Sabtu, 31 Agustus 2019

I SURRENDER


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Daniel 3:8-30

Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. (Daniel 3:18) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Ratapan 3-5 

Ketika menyanyikan lagu, “Berserah kepada Yesus, tubuh roh dan jiwaku,” saya teringat akan pergumulan ayah saya dengan suatu penyakit terminal. Dokter mengatakan bahwa sudah tidak ada harapan untuk berumur panjang. Kami berdoa untuk kesembuhan beliau. Namun, titik terjadinya mukjizat berlangsung ketika ayah berdoa, “Jadilah kehendak-Mu, aku berserah kepada-Mu.” Jamahan Tuhan terjadi. Ayah saya merasakan rasa hangat pada organ-organ tubuh yang sakit dan ia pun sembuh sempurna seketika.

Ketika menghadapi ancaman hukuman mati karena tidak mau menyembah berhala, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berserah pada Tuhan. Mereka mengatakan bahwa sekalipun Tuhan tidak menyelamatkan mereka, mereka tetap tidak mau menyembah berhala yang didirikan oleh raja Nebukadnezar. Pada akhirnya Tuhan menolong mereka. Sikap berserah mereka pada gilirannya membuat raja Nebukadnezar menyaksikan kuasa Tuhan dan berbalik memuliakan nama-Nya.

Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa, “Jadilah kehendak-Mu” (Matius 6:10). Rolland Baker, seorang pendeta, mengatakan bahwa iman bukanlah soal meminta Tuhan memberikan kepada kita sesuatu yang kita inginkan. Sebaliknya, beriman berarti percaya pada Tuhan dan pada kehendak-Nya. Meskipun mungkin berbeda dari keinginan kita, kehendak Tuhan itu baik dan sempurna, melampaui kehendak kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan, tetapi Tuhan mengetahui semuanya. Marilah beriman pada-Nya!

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 31 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Jumat, 30 Agustus 2019

MELAYANI UNTUK TUHAN


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Efesus 6:1-9

... dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. (Efesus 6:7) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Ratapan 1-2

Saya sedang menunggu antrean pelayanan fotokopi di kios kecil. Udara sedang gerah dan antrean padat, namun remaja putri itu tetap melayani dengan ramah. Saya berada di urutan kelima sehingga sempat mengamatinya melayani empat pelanggan terdahulu. Remaja ini bekerja dengan gesit, penuh senyum, dengan tutur kata yang sopan. Ternyata keramahannya itu memengaruhi semua orang dalam antrian sehingga tak ada yang beranjak dan tetap mau menunggu dengan patuh sampai gilirannya tiba.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk bekerja dengan sepenuh hati dan bukan sekadar untuk menyenangkan hati atasan. Mau melayani dengan rela dan sukacita itu menandakan bahwa kita sedang melayani Tuhan dan bukan manusia (ay. 7). Ketika kita memberikan pelayanan yang terbaik, kita pun mengalami kasih Tuhan dan kiranya mendapatkan penghargaan dari manusia. Namun, kita sering melayani dengan asal-asalan, setengah hati, memandang ringan pelayanan terhadap sesama, bersungut-sungut, serta hanya memberikan sisa-sisa waktu, tenaga dan uang. Hal itu mendukakan hati Tuhan, yang hendak menyatakan pelayanan yang terbaik melalui hidup kita.

Marilah bekerja dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab. Kasih karunia Tuhan akan terpancar lewat setiap gerakgerik, tutur kata dan tingkah laku kita ketika sedang melayani. Melayani dengan penuh rasa hormat tanpa pandang bulu, sama seperti kita sedang melayani Tuhan. Apa pun bentuk pekerjaan kita, bekerjalah dengan rela, penuh pengabdian dan dedikasi.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 30 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

 http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Kamis, 29 Agustus 2019

BEKAS LUKA


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Yohanes 20:24-29 

Kemudian Ia berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Yohanes 20:27) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 51-52 

Saya tidak telalu percaya diri karena punya bekas luka di kaki. Saat bepergian saya akan menutupinya dengan celana panjang. Tetapi setiap saya memandangnya, saya teringat akan masa remaja yang kelam. Masa yang diwarnai dengan kenakalan dan suka berkelahi. Bekas luka itu adalah bekas tusukan kayu saat berlari menghindari kejaran lawan. Jika ada orang menanyakannya, saya akan menjelaskan penyebabnya dengan malu-malu, dan kadang-kadang sambil menasihati.

Bekas luka adalah guru kita. Ia mengingatkan kita akan pengalaman yang menyakitkan. Bekas luka sering tampak buruk dan tidak menarik dilihat. Kita pun berusaha menyembunyikannya dari orang lain. Tetapi, mereka yang bijak akan menjadikannya pelajaran agar terhindar dari luka serupa. Jika kita mau menceritakannya, mungkin hal itu bisa mengubah dan menguatkan orang lain.

Yesus tak menyembunyikan luka bekas tusukan di lambung dan tangan-Nya. Malahan, menyuruh Tomas menjamahnya. Hasilnya, Tomas percaya dan menjadi murid yang militan mengabarkan injil-Nya. Menurut tradisi, Tomas pergi ke India dan Afrika Utara. Ia banyak menghentikan penyembahan berhala. Dan, karena kegigihannya, ia dilemparkan ke dalam api sebelum menghembuskan napas terakhir akibat tusukan tombak.

Setiap kita pasti punya “luka” masa lalu. Tapi, setelah Tuhan Mengubahkan kita, tak perlu malu dan menyembunyikannya. Dari bekas luka itu, kita dapat belajar menjadi bijaksana dan menguatkan orang lain.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
BOGOR, 29 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Rabu, 28 Agustus 2019

MURNI SEPERTI EMAS


How are you today? 
Firman Tuhan :
Baca: Ayub 23:1-17 

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (Ayub 23:10)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 49-50

Emas termasuk logam mulia, yaitu logam yang tahan terhadap oksidasi dan korosi (karat). Berbeda dengan kayu yang menjadi abu bila dibakar, emas tetap bertahan dalam kobaran api. Hanya wujudnya yang mencair pada suhu sekitar 1000°C.

