Selasa, 28 November 2017

BLESSED TO BLESS


How are you today...?
1 Raja-raja 21:1-16
Nats: Ayat 16
Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 18-19

Saya pernah melihat sekelompok orang yang bermain kartu sambil bertaruh. Di arena judi semacam itu, fokus para pemain cuma satu, yaitu bagaimana menambah jumlah uangnya. Ada tawa puas ketika bisa mengeruk uang taruhan. Mereka tak peduli jika tawa mereka berarti kemalangan bagi orang lain yang kalah. Kekalahan lawan justru akan memperlebar senyum mereka. Judi memang tidak mengenal belas kasihan.

Raja Ahab menginginkan milik pusaka keluarga Nabot, yaitu kebun anggurnya, karena dekat dengan rumahnya. Padahal, ia sebenarnya punya kebun-kebun anggur yang lebih baik (ayat 2). Ketika keinginannya tak terpenuhi, ia sangat gusar. Lalu Izebel, istrinya dengan licik merancang perampasan kebun tersebut. Kekayaannya yang banyak rupanya tak membuat mereka puas. Mereka malah memanfaatkan kekuasaan yang mereka punya untuk mengambil milik orang lain. Bukannya berbagi untuk melayani rakyat, mereka justru sibuk menambah milik mereka lagi dan lagi.

Mengapa orang seringkali sulit memperhatikan dan melayani orang lain? Karena hati dan pikirannya penuh dengan dirinya sendiri. Selama kita demikian, maka pelayanan akan selalu tidak pernah bisa keluar dari diri kita. Apakah rasa tak puas sedang menjalari hati Anda? Berusaha memuaskannya takkan ada habisnya. Kebahagiaan Anda dan orang lain justru akan digerogotinya. Pandanglah pada Tuhan dan berkat-berkat yang telah diberikan-Nya, lalu lihatlah sesama yang Dia minta kita kasihi. Dia memberkati Anda untuk berbagi.

Happy Sunday guys...!
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 28 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=10

Minggu, 26 November 2017

"R E S P E C T"

























BERPURA PURA


How are you today...?
Ulangan 22:1-4
Nats: Ayat 1
“Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu”.

Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tesalonika

Pernah beredar sebuah video pendek di media massa tentang seorang anak yang tertabrak di jalan yang cukup ramai. Anehnya, beberapa orang yang melihat sang anak yang tergeletak, hanya memandangnya dan berlalu tanpa peduli. Sampai kemudian, seorang wanita menghampiri sang anak lalu bergegas menolongnya. Wanita ini akhirnya memperoleh penghargaan dari pemerintah setempat. Bersamaan dengan itu, bermunculanlah kecaman terhadap penduduk setempat yang tidak peduli terhadap korban.

Mengambil inisiatif untuk menolong orang lain bukan pilihan yang otomatis akan diambil kebanyakan orang. Tetapi umat Tuhan diminta hidup berbeda dari orang-orang yang tidak mengenal-Nya, seperti tecermin dari peraturan tentang tolong-menolong yang kita baca. Di sana Allah memerintahkan agar umat-Nya berusaha mengembalikan atau merawat binatang peliharaan milik saudaranya yang tersesat atau mengalami celaka. Ini berlaku juga untuk barang apapun yang mereka temukan. Mereka tidak boleh “cuek” atau pura-pura tidak tahu. Tindakan yang demikian akan membuat orang yang kehilangan terhindar dari kerugian dan bersukacita karenanya. Ini adalah perintah yang indah, melatih kepedulian dan inisiatif untuk berbuat baik.

Bagaimanakah kita berespons terhadap kemalangan atau kekurangberuntungan orang lain? Bukan kita yang merancang kecelakaan dan kemalangan mereka, tetapi kita ada dalam posisi yang dapat menolong mereka. Apakah itu sebuah kebetulan? Ataukah kesempatan yang Tuhan berikan untuk menyatakan kasih-Nya secara personal? Apakah kita melakukan sesuatu? Ataukah kita berlalu dan pura-pura tidak tahu?

