Kamis, 31 Januari 2019

KETINGGALAN JAUH

How are you today? 
Firman Tuhan : 
Wahyu 2:1-7 

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. (Wahyu 2:5) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 40

Ada pengalaman unik di perjalanan bisnis seseorang pimpinan perusahan. Mobilnya berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar. Setelah tangki penuh, sopir segera membawa mobil melaju. Sementara atasannya tertinggal karena sedang berada di kamar kecil. Setibanya di tujuan barulah sopir itu menyadari bahwa atasannya tidak berada bersamanya di dalam mobil.

Jemaat di Efesus boleh diacungi jempol untuk banyak hal. Ibarat kendaraan mereka melaju cukup kencang dengan tangki bahan bakar penuh. Dalam hal kegiatan, mereka tidak mengenal lelah. Kesediaan mereka dalam berkurban tidak perlu disangsikan. Pengajaran tidak perlu ditanya: mereka demikian kokoh. Sedikit saja ada ajaran sesat, langsung dibabat. Namun, Tuhan Yesus justru mencela mereka. Mengapa? Karena “penumpang utama” yang harus ada di tengah sebuah jemaat—yaitu kasih—justru tidak turut serta. Tertinggal jauh di belakang karena “... engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula” (ay. 4).

Apa yang dilakukan oleh sopir tadi? Betul. Ia segera memutar kemudi menuju pom bensin untuk menjemput atasannya. Di tengah lajunya aktivitas pelayanan, gereja bisa kehilangan kasih. Begitu pun pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah, kasih bisa saja pudar. Jika hal itu terjadi, Anda mutlak harus “memutar arah”. Bertobat. Berbalik arah. Segera kembali melakukan apa yang semula Anda lakukan (ay. 5): bertekun saling mengasihi. Bergegas “menjemput” kembali apa yang ketinggalan itu: kasih. Bersediakah Anda?

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 31 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 30 Januari 2019

FAKTOR KEJUTAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Yesaya 29:1-8 

Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata, engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam. (Yesaya 29:5-6) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 38-39 

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia berhasil mengembangkan teknologi untuk mengetahui suatu bencana sebelum hal itu terjadi. Ada alat pendeteksi untuk memperkirakan kapan gunung akan meletus atau kapan badai dan tsunami bakal terjadi. Penyakit juga dapat dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan secara teratur. Namun, bagaimana dengan pertolongan Tuhan? Dapatkah manusia memperkirakannya? Dalam bacaan kita ini, Yesaya menubuatkan bahwa Ariel (Yerusalem) akan dihukum, tetapi juga akan ditolong. Pertolongan itu akan datang secara tiba-tiba, dalam sekejap mata, mengejutkan, tak disangka-sangka, tak bisa diketahui waktunya. Benarlah, saat penduduk Yerusalem amat menderita, merintih, kesakitan, kelaparan, dan ketakutan akibat serangan Sanherib, pada suatu malam secara mencengangkan dan ajaib Tuhan membinasakan 185.000 orang tentara Sanherib (2 Raj. 19:35). Sungguh tak terduga!

Pertolongan Tuhan memang tak dapat dideteksi kapan dan bagaimana akan terjadi. Kita hanya perlu mengimaninya. Kita mungkin tidak dapat menebak jalan-Nya, namun kita dapat meyakini kebaikan-Nya. Jika pertolongan-Nya dapat dideteksi, kita mungkin tak mau bergantung pada-Nya lagi. Adapun penantian justru menguji iman kita, apakah kita tetap menantikan Tuhan atau menyerah dan putus asa. Saat ini di antara kita tentu ada yang tengah menantikan pertolongan Tuhan. Sekalipun tidak terlihat adanya tanda-tanda tertentu, tetaplah beriman. Pada waktu-Nya, kita akan menerima kejutan yang menyenangkan!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 30 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 29 Januari 2019

JANGAN IRI DENGAN KEBERHASILAN ORANG


How are you today?
Firman Tuhan : 
Rut 4:1-17

Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. (Rut 4:13)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 35-37 

Ketika ia berusia 7 tahun, keluarganya diusir dari rumah karena masalah hukum. Pada usia 9 tahun, ibunya meninggal. Ia kehilangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan pada usia 22 tahun. Empat tahun kemudian, ia terjerat utang besar karena bermitra dengan orang yang salah. Pada umur 41 tahun, pernikahannya berantakan, bahkan anak laki-lakinya yang masih kecil meninggal. Ketika usianya memasuki hampir setengah abad, ia mencalonkan diri sebagai anggota senat untuk kesekian kalinya, dan lagi-lagi gagal. Tetapi, pada akhirnya, Amerika Serikat mengangkatnya menjadi Presiden. Ia tidak lain adalah Abraham Lincoln.

Kebanyakan orang hanya melihat lapisan luar. Mereka kagum atau bahkan iri akan kesuksesan seseorang. Dan jarang melacak proses menuju puncak itu. Air mata. Perlakuan tidak adil. Kesepian. Rasa sakit. Hal itu tidak diperhitungkan. Apakah kita menganggap Rut sebagai perempuan paling beruntung sedunia karena dinikahi Boas, seorang pengusaha kaya raya? Mungkin kita berpikir, “Alangkah bahagianya dia, seorang janda namun dipinang oleh perjaka. Rut pasti senang bukan main, hidupnya yang kekurangan berubah jadi berkelimpahan.” Kita lupa dengan kesetiaannya mengikut Naomi. Kita tidak memperhatikan keuletannya dalam bertahan hidup. Kita tidak menghitung berapa banyak air mata yang berlelehan.

Hari ini kalau kita melihat keberhasilan seseorang, jangan buru-buru cemburu. Lihatlah lebih dalam. Perhatikan dengan saksama. Belajarlah dari proses yang dialaminya.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 29 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 28 Januari 2019

CREATIVE SHEPHERD


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Kejadian 30:25-43 

Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku. (Kejadian 30:33) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 32-34 

Bekerja 20 tahun bagi Laban, Yakub memperoleh empat istri dan 12 anak laki-laki. Ia lalu bersedia bekerja lagi demi membangun rumah tangganya (ay. 30b). Kali ini ia boleh menentukan upah sendiri (ay. 28). Permintaan Yakub aneh: hanya “domba hitam” dan ”kambing belang-belang” (ay. 32). Aneh? Ya-karena jumlahnya sedikit! Umumnya domba berwarna putih, sedangkan kambing cokelat atau hitam. Laban langsung menyanggupinya (ay. 34). Gilakah Yakub? Atau, ia sedang merancang pembalasan dendam atas “kasus Lea” (29:23-25)? Ternyata tidak.  

