Sabtu, 30 November 2019

KEBAHAGIAAN MENANTI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Lukas 2:21-38 

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel, dan Roh Kudus ada di atasnya. (Lukas 2:25) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
2 Korintus 9-13

Alkitab mencatat bahwa Simeon dan Hana mengasihi Allah dan mendambakan kedatangan Mesias untuk memberikan keselamatan bagi orang Yahudi. Dalam usia yang sudah senja, mereka menunggu dan hadir di Bait Allah, dan beroleh kesempatan untuk bertatap muka dengan Sang Mesias. Kerinduan dan kesetiaan mereka berbuah perjumpaan indah dengan Sang Juru Selamat.

Di tengah hiruk pikuknya suasana menjelang Natal, persiapan berbagai kebaktian Natal, dan gencarnya promosi di setiap sudut pusat perbelanjaaan, masa Adven atau masa penantian menuju Natal mungkin akan menjadi kabur. Momen untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat hanya akan membangkitkan sukacita yang semu karena kita kehilangan makna Natal yang sesungguhnya.

Dalam masa Adven, kita sebaiknya meluangkan waktu secara khusus untuk merenungkan kembali makna Natal dan juga makna kedatangan-Nya yang kedua kelak. Penantian yang disertai perenungan yang sungguh-sungguh dapat menolong kita untuk menikmati perjumpaan dengan Sang Juruselamat. 

Seperti Simeon dan Hana yang begitu setia menantikan kedatangan-Nya, hendaknya kita juga demikian. Menjelang Natal seperti ini, kita dapat meluangkan berwaktu teduh secara berkualitas, menghadiri pertemuan doa di gereja, dan juga memberikan pelayanan pada sesama di sekitar kita. Kita dapat menceritakan kabar baik melalui Christmas Carol atau mengunjungi para lansia dan anak-anak yatim-piatu. Kiranya masa Adven membangkitkan sukacita bagi kita dan membawa berkat bagi sesama.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 30 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Jumat, 29 November 2019

KATA "TETAPI"


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Lukas 1:5-25 

Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. (Lukas 1:7) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
2 Korintus 5-8 

Di dinding ruang tamu seseorang terpasang pigura bergambar The Last Supper. Terbentuk dari seribu keping puzzle yang disusun oleh istrinya. Sekilas tampak sempurna tetapi... sebenarnya ada satu potong yang hilang dan harus diganti dengan tiruannya. Kelihatannya sempurna, namun ada “tetapi”-nya. 

Kehidupan pasangan Zakharia dan Elisabet tampaknya sempurna (ay. 6). Ternyata ada “tetapi”-nya. Mereka belum dikaruniai keturunan (ay. 7). Sekilas tiada masalah, tetapi nyatanya mereka memikul beban. Bagi manusia “tetapi” adalah pagar pembatas. Titik. Masalah. Bagi Tuhan, “tetapi” adalah gerbang terbuka. Koma. Jalan. Masih ada cerita, bahkan yang tak pernah diduga. Maka, campur tangan ilahi pun datang. Malaikat berkabar Elisabet akan hamil (ay. 13). Bagi Tuhan selalu ada jalan. Tak heran janin dalam rahim Elisabet disapa sebagai perintis jalan bagi Tuhan (ay. 17).

Hidup ini bertaburan dengan “tetapi”. Baru menikah, tetapi terancam bercerai. Berhasil, tetapi sakit. Cerdas berpotensi, tetapi belum ketemu jodoh. Gaji oke, tetapi rekan kerja bikin sebel. Sudah lulus, tetapi belum dapat pekerjaan. Jangan putus asa! Walaupun kita dibebat keterbatasan, jika Tuhan campur tangan bertindak, selalu ada jalan terbuka. Tetaplah berdoa, berupaya, dan berpengharapan di dalam Tuhan. Jalan kita bukan jalan-Nya. “Tetapi” itu menandakan bahwa cerita itu masih berlanjut. Biarkanlah Tuhan menyelesaikan cerita hidup kita. Sebuah cerita yang elok, tentunya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 29 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Kamis, 28 November 2019

GELAP MATA


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Yosua 7:1-26 

Aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali." (Yosua 7:21) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
2 Korintus 1-4 

Pada 24 Januari 1848, salah satu pegawai Jenderal John A. Sutter menemukan sebongkah batu kekuningan di pertanian milik sang majikan di California, AS. Ia menyerahkannya pada Sutter. Setelah diteliti, ternyata batu itu mengandung emas. Sutter berusaha merahasiakannya, tapi kabar telanjur menyebar. Orang pun berdatangan memporak-porandakan tanah pertanian Sutter, merobohkan lumbung-lumbungnya, menginjak-injak tanaman pangannya, dan membantai ternaknya dalam upaya mencari emas. Sutter menuntut mereka ke pengadilan. Namun, massa yang tidak senang malah membakar pengadilan dan meledakkan rumah Sutter. 