Ayub menggambarkan pengalaman dan ujian hidupnya sebagai proses pemurnian emas (ay. 10). Ia juga menyadari hidup ini penuh misteri, termasuk fakta bahwa Allah seolah diam saja. Di situ Ayub belajar beriman bahwa Allah itu hidup dan sedang menguji dirinya. 

Seolah-olah, Ayub berkata kepada sahabatnya, “Hai Elifas, Bildad, dan Zofar, sekalipun aku tak mampu menemukan hadirat Allah, aku yakin Dia hidup dan mengetahui jalan hidupku. Dia tahu jalan yang kutempuh. Aku percaya kepada-Nya. Setelah ujian ini berlalu, Dia akan membenarkan aku, sebab Dia tahu bagaimana aku hidup di hadapan-Nya. Aku akan timbul seperti emas yang sudah teruji oleh api pencobaan. Aku bersaksi bahwa aku menuruti jalan-Nya, dan firman-Nya aku simpan dalam hatiku” (ay. 8-12).

Kisah penderitaan Ayub ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada kita bahwa selalu ada rencana terbaik di balik setiap ujian hidup yang Tuhan izinkan menimpa kita. Cara Ayub memandang persoalan mengajar kita bahwa Tuhan memegang kendali kehidupan kita. Hidup kita ibarat emas dan begitu berharga di mata Tuhan. Jika Tuhan ‘membakar’ hidup kita, Dia tidak bermaksud menghancurkannya. Sebaliknya, Dia ingin mendapati kualitas iman yang teruji, yang murni, sebuah kehidupan yang tanpa cela di hadapan-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 28 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Selasa, 27 Agustus 2019

IMAM BESAR ITU TELADAN KITA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Ibrani 4:14-16 

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibrani 4:15)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 45-48 

Suatu kali seorang anak Tuhan bersaksi, saya harus dioperasi karena radang usus buntu. Cukup tenang saya menjalaninya karena sebagian orang yang terlibat saya kenal. Ahli biusnya teman dekat saya. Kepala perawatnya juga. Mereka merekomendasikan dokter yang sama untuk operasi itu. Saya percaya kasus saya berada di tangan yang baik. Benar saja. Operasi berlangsung dengan lancar. Meskipun perut saya kini dihiasi bekas luka sepuluh jahitan, toh kondisi tubuh saya kian membaik dan pulih demikian kesaksiannya. 

Kepercayaan pada tim dokter memberi ketenangan dalam menjalani operasi; terlebih lagi kepercayaan pada Yesus, Imam Besar Agung kita! Yesus dapat berempati dengan segala kelemahan manusia. Dia turut merasakan kelemahan kita karena Dia juga pernah dicobai sama seperti kita. Hanya bedanya, kita serbagagal mengatasinya; Dia menang telak atas segala pencobaan itu! Dan, Dia menyediakan kemenangan itu bagi kita yang percaya, agar kita memperoleh pertolongan dalam menghadapi kelemahan hidup. Bukankah hal ini—bahwa kita berada di Tangan yang baik—selayaknya membangkitkan ketenteraman yang besar bagi kita dalam menjalani hidup ini?

Lalu, kenapa kita lebih mudah cemas dan kalut? Bisa jadi kita belum betul-betul meresapi peran Yesus sebagai imam besar ini. Kita lebih sering membayangkan, untuk menerima pertolongan Tuhan, kita mesti memenuhi syarat moral yang tinggi—yang sesungguhnya mustahil kita genapi. Tidak pahamkah kita bahwa Yesus sudah menggenapi segala syarat itu bagi kita, dan kita tinggal menerimanya dalam iman? 

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Bogor, 27 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Senin, 26 Agustus 2019

GODAAN BERDOSA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Kolose 3:1-17 

Karena itu, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang yang tidak taat]. (Kolose 3:5-6) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 41-44 

Sebuah SMS masuk ke HP saya. Seolah berasal dari mahasiswi kesepian yang minta ditemani. Bukannya merasa senang, saya malah membayangkan seorang penipu sedang mengincar saya untuk dijadikan mangsa. Si pengirim tentu tidak mengenal saya. Bila direspons, penipu itu akan tahu banyak detail pribadi saya. Mungkin ia akan menggunakannya untuk memeras saya. SMS itu pun segera saya hapus. Menurut dugaan saya, SMS itu dikirim ke banyak orang, dan bisa jadi menelan korban.

Godaan berdosa dapat masuk lewat banyak pintu. Sasarannya keduniawian dalam diri kita, yaitu hawa nafsu dan nafsu jahat. Selain percabulan, nafsu duniawi mencakup pula keinginan untuk memperoleh uang secara cepat tanpa perlu bekerja keras. Kenikmatan dan kepuasan yang bersifat sementara sering sangat memikat dan dapat menyebabkan kejatuhan kita. Rasul Paulus mengajarkan dua cara untuk menghadapinya. Pertama, dengan mencari dan memikirkan hal-hal surgawi. Kedua, dengan tidak lagi hidup seperti manusia lama. Di dalam Kristus, kita telah mati terhadap dosa. Ketika menghadapi godaan, kita tidak perlu menanggapinya, sama seperti orang mati tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya.

Apakah selama ini Anda berusaha menekan hawa nafsu agar tidak jatuh dalam dosa? Mungkin semakin ditekan, semakin sulit Anda mengendalikan desakan nafsu itu? Saatnya menggunakan anjuran Rasul Paulus, yaitu dengan tidak merespons rangsangan keduniawian. Sembari Anda memusatkan perhatian pada hal-hal surgawi.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 26 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Minggu, 25 Agustus 2019

MUDAH KECEWA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 11:2-19  

Berbahagialah orang yang tidak menolak Aku. (Matius 11:6) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 37-40 

Seorang ibu kecewa dengan sikap seorang hamba Tuhan sampai ia tidak mau ke gereja lagi. Berulang kali kami mengunjungi dan menasihatinya agar tidak memandang manusia dan kembali ke gereja, namun ia selalu menolak. Sampai akhir hidupnya, dalam keadaan sakit parah, ia bahkan berpesan kepada anaknya agar upacara pemakamannya tidak dilakukan secara kristiani.