Meskipun Laban telah 10 kali mencuranginya (31:7, 41), Yakub sekarang bukanlah penipu, melainkan pekerja keras yang jujur dan takut Tuhan (30:33, 31:38-42). Sebagai gembala kawakan, ia tampaknya paham sebagian induk ternaknya punya gen resesif yang, dalam kondisi tertentu, akan muncul pada anaknya sehingga menghasilkan jenis yang berbeda. Dengan pemahamannya akan pengaruh penglihatan induk terhadap kandungannya, ia berusaha mempercepat munculnya anakan yang diinginkannya itu melalui pancingan dahan belang-belang ketika kambing-domba itu kawin (ay. 37-38). Dan, sesuai dengan janji dalam mimpinya (31:10-12), ia berhasil! Upayanya mendapatkan bibit unggul itu (ay. 41-42) adalah kreativitasnya sebagai gembala, bukan kecurangan, karena tak termasuk dalam perjanjiannya dengan Laban (ay. 32). 

Ya, dalam hal ini, Yakub bukan penipu. Kerja keras, keahlian, kejujuran, dan berkat Tuhanlah yang membuatnya berhasil, bukan kelicikan dan kelihaiannya dalam memperdaya Laban! 

Salam dahsyat dan tetap semangat... 
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 28 Januari 2019 

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search. 

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Minggu, 27 Januari 2019

RIBIRTH - KELAHIRAN BARU




















Bahan Kotbah Ps. Gelphy Nartha di GBI. ROCK Jayapura Cabang Mall Jayapura Ruang Studio 1 Cinema XXI.

Kiranya dapat menjadi berkat bagi kita
Silahkan like dan sharing kan jika bahan ini memberkati Anda....!
God bless!!

SELF CONTROL


How are you today? 
Firman Tuhan : 
2 Petrus 1:1-9

Dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan. (2 Petrus 1:6) 

Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 29-31

Menurut saya, salah satu tempat terbaik untuk melatih penguasaan diri adalah di jalan raya. Jalan raya adalah tempat bertemunya segala macam manusia dengan berbagai watak dan gaya mengemudi. Pengendara yang gagal menguasai diri bisa berakhir dengan membayar denda tilang karena melanggar lampu lalu lintas, mengalami kecelakaan, bahkan terbunuh karena terlalu menuruti emosi.

Selain iman, kekristenan identik dengan kesungguhan dalam menjalani hidup supaya iman itu semakin sempurna. Dalam suratnya, Petrus menasihatkan agar orang percaya sungguh-sungguh berusaha menambahkan iman kepada Kristus dengan beberapa hal lainnya, salah satunya penguasaan diri. Frasa “sungguh-sungguh berusaha” (ay. 5) menyiratkan bahwa penguasaan diri tidak dihasilkan secara instan sehingga dalam semalam seseorang dapat memiliki penguasaan diri yang baik. Ada kalanya kita gagal dalam menguasai diri, bahkan sampai lepas kendali. Kondisi ini hendaknya dibarengi dengan keinginan kuat untuk bangkit dan kembali berusaha. Bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan kuasa ilahi yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.

Jika dibandingkan dengan dua, tiga, atau lima tahun lalu, sudahkah kita bertumbuh dalam penguasaan diri? Jika “nilainya” cenderung turun, ada baiknya kita bersungguh-sungguh lagi untuk berlatih menguasai diri. Ingatlah, pihak pertama sekaligus utama yang diuntungkan jika kita bertumbuh adalah diri kita, bukan orang lain. Jadi, tidak ada alasan menolak untuk bertumbuh, bukan?

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 27 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 26 Januari 2019

BERUBAH SEBAGAI ANAK


How are you today?
Firman Tuhan : 
Roma 8:1-17 

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (Roma 8:14)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 26-28 

Craig Barnes, pendeta National Presbyterian Church, Washington DC, bercerita bahwa ketika ia masih kecil, ayahnya mengangkat seorang anak lelaki bernama Roger. Orangtua Roger pecandu narkoba dan meninggal karena overdosis. Dalam keluarga Craig, Roger harus berjuang untuk berubah. Kerap Craig mendengar ayahnya berkata, "Roger, kita tidak bersikap begitu dalam keluarga ini... Roger, anak dalam keluarga ini tidak perlu menjerit-jerit untuk meminta sesuatu... Roger, kita biasa saling menghargai." Lama kelamaan ia berubah-ia berpikir, bersikap, bertingkah laku seperti anggota keluarga yang lain.

Sebagai orang yang diangkat anak oleh Bapa surgawi (ay. 14-16), kita perlu tahu sifat dan watak keluarga baru kita, dan mengalami perubahan demi perubahan yang selaras dengan kebaruan itu. Dalam hal apa sajakah kita berubah? Dulu kita menaati "daging", kini kita menaati Roh Tuhan (ay. 4). Dulu kita memikirkan apa yang enak buat diri sendiri, kini kita memikirkan apa yang sejalan dengan pikiran Roh Tuhan (ay. 5). Dulu kita mengingini hal-hal duniawi, kini kita mengingini apa yang berkenan kepada Tuhan (ay. 6-7).