Setelah menang atas kota Yerikho, Yosua berpesan bahwa segala emas, perak, serta barang-barang tembaga dan besi yang ada di kota itu harus dimasukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan. Artinya, tidak boleh diambil untuk kepentingan pribadi. Tetapi, seorang prajurit bernama Akhan melihat jarahan itu dan tergoda mencurinya. Hasilnya, Allah murka dan tidak memberikan kemenangan lagi. Ya, saat Yosua dan para prajurit hendak menyerang kota berikutnya, Ai, mereka kalah. Padahal Ai hanya kota kecil. Tiga puluh enam orang dari pihak Yosua tewas. Sisanya dipukul kalah oleh musuh.

Kekayaan dapat memicu orang untuk melakukan berbagai kejahatan. Ada pula yang memilih menjadi pembangkang, lebih menghargai barang rampasan ketimbang Tuhan. Dalam mencari harta, hendaklah kita tidak sampai melupakan Allah, apalagi berubah jadi gelap mata.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 28 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Rabu, 27 November 2019

PERBEDAAN PRIA DAN WANITA










Ini adalah bahan Pemuridan ibadah ROCKMEN'S pada hari Rabu, 27 November 2019
Di GBI. ROCK CENTER ENTROP JAYAPURA.

PERAN PENGGANTI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yesaya 53 

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. (Yesaya 53:4)

Bacaan Alkitab Setahun: 
1 Korintus 14-16 

Anda gemar menonton film laga? Jika ya, Anda pasti tahu, tidak semua adegan dilakukan oleh aktor atau aktris pemeran utama. Untuk adegan berbahaya, peran mereka dijalani oleh pemeran pengganti. Hal ini dilakukan agar pemeran utama terhindar dari risiko buruk yang mungkin terjadi akibat kecelakaan saat pengambilan gambar. Bayangkan, betapa berbahaya pekerjaan sebagai pemeran pengganti. Bisa dikatakan, seorang pemeran pengganti harus rela menjadi kurban pengganti.

Kita mungkin bukan pemeran utama film laga. Kita tidak perlu pemeran pengganti. Tapi izinkan saya menyampaikan satu hal untuk Anda—sekalipun kurang enak didengar. Anda dan saya orang berdosa. Kita pantas menerima hukuman. Hukumannya tidak main-main. Hukuman atas dosa adalah maut (Rm. 6:23). Jika kelak tiba waktunya, kita menghadap takhta pengadilan Allah. Sanggupkah kita menerima hukuman? Amal ibadah kita tidak akan pernah cukup untuk meluputkan kita dari hukuman. Bukankah sungguh melegakan jika ada pemeran pengganti yang rela berkurban menggantikan kita? Tetapi, di mana kita bisa mendapatkan orang yang rela menjadi kurban pengganti kita?

Syukur pada Tuhan! Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Begitu besar kasih-Nya atas kita sehingga Dia merelakan anak-Nya. Yesus Kristus telah mati, menjadi kurban pengganti kita. Semua dilakukan-Nya, supaya kita tidak binasa. Yesus Kristus rela menjadi kurban menggantikan kita sekalipun kita bukan siapa-siapa. Dia melakukannya karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 27 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Selasa, 26 November 2019

HAPPY HEART


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Filipi 4:1-9 

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
1 Korintus 10-13 

Suatu hari seseorang divonis menderita kista endometriosis. Betapa kaget dan sedih hatinya. Anehnya, ketika dia bertanya apa saja yang boleh dan dilarang dokter, ternyata ada satu saran sederhana yang wajib dia lakukan, yaitu membuat suasana hati yang selalu senang. 

Penelitian mengungkapkan, emosi positif berhubungan dengan penurunan hormon stres dan membuat kita lebih mudah tertawa. Loma Linda University School of Medicine menemukan fakta ini dengan meminta beberapa orang dewasa menonton film lucu. Sepanjang pemutaran film aktivitas sistem imunitas di dalam tubuh mereka diamati. Hasilnya, hanya dalam satu jam, sel-sel imun mereka meningkat secara signifikan.