Happy Sunday guys...!
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 26 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=10

Sabtu, 25 November 2017

BUKTI


How are you today...?
1 Yohanes 3:11-24
Nats: ayat 14
Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 17

Rasul Yohanes mengingatkan bahwa kasih kepada sesama itu sangat terkait dengan keselamatan kita (ayat 14). Perhatikanlah ayat 14 dari bacaan kita. Ayat ini sering dibaca dengan penekanan yang keliru. Prinsip yang muncul menjadi: jika kita mengasihi saudara kita, kita akan diselamatkan. Namun, cara membaca ini tidaklah sesuai dengan maksud rasul Yohanes dalam keseluruhan suratnya, maupun dengan kebenaran lain di seluruh Alkitab. Pengertian yang benar adalah: kasih kepada saudara merupakan bukti bahwa kita sudah diselamatkan. Kasih kepada sesama membuat kita tahu kita sudah dilepaskan dari maut.

Seseorang yang tidak mempunyai kasih, patut dipertanyakan pembaruan hidupnya. Kasih yang dimaksud bukanlah hanya dikhotbahkan atau dinyanyikan, tetapi diwujudnyatakan dalam tindakan praktis. Ukuran sederhananya adalah kerelaan untuk menolong sesama yang berkekurangan (ayat 17). Menutup pintu hati terhadap sesama bisa saja tidak pernah kita sadari. Kapankah terakhir kali kita melihat orang yang membutuhkan pertolongan? Adakah nurani kita terketuk? Adakah hati kita dipenuhi belas kasihan? Mari pancarkan kasih Kristus yang telah memperbarui hidup kita melalui kesediaan kita menolong sesama.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 25 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=10

Jumat, 24 November 2017

MENGASIHI


How are you today...?
Matius 22:34-40
Nats: ayat 39
Perintah yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Bacaan Alkitab Setahun:
Galatia 4-6

Seorang suami heran karena istrinya membeli jenis beras yang kualitasnya jauh di bawah beras yang biasa mereka beli. Sang istri menjelaskan: “Oh, ini untuk disumbangkan ke rumah yatim piatu. Kalau beras mahal kan untuk kita konsumsi sendiri.” Mengupayakan yang terbaik untuk diri sendiri dan tidak harus memakai ukuran yang sama ketika itu untuk kepentingan orang lain. Suatu keputusan yang sering kita anggap wajar, bukan?

Ketika seorang ahli Taurat mencobai Tuhan Yesus dengan menanyakan hukum yang terpenting, saya duga ia mengharapkan Yesus hanya akan menyebut satu hukum, yaitu mengasihi Tuhan. Sebab, mereka dikenal suka menggunakan hal-hal rohani untuk mengabaikan tanggung jawab mereka kepada sesama (lihat pasal 23:4, 14, 16, 23). Namun, jawaban Yesus mengejutkan. Dia menandaskan bahwa mengasihi sesama bobotnya sama dengan mengasihi Tuhan (ayat 39). Yang Tuhan Yesus tekankan adalah “sesama manusia”, bukan sama ras, agama, atau kedudukan. Artinya, sepanjang seseorang adalah manusia, ia harus kita kasihi. Bahkan ukuran yang dipakai adalah “seperti mengasihi diri sendiri”. Ini ukuran yang sangat tajam karena tentunya hampir semua orang senantiasa mengusahakan hal-hal yang terbaik bagi dirinya.

Siapa yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang dilihatnya (1 Yohanes 4:20). Bagaimanakah kasih kita pada sesama di sekitar kita? Hari ini, perhatikanlah orang-orang yang sering Anda jumpai. Pikirkanlah hal-hal baik apa yang Anda inginkan terjadi dalam hidup mereka, dan bagaimana Anda bisa menjadi alat Tuhan untuk mewujudkannya.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 24 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=10

Kamis, 23 November 2017

PIKIRKAN DULU


How are you today...?
Filipi 4:2-9
Nats: Ayat 8
... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Galatia 1-3

Surat dari seorang rekan membuat apa yang sudah saya rencanakan jadi berantakan. Berbagai pemikiran berbaris di kepala saya. Kemarahan atas isi suratnya. Kekhawatiran akan persepsi orang yang dibentuk olehnya. Penilaian jelek saya tentang karakter rekan tersebut. Juga skenario balasan untuk mematahkan argumennya. Sukar memikirkan hal-hal yang baik tentang orang itu maupun cara-cara yang bersahabat untuk menyelesaikan masalah. Pemikiran negatif saya memicu reaksi yang negatif pula.