Di dalam penjara, Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Yesus, apakah benar Dia Mesias yang dinantikan. Yesus meminta mereka memberitahukan kepada Yohanes tentang perbuataan-Nya, dan mengingatkannya agar tidak kecewa dan menolak Dia (ay. 2, 6). Paulus mengalami hal lain lagi. Ia menghadapi banyak situasi buruk: lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut (2 Kor. 11:23). Tetapi Paulus menunjukkan bahwa sebagai pelayan Allah, ia menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan, dan kesukaran. Ia tidak tawar hati dan kecewa, sebab ia yakin bahwa penderitaan ringan yang dialaminya itu mengerjakan baginya kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya. Paulus tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal (2 Kor. 4:17-18).

Apakah saat ini Anda sedang menghadapi situasi buruk dan seakan-akan Tuhan tinggal diam? Jangan menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan. Percayalah, tersedia kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya di balik situasi buruk Anda.

Happy sunday...
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 25 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Sabtu, 24 Agustus 2019

DIURAPI UNTUK MEMBEBASKAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Lukas 4:16-19 

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku... untuk membebaskan orangorang yang tertindas. (Lukas 4:18-19) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 34-36

Pada 1999, Swedia memberlakukan undang-undang yang radikal tentang pelacuran. Yang dianggap sebagai pelaku kriminalitas bukan lagi orang yang melacurkan diri, melainkan orang yang membeli jasa pelacur. Mereka berpandangan, pelacuran merupakan sebentuk kekerasan laki-laki terhadap perempuan dan anak-anak. Hasilnya? Dalam lima tahun, pelacur jalanan di Stockholm menyusut dua pertiga dan pelanggannya berkurang sampai 80%, dan di kota lain malah tidak ditemukan lagi. Juga, tidak ada lagi perempuan asing yang dibawa ke Swedia untuk dijadikan pelacur. 

Para pelacur—kaum perempuan yang menjadi korban kekerasan laki-laki—semestinya termasuk golongan yang bersukacita atas berita Injil. Bukankah mereka termasuk “orang-orang yang tertindas” itu? Keberpihakan Yesus terhadap mereka terlihat sepanjang pelayanan-Nya. Dia membela dan mengampuni seorang perempuan korban kekerasan laki-laki (Yoh. 8:2-11). Perempuan yang mengurapi Yesus di rumah Simon si Farisi terkenal sebagai orang berdosa, diperkirakan bekas pelacur yang telah menerima pengampunan-Nya (Luk. 7:36-50). Yesus juga menyatakan bahwa perempuan sundal akan masuk ke dalam Kerajaan Allah mendahului orang yang membanggakan kesalehannya sendiri (Mat. 21:31).

Kita diundang memperlakukan para pelacur dengan kasih Kristus. Bukan sebagai sampah masyarakat untuk disingkirkan, melainkan sebagai korban penindasan yang perlu dibebaskan. Jika dimampukan dan diperlengkapi, kita dapat menolong mereka melalui pelayanan dan keberpihakan kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jakarta, 24 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 23 Agustus 2019

AKIBATNYA FATAL


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Yesaya 7:10-25 

Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga. (Yesaya 7:20) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 32-33 

Hukum dan rambu-rambu dibuat untuk mengatur hidup bermasyarakat agar berjalan dengan baik. Rambu ini didasarkan pada nilai atau prinsip yang baik dan yang buruk. Tetap saja banyak pelanggaran terjadi. Contohnya, penggunaan sabuk pengaman, yang berfungsi menahan penumpang di kursi saat mobil berhenti mendadak atau tabrakan sehingga dapat mengurangi risiko luka, benturan, atau terlempar. Banyak yang mengabaikannya sehingga berakibat fatal.

Itulah yang dialami Ahas, raja Yehuda. Tuhan berfirman dan menyatakan suatu prinsip bahwa kunci agar terlepas dari malapetaka adalah percaya kepada-Nya. Tuhan bahkan menawarinya untuk meminta tanda. Namun, Ahas menolak dan meminta bantuan kepada Asyur. Akibatnya fatal. Allah mengirimkan Asyur dan Babel untuk menghancurkan negeri itu. Seperti lalat yang menjijikkan serta mendatangkan penyakit dan seperti lebah yang menyengat menyakitkan, demikianlah Asyur bagi Yehuda. Asyur “mencukur” dan mempermalukan mereka. Mencukur kepala, janggut, dan paha adalah aib besar dan simbol penghinaan. Pengepungan Asyur atas Yehuda akan membuat kemelaratan luar biasa bagi penduduknya. Kebun anggur yang luas dan mahal berubah jadi padang rumput dan semak duri.

Saat Tuhan berbicara kepada kita melalui firman yang kita renungkan, jangan mengeraskan hati dan menolaknya. Mari kita belajar untuk menjalani prinsip dan nilai-nilai firman-Nya yang baik. Dengan itu, hidup kita akan lebih tenang. Ketidaktaatan besar risikonya, bahkan fatal akibatnya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 23 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Kamis, 22 Agustus 2019

PENCITRAAN


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Roma 12:9-21 

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! (Roma 12:9) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 29-31 

Pencitraan. Sebuah kata yang selama beberapa tahun terakhir akrab di negeri kita, khususnya dalam ranah politik. Pencitraan sebenarnya adalah proses membangun gambar diri secara sadar. Namun, orang cenderung mengartikannya secara negatif: melakukan sesuatu yang berbeda dengan aslinya demi mendapatkan simpati. Atau, dengan kata lain: berpura-pura.

Sadar atau tidak, orang Kristen pun terbiasa berpura-pura. Tidak percaya? Coba ingat lagi berapa sering kita berpikir seperti ini: “Saya orang Kristen, maka saya harus...” Padahal, sebenarnya kita tidak terbiasa bertindak seperti itu. Kita melakukannya supaya orang “tahu” kita orang Kristen. Bukankah itu sama saja dengan pencitraan? Keadaan ini kian parah dengan banyaknya pengajaran yang menyatakan, “Sebagai orang Kristen, kita harus...” Ajaran ini membuat kita merasa belum menjadi orang Kristen jika kita belum melakukan tindakantindakan “kristiani” tertentu.