Allah sendiri berfirman kepada kita, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (ay. 4). Ya, bersukacita di dalam Tuhan, bukan dalam hal-hal duniawi. Menghadirkan sukacita bagi diri sendiri maupun sesama dengan cara yang berkenan kepada Tuhan. Kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain, bukan hanya untuk kesenangan diri sendiri (ay. 5).

Salah satu resep hidup bersukacita adalah menyerahkan segala kekhawatiran kita tentang apa pun juga kepada Tuhan (ay. 6). Ketika kita menyampaikan segala keinginan, harapan, dan impian, hendaknya kita memanjatkannya dengan penuh ucapan syukur. Bukan dengan hati yang berbeban berat dan penuh gerutu. Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 26 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Senin, 25 November 2019

UNITE IN JESUS


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Efesus 2:11-22

Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan. (Efesus 2:14) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
1 Korintus 5-9

Bangsa Israel membangun tembok pemisah antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Bukan hanya dalam beribadah di Bait Allah, melainkan juga dalam keseharian. Bagi orang Yahudi, bangsa bukan Yahudi dipandang sebagai golongan “tidak bersunat”, pantas disebut sebagai “anjing”, dan ketika melihat orang bukan Yahudi melahirkan, mereka tidak akan menolongnya. Tradisi ini berjalan sekian lama, dan sampai kini masih terasa pengaruhnya.

Kita satu sama lain memang berbeda, tetapi perbedaan itu tidak harus menjadi tembok pemisah di antara kita. Dahulu kita adalah orang-orang yang hidup tanpa Kristus, bukan umat pilihan seperti Israel, tidak mendapatkan bagian dalam janji-janji Allah, dan hidup kita tanpa Allah di dunia ini (ay. 12). Tetapi, sekarang di dalam Kristus, kita mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah sebab darah Kristus telah menjadikan kita dekat (ay. 13). Kedekatan dengan Allah, dan kedekatan satu sama lain sebagai sesama umat Allah. Oleh Kristus, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi sama-sama memperoleh jalan masuk kepada Allah (ay. 18).

Jika Kristus telah meruntuhkan tembok pemisah tersebut, sungguh tidak layak jika kita membangunnya kembali. Jika Allah tidak pernah membeda-bedakan manusia, mengapa kita memperlakukan sesama kita secara berbeda-beda? Semestinya kita sebagai orang percaya bersatu di dalam Kristus, saling mengasihi dan saling menolong dalam menanggung beban (Gal. 6:2). Alih-alih memecah belah, mari kita merayakan kesatuan kita di dalam Kristus.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 25 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Minggu, 24 November 2019

REINNOVATE
























Shalom...!
Ini adalah materi Kotbah Ps. Gelphy Nartha
Minggu, 24 November 2019 di ROCK HALL Mall Jayapura
God Bless

SUDAH SALAH TETAP NEKAD


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yunus 1:1-17 

Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu. (Yunus 1:12) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
1 Korintus 1-4 

Punya anak badung, sungguh menjengkelkan. Sudah tahu salah, tapi tetap nekad. Rasanya gemas sekali! Kalau masih anak-anak, kita masih bisa maklum. Tapi, kalau sudah dewasa dan jadi nabi Tuhan?

Nabi Yunus sebenarnya sadar telah melarikan diri dari tugas panggilannya. Ia juga sadar Tuhan marah padanya, hingga laut bergelora dan seisi kapal yang ditumpanginya hampir binasa akibat ulahnya. Alih-alih bertobat, Yunus malah nekad. Ia minta agar awak kapal melemparkannya ke samudra yang bergelora, agar badai mereda. 

Secara sadar Yunus melawan kuasa Allah yang menuntut ketaatannya, sebab perintah Allah itu bertentangan dengan keinginannya. Sebagai hamba Allah, Yunus bisa gagal memenuhi tugas panggilannya. Namun, Allah, yang memanggil dan memilihnya, adalah Allah yang sabar dan setia. Dia tak pernah gagal dan putus asa menghadapi kebebalan Yunus (ay. 17).

