Jumat, 20 Oktober 2017
KESETIAAN TUHAN
How are you today...?
Mazmur 91
Nats: Ayat 4
... kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 17; Markus 9
Karena tuntutan kerja, pasangan suami-isteri Robert dan Tiur sering harus bertugas di kota yang berbeda. Pernah teman Tiur berkomentar, “Tidak khawatir Robert mendapat godaan? Atau kamu yang tergoda?” Tiur tergelak. Pernikahan mereka kini sudah bertahan lebih dari 40 tahun. Rahasianya? “Kepercayaan itu kan bukan untuk diselewengkan, melainkan dipelihara. Jadi, meskipun sering berjauhan, kami tetap terbuka dan merawat kepercayaan satu sama lain,” kata Tiur. Sebuah potret indah tentang kesetiaan.
Kesetiaan, dalam bahasa Ibrani berarti sesuatu yang kokoh, teguh, pasti, dapat diandalkan. Itulah sebabnya, pemazmur menggambarkan kesetiaan Allah sebagai perisai dan pagar tembok, perlindungan yang tahan guncangan, sanggup menangkis berbagai serangan, dan mampu meluputkannya dari ancaman bahaya (ayat 4). Dalam perlindungan kesetiaan Allah, ia menemukan rasa aman yang sejati: bahwa Dia tidak berubah dan janji pemeliharaan-Nya dapat dipercaya (ayat 1-2, 9-11). Kesetiaan adalah karakter Allah sendiri yang terus-menerus menopang alam semesta.
Bukan hanya Allah itu setia, Dia juga berkenan menjadikan kita orang-orang yang memiliki kesetiaan (Galatia 5:22). Sudahkah buah Roh Kudus ini kita miliki? Dia ingin kita mencerminkan kesetiaan-Nya. Sebagai orang percaya, kita digambarkan sebagai mempelai perempuan Kristus, dan Kristus adalah mempelai laki-laki yang setia. Makin teguh pengertian kita akan kesetiaan-Nya, makin kuat motivasi kita untuk setia baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama.
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 20 Oktober 2017
Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar