Jumat, 31 Agustus 2018

ROCKMEN JAYAPURA

ORANG FASIK


How are you today?
Nats: ayat 4
Mazmur 10:1-18

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya.

Bacaan Alkitab Setahun:
Ratapan 3-5

“Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Alah!” Ungkapan semacam ini terkesan pongah, terlalu berani, bahkan sembrono. Siapa pun yang mengucapkannya, ia tidak sadar bahwa dirinya sedang menentang Allah. Namun, tanpa mengucapkannya, bisa jadi kita bersikap atau berperilaku seperti orang fasik. Seberapa sering kita merasa Allah bersikap masa bodoh terhadap kejahatan atau dosa yang kita perbuat?

Dalam doanya, Daud sedang berseru kepada Allah mengenai perbuatan orang fasik, antara lain: memuji keinginan diri sendiri, menista Tuhan, merasa bahwa Allah tidak akan menuntut, mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dan masih banyak lagi. Mereka mengabaikan fakta bahwa Allah ada, Dia melihat semua perbuatan manusia di bumi, dan Dia memberi ganjaran setimpal dengan perbuatan manusia tersebut. Mengenai orang fasik, pemazmur berkata bahwa mereka ibarat sekam yang ditiupkan angin. Ia tidak akan tahan dalam penghakiman (band. Mzm. 1:4-5).

Kita adalah orang berdosa, yang dibenarkan melalui karya penebusan Kristus. Mari cermati baik-baik beberapa perbuatan orang fasik yang Alkitab tuliskan dengan jelas. Bukan untuk ditiru, melainkan untuk menjadi peringatan supaya kita menjauhkan diri dari perbuatan tersebut. Ingatlah bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus, yang sudah selayaknya meninggalkan segala macam kefasikan. Dalam anugerah-Nya, sudah sepatutnya kita menjalani kehidupan sebagai orang benar, dan tidak sekali-kali membiarkan perbuatan orang fasik menjadi bagian dalam hidup kita!

JAYAPURA, 31 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.idì

Kamis, 30 Agustus 2018

JANGAN MENCELAH


How are you today?
Nats: ayat 3
Matius 7:1-5

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:3, TB)

Bacaan Alkitab Setahun:
Ratapan 1-2

Selumbar, atau dalam bahasa Yunaninya karfos, serumpun dengan kata kerja karfo “menjadi kering”. Kata benda ini berarti tampuk, tangkai atau ranting kecil dan kering, serpihan jerami kecil, atau sehelai rambut atau bulu, yang mungkin terbang dan masuk ke mata. Secara kiasan kata itu dipakai Yesus untuk mengartikan kesalahan yang kecil. Lawannya adalah balok, kiasan untuk kesalahan besar yang mencolok.

Yesus mengecam kebiasaan mencela kesalahan orang lain sementara mengabaikan kesalahan diri sendiri. Orang percaya perlu tunduk kepada standar kebenaran Allah sebelum berusaha untuk meneliti dan memengaruhi perilaku orang Kristen lain (ay. 3-5). Menghakimi dengan cara yang tidak adil mencakup mengecam seseorang yang berbuat salah, tanpa keinginan untuk melihat orang itu kembali kepada Allah dan jalan-Nya. Kita mengecam tanpa menawarkan solusi.

Baik dilakukan secara sadar maupun tidak, tindakan menghakimi lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang dengan mudah melihat kesalahan orang lain, bahkan kesalahan yang sangat kecil seperti selumbar sekalipun. Sebaliknya, orang itu tidak menyadari kesalahan besar atau balok di dalam dirinya. Firman Tuhan mendorong kita untuk terlebih dahulu mengeluarkan balok tersebut. Artinya, menyadari kesalahan kita dan meminta anugerah Tuhan agar mampu meninggalkannya. Dengan demikian, kita diperlengkapi untuk menolong orang lain mengatasi kesalahannya, mengeluarkan selumbar dari matanya, dengan sikap yang lemah lembut, bukan menghakimi.