Bukankah ulah Nabi Yunus juga mencerminkan sikap kita? Berapa sering kita tidak setia dan lari dari panggilan untuk menaati perintah-Nya? Bukan karena kita tidak tahu kehendak-Nya, tetapi karena secara sadar kita mengabaikan suara-Nya. Padahal, Dia berbisik lembut di hati nurani kita, agar kita setia melayani sesama yang masih hidup dalam dosa. Menegur, membimbing, menuntun mereka dengan sabar, supaya mereka hidup dalam pertobatan dan kebenaran. Namun tak jarang kita lebih memilih mengejar kenikmatan dan kepentingan sendiri daripada memedulikan kepentingan orang lain. Ayo berbalik! Percuma kita lari dan menjauh dari-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 24 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id     

Sabtu, 23 November 2019

SEMANGKA BERDAUN SIRIH


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: 1 Yohanes 3:11-18 

Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara seiman kita. Siapa yang tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. (1 Yohanes 3:14) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Roma 14-16

Broery Pesulima pernah mempopulerkan lagu berlirik: “Di alam nyata apa yang terjadi, buah semangka berdaun sirih.” Ini gambaran sebuah kemustahilan, sesuatu yang menyalahi kodrat tanaman. 

Ganjilnya, hal itu malah terjadi pada manusia. Manusia Kristen bisa mengaku mengasihi sesama, namun buah kehidupannya amat jauh berbeda. Alangkah baiknya bila kita dapat meneladani konsistensi tanaman. Janganlah manusia menjadi aneh, bak pohon petai berbuah cabai. Repot, ruwet, menggelikan, bahkan membingungkan. Kita tidak pernah dibuat bingung oleh perlakuan tanaman, namun kita sering membuat bingung sesama manusia.

Rasul Yohanes mengingatkan, kita ini sudah berpindah dari maut ke dalam hidup. Oleh karena itu, hendaklah kita saling mengasihi. Bila tidak, kita masih berada di dalam maut walau penampilan kita amat saleh. Ini soal kenyataan yang sejati. Sebetulnya persoalannya sederhana: Hiduplah sesuai dengan rahmat yang menyapa dan mengubah hidup kita. Kasih yang melingkupi kita mesti menyala dalam kehidupan keseharian kita. Bila tidak, pasti ada yang salah dalam diri kita. Rasul Yohanes menegur, “Barangsiapa mempunyai harta dunia dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap tinggal di dalam dirinya?” (ay. 17).

Biarlah benih kasih dari Tuhan tersemai dalam hidup kita, bersemi, bertumbuh menjadi tanaman Cinta. Walaupun bunganya bisa beraneka warna, bervariasi, namun tetap bersumber dari benih yang sama.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 23 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id     

Jumat, 22 November 2019

HARAPAN YANG DITANGGUHKAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Kejadian 40:1-23 

Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (Kejadian 40:14)  

Bacaan Alkitab Setahun:  
Roma 11-13

Ketika kita diizinkan Tuhan mengalami penangguhan dalam meraih apa yang kita harapkan, di situlah Tuhan sedang menguji pengharapan kita. Kepada siapakah kita berharap? Tuhan atau manusia? Kisah Yusuf dalam penjara menunjukkan contoh penangguhan harapan ini.

Tampaknya Yusuf sudah tidak betah dengan penjara atau penderitaan yang ia alami. Ketika ia menolong mengartikan mimpi juru minuman raja, harapan akan sebuah kebebasan muncul di hatinya. Sempat terlintas di pikirannya bahwa mungkin melalui juru minuman ini ia akan mendapatkan kebebasan. Ia pun sangat berharap juru minuman itu akan menolongnya (ay. 14, 15). Tetapi, Tuhan punya rencana lain. Tuhan tidak ingin Yusuf berharap kepada manusia. Juru minuman itu malah melupakan Yusuf (ay. 23)! Melalui penangguhan, Tuhan melatih Yusuf supaya ia hanya meletakkan pengharapan itu kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia. 

Bukankah acap kali kita kurang sabar saat menantikan jawaban Tuhan dan pengharapan kita pun mulai bergeser? Kita mulai berharap kepada orang di sekitar kita, yang kita anggap mampu memberikan jawaban atas pergumulan doa kita. Tuhan jelas tidak menghendaki umat-Nya bergeser pengharapannya kepada manusia dan hatinya menjauh dari-Nya (Yer. 17:5). Karena itu, jika Tuhan menunda atau menangguhkan doa dan harapan kita, hal itu dilakukan-Nya agar kita belajar hanya menantikan pertolongan-Nya. Jawaban terbaik akan kita temukan ketika kita tetap berada di dalam rencana dan waktu-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 22 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Kamis, 21 November 2019

