahan hatinya. "Ia seperti paman biasa berusia 50-60 tahun yang antre setengah jam untuk sayap ayam goreng kesukaannya," tulis pengunggahnya, Lianhe Wanbao. Alih-alih menuntut keistimewaan, Lee rela berdiri lama dan menunggu giliran membeli--sekalipun ia punya ratusan pengawal yang bisa disuruh membelikan makanan itu.

Ketika orang Farisi merasa lebih baik dan lebih tinggi kedudukannya daripada orang lain, Yesus mengutarakan perumpamaan tentang pesta pernikahan. Perasaan atau pikiran bahwa kita lebih baik itu sebaiknya ditanggalkan, juga harapan agar orang lain tunduk dan menghormati kita. Sebab, penghormatan itu diberikan oleh orang lain. Jika kita layak mendapatkannya, orang akan memberikannya. Merendahkan hati kita dulu adalah sikap terbaik yang Yesus ajarkan (ay. 8-10).

Kiranya Roh Allah menolong kita bersikap rendah hati di segala tempat dan peristiwa. Ambillah tempat terendah dulu agar kita tak dipermalukan. Kadang memang ini tak mudah. Bisa jadi kita berpikir, "Seharusnya saya diistimewakan", "Seharusnya saya didahulukan", "Seharusnya saya yang dipanggil maju ke depan". Bila tak mendapatkannya, kita hanya akan kecewa atau cemburu pada orang lain yang memperolehnya. Mari kembali pada nasihat Yesus. Dia meminta kita rendah hati seperti Dia.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 17 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 16 Maret 2019

YOU ARE A LEADER


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Yosua 1:1-9

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (Yosua 1:6) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 9-10

Anda masing-masing adalah seorang pemimpin. Apakah Anda seorang kepala keluarga dan orangtua dari anak-anak Anda? Ataukah Anda seorang guru, guru Sekolah Minggu, aktivis gereja atau lembaga pelayanan/sosial di masyarakat? Apakah Anda seorang bos, direktur, manajer, pemimpin unit di sebuah perusahaan? Ataukah Anda memiliki banyak teman yang belum mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, dan perlu Anda bimbing untuk mengalaminya? Bila ya, Anda adalah seorang pemimpin.

Dengan kesadaran di atas, mari renungkan bacaan kita. Perjalanan kepemimpinan Yosua memberi tuntunan tentang empat hal yang perlu dialami seorang pemimpin:

1. Mengetahui tujuan yang hendak dicapai menurut yang Tuhan beritahukan (ay. 2-4).

2. Menempuh jalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dengan berpedoman pada Firman-Nya, tanpa menyimpang ke kanan dan ke kiri (ay. 7)

3. Memberi tahu dan mengajar orang yang dipimpin agar mengikuti kepemimpinannya—sebagai hamba yang memberi diri kepada Allah untuk melayani mereka (ay. 8)

4. Memiliki hati yang kuat dan teguh sebab Tuhan setia menyertai orang yang dipanggil-Nya (ay. 6, 9).

Anda semua pasti akan berhasil menjalani peran sebagai pemimpin, dengan mengikuti petunjuk Firman Tuhan hari ini. Sadarilah bahwa orang-orang di sekitar Anda sedang mengamati hidup Anda, dan siap untuk meniru.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 16 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 15 Maret 2019

MEMANCARKAN SINAR ALLAH


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 5:14-16 

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga. (Matius 5:16) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 7-8 

Sambaran kilat dan suara dentuman memecah keheningan malam. Kamis, 13 Februari 2014, erupsi Gunung Kelud menyembur setinggi 17 kilometer. Menerbangkan kerikil dan abu vulkanik ke sebagian besar wilayah Jawa, termasuk Yogyakarta. Abu tebal menyelimuti seluruh kota. Pagi harinya, beberapa orang berdiri di pinggir jalan yang gelap oleh debu. Ketika kebanyakan orang berlindung di rumah, mereka berteriak menawarkan masker gratis kepada para pengguna jalan. Terlihat beberapa orang mengatur lalu lintas dan memberitahukan jalan yang aman dilalui. Suka rela, tanpa atribut, tanpa pamrih. Bukan dengan tujuan diliput media atau dipilih menjadi wakil rakyat.

