Rabu, 31 Juli 2019

BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Filipi 4:10-20 

Sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. (Filipi 4:11)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Kidung Agung 5-8 

Seorang pengusaha sukses mengalami kebangkrutan saat krisis moneter. Namun, ia tetap aktif melayani Tuhan dan tertawa-tawa, seolah tidak terjadi apa-apa. Rahasianya? ”Saya memulai usaha dari bawah, dari sepetak kamar kontrakan. Kalau saya harus kehilangan semua, bukan masalah. Toh saya dapat mulai lagi dari sepetak kamar kontrakan. Saya dapat menjadi sopir taksi atau berjualan sate di pinggir jalan.” Saya terkesan oleh sikapnya yang dapat mencukupkan diri dalam segala keadaan itu.

Sebelum bertobat, Paulus (dulunya Saulus) seorang yang berkuasa dan berkelimpahan materi. Dalam perjalanannya mengikut Kristus, sering kali hidupnya jauh dari kata “nyaman” menurut dunia. Ketika menuliskan surat ini, ia sedang menjadi tawanan di penjara Roma. Bukan karena Paulus hebat dan tahan banting jikalau ia telah dan dapat menanggung semua itu, tetapi karena ia belajar mencukupkan diri, menerima apa pun yang dialaminya, dan senantiasa percaya Tuhan memberikan kekuatan kepadanya (ay. 11-13). Terlebih lagi, Paulus belajar menerima dengan ucapan syukur segala bentuk pertolongan saudara-saudara seimannya (ay. 14-18) dan menyadari bahwa Allah akan menyediakan segala kebutuhan mereka (ay. 19).

Memang tidak banyak dari kita yang mengalami kasus seperti Paulus, tetapi kita semua, mau tidak mau, suka tidak suka, pasti menghadapi kesulitan. Di tengah situasi yang berubah-ubah ini, Paulus mendorong kita untuk terus memercayai Allah yang sanggup memelihara dan mencukupkan kita dalam segala keadaan.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 31 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 30 Juli 2019

PENGALAMAN BURUK MASA LALU


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Kejadian 42:29-38 

Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!" (Kejadian 42:36) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Kidung Agung 1-4 

Pengalaman buruk masa lalu, apakah pernah menipu atau ditipu, sering kali menyebabkan kita tidak gampang percaya kepada orang lain. Kita diliputi rasa curiga, apakah orang itu jujur atau tidak. Bayang-bayang masa lalu itu juga dapat mengalangi kita melihat karya agung Allah bagi dunia ini. Pengalaman hidup Yakub mengingatkan kita bahwa di balik segala kesulitan dan kegagalan, ada Allah yang merancang keselamatan yang agung. 

Kebohongan Yakub pada masa lalu menjadi duri dalam daging bagi dirinya. Yakub sulit percaya, bahkan kepada anaknya sendiri. Pengalaman menipu banyak orang membuat dirinya dicekam ketakutan kalau-kalau ia sedang dibohongi. Apalagi ketika ia melihat uang, yang seharusnya dipakai untuk membeli gandum, ternyata masih ada. Mungkin Yakub mencurigai anak-anaknya itu telah menjual Simeon di Mesir. Yakub tidak dapat diyakinkan, bahkan ketika Ruben berniat membawa Benyamin untuk membebaskan Simeon. Betapa hebat penderitaan batin dan rasa takut kehilangan anak dalam diri Yakub sehingga ia tidak dapat melihat bahwa di balik semua itu, ada Allah yang sedang merancang keselamatan bagi keturunannya. 

Adakah kita tertindih oleh beban kesedihan dan penyesalan seperti Yakub? Ataukah kita seperti saudara-saudara Yusuf yang harus menerima konsekuensi kesalahan masa lalu? Ingatlah bahwa Allah telah merancang karya keselamatan yang indah melalui kasih karunia-Nya bagi kita dalam Kristus. Percayalah kepada-Nya dan terimalah keselamatan kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 30 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 29 Juli 2019

BAHAYA CEMBURU!!


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: 1 Korintus 13:1-13

Kasih tidak berkesudahan. (1 Korintus 13:8) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Pengkhotbah 9-12 

Di Surabaya, seorang suami diduga membunuh istrinya. Setelah tertangkap polisi, ia mengaku membunuh istri karena cemburu. Menurutnya, istrinya berhubungan dengan pria lain. Ia dan istrinya sudah sering bertengkar. Dalam pertengkaran terakhir, si istri berusaha menghindar dari suaminya sambil menggandeng anak mereka. Si suami terus mengejar sampai, di sebuah gang sempit, istrinya terjatuh. Laki-laki itu memukul kepala istrinya dengan empat pot bunga yang terbuat dari semen sehingga istrinya tewas.

Kecemburuan memang salah satu penyebab keributan dalam rumah tangga. Orang sering keliru menganggap cemburu sebagai tanda cinta seseorang kepada pasangannya. Pada kenyataannya, yang terjadi malah sebaliknya, cemburu membuat orang jadi tidak sabar, marah, menyimpan kesalahan orang, dan berujung dengan perbuatan yang menyakiti dan membahayakan orang lain. Dalam 1 Korintus 13, Paulus menjelaskan tentang sifat kasih, yang jelas-jelas bertentangan dengan kecemburuan. Sebaliknya, kasih justru sabar, bermurah hati, tidak egois mengutamakan kepentingan diri sendiri. Orang yang mengasihi juga tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (ay. 4-5).