Sesungguhnya, tindakan kristiani bukan sesuatu yang dibuat-buat. Ya, kita bisa melakukan tindakan kristiani karena merasa hal itu kewajiban kita sebagai orang Kristen, tapi apakah hal itu akan berdampak? Bukankah itu sama saja dengan pemain sandiwara, yang memainkan peran tertentu berdasarkan tuntutan cerita? Marilah kita berhenti menjadi orang Kristen pencitraan. Sebaliknya, biarlah tindakan kita lahir secara alami sebagai buah persekutuan dengan Tuhan. Dialah Pokok Anggur, yang akan mengalirkan getah kehidupan-Nya melalui kita, ranting-ranting-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 22 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Rabu, 21 Agustus 2019

MENGHARGAI KASIH KARUNIA-NYA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: 2 Raja-Raja 22:1-20 

Oleh karena engkau sudah menyesal dan engkau merendahkan diri di hadapan TUHAN... Akupun telah mendengarnya, demikianlah firman TUHAN, (2 Raja-Raja 22:19)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 26-28 

Dosa dan kejahatan rakyat Yehuda mendatangkan penghukuman atas mereka. Tuhan berfirman bahwa penghukuman atas bangsa Yehuda akan dilaksanakan melalui tangan bangsa lain. Beberapa waktu kemudian, Raja Yosia wafat dalam pertempuran melawan bangsa Mesir, yang berada di bawah kepemimpinan Firaun Nekho (ps. 23:29). Pemberontakan Babel terhadap Asyur membuat kondisi politik makin mencekam. Ancaman penyerbuan Babel mulai menghantui Kerajaan Yehuda. Kondisi ini semakin memburuk dan berujung pada kehancuran Yehuda.

Di tengah kesesakan yang dialami bangsa Yehuda, Allah masih menyatakan belas kasihan dan anugerah-Nya. Reformasi terhadap iman dan ibadah bangsa Yehuda yang dilakukan oleh Raja Yosia membuat ia mendapatkan belas kasihan dan anugerah Tuhan. Raja Yosia menyesal dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ia berkabung dengan mengoyakkan pakaian dan menangis dengan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan (ay. 19). Kesungguhan dan pertobatan Raja Yosia membuat Tuhan berjanji bahwa Raja Yosia tidak akan melihat kehancuran Yehuda dengan matanya sendiri (ay. 20).

Tuhan sangat membenci dosa, tetapi ia mengasihi orang berdosa. Belas kasihan dan kasih karunia-Nya pun tak pernah berhenti mengalir, agar kita yang berdosa berbalik dari jalan yang jahat dan kembali kepada-Nya. Ketika penghukuman sudah di ambang pintu, Dia masih menunjukkan kasih dan sayang-Nya kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh hati untuk menghormati kasih karunia-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 21 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Selasa, 20 Agustus 2019

DIPAKAI IBLIS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 16:21-28 

Lalu Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Matius 16:23) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 23-25 

Simon Petrus adalah murid Yesus yang sangat menonjol. Ia menyaksikan Yesus mengajar, melakukan berbagai mukjizat, termasuk kesembuhan ibu mertuanya, bahkan membangkitkan orang mati. Ia juga memiliki beberapa pengalaman khusus yang tidak dimiliki semua murid Yesus, misalnya berjalan di atas air dan menyaksikan Yesus dimuliakan di atas gunung. Menjelang akhir masa pelayanan-Nya di dunia ini, Yesus bertanya siapakah Dia menurut orang banyak dan menurut para murid. Petrus memberikan pengakuan yang begitu tegas bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus pun memujinya (ay. 16-17). 

Namun, hanya sekejap kemudian, tanpa disadarinya, Petrus menjadi alat Iblis. Ketika Yesus mulai memberitakan kesengsaraan hingga kematian yang akan dialami-Nya untuk menggenapi rencana keselamatan Allah, Petrus protes. Merasa diri lebih paham akan rencana Allah, ia “menarik Yesus ke samping dan menegor Dia” (ay. 22). Namun, Yesus dengan sangat tegas memberikan salah satu teguran-Nya yang paling keras dengan menyebut Petrus sebagai Iblis. 

Kedekatan Petrus terhadap Yesus dan semua pengalaman rohaninya tidak serta-merta membuatnya memahami kehendak Allah dengan sempurna. Nyatanya masih ada pemikirannya yang bertentangan dengan pemikiran Allah. Kita pun hendaknya belajar memahami firman Allah, sekalipun kadang-kadang tidak sesuai dengan pemikiran kita, supaya kita tidak menjadi alat Iblis yang menjadi sandungan bagi pekerjaan Tuhan. 

Salam dahsyat dan tetap semangat.... 
Jayapura, 20 Agustus 2019 
Ps. Gelphy Nartha 

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya. 

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. 

God Bless...!  

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id  

Senin, 19 Agustus 2019

SIFAT KSATRIA DAN SPORTIFITAS


How are you today?
Firman Tuhan :
Baca: 1 Samuel 24:1-8

Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul. (1 Samuel 24:6)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 19-22

Presiden Amerika ke-27, Theodore Roosevelt, dikenal jujur dan sportif. Ia gemar berburu beruang. Suatu hari ia tak memperoleh buruan. Penguasa setempat tidak ingin presiden malu dan pulang dengan tangan hampa. Ia memerintahkan untuk mengikat seekor beruang di dekat pohon sehingga siap untuk ditembak. Roosevelt menolak. Insiden tersebut membuat dirinya kian dikenal dan dihargai. Untuk menghormati sikap kepala negara, seorang pencipta mainan anak-anak membuat boneka beruang dan menamainya "Teddy"--Beruang Teddy.