Tuhan berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu adalah terang dunia.” Di dalam diri anak Tuhan telah melekat identitas sebagai terang dunia. Terang tidak terintimidasi oleh kegelapan; sebaliknya, ia bersinar menghalau kegelapan. Dengan firman Tuhan, kita dapat menuntun orang lain yang berjalan dalam kegelapan dosa. Melalui perbuatan baik, kita dapat menopang mereka yang putus asa. Kita memancarkan terang dengan menjadi teladan dalam perkatan dan perbuatan.

Bencana alam dapat menjadi peluang untuk melakukan karya nyata: aksi sosial, menghibur, memberi bantuan bagi penyintas. Anak Tuhan tidak bersembunyi di bawah gantang minoritas meskipun bantuan yang diulurkan kadang-kadang disalahpahami. Biarlah kita bercahaya supaya orang yang mengalami perbuatan baik tersebut dapat merasakan kebaikan Tuhan melalui hidup kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 15 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 14 Maret 2019

MENGELOLAH SAKIT HATI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Ester 3:1-15 

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati. (Ayub 5:2) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 4-6 

Adolf Hitler terlahir sebagai orang yang berpotensi menjadi pemimpin besar. Namun, ia dibesarkan oleh ayah yang menggunakan kekerasan dalam mendidik anak-anaknya. Ayahnya suka memerintah dan menuntut anaknya patuh. Hitler kerap bertengkar dengan sang ayah, yang tidak menyetujui keinginannya menekuni seni murni. Perlakuan sang ayah ini membuatnya sakit hati dan dendam, yang berpengaruh pada pilihan hidupnya kelak. Sebuah pilihan hidup yang pahit dan membuahkan kehancuran banyak orang.

Di Alkitab, juga ada tokoh yang sakit hati, dengan respons yang berbeda-beda. Pertama, Haman dalam bacaan hari ini. Ia benci kepada Mordekhai karena tidak mau bangkit dan menghormatinya. Kemudian kebencian itu berkembang menjadi rencana pembunuhan massal terhadap bangsa Yahudi. Yang kedua, Hana, direndahkan oleh Penina karena mandul (1 Sam. 1:6-7). Ia sakit hati, namun tidak berpikir untuk menghancurkan Penina. Dengan hati yang pilu, ia memohon kepada Allah supaya diberi anak. Oleh kemurahan-Nya, Allah mengabulkan doa itu. Anaknya, Samuel, kemudian menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Israel.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu bersosialisasi dengan orang lain, entah itu keluarga, teman, atau tetangga. Dalam pergaulan itu, kita tidak dapat menghindar dari kemungkinan timbulnya gesekan yang bisa menyebabkan sakit hati. Kabar baiknya, kita bisa memilih cara meresponsnya. Daripada membalas perilaku orang lain yang telah menyakiti kita, mari kita berdoa dan mengoreksi diri.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 14 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 13 Maret 2019

MELUPAKAN ALLAH


How are you today?
Firman Tuhan : 
Mazmur 106:1-48

Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya. (Mazmur 106:13) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 1-3

Sungguh tidak mengenakkan ketika jasa atau perbuatan baik kita dilupakan oleh seseorang. Dahulu ketika keadaan masih sulit, kita diharapkan menjadi penolong, tetapi ketika keadaan menjadi baik, nasihat kita diabaikan. Ketika mengalami hal seperti itu, saya sempat berpikir, “Tahu begitu dahulu saya tidak mau menolongnya kalau akhirnya dilupakan juga.”