JAYAPURA, 30 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.idì

Rabu, 29 Agustus 2018

KETIKA KERAGUAN TIBA

How are you today?
Nats: ayat 71
Mazmur 78:65-72

... dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri. (Mazmur 78:71)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 51-52

Dalam Pilgub DKI 2012, banyak orang meragukan salah satu pasangan calon terpilih. Alasannya antara lain karena pengalaman yang belum cukup matang. Pasangan tersebut memang berpengalaman memimpin daerahnya masing-masing, namun apakah mereka mampu menangani masalah di ibu kota yang begitu kompleks?

Daud pun diragukan kemampuannya ketika ia dipilih oleh Tuhan untuk memimpin Israel. Bukan saja karena perawakan kecil dan usianya yang masih belia, namun terutama karena pekerjaannya hanyalah gembala sekawanan domba.

Nyatanya, Tuhan memilih Daud! Tuhan mengambil Daud dari tengah kawanan domba untuk memimpin Israel, umat pilihan-Nya. Tuhan memilih gembala yang tulus hati dan terampil memelihara domba. Sebagai gembala, Daud tidak gentar menghadapi binatang buas yang siap menerkam ternaknya. Daud berusaha menjaga dombanya agar tidak ada satu pun yang hilang. Dan, itulah yang diperhitungkan Tuhan. Bukan kegagahan fisik seperti yang diperhitungkan umat Israel saat itu, namun hati yang tulus dalam menjalankan tugas.

Apakah Anda juga berpikir bahwa kemampuan dan pengalaman Anda tidak cukup “layak” untuk melakukan pekerjaan Tuhan jika dibandingkan dengan orang lain? Ketika keraguan datang, percayalah, Tuhan sudah dan sedang bekerja dalam pengalaman, talenta, dan kehidupan Anda. Asalkan Anda memiliki kesungguhan dan keteguhan hati untuk dipakai oleh-Nya, Tuhan pun akan memampukan Anda untuk melakukan tugas-Nya, demi hormat dan kemuliaan nama-Nya.

JAYAPURA, 29 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 28 Agustus 2018

JANGAN MENAHAN PUJIAN


How are you today?
Nats: ayat 21
Matius 25:14-30

Lalu kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 49-50

Seorang dosen memberi tugas kepada mahasiswanya. Karena hasilnya tidak sesuai dengan harapannya, ia memarahi mereka. Ia menerima tepukan keras di punggungnya dan lontaran komentar yang mengecilkan hati. Pada akhir semester, dosen itu menanyakan nilai mahasiswa tersebut kepada mahasiswa lain. Katanya ia mendapat nilai B. Dosen itu berkata, “Seharusnya kamu bisa mendapat A. Kamu pintar!” Namun mahasiswa tersebut menyayangkan pujian itu. Selama ini, dosen itu tidak pernah memujinya, malah mempermalukannya sehingga ia membenci sang dosen dan mata kuliahnya.

Tuhan tidak hanya senang dipuji. Dia juga senang memuji. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang pantas dipuji, Tuhan mengungkapkannya secara verbal, serta mengganjarnya dengan berkat khusus. Abraham (Kej. 22:16-18), Musa (Bil. 12:7), dan Ayub (1:8; 2:3) adalah sebagian orang yang dipuji Allah karena ketaatan dan kesetiaannya. Yesus juga memuji beberapa orang karena iman mereka (mis. Mat. 8:10; 15:28).

Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti seorang tuan yang memercayakan hartanya untuk dikelola hambanya sesuai dengan kemampuan mereka. Jika mereka melipatgandakan talenta itu, sang tuan memuji mereka, memberikan tanggung jawab yang lebih besar, dan mengundang mereka menikmati perjamuan dengannya. Hamba tidak memiliki hak apa pun, tetapi sang tuan menghargai apa yang mereka lakukan.

Seberapa sering kita memuji orang lain ketika mereka pantas mendapatkannya? Janganlah menahannya, karena pujian itu dapat membangun mereka menjadi pribadi yang lebih baik.