Saat Roger baru saja memasuki keluarga baru, bisa saja ia tak nyaman karena segalanya berbeda. Namun ketika ia rela menerima nasihat dan bimbingan orangtua barunya, ia dapat memiliki cara hidup yang baru. Demikian pula kita dalam memasuki keluarga Allah. Izinkan Roh Tuhan bertakhta, memimpin, dan mengubahkan kita menjadi anak-Nya yang semakin dewasa!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 26 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 25 Januari 2019

PENYESALAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 27:1-10 

Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua. (Matius 27:3) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 23-25 

Di Belgia pernah dilakukan survey terhadap warga berusia 60 tahun tentang penyesalan terbesar yang mereka rasakan. Hasilnya? Ternyata 72% menyesal karena mengabaikan waktu untuk bekerja dengan baik pada masa muda; 67% karena merasa salah memilih pekerjaan; 63% karena tidak mendidik anak dengan benar; 58% karena kurang berolahraga dan menjaga kesehatan; dan 11% karena tidak memiliki cukup banyak uang.  Ketika kita sadar telah mengambil langkah yang keliru, kita menyesal.

Ketika kita sadar telah melakukan hal yang salah, kita menyesal. Ketika kita harus menerima konsekuensi atas suatu perbuatan dosa, kita menyesal. Setiap orang pernah melakukan hal yang keliru dan membuatnya menyesal. Tetapi, tidak semua orang mampu belajar dari kesalahan dan penyesalannya. Banyak orang menyesali perbuatannya, tetapi mereka tidak segera memperbaiki pola hidupnya yang salah. Akibatnya, seperti kata pepatah, penyesalan selalu datang terlambat.

 Yudas juga menyesali kekeliruannya. Sayang, ia memilih jalan bunuh diri untuk membayar kesalahannya. Tidak sedikit orang menunjukkan penyesalannya dengan cara yang salah. Sesungguhnya, penyesalan adalah sebuah kesempatan dan anugerah Allah! Masing-masing kita tentu pernah membuat kesalahan dan hal itu menimbulkan rasa bersalah di dalam hati. Allah menghargai penyesalan kita dan Dia sanggup memakai kesalahan itu untuk menyatakan rencana-Nya yang besar dalam hidup kita. Anugerah-Nya tetap tersedia untuk kita!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 25 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 24 Januari 2019

BERKUMPUL DI MEJA MAKAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 18:15-20 

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. (Matius 18:20) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 20-22 

Tradisi ini kini semakin jarang dilakukan: seluruh keluarga berkumpul di meja makan untuk makan bersama. Semua anggota keluarga ditunggu kehadirannya sebelum acara makan dimulai. Bagi beberapa orang, tradisi bersama ini bagaikan oase di tengah padang gurun perjalanan hidup. Di meja makan ini mereka bisa menghilangkan kepenatan setelah bekerja, menguatkan kembali kondisi fisik yang melemah, dan bertatap muka dengan sesama saudara. Meja makan juga dipandang sebagai tempat yang ideal untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan kasih. Dan selama makan, setiap anggota keluarga berkesempatan menyampaikan isi hatinya.

Yesus menegaskan pentingnya kesatuan dan kesepakatan (ay. 19). Dia berkata, jika dua orang bersepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa yang di surga. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan berkeluarga. Saat keluarga sepakat berkumpul dalam nama Tuhan, Dia hadir di tengah-tengah keluarga itu. Jika kehadiran Tuhan nyata dalam sebuah keluarga, persoalan yang rumit pun akan teratasi.

Bagi kita yang pernah mengalaminya, kenangan makan bersama itu, indahnya kebersamaan dan hadirat Tuhan, pasti masih membekas di hati. Betapa kehadiran Tuhan dapat dirasakan begitu dekat dan tangan-Nya terentang memberkati setiap pribadi yang hadir saat itu. Di tengah kesibukan hidup, barangkali kita dapat meluangkan waktu untuk melakukannya kembali dan merayakan berkat Allah atas keluarga kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 24 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 23 Januari 2019

IN THE NAME OF JESUS


How are you today?
Firman Tuhan : 
Matius 26:36-46 

Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! (Matius 26:42) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 17-19

Tiap kali saya menyimak siaran “Doa dan Kesembuhan” di radio, ada satu hal yang selalu menyentak saya, yaitu ketika si konselor mendoakan kesembuhan pendengarnya. Ia mengucapkan “Dalam nama Yesus”, kadang disertai perintah agar si “pasien” meletakkan tangannya di tempat yang sakit. Sering kali penyakit para “pasien” itu tergolong berat: gangguan jantung atau paru-paru, bahkan gagal ginjal dan kanker. Kadang saya berpikir, doa semacam ini bisa menjadi suatu pemaksaan kepada Tuhan agar menyembuhkan si sakit seketika itu juga. Bagaimana jadinya jika mereka tidak sembuh juga?

Doa tidak lain adalah sarana percakapan kita dengan Allah. Dalam doa, kita sebagai anak berusaha menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya sebagai Bapa. Simaklah pergumulan antara “kehendak Yesus” dan “kehendak Bapa-Nya” dalam ayat 39 dan 42? Sebagai anak, tentu saja kita boleh minta sesuatu pada-Nya, dan Dia tentu akan memenuhinya jika hal itu sesuai kehendak-Nya. Tidaklah bijaksana jika kita memaksakan sesuatu yang bukan kehendak-Nya atau yang belum waktunya Dia berikan. Bukankah Dia yang paling tahu yang terbaik bagi kita? Bukankah Dia pula yang berdaulat mengabulkan atau menolak permohonan kita?

Karena itu, kita perlu lebih berhati-hati menggunakan “Dalam nama Yesus” dalam doa kita. Janganlah kita menggunakannya sebagai sarana untuk “memaksa” Tuhan, seolah-olah nama-Nya adalah semacam jimat atau mantra. Sebaliknya, kita menyatakannya sebagai pengakuan atas kedaulatan-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 23 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 22 Januari 2019

DIAMPUNI UNTUK MENGAMPUNI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Hosea 3:1-5 

Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.” (Hosea 3:1) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 14-16 

Pada 2012 anak perempuan Inge Handoko dibunuh. Ketika ayah si pelaku memohon ampun untuk meringankan hukuman, ia bergeming. Suatu saat dalam ibadah, pendeta menantang jemaat untuk melepaskan pengampunan. Inge bergumul. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui dan mengampuni si pelaku. "Seperti beban yang telah terangkat. Kemudian kami meminta adik saya sebagai lawyer membuat surat pengampunan bahwa keluarga kami mencabut tuntutan itu," kata Inge dalam kesaksiannya.