Allah juga pernah dilupakan oleh umat pilihan-Nya. Pemazmur dengan gamblang mencatat betapa mudahnya Israel melupakan Allah mereka. Kondisi yang miris karena Allah sudah menunjukkan kemurahan hati dan kuasa-Nya kepada bangsa Israel. Padahal, jika bukan karena campur tangan Allah, mustahil bangsa Israel dapat mengalami kondisi yang baik setelah menderita akibat perbudakan di Mesir. Perbuatan-perbuatan Allah yang begitu dahsyat—dicatat oleh Musa dalam Keluaran 14:1-15:21—seolah lenyap tak berbekas dalam ingatan bangsa Israel. Padahal, secara logika, menyaksikan kuasa Allah yang begitu ajaib dan dahsyat seperti itu tentunya merupakan suatu pengalaman tak terlupakan. Entah apa yang ada dalam benak umat pilihan Allah tersebut!

Ketika Allah dilupakan, apalagi dengan sengaja, sebenarnya kehidupan umat Allah ada dalam bahaya besar. Bukankah semua yang terjadi dalam hidup kita adalah karena kemurahan dan kebaikan-Nya? Masakan kita tega melupakan Allah, yang sudah begitu baik dalam hidup kita? Mari kita memperbaharui komitmen di hadapannya. Orang lain boleh melupakan Allah, tetapi jangan sampai kita melupakan Dia.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 13 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 12 Maret 2019

BANGKIT DARI KETERPURUKAN


How are you today?
Firman Tuhan : 
Yohanes 21:15-19 

Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. (Yohanes 21:17) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Ulangan 32-34 

Martina Hingis, menjadi juara tenis di usia muda. Pada masanya, ia menjuarai berbagai turnamen dan menjadi petenis peringkat satu dunia. Namun, pada sebuah pertandingan ia mengalami cedera serius yang memaksanya berhenti dari tenis untuk waktu yang lama. Peringkatnya terus melorot. Ia sempat terpuruk dan berencana pensiun. Namun, orang-orang tetap mendukungnya hingga usahanya membuahkan hasil. “Inilah prestasi terbaikku. Bukan saat aku menjadi nomor satu, tetapi saat aku bisa mengalahkan keterpurukanku,” katanya.

Dugaan bahwa Petrus mengalami depresi hebat setelah ia mengkhianati Yesus, Gurunya, sangatlah masuk akal. Ia merasa gagal dan bahkan memutuskan untuk meninggalkan status sebagai murid dan kembali ke pekerjaan lamanya, sebagai nelayan. Kita tidak tahu apa saja yang menggelayut di pikirannya sepanjang masa-masa itu. Namun, perjumpaannya dengan Yesus telah membangkitkan semangatnya kembali untuk melayani Tuhan. Tantangan dan penugasan baru yang ia terima dari Tuhan Yesus membuatnya bersemangat. Prestasi terbesarnya adalah dengan menghargai kesempatan kedua yang Tuhan berikan, bangkit dari keterpurukan dan melayani Dia dengan cara yang hebat.

Keterpurukan bukanlah akhir perjalanan hidup kita. Melaluinya, justru kuasa Tuhan lebih leluasa bekerja. Tuhan memberikan kesempatan kedua dan kesempatan-kesempatan lain untuk kita bangkit. Mengandalkan dorongan semangat dari-Nya, itulah pencapaian terbaik kita, bukan terus terpuruk dan mengasihani diri.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 12 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 11 Maret 2019

JOHN SUNG


How are you today?
Firman Tuhan :
Yohanes 7:14-24

Siapa saja yang berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi siapa saja yang mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:18)

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 29-31

Pada usia 12 tahun, John Sung sudah dikenal sebagai pendeta cilik yang pandai berkhotbah. Namun, ia sulit mengendalikan amarah karena kesombongannya. Ketika berkuliah di Amerika, kepandaiannya yang menonjol membuatnya meraih penghargaan demi penghargaan. Ia bertekad untuk melayani sebagai pendeta sekembali dari Amerika. Dalam perjalanan naik kapal kembali ke Tiongkok, ia menyadari, berbagai penghargaan itu dapat menggodanya untuk memegahkan diri. Ia lalu membuang medali dan penghargaannya ke laut, hanya menyisakan ijazah doktor untuk menyenangkan ayahnya.