KARENA SOSIS


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: 2 Raja-Raja 7:3-20 

Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Roma 8-10 

Sore itu Liana membawa dua anaknya mencari kupu-kupu di lahan kosong dekat rumah. Datanglah dua anak laki-laki kurus membantu mereka. Sesudahnya, Liana mengajak dua anak kurus itu ke rumahnya dan memberi mereka nasi goreng dengan sosis dan telur. Dengan lahap mereka menyantapnya. Namun, salah seorang di antara mereka meninggalkan sosisnya di piring. ”Kok sosisnya tidak kamu makan? Tidak suka ya?” tanya Liana. ”Suka, Bu,” jawab anak itu, ”Tapi saya mau membawa pulang sosis ini untuk adik saya. Ia tidak pernah makan sosis.” Peristiwa itu menginspirasi Liana Christanty untuk mendirikan Yayasan Kasih Pengharapan dan sekolah gratis Pelita Permai di Simpang Darmo, Surabaya.

Ketika terjadi kelaparan hebat di Samaria, sementara tentara Aram mengepung mereka, empat orang kusta memberanikan diri masuk ke perkemahan tentara Aram. Ternyata tidak ada satu tentara pun karena Tuhan telah membuat mereka lari lintang-pukang sebelumnya. Mereka makan dan minum dengan lahap, lalu mengangkut emas, perak, dan pakaian yang ada. Namun, akhirnya mereka menyadari, tidak patut mereka menikmati sendiri rezeki nomplok tersebut, dan tidak mengabarkannya kepada yang lain. Mereka pun menghadap kepada raja untuk memberitahukan hal tersebut.

Setiap orang memiliki kepentingan. Tidak salah jika kita memenuhi kepentingan pribadi. Tetapi menjadi sangat salah apabila kita hanya memperhatikan kepentingan kita sendiri, sedangkan kita mampu (tetapi tidak mau) berbuat sesuatu untuk memenuhi kepentingan sesama.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 21 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Rabu, 20 November 2019

TO SAY THANKS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: 2 Tawarikh 20:1-37 

Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. (2 Tawarikh 20:26) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Roma 4-7 

Edward Kramer dari St. Louis, Missouri, mengajarkan sebuah prinsip sederhana tentang berterima kasih. Ia mengajari mereka untuk mencari kebaikan tiga orang yang mereka kenal. Orang itu mungkin guru, tukang kebun, pak pos, polisi, pelayan di rumah, atau siapa saja yang membuat anak-anak itu bersyukur akan kehadirannya. Kemudian ia mendorong anak-anaknya menulis surat untuk mengekspresikan rasa terima kasih mereka.

Suatu kali bani Moab dan bani Amon bersatu melawan raja Yosafat. Karena ketakutan, Yosafat lalu mengambil keputusan mencari Tuhan dan berdoa. Lalu Yahazie, seorang Lewi tiba-tiba dipenuhi Roh Allah dan berseru agar umat Allah jangan takut. Mereka harus turun ke lembah mendapati musuh sebab Allahlah yang akan memberi kemenangan. Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan. Keesokan harinya, Tuhan membuat bani Moab dan bani Amon saling membunuh. Setelah itu, Yosafat dan orang-orangnya mendapatkan kemenangan besar dan memperoleh banyak benda berharga. Mereka pun berkumpul di Lembah Pujian dan memuji Dia yang sudah melakukan perkara ajaib. Peristiwa ini begitu penting sehingga tempat tersebut dinamai Lembah Pujian hingga sekarang. Tanda terima kasih itu diungkapkan dengan pujian yang nyata dan jelas.

Ketika mendapatkan pertolongan atau merasakan kebaikan dari orang lain, kita biasanya berterima kasih secara nyata. Demikian pula kepada Allah, kita patut memuji segala kebaikan-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 20 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Selasa, 19 November 2019

KETELADANAN


How are you today? 
Firman Tuhan :
Baca: Kolose 1:3-8 

Salam dari Epafras kepada kamu... yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu. (Kolose 4:12) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Roma 1-3 

Dari 113 kali mendukung timnas, ia menorehkan 95 gol. Lima gol dalam final Piala Dunia Swedia 1958, 8 gol dalam satu laga di tahun 1964, enam kali melesakkan 5 gol dalam satu pertandingan, 30 quattrick (empat gol dalam satu laga), dan 92 hattrick (tiga gol dalam satu laga). Sepanjang karier dengan 1.363 laga, ia mencetak 1.281 gol. Pantaslah ia dijuluki “King of Footballer”. Siapa dia? Edson Arantes do Nascimento alias Pele, seniman bola legendaries Brasil, teladan pesepak bola seantero jagad.