Pengampunan semacam itu diberikan Hosea pada Gomer. Hosea menaati perintah Allah dengan mengampuni perbuatan sundal Gomer dan menebus senilai harga jual seorang budak perempuan. Hosea pun harus mencintai Gomer kembali seperti cinta mula-mulanya. Kemudian Gomer harus mengalami masa penyucian dengan tidak "disentuh" oleh siapa pun, termasuk Hosea sendiri. Tanggapan Hosea ini melukiskan kasih Allah dalam menebus manusia berdosa, yang tidak sanggup menyelamatkan diri mereka sendiri. Satu- satunya harapan manusia ialah kasih karunia Allah.

Melalui kasih Kristus, kita diberi kesempatan merasakan kasih dan kekudusan Allah. Kristus adalah harga yang dibayar Allah untuk menebus kita yang berdosa. Kita sudah merasakan kasih Allah yang begitu besar, maka mengampuni bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan dimampukan untuk melepaskan pengampunan walaupun tidak mudah. Mengampuni tidak hanya memaafkan tetapi mengasihi kembali dengan kasih mula-mula.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 22 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 21 Januari 2019

SIMPLE FAITH


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 8:5-13 

Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (Matius 8:8) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 11-13 

Seorang anak kecil tampak kebingungan mencari bola kecilnya. Setelah beberapa waktu mondar-mandir tanpa hasil, ia secara spontan berdoa, “Tuhan, tolong temukan bolaku.” Bola itu tadi menggelinding menuruni jalan di depan rumah. Setiap orang di rumah telah berusaha ikut mencarinya, tetapi tidak ada yang menemukannya. Keesokan harinya, anak itu melompat-lompat kegirangan sambil bersorak, “Mama, Yesus telah membawa kembali bolaku!” Sang ibu menengok dari jendela dan melihat bola itu tergeletak di atas rumput. Bagaimana mungkin bola itu bisa ada di sana? Tidak ada yang tahu. Tetapi, anak kecil itu merasa Yesus tidak terlalu sibuk untuk mendengarkan permintaannya.

Perwira dalam bacaan hari ini mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan Sang Penguasa alam semesta, dan ia menyadari bahwa dirinya hanyalah bawahan yang harus taat dan percaya pada apa yang dikatakan tuannya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia akan datang ke rumahnya dan menyembuhkan hambanya yang sakit itu, perwira itu buru-buru berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (ay. 8). Yesus memuji iman perwira ini sebagai iman yang besar.

Iman yang sederhana, namun sangat bermakna. Pengakuan tentang siapakah Yesus Kristus dalam hidup kita dan kepercayaan kita pada apa saja yang sanggup dilakukan-Nya, itulah iman! Iman yang sederhana ini akan mempengaruhi sikap dan keyakinan kita kepada-Nya bahwa apa saja yang Dia katakan pasti terlaksana!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 21 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 20 Januari 2019

MENYALAHGUNAKAN HIDUP


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Matius 25:14-30 

Sedangkan hamba yang tidak berguna itu, campakkanlah dia ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. (Matius 25:30) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 8-10

Tidak ada seorang pun yang hidupnya di dunia ini tidak berdampak. Setiap orang mempunyai arti hidup dan bisa berguna bagi sesama, terutama orang-orang di sekelilingnya. Sayangnya, ada orang yang menyia-nyiakan hidupnya, tidak mengupayakan potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal sehingga hidupnya malah menjadi beban bagi orang lain.

Tuhan Yesus menceritakan tiga orang hamba yang menerima talenta berbeda-beda. Penerima lima talenta dan dua talenta memanfaatkan karunia itu sehingga membuahkan hasil berlipat ganda. Hamba yang menerima satu talenta berprasangka buruk terhadap tuannya sehingga ia tidak mempergunakan talenta itu dan memendamnya. Ia tidak menghargai talenta yang dipercayakan tuannya, tidak melaksanakan tanggung jawab untuk mengelola talenta. Ia menyia-nyiakan hidup selama kepergian tuannya itu.

Perumpamaan ini berkaitan dengan Kerajaan Allah. Kita tahu, setiap anak Allah diperlengkapi dengan karunia yang berbeda-beda. Ada karunia untuk bernubuat, untuk melayani, untuk mengajar, untuk menasihati (lihat Rm. 12:6-8), dan sebagainya. Tujuannya untuk memasyhurkan Kerajaan Allah di bumi. Dengan talenta yang ada, setiap anak Allah dapat menjadi berkat bagi sesama dan mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Ya, Allah memberikan karunia itu bukan untuk kepentingan kita sendiri, melainkan untuk Kerajaan-Nya. Jangan menyalahgunakan hidup, berhikmatlah sebagai anak Allah yang hidup bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan.

Happy sunday guys...
Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 20 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 19 Januari 2019

SIAPA YANG ANDA ANDALKAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
2 Tawarikh 20:1-30 

Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN. (2 Tawarikh 20:4) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 5-7 

Tatkala serdadu Arab (Sarasin) telah mendarat di jazirah Andalusia (Spanyol), komandannya memerintahkan agar perahu-perahu mereka dibakar semua. Apa alasannya? Agar, seandainya para prajurit terdesak oleh musuh, mereka tidak lari kembali ke perahu tersebut dan melarikan diri. Jadi, para prajurit itu hanya punya pilihan: maju terus, entah menang entah kalah.

Sepasukan laskar besar dari Edom menyerang kerajaan Yehuda. Ketakutan melanda seluruh negeri termasuk Yosafat, raja kerajaan itu. Yosafat sadar ia tidak memiliki cukup kekuatan untuk menghalau musuh yang tiba-tiba menyerang itu. Ia terjepit dan tidak berdaya. Dalam suasana sangat mencekam itu, Yosafat mengambil keputusan yang tepat: mencari Tuhan! Ia mengajak seluruh rakyat Yehuda untuk berpuasa dan berseru meminta pertolongan Tuhan. Dan Tuhan, yang mendengar seruan doa itu, menyampaikan pesan melalui Yahaziel: “Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah” (ay. 15).