Berlawanan dengan John Sung, orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus gemar dihargai dan dipuji (lihat Yoh. 5:44). Yesus mengecam sikap ini. Mereka dipenuhi rasa iri karena Yesus jauh lebih populer dan berkuasa. Hati mereka pun menjadi buta akan kebenaran, teralang untuk mengenal Yesus sebagai sang Mesias. Sering mereka mencari-cari alasan untuk membenarkan diri (ay. 20). Bahkan mereka berusaha mengalangi orang lain ditolong dan disembuhkan Yesus (ay. 23). Tidak tanggung-tanggung pula, mereka ingin melenyapkan dan membunuh Yesus (ay. 19). 

Kita sepatutnya belajar pada John Sung. Kebanggaan terhadap diri tidak boleh membuat kita lebih dihormati ketimbang Tuhan. Bila ada kesempatan berbicara, hendaknya kata-kata kita diarahkan untuk memuji dan membesarkan nama Tuhan. Seharusnya orang lebih mengenal nama Tuhan dibanding kehebatan kita. Dengan demikian, kita pun tidak akan mudah tersinggung, mendengki, atau membenci orang lain.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 11 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 10 Maret 2019

BERPURA PURA


How are you today?
Firman Tuhan : 
Roma 12:9-21 

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik (Roma 12:9).

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 28 

Seorang teman mengeluhkan sikap rekannya yang menawarinya bergabung di sebuah bisnis Multi Level Marketing. Awalnya ia diperlakukan sangat spesial, ditelepon dengan rajin, dan ditraktir makan. Tetapi ketika ia memutuskan tidak bergabung menjadi anggota program bisnis itu, sikap rekannya berubah drastis: dingin setiap bertemu, tidak bersahabat, dan terkesan bermusuhan.

Banyak orang yang hidup secara munafik dan mengenakan topeng, tidak terkecuali orang yang mengaku percaya Kristus. Mereka berbuat baik sebagai umpan; mereka sebenarnya memiliki tujuan tertentu untuk kepentingan pribadi. Kasih mereka tidak tulus. Dan biasanya, orang seperti ini memiliki batas waktu dan kesabaran. Ketika tujuan mereka tidak tercapai, karakter mereka yang sebenarnya akan terkuak. Sikap yang demikian dapat memecah-belah jemaat, menjadi sandungan bagi banyak orang, dan tentu saja tidak menghormati Tuhan.

Rasul Paulus mendorong orang Kristen di Roma agar tidak berpura-pura dalam mengasihi. Itu sebuah kejahatan. Sebaliknya, hendaknya mengasihi dengan tulus, tanpa pamrih, bukan karena ada agenda terselubung untuk menguntungkan diri. Tindakan ini tidak hanya ditujukan pada sesama orang percaya (ay. 10), tetapi pada semua orang (ay. 17). Tentu saja ini bukan hal yang mudah. Karenanya, kita perlu mengenal kasih Allah, yang terbukti melalui karya Kristus di kayu salib. Ketika kita terhubung dengan sumber kasih itu, kita akan dapat menyalurkannya kepada orang lain tanpa berpura-pura.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 10 Maret 2019 Ps.
Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 09 Maret 2019

TIDAK TAKUT TUA


How are you today?
Firman Tuhan : 
Yesaya 46:1-13 

Sampai masa tuamu. Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku mengendong kamu. (Yesaya 46:4) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Ulangan 24-27 

Mira W., dokter dan penulis novel, memiliki kisah menarik tentang ibunya. “Ibu saya lahir pada 1913, bukan dari keluarga kristiani. Saat ini fisiknya masih sehat. Selain bahasa Indonesia, ia menguasai bahasa Inggris, Mandarin, dan Jawa. Pada 1934 ia menikah dengan ayah saya, seorang produser film dan anak pendeta. Ayah mertua yang tidak fasih berbahasa Indonesia kerap memintanya menerjemahkan khotbah. Pada 1942 ia kesulitan melahirkan di pengungsian, dan mertuanya mendampingi dan mendoakan. Anaknya kemudian lahir dengan selamat. Empat puluh hari sesudahnya, ia memberi diri dibaptis.” 