JAYAPURA, 28 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 27 Agustus 2018

PEMBAWA DAMAI

How are you today?
Nats: ayat 9
Matius 5:1-12

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 45-48

Seusai dialog “Damailah Lampungku” di Bandar Lampung, muncul tekad yang kuat untuk membangun perdamaian di Lampung. Daerah ini dijuluki “Sai Bumi Ruwa Jurai”, yang berarti satu bumi dua suku. Dialog itu diharapkan dapat mencegah konflik komunal terulang pada masa yang akan datang. Tentu saja, dialog saja tidak cukup. Diperlukan niat yang kuat dari seluruh warga untuk membawa damai di daerahnya.

Apakah arti damai bagi kita? Kata “damai” dalam bahasa Ibrani adalah shalom, yang mengandung makna sejahtera, sehat, dan makmur. Damai adalah segala sesuatu yang membuat dan membawa kebaikan bagi manusia. Damai adalah kenikmatan atas segala kebaikan. Membawa damai, dengan demikian, berarti berbuat sesuatu sehingga orang lain dapat menikmati kebaikan. Membawa damai berarti membawa atau berbuat kebaikan bagi sesama. Membawa damai berarti mengambil risiko untuk disalahmengerti, bahkan terkadang usaha kita tidak dihargai dan belum tentu berhasil. Mengapa anak-anak Allah dipanggil untuk menjadi orang yang membawa damai? Karena mereka melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh Allah sehingga tindakan mereka mencerminkan karakter Allah, Sang Raja Damai.

Kita sebagai anak Allah diharapkan berperan aktif untuk membawa damai di bumi pertiwi, Indonesia. Perbedaan seharusnya memperkaya kita sehingga bisa saling melengkapi. Tuhan menciptakan kita tidak sama, tetapi bisa menjadi sesama bagi orang lain sehingga orang lain dapat menikmati kebaikan kasih Allah karena kehadiran kita.

JAYAPURA, 26 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 26 Agustus 2018

SELF CONTROL / PENGUASAAN DIRI






















Materi Kotbah Ps. Gelphy Nartha pada tanggal 26 Agustus 2018 di GBI. ROCK Satelit Mall Jayapura, Cinema XXI, Studio I. Jayapura - Papua.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Berikan comment apa yang Anda dapatkan dari bacaan hari ini. Anda dapat berlanganan renungan ini melalui blog ini atau download aplikasi "GELPHY NARTHA" di google playstore pada handphone, tab atau android Anda.

DALAM NAMA TUHAN


How are you today?
Nats: ayat 27
Bilangan 6:22-27

Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 41-44

Penyebutan nama Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel sangatlah penting. Hukum ketiga dalam Dasa Titah berbunyi, “Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan” (Kel. 20:7). Apabila penyebutan secara sembarangan dilarang, berarti ada penyebutan yang patut dan benar.

Dalam nas hari ini, Tuhan memerintahkan kepada Harun dan anak-anaknya untuk meletakkan nama Tuhan di atas orang Israel melalui ucapan berkat mereka. Tuhan inilah Allah yang benar, yang memimpin mereka keluar dari tanah perbudakan, Mesir. Berkat yang diberikan melalui penyebutan nama Tuhan ini pun bukanlah sembarangan. Berkat-berkat tersebut meliputi berkat perlindungan, anugerah, dan damai sejahtera. Bangsa Israel memerlukannya, terutama dalam sejarah perjalanan hidup mereka di padang gurun dan kesetiaan mereka mengikuti Tuhan. Berkat-berkat ini tidak tergantikan oleh yang lain. Di atas dasar nama Tuhan sajalah semuanya ini akan diberikan kepada umat-Nya.

Pada akhir ibadah gerejawi sekarang ini, umat juga menerima berkat atas nama Tuhan. Ya, pada masa sekarang ini pun kita tetap memerlukan berkat-Nya. Perjalanan hidup orang percaya tidak selalu mudah. Padang gurun persoalan, pergumulan, air mata, jatuh bangun dalam dosa, dan lainnya mewarnai perjalanan iman kita. Akan tetapi, perlindungan, anugerah, dan damai sejahtera-Nya akan menyertai kita karena nama-Nya telah diberikan sebagai dasar berkat dalam kehidupan kita.

Berikan comment apa yang Anda dapatkan dari bacaan hari ini. Anda juga dapat berlanganan renungan ini melalui blog ini atau download aplikasi "GELPHY NARTHA" di google playstore pada handphone, tab atau android Anda.