Aha! Peluang emas! Orang yang bikin hidupnya susah dan menghendaki kematiannya sedang lengah. Ia sedang buang hajat! Menikamnya dari belakang pada saat seperti itu bukan perkara sukar. Anak buahnya membujuk agar kesempatan emas itu jangan dilewatkan. Tetapi Daud menolak. Ia masih punya nurani yang berfungsi, masih bisa "berdebar-debar" memberinya sinyal untuk membedakan yang benar dari yang salah (ay. 6). Membunuh orang yang diurapi Tuhan, apalagi dengan cara yang tidak ksatria, bukanlah pilihannya.

Sikap ksatria dan sportivitas dewasa ini merosot drastis. Atlet menggunakan dopping. Petinju menggigit bagian tubuh lawan. Pendukung tim sepakbola mengamuk dan menjadi anarkis. Berpolitik dengan kampanye hitam. Beli pendukung. Tak mau mengakui kekalahan, dan sebagainya. Padahal sportivitas dan sikap ksatrialah yang justru dikenang dan dihargai dalam jangka waktu yang panjang. Marilah kita kembali mengasah nurani bersama firman Tuhan agar tak menjadi tumpul digerus zaman.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 19 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Minggu, 18 Agustus 2019

LUAPAN KEDAGINGAN


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Mazmur 39 

Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal! (Mazmur 39:9)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 15-18 

Kita kadang dibuat frustasi oleh diri sendiri. Keinginan untuk berubah seolah terbentur tembok. Keinginan tinggal keinginan. Karakter negatif yang ingin kita ubah seolah melekat erat tak mau dilepaskan. Karakter itu menyeret kita ke perbuatan dosa yang berulang. Dosa tersebut seakan menjerat kita masuk ke perangkapnya. Kita sadar hidup tidak kudus, namun tak berdaya. Bahkan doa pun sepertinya tidak berdampak pada kerohanian kita.

Pemazmur juga mengalaminya. Ia sadar akan hidupnya yang fana. Di satu sisi, ia hidup di tengah-tengah orang fasik. Ia sadar ia tidak sama dengan mereka dan tidak boleh menjadi sama dengan mereka. Akan tetapi, ia sadar kedagingannya bergejolak. Maka, ia memilih berdiam diri, tidak mau membalas ajakan orang fasik untuk ikut-ikutan berdosa. Juga terhadap ejekan dari orang fasik yang menertawakan upayanya untuk hidup kudus. Di pihak lain, ia berhadapan dengan Allah yang mahakudus, yang tidak dapat membiarkan umat-Nya hidup dalam dosa. Ia sadar kalau Allah bertindak menguduskan umat-Nya berarti akan ada hajaran, disiplin yang keras! Sungguh ia merasa tidak sanggup untuk menghadapi-Nya.

Kita memang tidak akan sanggup mengendalikan kedagingan kita. Oleh karena itu, berserulah kepada Yesus Kristus, Tuhan kita. Dialah yang sanggup membebaskan kita dari tubuh maut ini. Berdoalah senantiasa agar Roh Kudus menolong kita dengan memberi kekuatan ekstra untuk mengatasi kelemahan daging yang cenderung menyeret kita ke dalam perbuatan dosa.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 18 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Sabtu, 17 Agustus 2019

KOLONIALISME


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Roma 6:1-14 

Sebab itu, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:12) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 11-14 

Pada masa lalu, kolonialisme terkait dengan penguasaan atas negara lain melalui kekuatan militer. Sekarang, kolonialisme muncul dalam bentuk baru yang lebih terselubung. Dengan dukungan kekuatan global, negara yang kuat menguasai dan mengatur Negara lain, misalnya melalui perekonomian atau sistem politiknya. Jadi, negara yang sudah merdeka dari kolonialisme lama masih dapat terjajah oleh kekuatan asing dalam bentuk yang berbeda. Untuk itu, diperlukan sistem dunia yang lebih adil.

Dosa mirip dengan kolonialisme. Di dalam Kristus, “manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (ay. 6). Kita dimerdekakan dari kuasa dosa dan diberi kehidupan baru: diperlengkapi untuk tidak lagi hidup sebagai hamba dosa, melainkan mampu mendayagunakan anggota tubuh sebagai “senjata-senjata kebenaran” (ay. 13). Namun, Paulus juga mengingatkan, dosa tidak bakal tinggal diam. Ia akan berusaha untuk berkuasa lagi atas tubuh kita, dan menggoda kita untuk menuruti keinginannya (ay. 12). Dosa ingin terus menjajah kita.

Untuk menghadapi kuasa dosa, kita perlu mengalami pembaruan pikiran. Kita berpegang teguh pada kebenaran bahwa di dalam Kristus Yesus kita sudah mati bagi dosa, dan sekarang dipanggil untuk hidup bagi Allah (ay. 11). Semakin kuat kesadaran kita akan kemerdekaan yang dianugerahkan kepada kita, semakin kuat pula kemampuan kita untuk menolak godaan dosa.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 17 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Jumat, 16 Agustus 2019

HANYA MENGASIHI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Efesus 5:22-33 

Dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (Efesus 5:27)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 7-10 

Pernikahan membuat saya banyak belajar tentang kasih Kristus. Salah satunya adalah memandang pasangan dengan kacamata yang positif. Pada awal pernikahan, saya sering kecewa akan kelemahan istri dan selalu ingin mengoreksinya. Padahal, kelebihannya sangat istimewa, melampaui kelemahannya. Saat ini, saya terus belajar melihat sisi positifnya, mengabaikan kelemahannya, tidak mempersoalkan kesalahannya, dan ada kalanya berupaya menutupi kekurangannya. Kekaguman saya terhadapnya juga semakin besar. 

Saya semakin menyadari betapa tipisnya kasih saya jika dibandingkan dengan kasih Kristus sebagaimana yang dilukiskan Rasul Paulus. Sungguh sulit menyelami betapa besar, luas, dan dalamnya kasih Kristus kepada kita. Oleh hikmat Allah, Paulus menggambarkan kasih Kristus sebagai kasih suami kepada istrinya. Jemaat, yang diumpamakan sebagai istri, sesungguhnya adalah kumpulan orang percaya yang penuh cacat dan dosa. Kasih Kristus membuat jemaat cemerlang tanpa cela di hadapan-Nya. Kondisi kudus sempurna itu terjadi karena Kristus menyerahkan diri-Nya untuk kita (ay. 25). Kesatuan antara suami dan istri menggambarkan hubungan Kristus yang menyatu dengan kita dalam kasih yang tak terpisahkan oleh apa pun juga (bnd. Roma 8:38-39).