“Melalui hidupnya yang bersahaja di tengah kesibukan mendampingi suami dan mengasuh anak, kami anak-anaknya belajar menjadi orang Kristen. Kini ibu sudah renta. Kadang-kadang ia mengalami halusinasi, meracau, dan kadang-kadang mendadak ia menyerukan nama Yesus. Ia kerap bergumam dalam bahasa Inggris, ‘Tuhan memberkati... Tuhan memberkati...’ Tatkala pendeta membisikkan sabda di telinga kirinya, ia mendesah, ‘Amin... Amin.’ Barangkali Tuhan Yesus berbisik kepadanya, ‘Jangan takut, sudah Kusediakan tempat bagimu.’”

Banyak orang ingin hidup sampai usia tua. Segala usaha dilakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tetapi, tidak sedikit pula yang takut menjadi tua. Mereka merasa ngeri menyaksikan tantangan hidup yang dihadapi para lansia.

Bacaan kita hari ini meneguhkan bahwa Tuhanlah pemilik hidup kita. Dia memelihara kita sampai putih rambut kita. Jadi, kenapa mesti takut menjadi tua? Salam dahsyat dan tetap semangat.... Jayapura, 09 Maret 2019 Ps. Gelphy Nartha Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...! https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 08 Maret 2019

PENDATANG dan PERANTAU


How are you today? 
Firman Tuhan : 
1 Petrus 2:11-17 

Saudara-saudaraku yang terkasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. (1 Petrus 2:11) 

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 21-23 

Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ada sekitar 4 juta pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri pada 2012. Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Arab Saudi adalah lima negara tujuan utama mereka. Di luar itu, orang Indonesia tersebar ke berbagai penjuru dunia sebagai perantau, baik untuk bekerja maupun untuk sekolah.

Hidup sebagai perantau, khususnya bagi mereka yang berencana untuk kelak kembali ke tanah air, memiliki setidaknya dua keunikan. Yang pertama, pemahaman akan kesementaraan hidup mereka di tanah rantau. Pemahaman ini mengingatkan mereka untuk tidak terikat dengan kehidupan di tanah rantau. Yang kedua, kesadaran akan identitas mereka sebagai orang Indonesia. Kesadaran ini membuat mereka memilah-milah kebiasaan dan kebudayaan tanah rantau sesuai dengan identitas ke-Indonesia-an mereka.

Sedikit-banyak inilah yang hendak Petrus sampaikan dalam suratnya. Hidup kita di dunia ini hanya sementara. Karenanya, kita tidak perlu terikat dengan dunia ini sampai lupa akan “rumah sejati” kita di langit dan bumi baru yang sedang Tuhan siapkan. Yang kedua, identitas kita adalah umat Allah dan dipanggil untuk menjadi berkat. Karenanya, kita pun harus hidup sesuai dengan identitas tersebut. Ini berarti cara hidup kita pasti akan berbeda dengan mereka yang bukan umat Allah. Mungkin akibatnya kita akan terasing dan dicela. Tetapi, tetaplah setia; ini semua sementara dan suatu hari kelak buahnya akan kita nikmati.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 08 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 07 Maret 2019

TIDAK ADIL!