Happy sunday guys...
JAYAPURA, 26 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 25 Agustus 2018

APAKAH ANDA ORANG KUDUS???

How are you today?
Nats: ayat 1
Efesus 1:1-14

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah. Kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 37-40

Suatu hari seorang dosen bertanya kepada mahasiswa teologi di kelas. “Apakah kalian orang kudus? Siapa yang mengaku orang kudus, silakan angkat tangan!” Hanya beberapa tangan yang teracung. Yang lainnya menjawab, “Saya belum kudus, Pak. Masih banyak dosa!”

Kamus mengartikan ‘kudus’ sebagai ‘suci, murni, sakral, tanpa dosa, dan tanpa cacat cela’. Namun dalam Alkitab, kata ‘kudus’ dapat berarti ‘terpisah, dikhususkan, diasingkan’ oleh Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, Allah menyebut umat-Nya kudus dan menuntut mereka hidup kudus. Mungkinkah mereka hidup tanpa berdosa sama sekali? Mustahil! Akan tetapi, Allah memisahkan mereka dari bangsa-bangsa lain sebagai umat percontohan, agar melalui mereka Allah dikenal di muka bumi.

Paulus menegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan orang kudus adalah setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Ia menyapa para penerima suratnya sebagai orang kudus (misalnya Rm. 1:7; 1 Kor. 1:2; 2 Kor. 1:1; Flp. 1:1). Mereka adalah orang-orang yang sudah dipisahkan oleh Allah dari dunia, dengan cara menebus mereka melalui pengurbanan Kristus. Darah-Nyalah yang menguduskan semua orang percaya. Tujuannya adalah agar mereka membawa dan bersaksi tentang kekudusan Allah kepada dunia (bdk. 1 Ptr. 2:9).

Setelah penjelasan ini, kembali saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada Anda: Apakah Anda orang kudus? Ingat! Hanya Kristuslah yang dapat menjadikan Anda kudus!

JAYAPURA, 25 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Berikan comment apa yang Anda dapatkan dari bacaan hari ini. Anda dapat berlanganan renungan ini melalui blog ini atau download aplikasi "GELPHY NARTHA" di google playstore pada handphone, tab atau android Anda.

ADAKAH TUHAN?


How are you today?
Nats: ayat 7
Keluaran 17:1-7

Orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 34-36

Bagaimanakah kita mencobai Tuhan? Apakah buktinya? Pertanyaan ini perlu kita renungan. Dalam banyak hal, baik secara sengaja maupun tidak, entah melalui perkataan entah pikiran, kita pernah mencobai Tuhan. Untuk lebih memahami persoalan ini, kita dapat belajar dari pengalaman bangsa Israel saat mereka berada di Masa dan Meriba.

Bangsa Israel berteriak menuntut air! Tentu ini adalah permintaan yang wajar mengingat mereka sangat membutuhkannya saat itu. Tetapi, yang menjadi masalah adalah cara mereka memandang Allah. Mereka telah menuduh Allah dengan mengatakan bahwa Dia membawa mereka keluar dari Mesir hanya untuk dibunuh pada akhirnya. Mereka terus bersungutsungut, bahkan mempersalahkan Allah. Dalam kemarahan mereka berkata, “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?” Dengan kata lain, mereka berkata, “Buktikan kalau Engkau mengasihi kami! Buktikan kalau Engkau dapat melakukan apa yang Kaukatakan! Buktikan sekarang atau kami tidak akan memercayai-Mu lagi!”

Ketika kita mulai ragu dan tidak memercayai apa yang hendak atau sanggup Allah lakukan dalam hidup kita, atau menuntut suatu tanda tertentu sebagai bukti keberadaan-Nya, berarti kita telah mencobai Allah. Berada dalam himpitan masalah memang dapat memicu hati dan mulut kita untuk memperkatakan sesuatu yang negatif tentang Allah. Karena itu, jagalah hati dan perkataan kita. Dalam situasi terburuk sekalipun, mari kita belajar untuk makin memperkuat kepercayaan kita kepada Tuhan.