Paulus tampaknya menyadari kecenderungan reaksi semacam ini. Mungkin itulah sebabnya, di tengah perselisihan antara Euodia dan Sintikhe di jemaat Filipi (ayat 2), ia memberi nasihat untuk mengarahkan fokus pemikiran pada hal-hal yang positif (ayat 8). Bukan berarti mengabaikan masalah, melainkan tidak terus berputar-putar dalam masalah. Memikirkan apa yang Tuhan ingin dilakukan anak-anak-Nya adalah langkah yang seharusnya diambil. Menjunjung kebenaran dan berani mengakui kesalahan. Mengambil putusan yang objektif. Menegur kesalahan dengan kasih, memberi dorongan semangat. Berinisiatif untuk memulihkan hubungan. Fokusnya bukan membenarkan diri sendiri, tetapi melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan. Ini adalah kesaksian yang indah bagi orang-orang yang melihatnya.

Apa yang kita biarkan menguasai pikiran kita akan sangat memengaruhi tindakan-tindakan kita. Ketika kemarahan, keluhan, kesedihan, mulai menguasai diri, tahan diri untuk langsung bereaksi. Datanglah pada Tuhan memohon damai sejahtera-Nya melingkupi. Minta pertolongan Tuhan untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang berkenan di hati-Nya.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 23 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Rabu, 22 November 2017

KEBIASAAN NIRU


How are you today...?
Keluaran 23:20-33
Nats: ayat 24
“Janganlah engkau sujud..., dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka...”

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 15-16

Para pemuda di gereja kami antusias membicarakan teknologi handphone yang maju demikian pesat. Jika salah satunya punya handphone terbaru dengan fitur yang lebih canggih, yang lain akan tertarik dan berkeinginan membelinya juga. Mental menginginkan dan meniru kepemilikan dan perilaku orang lain memang tertanam dalam diri manusia, sejak dulu.

Tuhan melihat kecenderungan manusia dalam meniru hal-hal yang ada dan terjadi di sekitarnya. Dalam perjalanan Bangsa Israel dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian, Tuhan memberikan peraturan-peraturan untuk mereka taati. Di antaranya, peraturan agar mereka tidak meniru perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa lain—tidak boleh sujud menyembah dan beribadah kepada allah bangsa-bangsa yang tinggal di sana (ayat 24). Perbuatan mereka—orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus—jelas-jelas tidak berkenan di hati Tuhan dan karena itu mereka akan dilenyapkan (ayat 23). Sangat bodohlah orang yang coba-coba mengikuti jejak mereka. Lalu apa yang berkenan kepada Tuhan? Bangsa Israel diberitahu dengan jelas: mereka harus beribadah kepada Tuhan!

Meniru bisa merupakan sesuatu yang baik, tetapi apa yang ditiru, itu yang mesti diwaspadai. Sebagai pengikut Kristus, kita diminta meniru teladan-Nya (1 Korintus 11:1). Firman Tuhan harus selalu dijadikan patokan (ayat 21-22), guna mengevaluasi apakah perbuatan, kebiasaan, gaya hidup, adat istiadat, dan berbagai hal lain di sekitar kita layak ditiru atau tidak. Pikirkanlah beberapa praktik hidup yang kita adopsi selama ini. Adakah yang harus kita ubah karena tidak sesuai dengan firman Tuhan?

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 22 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1
 

Selasa, 21 November 2017

TUKANG KRITIK


How are you today...?
Roma 14:1-12
Nats: Ayat 10
Tetapi engkau, mengapa engkau menghakimi saudara seimanmu? Atau mengapa engkau menghina saudara seimanmu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yakobus

Jerry Bridges bercerita tentang seorang ayah yang sering sekali mengkritik anak perempuannya seolah-olah ia tidak bisa melakukan apa pun dengan benar. Anak ini tumbuh sebagai anak yang merasa tertolak dan ketika dewasa ia mencari orang-orang yang bisa membuatnya merasa diterima. Ketika ayahnya sadar, anak ini sudah hidup dalam seks bebas dan menjadi pecandu kokain. Kasus ini termasuk ekstrem, tak semua kritik bisa menimbulkan dampak separah itu. Namun, pada dasarnya, semangat mengkritik dan menghakimi memang bersifat menghancurkan.