Apakah Anda sangat kritis melihat kesalahan dan kelemahan orang lain? Mungkin Anda cenderung tidak sabar melihat kekurangan orang lain? Saatnya belajar mengasihi. Kiranya kasih Kristus senantiasa menginspirasi, mendorong, dan memberi kita kekuatan untuk mengasihi sesama.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 16 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha Jika

Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id 

Kamis, 15 Agustus 2019

BERANI AMBIL RESIKO


How are you today?
Firman Tuhan :
Baca: 1 Raja-Raja 18:1-15

Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka. (1 Raja-Raja 18:4)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 4-6

Keberanian—ah, betapa sulit menemukan keberanian pada masa-masa sukar seperti ini. Mengapa? Keberanian mengandung risiko bagi orang yang melakukannya. Akibatnya, tidak banyak orang yang berani menyatakan kebenaran di tengah ketidakbenaran karena tindakannya itu bisa jadi mendatangkan risiko yang merugikan atau membahayakan, bahkan mungkin membunuhnya.

Obaja, kepala istana Kerajaan Israel Utara, adalah orang yang berani mengambil risiko dalam situasi yang sulit. Dia sungguh-sungguh takut akan Tuhan, tetapi, di sisi lain, ia melayani seorang raja, yaitu Ahab, yang menentang Tuhan. Ratu Izebel, istri Ahab, hendak melenyapkan nabi-nabi Tuhan. Tetapi, secara diam-diam, Obaja menentang rencana tersebut dan ia menyembunyikan seratus nabi Tuhan dalam gua, serta mengurus makanan dan minuman mereka (ay. 3-4). Tindakan Obaja ini sungguh berani, apalagi mengingat bahwa Obaja adalah orang biasa, bukan nabi! Ia berani mengambil risiko: Bila tindakannya ketahuan, ia pasti akan dibunuh oleh Izebel!

Tidak sedikit orang percaya ditempatkan Tuhan dalam posisi yang tidak sejalan dengan imannya. Kita mungkin bekerja di perusahaan yang menghalalkan praktik-praktik kecurangan. Apakah kita berani menjunjung kekudusan di tengah lingkungan yang membiarkan dan melegalkan pelanggaran hukum? Keputusan untuk hidup dalam kebenaran mungkin membawa kita pada situasi yang tidak kita harapkan. Tetapi, hidup dalam ancaman risiko pun tidak akan merintangi Tuhan dalam menyatakan pembelaan-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 15 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 14 Agustus 2019

MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK


How are you today?
Firman Tuhan : 
1 Petrus 2:1-17 

Milikilah cara hidup yang baik... supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai pelaku kejahatan, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah... (1 Petrus 2:12) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yeremia 1-3 

Mengapa Yakobus 4:17 mengatakan, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”? Mari kita telaah maksud Tuhan satu demi satu. 

Setelah Tuhan Allah selesai menciptakan alam semesta, pada hari terakhir Dia menciptakan manusia. Ketika manusia tercipta sempurna, Tuhan melihat bahwa semuanya itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Itulah tujuan manusia diciptakan, yaitu untuk kebaikan.

Sayangnya, dosa merusak tujuan Allah yang berkehendak mencipta manusia demi kebaikan. Maka, yang kemudian muncul dalam diri manusia adalah egoisme, keserakahan, kejahatan, keangkuhan, ketidakpedulian, serta pemuasan nafsu diri.  

Akan tetapi, tanpa memedulikan kepentingan sendiri, Kristus rela datang untuk menebus seluruh dosa manusia (1 Pet. 1:18-23). Dengan demikian, oleh pengurbanan-Nya kita dapat dilahirkan kembali (1 Pet. 1:3). 

Melalui pengurbanan-Nya itu, kita bisa mendapatkan hidup yang baru di dalam Kristus. Kita pun menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Supaya kita dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (ay. 9).

Jadi, bagaimana kita sekarang bisa memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar itu? Yakni dengan “berbuat baik”—memiliki cara hidup yang baik—agar orang-orang yang hidup dalam kegelapan (orang durjana dan pemfitnah) dapat memuliakan Allah pada hari Dia melawat mereka (ay. 12).

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 14 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 13 Agustus 2019

ENGKAU SENDIRILAH TUHAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yesaya 37:1-38 

Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN. (Yesaya 37:20) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yesaya 64-66

Dalam sebuah wawancara, Billy Graham ditanya tentang bagaimana ia menghadapi berbagai tantangan di dunia penginjilan dan pelayanan. Graham menyatakan bahwa segala hambatan adalah makanannya sehari-hari dan ia mampu menanganinya karena Allah menolongnya. Ia juga selalu berdoa agar segala perkataan dan perbuatannya dapat memuliakan Allah, bukan dirinya sendiri.

Berdoa demi kemuliaan Allah pun dilakukan raja Hizkia ketika raja Asyur mengepung kota Yerusalem dan dengan kasar menghina Allah. Dengan angkuhnya raja Asyur berkata bahwa Allah sekali pun tidak akan dapat mengalahkannya. Menghadapi penghinaan itu, dengan penuh kerendahan hati raja Hizkia memohon pertolongan Allah. Dalam doanya ia tidak memohonkan keselamatan hanya untuk dirinya dan bangsa Israel, melainkan agar semua itu terjadi demi kemuliaan Allah semata. Melalui nabi Yesaya, Allah merespons sikap positif yang ditunjukkan oleh raja Hizkia. Akhirnya, bangsa Israel bebas dari ancaman musuh dan dapat menikmati keadaan yang aman.