JAYAPURA, 24 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 23 Agustus 2018

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN WAKTU


How are you today?
Nats: ayat 15
Efesus 5:11-17

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 32-33

Kebanyakan arloji berbentuk bulat. Akibatnya, sebagian orang berpikir bahwa waktu itu terus berulang seperti jarum jam yang berputar pada sumbunya. Padahal, waktu berjalan seperti garis lurus, dan tidak pernah kembali ke titik yang sudah dilewatinya. Pukul 09.00 hari ini tentu berbeda dari pukul 09.00 kemarin, berbeda lagi dari pukul 09.00 besok. Kita tidak pernah dapat mengulangi waktu yang sudah berlalu, bahkan satu detik sekalipun.

Di dunia ini semakin banyak kesempatan untuk berbuat dosa: kebiasan bergosip, mengakses pornografi di internet, mabuk, dan sebagainya—hal-hal yang bahkan menyebutkannya saja sudah memalukan (ay. 12-15). Kita diperintahkan untuk tidak ikut melibatkan diri di dalamnya (ay. 11). Kita perlu bersikap bijaksana, supaya tidak terhanyut oleh arus, mengikuti perbuatan orang yang tidak taat kepada Tuhan. Kita perlu mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita, dan kemudian mempergunakan setiap waktu yang ada untuk mewujudkan kehendak-Nya tersebut (ay. 16-17). Dengan demikian kita mempertanggungjawabkan waktu yang Tuhan karuniakan kepada kita.

Kita dapat memeriksa dengan jujur kebiasan kita selama ini dalam mempergunakan waktu. Seberapa banyak yang kita lakukan untuk hal produktif yang berguna baik bagi diri sendiri maupun sesama? Masihkah ada waktu yang kita gunakan untuk hal yang sia-sia, yang mungkin nikmat saat dilakukan, tapi menyisakan penyesalan sesudahnya? Ingatlah, waktu tidak dapat diulang; hargailah setiap detik yang kita alami.

JAYAPURA, 23 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 22 Agustus 2018

MEMBUAT RENCANA

How are you today?
Nats: ayat 15
Yakobus 4:13-17

Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 29-31

Semua orang melakukan perencanaan, namun tidak semua orang mampu menyusun rencana secara efektif. Kita pun kerap mendengar perkataan ini, “Gagal merencanakan adalah merencanakan untuk gagal.” Perencanaan, dengan demikian, persoalan yang penting. Bagaimana hal ini dipandang dalam iman Kristen?

Yakobus mencontohkan perencanaan seorang pedagang yang congkak. Pernyataan pedagang itu menyatakan bahwa ia berkuasa akan hari esok, perjalanan, bahkan laba yang akan ia dapatkan (ay. 13). Masalah utamanya: ia tidak sadar akan kefanaan manusia. “Uap” menggambarkan sesuatu yang tidak tinggal tetap, melainkan hanya hadir dalam hitungan detik, dan selanjutnya tidak kelihatan lagi. Maksudnya, kehidupan manusia itu datang dan pergi secara tidak terduga. Ada yang terlihat sehat, ternyata esoknya meninggal; ada yang sakitsakitan, namun ajal tidak kunjung menjemput. Jadi, kita tidak dapat menyusun rencana secara congkak. Dalam terjemahan Alkitab versi Raja James, kecongkakan semacam itu dikecam sebagai “kejahatan” (ay. 16).

Mungkin kita berpikir bahwa kemampuan dan pengalaman yang kita miliki akan memungkinkan kita meraih sukses dalam pekerjaan dan mengalami taraf hidup yang lebih baik. Tetapi, bagaimanakah sikap kita bila perencanaan kita gagal? Apakah kita sambil bersungut-sungut berkata, “Okelah, Tuhan, jadilah kehendak-Mu” ataukah dengan lega dan secara sadar kita berkata, “Jadilah kehendak-Mu”? Hal itu menunjukkan apakah kita memperhitungkan Allah dalam perencanaan kita atau tidak.