Acap kali Tuhan dengan sengaja melenyapkan hal-hal yang selama ini menjadi andalan kita. Tuhan menghendaki agar kita hanya berharap dan mengandalkan pertolongan-Nya. Harta kekayaan, bakat, talenta, kecakapan, kepandaian, dan relasi yang kita anggap kuat, bisa jadi tempat kita bergantung seperti ‘perahu Sarasin’ itu. Sekali waktu, Tuhan mungkin akan membakar habis semua andalan kita itu dengan maksud agar kita hanya bergantung sepenuhnya kepada pertolongan-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 19 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 18 Januari 2019

SANG SUTRADARA AGUNG



How are you today? 
Firman Tuhan : 
Kisah Pr. Rasul 18:1-4 

Di situ ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus... Paulus singgah di rumah mereka. (Kisah Pr. Rasul 18:2) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Keluaran 1-4 

Salah satu sebutan Tuhan yang menarik perhatian saya adalah: Sang Sutradara Agung. Memang tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi banyak peristiwa yang menegaskan karya-Nya sebagai “sutradara”. Dia sanggup mereka-reka agar kehendak dan rencana-Nya terjadi dengan sempurna. Salah satu kehebatan Allah adalah ketika Dia mengatur segala sesuatu supaya tugas yang Dia berikan kepada hamba-Nya dapat terselesaikan dengan baik.

Menarik sekali keterangan singkat dalam Alkitab tentang perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila di Korintus. Entah bagaimana, ketika Paulus melanjutkan perjalanan dari Atena, waktunya pas dengan tibanya pasangan Akwila dan Priskila di kota itu. Pasangan itu kembali ke Korintus setelah Kaisar Klaudius memerintahkan agar semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Suatu kebetulan? Rasanya tidak! Bayangkan betapa sempurna Allah mengatur agar mereka dapat bertemu dengan Paulus dan mendukungnya dalam memberitakan Injil dan bekerja sebagai pembuat tenda. Peranan Akwila dan Priskila sangat penting sehingga Paulus menyebut mereka sebagai teman sekerja dalam Kristus (Rm. 16:3).

Sesungguhnya, bagi orang percaya tidak ada peristiwa kebetulan; semua ada dalam rencana-Nya. Pertemuan kita dengan orang tertentu, keberadaan kita di daerah tertentu, bahkan kemalangan atau sukacita yang kita alami, yakinlah bahwa Allah turut berperan di dalamnya, bekerja dengan kuat kuasa-Nya, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Dia adalah Sang Sutradara Agung!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 18 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 17 Januari 2019

DILAYAKKAN


How are you today? 
Firman Tuhan :  
Roma 3:21-31 

Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh anugerah-Nya telah dibenarkan dengan cuma-cuma melalui penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:23-24). 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 49-50

Agar dapat ditahbiskan menjadi pendeta di gereja kami, para sarjana teologi harus melalui serangkaian proses seleksi selama beberapa tahun. Setelah itu, seluruh calon dikumpulkan, dan ketua panitia menyampaikan keputusan mereka. “Setelah melakukan proses seleksi yang ketat, kami menyimpulkan, tidak ada satu orang calon pun yang layak melayani Tuhan dan ditahbiskan menjadi pendeta!” katanya. Perubahan mimik di wajah para calon pendeta terlihat jelas. Lalu ketua panitia melanjutkan, “Kita semua memang tidak layak melayani Tuhan. Tetapi, syukurlah, Tuhan Yesus melayakkan kita karena Dia sudah mengampuni dan menyelamatkan kita!”

Semua manusia telah berdosa—sebuah kebenaran yang tak dapat disangkal. Namun, ketika manusia membandingkan dirinya dengan pendosa lain, sering kali mereka merasa lebih suci dan lebih layak di hadapan Tuhan. Padahal, jika dibandingkan dengan kekudusan Tuhan, kesalehan kita tak lebih dari kain kotor belaka (bd. Yes. 64:6).

Dosa tidak melulu soal seberapa banyak pelanggaran yang kita lakukan. Dosa bukan hanya berupa tindakan; dosa adalah tabiat kita. Kita dilahirkan dalam dosa, dan kita bertumbuh dengan kecenderungan berdosa. Tetapi dalam anugerah-Nya, Allah bertindak untuk mengatasi dosa. Kristus yang tanpa dosa dibuat-Nya menanggung seluruh dosa kita agar kebenaran-Nya dapat dikenakan kepada kita. Dengan menyambut anugerah-Nya, kita dibaharui: menjadi manusia baru dengan status baru, yaitu anak Allah. Kita pun dilayakkan untuk melayani Dia.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 17 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 16 Januari 2019

WASPADA! DOSA SEDANG MENGINTIP


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Kejadian 4:1-16 

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. (Kejadian 4:7) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 46-48 

Setiap orang tentu pernah mengalami pencobaan atau godaan untuk berbuat dosa. Pencobaan itu berasal dari luar, dari segala sesuatu yang dijumpai, menggoda hati dengan memancing hawa nafsu. Akibatnya dapat terpancar luapan emosi, seperti cemburu, iri, tersinggung, dan amarah. Dalam keadaan seperti itu, suasana hati tidak lagi nyaman dan pikiran pun kerap menjadi gelap.

Kain merasakan iri hati terhadap Habel, adiknya. Tuhan mengindahkan kurban persembahan Habel, namun mengabaikan persembahannya. Alkitab tidak menjelaskan alasan Tuhan. Kain tampaknya tidak dapat menerima keputusan Tuhan itu; bisa jadi ia merasa kehilangan harga diri sebagai kakak. Si jahat memanfaatkan kesempatan atas sikapnya itu. 

Kegalauan hati Kain terpancar dari wajahnya yang muram. Ia tergoda dan terpancing emosinya sehingga tega membunuh Habel. Ia tidak lagi berpikir secara jernih karena dosa sudah menutupi pintu hatinya sehingga ia tidak mampu mengendalikan diri. Kain melampiaskan amarahnya pada Habel yang sesungguhnya tidak bersalah. Rasa iri membangkitkan amarahnya dan kemudian mendorongnya melakukan tindakan keji.