How are you today?
Firman Tuhan : 
Matius 27:11-26 

Ia memang mengetahui bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. (Matius 27:18) 

Bacaan Alkitab 
Setahun: Ulangan 17-20 

Kapan kita berteriak, “Ini tidak adil!”? Ketika kita dirugikan, bukan? Sebaliknya, kapan kita diam saja? Saat kita diuntungkan, bukan? Jadi, tampaknya ada ketidakadilan yang berguna ya? Saat dirugikan kita juga cenderung menyalahkan orang lain, situasi, lingkungan, bahkan Allah sebagai sumber ketidakadilan itu. Kenapa kita tidak mawas diri: bisa jadi kita sendiri biang keladinya?

Selain itu, kecenderungan kita membandingkan diri dengan mereka “yang di atas” (yang lebih kaya atau yang lebih pandai, misalnya) bisa mencuatkan perasaan bahwa hidup ini tidak adil. Padahal, kalau kita membandingkan diri dengan mereka “yang di bawah”, bisa jadi kitalah yang bakal mereka anggap tidak adil! Ya, kita cenderung bersungut-sungut sampai lalai mensyukuri berkat yang sudah kita miliki.

Lalu, bagaimana dengan tuduhan bahwa Allah tidak adil? Jelas salah alamat. Dia selalu adil (Ul. 32:4, Dan. 9:14). Sebenarnya, justru Dialah yang sering kita perlakukan secara tidak adil. Ingat Yudas Iskariot yang mengkhianati dan menjual Yesus (Mat. 26:14-16)? Juga fitnah Mahkamah Agama karena mereka dengki pada-Nya (ay. 18; juga Mat. 26:59)? Barangkali hanya dalam hal menghukum Putra Tunggal-Nya saja Allah bisa dikatakan “tidak adil”. Kenapa? Karena kitalah yang seharusnya tergantung di kayu salib! Dengan berbuat “tidak adil” pada Anak-Nya, ia telah menunjukkan keadilan-Nya: bahwa hukuman atas dosa telah dijatuhkan. Jadi, dalam “ketidakadilan-Nya” Allah tetap adil, bukan?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 06 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 06 Maret 2019

SIAPA GEMBALA ANDA?


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Mazmur 23

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1) 

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 14-16 

Robert Mitchell menulis tentang dampak televisi, yang “menggembalakan” banyak orang kristiani. Mengikuti Mazmur 23, ia menulis: 

“1. TV adalah gembalaku, takkan bertumbuh kerohanianku. Ia membuatku terus duduk tanpa melakukan apa-apa bagi-Nya. 2. TV menyita seluruh waktu luangku hingga aku tak bisa memenuhi tanggung jawabku sebagai orang kristiani. Ia menawarkan banyak program menarik yang harus kutonton; segala pengetahuan tentang dunia ini. 3. Ia membuatku tak punya waktu untuk menyelidiki Alkitab. Ia menuntun aku menjauhi ibadah dan membaringkan aku hingga tak bisa berbuat apa-apa bagi Kerajaan Allah. 4. Sekalipun aku hidup hingga seratus tahun, aku akan terus menontonnya. Ia teman terdekatku; suara dan gambarnya, itulah yang menghibur aku. 5. Ia menyediakan hiburan bagiku dan mengalangiku untuk melakukan hal-hal penting bersama keluargaku. Ia mengisi kepalaku dengan ide-ide yang berlawanan dengan kehendak Allah. 6. Oleh banyaknya waktu terbuang menonton TV, aku kehilangan banyak hal, seumur hidupku.” 

Siapa yang lebih banyak menggembalakan kita? Adakah sesuatu selain Tuhan yang begitu menyita waktu hingga kita tak sempat bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya? Adakah sesuatu yang begitu menyita perhatian hingga kita tak lagi dapat melakukan sesuatu bagi keluarga dan Kerajaan Allah? Ayo kembali kepada penggembalaan Tuhan, Pemelihara jiwa kita. Gembala yang lain hanya akan menyesatkan. Dan, nyanyikan lagi mazmur Daud yang sesungguhnya... Tuhanlah Gembalaku.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 05 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 05 Maret 2019

MENAKLUKKAN TIPUAN IBLIS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 4:1-11

Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! (Matius 4:10) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Ulangan 11-13 

Segera setelah langit terbuka bagi-Nya dan Roh Allah turun ke atas-Nya dan Dia dinyatakan sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia, Yesus dicobai. Pelayanan-Nya baru saja dimulai, tetapi Dia sudah harus menghadapi pencobaan Iblis. Iblis menyerang-Nya dalam tiga aspek: kebutuhan jasmani atau kebutuhan hidup (ay. 3), demonstrasi kekuasaan atas dunia (ay. 5-6), dan peralihan kepemilikan dunia dari Iblis kepada Yesus (ay. 8-9). Ketiganya dipatahkan Yesus dengan mengutip firman Tuhan yang dilandasi atas kebergantungan mutlak kepada Bapa (ay. 4, 7, 10).

Hak istimewa dan tanda khusus yang menunjukkan kemurahan Ilahi tidak menjamin bahwa kita tidak akan dicobai. Iblis terus berperang melawan Allah dan umat-Nya. Menjauhkan orang percaya dari kesetiaan kepada Kristus, membawa mereka ke dalam dosa dan perbudakan sistem dunia. Seperti Iblis mempergunakan firman Allah ketika mencobai Yesus untuk berbuat dosa, ada kalanya ayat Alkitab dipakai untuk membujuk orang percaya melakukan sesuatu yang salah atau tidak bijaksana.

Karena itu, orang percaya perlu berdoa agar dibebaskan dari Iblis, waspada terhadap segala tipu muslihat dan pencobaannya, serta melawannya dalam peperangan rohani, sambil berpegang teguh di dalam iman. Orang percaya mesti memahami firman Allah dan waspada terhadap mereka yang memutarbalikkannya untuk memuaskan tabiat berdosa manusia. Mari kita mengikuti Yesus yang menaklukkan tipu muslihat Iblis, bukan malah melakukan keinginannya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 05 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 04 Maret 2019

Ingrownius eyeballitus

How are you today?
Firman Tuhan : 
1 Raja-Raja 19:1-8 

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-Raja 19:4) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Ulangan 8-10 

Ingrownius eyeballitus, kelainan yang menyebabkan bola mata bertumbuh ke arah dalam, adalah istilah Chuck Swindoll untuk menggambarkan penyakit rohani yang kerap menghinggapi orang percaya. Ya, kita cenderung mengarahkan perhatian pada diri sendiri sampai pada taraf mengasihani diri. Kita merasa diri kita tidak dihargai dengan semestinya, diri kita penting namun luput dari perhatian, atau diri kita berbakat tapi tak kunjung dipromosikan.

Setelah Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, Izebel melalui suruhannya mendatangi Elia dan mengancam hendak menghabisi nyawanya. Tentu nabi besar ini pernah menghadapi acaman lain sebelumnya. Namun, entah mengapa, kala itu Elia ambruk. Bahkan ia sampai lari ke padang gurun, dan di bawah pohon arar ia dikuasai oleh rasa mengasihani diri yang parah sampai ingin mati. Mata Elia berfokus ke dalam dirinya sampai ia tidak mampu lagi mengenali keberadaan Allah. Ia merasa dibuang dan ditinggal sendirian. Bersyukur, Tuhan tidak murka. Malahan Dia memberi Elia makanan dan waktu untuk beristirahat. Allah mendorongnya untuk kembali berfokus pada-Nya. Tak lama kemudian, Dia juga memberinya seorang teman, Elisa, untuk berbagi beban.

Apakah hari-hari ini kita mengalami masalah, tantangan, ketidakadilan, dan seakan-akan Tuhan berdiam diri? Ambillah waktu untuk mengistirahatkan mental kita. Dan yang tak kalah penting, lewatkanlah waktu bersama teman, pasangan, mentor, orangtua. Kiranya kita mendapatkan perspektif baru yang segar.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 04 Maret 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya caranya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.
God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id