JAYAPURA, 22 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 21 Agustus 2018

MEMERLUKAN KEBERANIAN


How are you today?
Nats: ayat 37a
1 Samuel 17:20-39

TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 26-28

Pengalaman Anda apa? Itulah pertanyaan yang sering diajukan kepada calon karyawan pada suatu instansi. Kemampuan seseorang biasanya bisa diukur dari pengalaman yang ia miliki. Orang yang lebih dewasa biasanya juga memiliki pengalaman lebih banyak daripada orang yang lebih muda. Apakah hal ini juga berlaku dalam pelayanan?

Daud pernah diremehkan kemampuannya ketika berada di medan peperangan. Ia hanya seorang gembala domba, masih muda, dan tidak memiliki pengalaman perang (ay. 28, 33). Daud dianggap tidak cocok berada di medan peperangan. Ia bukan orang yang sepadan untuk menghadapi Goliat karena ia kalah pengalaman. Jika para prajurit yang terlatih itu saja ketakutan, bagaimana mungkin ia berani menghadapinya (ay. 24)? Akan tetapi, Daud menganggap pengalamannya menggembalakan domba cukup untuk menghadapi Goliat (ay. 34-36). Dalam pengalaman itu ia menyaksikan kuasa Allah yang membangkitkan keberaniannya. Begitulah. Ia tidak maju berperang dengan keberanian yang membabi buta, melainkan dengan disertai keyakinan akan penyertaan Allah, yang akan membela umat pilihan-Nya (ay. 36).

Apakah Anda merasa masih muda dan miskin pengalaman? Jangan takut mengambil bagian dalam pelayanan. Pengalaman pelayanan memang berguna, tetapi ada kalanya pengalaman saja tidak cukup. Jika Tuhan memanggil kita untuk melayani, Dia akan menyertai dan memperlengkapi kita. Tuhan dapat memakai siapa saja yang bersedia mengandalkan kuasa-Nya. Dia akan memampukan orang itu untuk melaksanakan tugas-Nya.

JAYAPURA, 21 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 20 Agustus 2018

TERIMA KASIH YANG TERTUNDA


How are you today?
Nats: ayat 3
Ester 6:1-14

Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.”

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 23-25

Sebuah perusahaan di Medan ingin membantu lembaga-lembaga sosial. Saya mengajak sebuah panti asuhan dan sebuah lembaga yang mendirikan perpustakaan di desa untuk mengajukan proposal. Kedua proposal itu dikabulkan. Pengelola panti asuhan menelepon saya untuk berterima kasih. Tetapi, pihak perpustakaan tidak mengucapkan apa pun. Padahal, perusahaan itu bersedia mendanai seluruh keperluan pembukaan puluhan perpustakaan, mencakup buku baru, rak, dan biaya peresmian.

Mordekhai, sepupu sekaligus pengasuh Ester (2:7), mengetahui rencana pembunuhan raja Ahasyweros oleh dua sida-sida yang sakit hati. Ia memberi tahu Ester, yang telah menjadi ratu, untuk menyampaikannya kepada raja. Kasus itu diselidiki, dan terbukti benar. Kedua sida-sida itu dihukum mati, namun Mordekhai tidak mendapatkan penghargaan apa pun selama beberapa waktu.

Alkitab tidak mencatat reaksi Mordekhai. Ia tidak menuntut Ester untuk mengingatkan raja atas jasanya. Lalu, saat orang Israel terancam binasa di kerajaan itu, barulah jasa Mordekhai terbalas. Rupanya kisah itu tercatat dalam arsip kerajaan. Ia mendapat penghormatan yang tidak terduga, bahkan menjadi alat Tuhan untuk keselamatan bangsanya.

Tidak semua perbuatan baik diganjar dengan penghargaan, bahkan sekadar ucapan terima kasih dari manusia. Namun, kita tidak perlu tawar hati jika mengalaminya. Mungkin suatu hari, Tuhan akan memakai jasa Anda yang seolah terlupakan itu menjadi sebuah pertolongan yang besar untuk Anda dan orang lain.

JAYAPURA, 20 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 19 Agustus 2018

KEJUJURAN


















Materi Kotbah Minggu, 19 Agustus 2018. Di Ibadah ROCKET bertempat Mall Jayapura Ruang Studio XXI.