Tidak semestinya Kain jatuh ke dalam dosa jika saja ia mau belajar memahami apa yang menyenangkan hati Allah. Tetapi dia tidak melakukan introspeksi, malah mencari kambing hitam. Sering kali kita juga terjebak emosi seperti Kain, ketenangan hati kita terusik dan menjadi galau, sehingga kita tergoda oleh dosa. Waspadalah!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 16 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 15 Januari 2019

BIG DREAM


How are you today?
Firman Tuhan : 
Kisah Pr. Rasul 28:11-31 

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus. (Kisah Pr. Rasul 28:31) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 43-45 

Tererai Trent lahir di Zimbabwe, dalam keluarga dan lingkungan miskin, yang hanya menyekolahkan anak laki-laki. Anak perempuan tak boleh belajar-mereka hanya diminta siap menikah. Namun, Tererai bermimpi menjadi perempuan terpelajar dan mengangkat kehidupan perempuan lain. Ia tuliskan mimpi itu di kertas, ia masukkan ke dalam kaleng, ia kubur di bawah batu. Suatu hari, seorang perempuan Amerika datang dan menantangnya untuk mengungkap mimpinya. Dengan berani Tererai berkata ia ingin ke Amerika untuk belajar dan, secara ajaib, Tuhan membuka jalan. Tererai diajak ke Amerika, belajar di sana dengan semangat luar biasa, hingga meraih gelar doktor. Mimpinya terkabul! Kini ia terus berjuang bagi peningkatan hidup para perempuan, khususnya di Zimbabwe.

Paulus juga pernah bermimpi memberitakan Injil sampai ke kota Roma. Sudah lama ia merindukan hal ini, tetapi belum mendapat kesempatan. Uniknya, saat ia ditangkap karena pemberitaan Injil dan harus menghadapi pengadilan bertingkat, kesempatan itu justru terbuka. Setelah Raja Agripa dan Festus tak mendapati kesalahannya, mereka mengirim Paulus kepada Kaisar di Roma. Meski dibawa sebagai tahanan, dan harus melalui perjalanan berat, akhirnya Paulus sampai ke Roma!

Orang yang memiliki mimpi, atau lebih tepatnya visi, memiliki tujuan yang jelas. Mereka pun berfokus melakukan apa saja yang perlu dilakukan, dan bersemangat mengejarnya. Nah, bersama Tuhan yang besar, kita pun dapat mewujudkan mimpi yang memuliakan nama-Nya!

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 15 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 14 Januari 2019

JANGAN LUPAKAN KEBAIKANNYA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Mazmur 103:1-14 

Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:2) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 40-42 

Seorang sopir taksi sempat bersungut-sungut ketika mendapati penumpang hanya menggunakan jasa taksi jarak dekat, ke sebuah hotel. Namun, di hotel tersebut, ia mengangkut penumpang yang menyewa taksi dengan jarak yang cukup jauh. Artinya, ia mendapat rezeki besar. Hilanglah sungut-sungutnya.

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan. Tuhan mengasihi mereka. Lihatlah bagaimana Tuhan menunjukkan kuasa dan kedahsyatannya saat di Mesir, sebelum mereka keluar dari sana. Namun, baru saja keluar dari Mesir, mereka segera bersungut-sungut (lihat Kel. 15:24, 16:2, 17:2, 32:1, Bil. 12:1-2, 14:1-2, 16:1-2, dan 20:2-5). Akar dari semua ini adalah mereka tidak puas kepada Tuhan saat perhatian mereka beralih pada dunia ini. Begitu mereka terantuk pada berbagai kesulitan, mulailah mereka marah pada-Nya. Dalam kondisi demikian, kita perlu membangun kesadaran demikian: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” (Mzm. 103:2). Dia yang menebus kita dari lubang kubur (ay. 4), memuaskan hasrat kita dengan kebaikan (ay. 5), tidak melampiaskan penghukuman setimpal dengan dosa kita (ay. 10), dan seterusnya. Kasih sayang-Nya melampaui kasih sayang seorang bapak kepada anak-anaknya.

Ya, tepat sekali! “Jangan lupakan segala kebaikan-Nya!” Nikmatilah berkat-Nya setiap hari. Dengan mengingat kebaikan-Nya, dengan mengingat siapa diri kita di hadapan-Nya, kita tidak akan kecewa dan bersungut-sungut kala mengalami masa sulit.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 14 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 13 Januari 2019

JANGAN MEMBATASI POTENSI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Yohanes 6:1-15 

Di sini ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apa artinya itu untuk orang sebanyak ini? (Yohanes 6:9) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 37-39 

Dalam kisah Yesus memberi makan lima ribu orang, kita mendapatkan pelajaran yang penting. Ternyata, potensi sekecil apa pun dapat bermanfaat apabila dipersembahkan untuk pekerjaan Tuhan. 

Ada dua orang murid yang disebut namanya dalam kisah ini, yakni Filipus dan Andreas. Ketika Tuhan Yesus bertanya, “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka dapat makan?”, Filipus menjawab, ”Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Jawaban Filipus ini mencerminkan sikapnya yang membatasi diri dengan potensi yang ada ketika menghadapi masalah.

Sedangkan Andreas, sebagaimana ia pernah membawa Simon, saudaranya, kepada Yesus, kali ini ia membawa seorang anak yang memiliki lima roti jelai dan dua ikan kepada Yesus. Sekali lagi Andreas berfungsi sebagai pengantara. Bukankah ini langkah yang tepat? Namun, sebagaimana Filipus, Andreas juga mengecilkan arti potensi yang ada, ”Tetapi apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

Walaupun demikian kita mengetahui akhir kisah ini, yakni bahwa pemberian anak tersebut, di tangan Yesus, menjadi berkat bagi lima ribu orang. Bahkan tersisa dua belas bakul. Potensi sekecil apa pun, di tangan Yesus dapat menjadi berdaya guna besar untuk pekerjaan Tuhan bagi kesejahteraan sesama.