Hanya kepada Allah saja kita dapat bergantung dan berserah total, karena hanya melalui Dia kita mendapatkan pertolongan atau solusi dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Perlu disadari bahwa tidak semua kondisi dapat kita kendalikan, namun Allah adalah pengendali segala situasi. Tugas kita adalah memohon dan menyerahkan segala kedaulatan dan keadilan ke dalam tangan-Nya. Dan, di atas semua itu, kiranya segala hal yang kita panjatkan hanya berfokus pada kemuliaan Allah.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 13 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 12 Agustus 2019

TAKUT DENGAN KETAKUTAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Markus 4:35-41 

Lalu Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:40) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yesaya 58-63 

Amerika dilanda krisis ekonomi mahahebat pada tahun 1930-an. Harga saham anjlok. Banyak bank tutup. Pengangguran di mana-mana. Masyarakat panik. Franklin Delano Roosevelt terpilih sebagai presiden pada saat seperti itu. Dengan pembawaan yang tenang ia memimpin. Secara bertahap ia menetapkan langkah-langkah kebijakan yang positif. Salah satu seruannya kepada rakyat yang terkenal dan ampuh menentramkan bangsanya kala itu ialah, "Satu saja yang harus kita takuti, yaitu ketakutan itu sendiri."

Lewat kisah "Angin ribut diredakan", Markus mengusung tema ketakutan dengan bagus. Lihatlah kala murid-murid dikuasai oleh ketakutan! Pengalaman sebagai nelayan tak berguna lagi. Bahkan kehadiran Yesus bersama mereka tak berdampak apa-apa. Sebaliknya, mereka panik dan mencari siapa yang dapat dipersalahkan. "Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" (ay. 38). Ketakutan membuihkan ombak kepanikan, mengalir masuk melakukan intervensi atas akal sehat, dan menenggelamkan kepercayaan kita akan Tuhan (ay. 40).

Sejenak merasa takut itu wajar. Tetapi, berlarut-larut dikendalikan ketakutan itu berbahaya. Ketakutan yang dibiarkan berkuasa akan melumpuhkan semua kekuatan kita: ketenangan, akal sehat, dan iman kita. Seruan Yesus menenangkan angin ribut dan gelombang laut sebenarnya juga seruan untuk menenangkan gelora ketakutan di hati para murid. Dan juga kita. Tenanglah! Yesus selalu ada menyertai kita. Tidak cukupkah itu melenyapkan ketakutan kita?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 12 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 11 Agustus 2019

REALIGNMENT_(BAGIAN KEDUA)

EMPAT MANFAAT FIRMAN TUHAN



















Ini adalah materi Kotbah saya pada ibadah Raya pagi di ROCK Center Entrop - Jayapura pada tanggal 11 Agustus 2019.
kiranya dapat menjadi berkat bagi kita semua.

God boess....

GAYA HIDUP BERBAGI


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Kisah Pr. Rasul 4:32-5:11 

Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. (Kisah Pr. Rasul 4:34-35) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yesaya 52-57 

“Punyaku! Punyaku!” Kita sering mendengar anak-anak berteriak seperti itu. Dan, tidak mudah menengahi pertengkaran mereka. Begitulah sifat bawaan manusia sejak lahir. Senantiasa ingin memiliki, semakin banyak semakin baik. Kita cenderung kurang memedulikan kebutuhan orang lain.

Karena itu, sikap jemaat mula-mula sungguh tak terduga: mereka justru saling berbagi dengan penuh semangat. Mereka sehati sejiwa oleh pekerjaan Roh Kudus (ay. 32). Itulah gambaran tubuh Kristus. Bila satu orang menderita, semua yang lain ikut menderita. Begitu pula bila mereka memiliki harta, harta itu menjadi milik bersama. Semua “milik bersama” ini dikelola dan dibagi oleh orang-orang kepercayaan, yakni para rasul. Keindahan untuk saling berbagi dapat terwujud karena kasih. Kristus memberikan inspirasi untuk tindakan ini karena Dia telah memberikan Diri-Nya sendiri bagi jemaat-Nya.

Memberi adalah salah satu bagian karakteristik utama kristiani, yaitu kasih. Dengan memberikan sebagian milik kita kepada mereka yang membutuhkan bantuan, kita memenuhi salah satu dari hukum utama dan terutama, yaitu mengasihi sesama kita sama seperti diri sendiri. Pemberian itu harus dilakukan dengan rela. Sebab mungkin saja kita melakukannya untuk memperoleh pujian. Godaan itu dapat menjebak kita terjatuh dalam dosa. Alkitab memberikan contoh nyata tentang motivasi yang salah ini, yaitu dalam kisah Ananias dan Safira. Akibatnya fatal. Marilah kita menguji diri: Adakah kita mengembangkan gaya hidup berbagi?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 11 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 10 Agustus 2019

HATI SI PEMALAS


How are you today? 
Firman Tuhan :
Baca: Amsal 13:1-4 

Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (Amsal 13:4)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yesaya 47-51 

Suatu saat seseorang meminta saran saya tentang cara menulis. Saya menyarankannya banyak membaca buku, ia menolak karena tidak suka baca. Saya menyarankannya berkenalan dengan penulis atau ikut komunitas penulis, ia menolak karena pemalu. Saya menyarankannya mencari petunjuk di internet, ia menolak karena gagap teknologi dan tak punya modem. Saya jengkel, dan bertanya, “Lalu maumu apa?” Ia menjawab, “Ya diberi saran agar bisa menulis.”

Kenapa dia menolak semua saran saya? Tampaknya bukan karena saran itu sulit atau ia tak bisa melakukannya, melainkan karena ia malas. Firman Tuhan memberikan peringatan khusus terhadap kemalasan: “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan” (ay. 4). Menurut saya, kalau ia mau mencoba dengan tekun, lama-kelamaan ia akan mampu menulis. Tuhan dan manusia tidak bersemangat terhadap orang malas karena mereka memiliki kemampuan, tetapi tidak mau berusaha. Keinginannya banyak, tetapi ia tak mau rugi. Maunya semua berjalan dengan mudah dan lancar. Akibatnya, ia dibunuh oleh keinginannya sendiri karena tangannya enggan bekerja (Ams. 21:25). Kalau kita gigih berusaha, hasilnya mungkin banyak, mungkin hanya sedikit. Namun, kalau malas, hasilnya sudah pasti nol!