Semoga bisa menjadi berkat buat kita semua.

God bless you guys....


TERUS MENULIS KARYA YESUS


How are you today?
Nats: ayat 25
Yohanes 21:24-25

Masih banyak lagi hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, kupikir dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 19-22

Sebelumnya, kesaksian Yohanes dalam Yohanes 21:25 ini sama sekali tak berkesan bagi saya. Tiap kali membaca bagian ini, saya selalu melewatkannya begitu saja. Sampai suatu ketika, dalam pelatihan menulis renungan, saya berwaktu teduh dengan menggunakan bacaan yang terbilang pendek ini. Momen kebersamaan dengan para penulis kristiani memberikan makna yang indah sekaligus menggetarkan bagi saya.

LAI menjuduli perikop ini “Kata Penutup”. Ya, kata penutup atas seluruh tulisan Yohanes tentang perjalanan pelayanan Yesus di dunia. Yohanes telah mengalami dan menjalani hidup bersama Yesus—bahkan ia disebut sebagai murid yang dikasihi. Namun demikian, Yohanes menyadari bahwa tulisannya itu hanyalah catatan pendek dan singkat atas pelayanan Yesus. Dan, andaikan ia punya waktu untuk menuliskan semuanya, ia pun mengakui bahwa “jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, kupikir dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (ay. 25). Pernyataan ini tepat dan memuat kebenaran. Ini bentuk pujian yang layak mengenai perbuatan-Nya, Sang Firman Allah, di dunia.

Media tulisan adalah salah satu media yang sangat efektif dalam menjangkau dunia bagi Kristus. Tak selalu harus berupa buku; kini tersedia media online yang memungkinkan perluasan penyebaran pesan lewat tulisan. Siapa saja dapat mengambil bagian, menjadi saksi tentang Yesus dan karya-karya-Nya. Kita dapat memaksimalkan penggunaan media itu untuk memenuhi dunia ini dengan kebesaran dan kebenaran Kristus.

JAYAPURA, 19 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 18 Agustus 2018

TETAP BERSUKACITA


How are you today?
Nats: ayat 17-18
Habakuk 3:1-19

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan... namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN... (Habakuk 3:17-18)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 15-18

Ada hal yang menarik setiap kali musim hujan tiba. Berita tentang bencana banjir di berbagai kota hampir setiap hari menghiasi layar televisi. Penduduk memperlihatkan wajah cemas dan panik ketika air mulai menggenangi rumah mereka. Ada yang terpaksa naik ke bubungan atap rumah karena takut. Uniknya, sementara kebanyakan orang tampak begitu khawatir, puluhan anak kecil justru tampak berbeda. Mereka terlihat begitu senang menikmati datangnya banjir. Ya, air yang menggenangi jalan-jalan di sekitar rumah mereka jadikan sebagai arena bermain yang mengasyikkan. Mereka berenang, main perahu, sembari tertawa-tawa.

Awalnya, Nabi Habakuk begitu panik dan menyatakan kekecewaannya kepada Tuhan atas masalah yang ia alami. Dalam kepanikannya ia mencoba berseru kepada Tuhan: “Mengapa semua ini harus terjadi? Bukankah aku telah begitu setia kepada-Mu? Mengapa kejahatan terus saja terjadi dan tidak berhenti?” (Hab. 1:2-3). Tuhan pun memberinya hikmat melalui penglihatan tentang mengapa masalah itu harus terjadi. Jawaban Tuhan itu mengubah pandangan Habakuk. Ia tidak lagi mengeluh, sebaliknya ia bersorak-sorak di dalam Tuhan dan beria-ria di dalam Dia yang menyelamatkannya (ay. 18).

Anak-anak tidak pernah mengkhawatirkan masalah yang terjadi di sekitarnya. Mengapa? Bisa jadi karena ia percaya kepada orangtua yang akan melindunginya. Bagaimana dengan Anda? Apakah keyakinan kepada Allah membuat Anda tetap bersyukur, bersorak-sorak, dan bersukacita meski bertubi-tubi masalah mendera Anda?

JAYAPURA, 18 Agustus 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id