Jadi, jangan sekali-kali kita meremehkan potensi seperti itu. Letakkan di tangan Tuhan. Dia tidak terbatasi oleh jumlah, dan Dia rindu memberkati umat-Nya. Selanjutnya, biarlah mukjizat-Nya terjadi.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S. Jayapura,
13 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 12 Januari 2019

PERCAYALAH KEPADA TUHAN BUKAN PADA PENGERTIAN ANDA


How are you today?
Firman Tuhan :
Amsal 3:1-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)

Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 34-36

Dalam wawancara dengan psikolog yang mendampingi para keluarga korban kasus hilangnya pesawat Malaysian Airlines MH370 pada Maret 2014, disebutkan bahwa beban utama keluarga adalah ketidakpastian. Manusia tidak tahu bagaimana harus bersikap dalam ketidakpastian. Kebingungan akibat ketidakpastian membuat emosi sebagian orang menjadi tidak stabil. Satu hari ia berpengharapan besar; esoknya ia bisa frustrasi dan depresi. Itulah yang mereka alami.

Sebagai makhluk yang terbatas, ketidakpastian adalah suatu keniscayaan hidup. Tentu kadarnya berbeda-beda bagi tiap orang, tergantung pada situasi yang sedang dihadapi. Cara-cara orang menyikapinya juga berlainan. Ada yang memilih untuk mengabaikannya, ada yang mencari jaminan semu melalui uang atau kekuasaan, dan ada yang menyerah pada nasib.

Bagi orang percaya, Alkitab mengajarkan untuk memercayakan hidup kita kepada Tuhan. Sebab Dia bukan hanya Tuhan yang mahakuasa dan mahatahu, tapi juga mahabaik dan mengasihi kita. Karena itu, kita bisa beriman penuh kepada-Nya tentang hidup dan masa depan kita. 

Iman yang demikian memampukan kita menjalani hidup yang berbuah. Hidup kita tidak dikekang kekhawatiran akan masa depan. Hidup kita juga tidak lagi dipenuhi dengan kebutuhan mengurusi diri sendiri dan mencari jaminan semu akan masa depan kita. Sebaliknya, kita bisa mengisi hidup ini untuk menjadi berkat bagi orang lain dan membawa mereka menemukan Tuhan yang memegang hidup kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat...

Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 12 Januari 2019
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 11 Januari 2019

HIDUP UNTUK MAKAN ATAU MAKAN UNTUK HIDUP


How are you today?
Firman Tuhan : 
Kejadian 3:1-7, Matius 4:1-4 

Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Matius 4:4) 

Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 31-33

Berapa banyak dari kita yang suka pilih-pilih makanan? Bukan sekadar memilih kandungan gizinya, melainkan memilih berdasarkan nilai gengsinya. Makan di tempat yang mewah, berkelas, bahkan meluangkan waktu dan anggaran khusus demi mencoba menu tertentu. Ada pula yang merasa puas jika telah membagikan foto menu rumah makan ternama di media sosial. Ada orang yang menghabiskan banyak waktu untuk urusan makan, seakan makanan adalah hal terpenting untuk dikejar dalam hidup ini. Padahal makanan bersifat sementara.

Adam-Hawa dan Yesus mengalami pergumulan serupa. Mereka dicobai Iblis dengan iming-iming makanan. Tetapi, pilihan mereka berbeda. Adam dan Hawa memilih memenuhi hasrat jasmani dengan memakan buah yang dilarang Allah. Adapun Yesus memilih taat kepada Bapa dan melawan bujukan Iblis. Jika diperhatikan, sebenarnya Yesus sangat membutuhkan roti, sedangkan Adam dan Hawa masih dapat memakan buah yang lain. Yesus tidak melakukannya karena Dia tak mau tunduk kepada Iblis. Dia tetap fokus pada kekekalan meski secara jasmani Dia perlu makan.

Dari kisah Adam dan Yesus, ada dua prinsip hidup yang dapat kita pilih. Pertama, prinsip “hidup untuk makan”. Orang tipe ini akan memanfaatkan hidupnya untuk mencari kepuasan dengan “makanan” (hal-hal fana). Kesuksesan duniawi menjadi fokus hidup mereka. Sedangkan prinsip kedua adalah “makan untuk hidup”. Orang tipe ini berfokus kepada Tuhan dan menggunakan “makanan” sebagai sarana bersahabat dengan Tuhan, Sang Hidup. Mana yang menjadi prinsip hidup Anda?

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 11 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 10 Januari 2019

MENGASIHI DENGAN PERBUATAN


How are you today? 
Firman Tuhan :
1 Yohanes 3:11-18 

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18) 

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 28-30 Tim visitasi mengunjungi seorang nenek, anggota jemaat, yang sakit. Ia tinggal sendirian, anak-anaknya merantau ke kota-kota lain. Soal makan sehari-hari, salah seorang anaknya melanggankan catering service. Saat mengunjungi si nenek, salah seorang ibu anggota tim melihat ada tumpukan piring dan baju kotor di rumahnya. Selesai berbincang akrab, dan saat hendak pulang, salah satu anggota tim itu bertanya kepadanya, “Oma, ada yang perlu kami doakan?” Setelah berpikir sejenak, ia menjawab, “Nak, kalau berdoa saya bisa, tapi jika kalian rela, tolong cucikan piring-gelas dan baju-baju kotor itu.”

Sering kali kita ini “omdo” atau omong doang. Kasih kita berhenti hanya sebatas kata-kata. Jangankan tuntutan seberat “menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita” seperti Kristus (ay. 16), menolong orang lain saja kita jarang sekali melakukannya. Alasan yang kita berikan cukup masuk akal: “Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri sendiri saja masih susah, masakan mau membantu orang lain. Nantilah, kalau saya sudah mampu, saya akan menolong orang lain.” Namun, ungkapan “kalau saya mampu” menyiratkan keengganan, karena kita tidak tahu kapan kita merasa sudah mampu!