Epafroditus (Epafras), yang begitu dihormati Paulus, juga panutan kita. Bukan dalam olahraga, melainkan karena ia setia berdoa, rela menderita, dan mau berkurban demi keselamatan jiwa dan pertumbuhan rohani orang lain. Paulus menyebutnya “kawan pelayan”, “pelayan Kristus” (Kol. 1:7), dan ”temanku sepenjara” (Flm. 1:23). Paulus juga memakai ”istilah perang”: “teman seperjuanganku” (Fil. 2:25), yang mengisyaratkan mereka adalah laskar Kristus yang bahu-membahu di medan pertempuran.

Mengikuti teladan, apalagi menjadi teladan, sungguh tak mudah. Keberdosaan dan kedagingan kita selalu menjadi pengalang terbesar. Tapi jangan kecil hati. Tetaplah setia dengan yang Tuhan titipkan. Ingat upah yang diberikan pemilik kebun anggur itu pada orang upahannya (Mat. 20:10)? Sama ‘kan? Juga pujian-Nya pada hamba yang berhasil mengelola lima dan dua talenta itu (Mat. 25:21, 23)? Sama juga ‘kan? Jadi, bagi Dia, masalahnya bukan “teladan besar” atau “teladan kecil”, melainkan “ketaatan”. Betul?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 19 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Senin, 18 November 2019

CERMAT DAN TEPAT MEMAHAMI KEBENARAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: 2 Timotius 2:14-26 

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. (2 Timotius 2:15) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kisah Para Rasul 26-28

Apa arti kata “membuncah”? Sekian lama, tanpa pernah membuka kamus untuk mencari tahu, sekadar menduga berdasarkan konteks pemunculannya, saya mengira arti kata itu “meluap, menggelegak, memancar”. Sampai suatu ketika saya terdorong untuk membuka kamus. Ternyata, arti “membuncah” adalah “mengeruhkan, menggelisahkan”. Betapa berbeda dari pengertian saya semula! Berarti selama ini saya menyimpan ide yang salah tentang “membuncah” berdasarkan dugaan semata. 

Bukankah hal itu juga bisa terjadi dalam pemahaman kita akan firman Tuhan? Kita puas dengan pengertian tertentu tentang suatu konsep hanya dari khotbah di mimbar, misalnya. Namun, ketika menyelidikinya, kita menemukan pengertian yang berbeda. Tidak selalu bertentangan, bisa juga lebih luas atau lebih dalam. Pengertian yang mengubah pola pikir dan cara pandang kita atas kehidupan.

Paulus mendorong kita menekuni Kitab Suci untuk menghadapi penyesatan ajaran. Kata “berterus terang” dalam nas hari ini dalam bahasa aslinya adalah orthotomounta, artinya membelah secara tepat. Kata itu merupakan metafora tentang tukang batu yang membelah batu sedemikian rupa sehingga belahan itu bisa dipasang pada celah bangunan secara pas.

Marilah kita meminta pertolongan Roh Kudus, agar dibimbing untuk memiliki pemahaman yang cermat dan tepat akan kebenaran sehingga kita tidak terjebak dalam dugaan-dugaan yang kemungkinan keliru. Sebaliknya, kita dimampukan untuk mengenali penyesatan dan menghindarinya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 18 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Minggu, 17 November 2019

DO NOT WORRY


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 6:25-34 

Janganlah khawatir tentang hidupmu. (Matius 6:25) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Kisah Para Rasul 23-25 

Ketika terjadi kecelakaan pesawat, tidak sedikit orang yang membatalkan rencana penerbangannya karena khawatir mengalami hal serupa. Ini hanya sebuah contoh, di tengah keadaan yang serba tidak pasti, kekhawatiran gampang menyusup ke dalam hidup kita. 

Namun, Yesus berkata, “Janganlah khawatir akan hidupmu.” Pernyataan-Nya ini mengajak kita untuk melihat kehidupan secara menyeluruh. Melalui ilustrasi burung di langit dan bunga bakung di ladang, Dia menyatakan kesempurnaan Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara kita. Jika Allah memelihara alam semesta dengan kelimpahan perhatian dan kasih-Nya sebagai seorang Bapa, tidakkah Dia akan terlebih lagi memelihara umat yang telah ditebus-Nya dengan kematian Anak-Nya (Rm. 8:32)?

Pertanyaan tantangan Yesus, “Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (ay. 27), mengandung arti tentang pemeliharaan Bapa yang pasti dan rutin atas hidup kita. Hal itu juga mengarah pada pemahaman akan hakikat hidup seorang Kristen. Bahwa Allah telah meletakkan batasan dalam hidup kita (Yer. 29:11), telah mempersiapkan pekerjaan baik untuk kita lakukan (Ef. 2:10), dan telah berjanji bahwa dalam pemeliharaan-Nya, kita tidak akan berkekurangan. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, barulah kita dapat memahami betapa tidak bergunanya kekhawatiran itu. Juga, betapa pentingnya penyerahan diri kepada-Nya. Nah, sudahkah kita mengenal dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 17 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Sabtu, 16 November 2019

MATI DEMI ALKITAB


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Kisah Pr. Rasul 5:17-25 

Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak. (Kisah Pr. Rasul 5:20)  

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kisah Para Rasul 20-22 

Robert J. Thomas dari Lembaga Alkitab Skotlandia rindu membawa Alkitab ke Korea. Pada 1866, ia naik kapal Amerika dengan membawa Alkitab berbahasa China (orang Korea terpelajar dapat membacanya), namun pecah perang antara petugas kapal dan penjaga pantai sehingga kapal mereka hancur. Sebelum meninggal, Thomas berusaha keluar dari air sambil membawa Alkitab untuk orang Korea, yang memukulinya sampai mati. Syukurlah, ada orang yang membaca Alkitab itu, dan gereja pun mulai berdiri si sana. Saat ini? Korea memiliki populasi penduduk Kristen terbesar di Timur Jauh. 

Penyebaran dan pemberitaan Injil memang mengandung risiko. Karena para rasul memberitakan Injil, Imam Besar menangkap dan menjebloskan mereka ke dalam penjara. Diharapkan, para rasul itu jera dan tidak lagi memberitakan firman Tuhan. Tetapi, pada malam hari malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka keluar dengan pesan untuk terus memberitakan firman kepada orang banyak (ay. 20). Tuhan tidak menyuruh mereka untuk menyampaikan firman dengan diam-diam, melainkan dengan penuh keberanian. Betapa tidak! Tuhan memerintahkan para rasul agar berdiri di Bait Allah dan menyampaikan firman kepada orang banyak yang ada di situ! 

Gereja-Nya, komunitas orang percaya di bumi ini, diundang untuk menyebarkan dan memberitakan Injil dengan siap menanggung segala risiko. Kiranya semakin banyak orang mengenal Tuhan dan rencana-Nya yang besar. Marilah kita mengambil bagian di dalam pelayanan ini. 

Salam dahsyat dan tetap semangat.... 
Jayapura, 16 November 2019
Ps. Gelphy Nartha 

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. 

God Bless...!  

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id     

Jumat, 15 November 2019

GOOD PEOPLE


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Kisah Pr. Rasul 11:19-26

Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Lalu banyak orang dibawa kepada Tuhan. (Kisah Pr. Rasul 11:24) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kisah Para Rasul 17-19

Doni memiliki teman non-Kristen bernama Ramli. Mereka sama-sama belajar di sekolah Kristen sampai lulus SMP. Kemudian mereka berpisah, dan bertemu lagi ketika sudah bekerja. Betapa terkejutnya Doni ketika Ramli mengaku telah percaya pada Tuhan Yesus. “Selama ini aku tertarik pada kasih di antara orang Kristen. Aku terkesan pada kebaikan guru-guru sekolah kita dulu. Aku jadi ingin kenal pada Tuhan kalian,” kata Ramli.

Barnabas adalah orang baik, penuh Roh Kudus dan iman. Ia orang baik, dan Alkitab mencatat kebaikannya. Sewaktu Saulus yang baru bertobat datang ke Yerusalem, murid-murid curiga dan menganggapnya sebagai mata-mata. Tetapi Barnabas menerima Saulus dan memperkenalkan kepada rasul-rasul sampai akhirnya ia diterima (Kis. 9:26-27). Masih ada lagi sejumlah kebaikan Barnabas yang dicatat dalam Alkitab.

Melalui kebaikannya itu, Alkitab mencatat, “Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan” (ay. 24). Perbuatan baik dapat menjadi pintu bagi masuknya pemberitaan Injil, membuka mata orang terhadap kebaikan dan kemuliaan Tuhan. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk berbuat baik; berbuat jahat tidak cocok dengan identitas kita sebagai orang Kristen. Perbuatan baik bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti memberikan senyuman, menahan lift bagi orang lain, menolong orang yang sudah tua untuk menyeberang jalan, dan memberi tempat duduk kepada mereka yang lebih tua. Marilah menaburkan kebaikan kepada sesama, agar orang yang melihatnya dapat memuliakan Bapa kita di surga.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 15 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Kamis, 14 November 2019

MEMELUK


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Habakuk 3:1-19 

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. (Habakuk 3:17-18) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Kisah Para Rasul 14-16 

Nama Habakuk dalam bahasa Ibrani berasal dari kata chabaq, yang dapat diartikan “memeluk”. Dalam bentuk aktif, kata ini juga dapat berarti: seseorang yang memeluk atau bergantung pada”. Nama yang selaras dengan sikap Nabi Habakuk, yang imannya tak goyah di tengah kesulitan hidup.

Habakuk mengawali kitab ini dengan keluhan panjang akan kejahatan dan penindasan baik dari bangsa sendiri maupun dari bangsa asing. Ia nyaris putus asa menghadapi kejahatan bangsanya yang semakin bobrok di hadapan Allah. Namun, ia akhirnya menutup kitab ini dengan nyanyian pengharapan kepada Allah. Sajak penyembahan yang mengungkapkan pernyataan iman akan kedaulatan Allah atas bangsanya. Habakuk yang semula kecewa, sedih, dan resah itu, akhirnya diperkuat imannya sembari memuji Tuhan.

Allah dapat memakai situasi sulit untuk menyadarkan umat-Nya, agar mereka berbalik arah kembali menuju pelukan-Nya. Memandang situasi sulit sebagai ketidakadilan tidak saja membuat kita semakin terpuruk dalam jurang keputusasaan, namun juga merintangi kita mengenal Allah secara benar.

Memiliki pengharapan dan iman, bahwa selalu ada jalan keluar dan pertolongan saat segala sesuatu tidak berjalan baik, adalah tahap ketika kita menyadari anugerah yang sesungguhnya. Ingatlah selalu langkah Habakuk dalam menghadapi hari-hari yang berat dalam hidupnya. Sekalipun ia semula mengeluh, pada akhirnya ia kembali memeluk Allah dan bergantung sepenuhnya kepada Allah, yang ia kasihi dan mengasihinya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 14 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id   

Rabu, 13 November 2019

JAUHI RASA MALAS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Amsal 6:6-11 

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak. (Amsal 6:6) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Kisah Para Rasul 11-13 

Jurnal ilmiah The Lancet mengeluarkan laporan urutan negara-negara dengan penduduk paling malas di dunia. Hasil tersebut diperoleh dengan melakukan studi global, termasuk hasil penelitian dari 122 negara. Secara mengejutkan, Inggris dan Jepang masuk dalam 20 besar negara dengan penduduk paling malas sedunia. Negeri Big Ben memiliki 63,3 persen warganya yang tidak aktif, disusul Jepang sebanyak 60,2 persen.

Malas dapat berarti berdiam diri, tidak melakukan aktivitas fisik. Orang yang malas tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu; ia enggan atau tidak suka bekerja. Dari hasil penelitian tadi, sepertiga penduduk dunia tidak melakukan aktivitas minimal, yaitu 2,5 jam per minggu. Juga, gaya hidup malas ini ternyata menjadi salah satu penyebab utama kematian.

Tidak bisa dipungkiri, virus kemalasan ini dapat menyerang kehidupan siapa saja. Banyak faktor yang menyebabkan kita merasa malas untuk melakukan aktivitas. Jika kita tidak bisa memerangi dan mengalahkan faktor yang menyebabkan kemalasan ini, kehidupan kita tidak akan produktif dan optimal. 

Firman Tuhan mengingatkan kepada kita agar tidak menjalani kehidupan dengan kemalasan. Kemalasan tidak akan membawa kita ke dalam kehidupan yang lebih baik. Kemalasan merupakan salah satu pengalang dalam meraih keberhasilan. Sebaliknya, kita semestinya hidup rajin, tekun, dan melakukan aktivitas secara wajar.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 13 November 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id