Marilah kita menjadi orang rajin, mau mencoba dan segera bertindak, tidak menunggu sesuatu menjadi mudah lebih dahulu. Pakailah segenap sumber daya yang Tuhan percayakan pada kita untuk mengupayakan yang terbaik!

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 10 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 09 Agustus 2019

DUSTA DAN HARTA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 28:11-15 

Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Cerita ini tersebar di antara orang Yahudi sampai sekarang. (Matius 28:15) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yesaya 43-46

“Lho, kakak tidak belajar?” teriak si adik saat melihat kakaknya menyalakan televisi di kamar. Kakak kaget dan spontan menarik lengan adik serta membungkam mulutnya. “Jangan bilang-bilang Papa, ya!” pintanya sambil menyodorkan selembar uang lima puluh ribuan. “Beres,” sahut si adik sambil mencium uang dalam genggamannya.

Ketika kebenaran ucapan Yesus akan kebangkitan-Nya terbukti, para imam merekayasa kebenaran tersebut dengan dusta. Mereka memberikan uang suap kepada para penjaga supaya memberikan kesaksian palsu. Sangat disayangkan, kebenaran Yesus tidak mereka sambut dengan pertobatan. Mereka justru semakin menunjukkan kebebalan dengan mempertahankan pemahaman dan kesombongan meskipun kebenaran telah terbukti. Begitu pula sikap para penjaga kubur. Dengan mudahnya mereka menjual kebenaran demi uang.

Praktek serupa masih banyak terjadi hingga saat ini. Ada sebagian orang yang rela menghabiskan banyak uang demi menjalankan misi mencari dukungan massa, popularitas, kedudukan, atau pembenaran diri. Ada pula orang yang memfokuskan hidup pada materi sehingga rela melakukan apa saja, termasuk memutarbalikkan kebenaran, demi mendapatkan uang.

Bukan hal yang mustahil persekongkolan dalam kejahatan berjalan dengan mulus. Tetapi, berapa lamakah dusta dapat bertahan? Kebangkitan Yesus adalah bukti nyata kemahakuasaan-Nya. Tidak ada kuasa di bumi dan di surga yang dapat mengalahkan-Nya. Apa yang dapat kita perbuat selain menyerahkan diri untuk percaya kepada-Nya?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 9 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 08 Agustus 2019

BERHENTI MARAH


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yakobus 1:19-27 

Saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. (Yakobus 1:19) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Yesaya 38-42 

Satu batang pohon dapat diolah menjadi jutaan batang korek api. Sebaliknya, satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon. Jadi satu pikiran negatif dapat membakar sekian banyak pikiran positif. Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak; tidaklah mengherankan jika ketika ada gesekan kecil saja, si korek api mudah terbakar. Berbeda dengan manusia: kita mempunyai kepala dan juga otak, maka kita tidak lekas terbakar amarah hanya karena persoalan sepele.

Rasul Yakobus menggambarkan salah satu kecenderungan umum manusia. Mereka ingin orang lain mendengarkan perkataan mereka, namun mereka enggan menyimak baik-baik perkataan orang lain. Mereka cepat berkata-kata, cepat mengambil kesimpulan—yang biasanya salah karena terburu-buru—dan cepat marah. Celaka, bukan? Yakobus memperingatkan kita, agar belajar untuk mengendalikan diri dan menjauhi kecenderungan buruk itu. Kita perlu berpikir baik-baik sebelum berkata-kata, dan juga tidak gampang marah. Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah dan malah menjadikan ibadah kita sia-sia. 

Kita tentu pernah menghadapi pergesekan atau situasi yang tidak menyenangkan. Namun, kita tidak perlu lekas-lekas marah, bukan? Amarah menetap dalam dada orang bodoh (Pkh. 7:9). Kemarahan pada akhirnya mendatangkan kejahatan. Belajarlah mengendalikan amarah dan meninggalkan panas hati. Dengan berserah sepenuhnya pada pimpinan Roh Kudus, buah Roh—yaitu penguasaan diri—akan nyata dalam kehidupan kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 8 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 07 Agustus 2019

KUTUKAN MALIN KUNDANG


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Lukas 22:54-62 

Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku." (Lukas 22:61) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Yesaya 32-37 

Malin Kundang, cerita rakyat tanah Minang, berkisah tentang anak durhaka yang menolak mengakui ibunya. Sakit hati dengan sikap Malin, sang ibu mengutuknya sehingga Malin berubah jadi batu. Di Pantai Air Manis, Padang, ada batu menyerupai sosok manusia yang sedang bersimpuh minta ampun. Menurut legenda, itulah batu Malin Kundang.

Petrus, yang bersedia masuk penjara dan mati bersama dengan Yesus (Luk. 22:33), menolak mengakui Yesus. Tidak tanggung-tanggung. Bukan satu kali, bukan dua kali, melainkan tiga kali. “Aku tidak kenal Dia!” begitu katanya. Sementara ayam jantan berkokok, Tuhan memandang Petrus. Pandangan Tuhan membuatnya pergi dan menangis dengan sedih (ay. 60-62).

Yesus punya alasan untuk menghukum Petrus. Mengutuknya menjadi batu? Kenapa tidak? Bukankah Yesus pernah berkata, “Barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga” (Mat. 10:33). Namun, alih-alih menghukum Petrus, Yesus mengampuninya. Pengurbanan-Nya di kayu salib sungguh karya yang luar biasa. Bukan hanya Petrus. Anda, saya, kita semua, terbebas dari segala hukuman dosa.

Sebagai orang percaya, kita tak luput dari dosa dan kesalahan. Mungkin kita tak pernah menyangkal-Nya, tapi bagaimana dengan dosa lainnya? Apa pun keadaan kita saat ini, kasih-Nya jauh melampaui amarah-Nya. Berhentilah menghukum diri sendiri. Terimalah kasih dan pengampunan-Nya. Tak sekalipun Dia menghukum kita, apalagi mengutuk kita menjadi batu.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 7 Agustus 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id