Hal pertama yang kita butuhkan untuk menolong sesama adalah kemauan, diiringi dengan memohon pertolongan Tuhan agar Dia memampukan. Sehingga, di dalam Tuhan, kita memenuhi perintah Yohanes, “... marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 10 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 09 Januari 2019

MENJADI SAKSI KRISTUS


How are you today?
Firman Tuhan :
2 Raja-Raja 5:1-19

Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." (2 Raja-Raja 5:3)

Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 25-27

Menjadi saksi itu bukan perkara yang gampang. Di pengadilan, orang yang bersaksi palsu dapat terjerat hukuman penjara hingga 7 tahun. Bersaksi itu memiliki risiko, bahkan sekalipun keterangan kita benar. Sebab itu, untuk bersaksi, juga dibutuhkan keberanian untuk menanggung konsekuensi yang mungkin terjadi. Naaman, panglima raja Aram, kena sakit kusta. Mukanya yang murung menarik perhatian seorang gadis kecil, tawanan dari negeri Israel, yang bekerja menjadi pelayan di rumah Naaman. Gadis kecil itu bersaksi tentang Nabi Elisa kepada istri Naaman. Dan apa yang dilakukannya menunjukkan bahwa ia adalah seorang saksi Allah. Ia berani mengambil risiko dengan menyaksikan imannya tentang Allah Israel pada Naaman dan keluarganya (ay. 3-4). Kesaksiannya tersebut tentu saja mengandung risiko; jika kesaksiannya salah, atau jika Naaman tidak sembuh, hidupnya menjadi taruhannya. Kesaksiannya bisa dianggap kebohongan besar yang mempermalukan dan mencoreng reputasi Allah Israel di mata raja Aram.

Namun, kesaksian gadis kecil itu benar-benar terjadi! Allah Israel sungguh-sungguh menyembuhkan Naaman melalui nabi Elisa hingga akhirnya Naaman berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel” (ay. 15).

Meskipun setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, tidak semuanya bersedia dipakai Allah untuk bersaksi. Keselamatan satu jiwa sungguh berharga bagi Allah, dan Dia menanti kesediaan kita untuk menjadi saksi-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 9 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 08 Januari 2019

IKUT MENDERITA DAN BERSUKACITA


How are you today?
Firman Tuhan :
1 Korintus 12:12-31

Karena itu, jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. (1 Korintus 12:26)

Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 22-24

Suatu ketika di sekolah, seorang anak terjatuh ke got dan ia ditertawakan oleh teman-temannya. Guru bertanya, ”Tadi saya melihat ada seorang anak terjatuh dan semua teman menertawakan. Saya ingin tahu, siapa di antara kalian yang tidak ikut tertawa?” Seorang anak dengan wajah malu-malu mengangkat tangan. Dengan wajah serius guru itu berkata, “Lihat anak ini. Dia tidak mau menertawakan temannya yang celaka.” Kemudian sambil memandang anak itu dengan penuh kasih, guru bertanya, “Kenapa engkau tidak ikut tertawa?” Dengan wajah menunduk anak itu menjawab, “Karena yang jatuh saya, Bu!”

Paulus menekankan perasaan senasib sepenanggungan kepada jemaat di Korintus. Sebagai satu jemaat di dalam Kristus, ketika ada anggota jemaat yang merasakan penderitaan, semua merasakan derita yang sama; demikian sebaliknya. Semua saling membutuhkan (ay. 21). Tidak ada bagian yang lebih utama dibandingkan yang lain. Tujuan dari sikap hati seperti itu adalah supaya tidak terjadi perpecahan di dalam tubuh (ay. 25). Karena, kita masing-masing adalah anggota dari Tubuh Kristus.

Apakah dalam keseharian pelayanan kita, sikap dan perilaku seperti itu tanpa sadar kerap kita lakukan? Jika kita bersyukur karena rumah kita tidak kebanjiran, itu baik. Namun, jika kita bersyukur hanya karena rumah kitalah yang satu-satunya selamat dan yang lain tenggelam, maka kita perlu menguji hati kita. Apakah kita bersyukur karena dilindungi Tuhan atau karena bencana itu menimpa orang lain?

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 8 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 07 Januari 2019

BACA ALKITAB


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Yesaya 55:1-13 

...demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya (Yesaya 55:11) 


Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 19-21

Di situs Bible.org, ada kisah Michael Billester mengunjungi sebuah desa kecil di Polandia sebelum Perang Dunia II. Ia memberikan Alkitab pada seorang warga, yang bertobat setelah membacanya. Kemudian, orang ini meneruskan Alkitab tersebut pada yang lain. Satu demi satu warga pun bertobat setelah membacanya. Akhirnya, ada 200 orang percaya di sana. Berkat sebuah Alkitab.

Pada 1940, Billester kembali ke desa itu untuk berkhotbah. Di tengah khotbah, ia meminta sebagian warga maju dan mengucapkan beberapa ayat Alkitab yang bisa mereka hafal. Seseorang berdiri dan berkata, "Ehm, maksud Anda beberapa ayat, atau beberapa pasal?" Ternyata warga desa itu tak hanya menghafal beberapa ayat, tetapi berpasal-pasal Alkitab yang mereka baca. Di situ, Billester mendapati 13 orang yang hafal kitab Matius, Lukas, dan separuh kitab Kejadian. Lalu seorang lagi hafal kitab Mazmur. Satu Alkitab telah menyentuh banyak kehidupan! 

Kebanyakan kita memiliki lebih dari satu Alkitab dalam setiap keluarga. Kita bahkan menikmati kebebasan untuk membaca dan menikmatinya kapan saja, di mana saja. Sayangnya, kebanyakan pula dari kita tak memanfaatkan kesempatan itu. Malah, banyak yang cenderung mengabaikan dan melupakannya. Mari kembali pada ajakan Yesaya. Carilah Tuhan—lewat firman-Nya. Dan, izinkan firman itu menjalankan kehendak Tuhan—mengubahkan dan membentuk hidup kita. Satu Alkitab telah memenangkan ratusan orang. Bukankah banyak Alkitab di rumah seharusnya berkarya lebih bagi kita?

Salam dahsyat dan tetap semangat...
Ps. GELPHY NARTHA S.
Jayapura, 7 Januari 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 06 Januari 2019

REBIRTH (KELAHIRAN BARU)

Shalom!
Ini adalah materi kotbah Ps. Gelphy Nartha
Minggu 06 Januari 2019 di GBI. ROCK Center Entrop - Jayapura
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
God Bless...