Keharmonisan jemaat di Roma pernah rusak karena jiwa pengkritik. Dari komentar Paulus, tampaknya ada dua masalah yang membuat mereka saling menghakimi. Yang pertama adalah masalah makanan (ayat 2). Yang kedua adalah masalah hari-hari khusus (ayat 5). Berbeda pendapat boleh-boleh saja, tetapi dalam kasus ini, mereka mulai saling menghakimi dan menghina. Masing-masing kelompok merasa paling benar dan atau memandang rendah kelompok yang berbeda dengan mereka. Paulus pun menegur mereka dengan keras. Seolah ia hendak berseru: Allah-lah Hakimnya! Mengapa kalian bertindak sebagai Allah bagi orang lain?

Hal-hal yang tidak sesuai dengan firman Tuhan jelas perlu ditegur. Namun, berhati-hatilah agar ketika melakukannya kita tidak terjebak dalam sikap merasa diri paling benar dan merendahkan orang yang punya pendapat berbeda. Ungkapkanlah ketidaksetujuan kita dengan cara yang bijak, tidak kasar, apalagi sampai membunuh karakter seseorang. Sadarilah bahwa kita pun masih jatuh bangun dalam dosa dan membutuhkan kasih karunia.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 21 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Senin, 20 November 2017

BE NUMBER ONE


How are you today...?
1 Korintus 9:24-27
Nats: Ayat 24
Tidak tahukah kamu bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu, larilah sedemikian rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 13-14

Seorang pemuda menulis di blog-nya: “Belakangan saya merasa, hidup ini adalah sebuah persaingan. Orang-orang bersaing untuk mendapat kepuasan, kesuksesan, dan berbagai hal lainnya. Mulai dari tukang jualan, tukang ojek, supir angkot, mahasiswa, karyawan, semuanya ingin mendapatkan yang lebih baik daripada orang lain. Dalam kehidupan spiritual pun orang bersaing mendapatkan amal baik sebanyak-banyaknya demi pintu surga-Nya ....” Apakah Anda juga menganggap kehidupan ini adalah sebuah medan persaingan?

Membaca tulisan Paulus dalam ayat 24 ada kesan bahwa orang kristiani harus bisa bersaing dan jadi nomor satu. Namun, jika kita perhatikan lagi, Paulus sebenarnya sedang memberi ilustrasi tentang sikap berusaha sebaik mungkin untuk memperoleh hadiah yang telah disediakan. Dalam perlombaan, hadiah utamanya hanya satu, tetapi dalam kehidupan kristiani, kita semua dapat menerima hadiah yang disediakan Tuhan. Paulus tidak sedang mendesak jemaat untuk saling bersaing. Sebaliknya, ia sedang mendorong mereka untuk melakukan segala sesuatu bagi Tuhan dengan intensitas yang sama seperti seorang pelari dalam lomba.

Kompetisi yang sehat dapat menjadi arena yang baik untuk mendorong orang memberikan apa yang terbaik. Namun, jiwa bersaing yang selalu ingin menang sendiri adalah sikap yang egois, lahan subur bagi iri hati, cemburu, dan perseteruan. Kita kehilangan sukacita ketika orang lain berhasil karena cenderung memandang mereka sebagai lawan. Pertanyaan yang seharusnya diajukan untuk memacu diri bukanlah: “Apakah kita menang?”, melainkan, “Apakah kita telah melakukan yang terbaik?

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 20 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Minggu, 19 November 2017

TELADAN KELUARGA KRISTEN

















Materi Kotbah Ps. Gelphy Nartha
@GBI. ROCK KINGCITY
Jayapura - Papua
Minggu, 19 November 2017

THE SAINTS


How are you today...?
1Korintus 1:1-9
Nats: Ayat 2
... kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, ...

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 11-12

Mendengar istilah “orang kudus” mungkin membuat kita memikirkan para tokoh yang digelari Santo dan Santa, atau setidaknya seseorang yang sangat baik dan murah hati sepanjang hidupnya. Tak mungkin kita memberi gelar tersebut pada orang-orang yang keras kepala dan sombong, penuh iri hati dan perselisihan, suka menghakimi, bahkan saling menuntut dalam pengadilan, bukan? Apalagi jika mereka bobrok secara moral dan menyelewengkan praktik-praktik rohani untuk kepentingan sendiri. Namun, itulah kondisi jemaat di Korintus, dan ... mereka disebut Paulus sebagai “orang-orang kudus”.

Apa gerangan yang Paulus maksudkan? Kata Yunani untuk “orang kudus” adalah hagios, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai “orang yang dipisahkan atau dikhususkan”. Dipisahkan untuk siapa? Untuk Tuhan. Tiap orang yang telah menerima keselamatan dalam Yesus Kristus, telah dipisahkan sebagai milik kepunyaan-Nya (lihat juga Titus 2:14). Makna kata ini tidak merujuk pada karakter seseorang, tetapi status keberadaannya di hadapan Tuhan. Kekudusan tidak diperoleh oleh perbuatan-perbuatan manusia, melainkan oleh karya Tuhan sendiri. Setelah mengawali suratnya dengan sebutan “orang kudus”, Paulus kemudian mendorong jemaat Korintus untuk bersikap sesuai dengan statusnya itu.

Sebagai orang-orang tebusan Kristus, kita memiliki status yang sama dengan jemaat Korintus. Kita telah dipisahkan untuk Tuhan dan diberi tanggung jawab untuk hidup sesuai status tersebut. Adakah tutur perilaku kita yang perlu diubah agar kehidupan kita sesuai dengan status kita sebagai orang-orang kudus?

Happy sunday guys....
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 19 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Sabtu, 18 November 2017

LEMAH NAMUN BERHASIL


How are you today...?
Zefanya 3:9-20
Nats: ayat 12
Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para rasul 9-10

Menurut Anda, apakah resep untuk bangkit dari kegagalan? Nasihat yang umum kita dengar adalah berpikir positif, percaya pada kekuatan dalam diri kita untuk meraih keberhasilan. Lalu, mengarahkan diri untuk giat melakukan hal-hal yang akan membawa kita ke sana. Kita harus kuat jika ingin berhasil, tidak boleh lemah dan membiarkan diri dikuasai pikiran pesimis.

Dalam janji Tuhan yang disampaikan Nabi Zefanya, terselip resep bangkit dari kegagalan yang agak ganjil. Yang akan Tuhan pulihkan bukanlah umat yang gagah perkasa dan mengalahkan bangsa-bangsa, atau yang sangat berhikmat dan giat membangun kembali kejayaannya sendiri. Bukan umat yang kuat dan percaya diri, tetapi umat yang “rendah hati dan lemah”. Mengandalkan kekuatan sendiri justru adalah kecongkakan yang akan disingkirkan Tuhan (ayat 11), sebaliknya mereka yang pesimis dengan kekuatan diri dan berbalik mencari Tuhan justru dipelihara-Nya. Atas mereka Tuhan bergirang dan akan bertindak (ayat 16-19), bahkan akan membuat mereka menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa (ayat 20).

Rendah hati dan lemah tidak sama dengan mengasihani diri dan duduk berpangku tangan. Sebaliknya, orang yang demikian justru aktif mencari pertolongan Tuhan. Sadar akan kecenderungannya untuk berdosa, ia memilih untuk hidup sesuai tuntunan firman Tuhan (ayat 13). Ia sabar menanti waktu Tuhan sembari terus hidup dalam ketaatan. Manusia yang terpuruk dalam dosa diselamatkan ketika memilih jalan yang disediakan Tuhan, bukan mengandalkan kebaikan diri sendiri. Ketika terpuruk dalam kegagalan sehari-hari, apakah kita juga memilih mengandalkan-Nya?

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Papua, 18 November 2017

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1