Sebagai keluarga orang percaya, kita diundang untuk merawat dan memelihara keutuhan rumah tangga di dalam kasih. Jangan terbakar oleh cemburu terhadap pasangan, melainkan bersedialah saling mengakui kesalahan, saling percaya, dan sabar menanggung segala sesuatu (ay. 7). Biarlah kasih melingkupi dan menopang kehidupan rumah tangga kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 29 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 28 Juli 2019

TEGURAN MEMALUKAN



HOW ARE YOU TODAY?

Firman Tuhan:
Baca: Yunus 1:1-17


Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa." (Yunus 1:6)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Pengkhotbah 5-8


Nabi bertugas menegur orang yang berdosa. Ia mengingatkan mereka agar memercayai Allah, meninggalkan ilah kafir, dan berbalik menyembah Allah dan menaati-Nya.

Namun, nas hari ini menunjukkan kejanggalan luar biasa. Ketika badai laut bergelora menerjang kapal yang ditumpangi Yunus ke Tarsis, awak dan nahkoda kapal yang ketakutan itu berteriak-teriak, memohon pertolongan kepada ilah mereka. Sementara itu Yunus tak peduli; ia nyenyak tertidur di ruang kapal bagian bawah. Bukan Yunus, sang nabi Allah, yang menegur mereka, agar berseru memohon pertolongan kepada Tuhan Allah yang benar, yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan (ay. 9). Sebaliknya, justru mereka yang diberi cap sebagai kafir itulah yang menegur sang nabi. "Bagaimana mungkin engkau tertidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu!" kata nahkoda kapal. Memalukan, bukan? Inilah kondisi nyata kualitas kesetiaan orang yang menyebut dirinya umat Allah.

Kisah nabi Yunus dapat menjadi cerminan kehidupan kita juga, umat tebusan Kristus. Kisah perjalanan Gereja Tuhan yang diutus sebagai saksi Kristus di dunia ini. Kita menyembah Allah yang benar. Kita tahu akan panggilan pelayanan kita. Tetapi, sering kita terlena menyibukkan diri untuk meraih kenyamanan hidup di dunia ini. Kita juga tahu bahwa dunia dengan segala isinya sedang menuju kebinasaan. Namun, kita tak peduli.

Inilah waktu untuk bangun. Untuk mewartakan bahwa Allah peduli pada mereka yang akan binasa.

Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha
Jayapura, 28 Juli 2019

Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 27 Juli 2019

MELUPAKAN TUHAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Mazmur 106

Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya. (Mazmur 106:13) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Pengkhotbah 1-4

Kita sebagai bangsa sering lupa akan sejarah dan masa lalu kita. Akibatnya, kita jadi gamang dan gagap saat menghadapi situasi di depan yang sebenarnya mirip dengan situasi pada masa lalu. Kondisi ini menggambarkan suatu bangsa yang lupa dan kehilangan jati dirinya. Lalu, muncullah seruan penyemangat untuk melawan kecenderungan itu, misalnya “Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah” atau “Menolak Lupa”. Semoga tidak berhenti pada seruan, namun kita sungguh terdorong untuk mengenali sejarah dan jati diri bangsa.

Mazmur 106 menggambarkan betapa mudah bangsa Israel melupakan perbuatan dan kebaikan Tuhan. Tuhan baru saja menolong mereka dengan berbagai mukjizat yang mengguncangkan bumi, namun mereka segera melupakannya, lalu bersungut-sungut dan menyakiti hati-Nya. Oleh anugerah dan kasih setia-Nya yang besar, Tuhan senantiasa bersabar dan memegang teguh perjanjian-Nya terhadap umat-Nya itu. Sungguh menarik, kesetiaan Tuhan dikontraskan dengan kecenderungan umat untuk melupakan kebaikan-Nya.

Bagaimana dengan kita? Kita pun sering lupa akan hal-hal penting dalam hidup ini. Kita lupa akan kebaikan dan rencana Tuhan. Karena daya ingat yang terbatas itu, hendaknya kita bersandar pada anugerah dan kasih setia-Nya. Tuhan sanggup mengingatkan kembali pada hal-hal yang sepatutnya kita ingat. Meskipun kita sering lupa dan lalai, sungguh kita bersyukur kepada Tuhan, yang senantiasa setia menyertai kita, dan mengingatkan kita akan jati diri sebagai umat-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 27 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 26 Juli 2019

MEMANDANG YANG MENGUTUS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 10:40-42 

Siapa saja yang menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan siapa saja yang menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. (Matius 10:40) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 28-31 

Waktu menunjukkan pukul satu pagi. Bukan waktu yang pantas untuk bertamu. Tetapi, tukang kebun itu nekat mengetuk pintu rumah dokter. Rasa letih membuat dokter enggan beranjak. “Siapa malam-malam begini mengganggu jam istirahatku?” pikirnya. Tetapi, setelah membuka pintu dan melihat si tukang kebun, ia tepiskan segala keengganannya, dan bersiap pergi memenuhi permintaan si tukang kebun. Mengapa? Tukang kebun itu tidak lain utusan kepala desa, yang dihormatinya. 

Kepada kedua belas murid, Yesus berkata, “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Pesan ini memberi kelegaan kepada para murid. Tersirat pesan bahwa ada yang akan menerima mereka sehingga usaha mereka tidak sia-sia. Juga terkandung makna bahwa penghormatan atau penghinaan yang mereka terima adalah penghormatan dan penghinaan terhadap Yesus yang mengutus mereka, bahkan kepada Allah Bapa yang mengutus Yesus.

Setiap orang yang dipakai Tuhan untuk mengabarkan berita kebenaran tentang Dia adalah utusan-Nya. Maka, kita layak mendengar dan menaati ajaran tersebut karena memandang Tuhan sebagai sang Pengutus. Tidak seharusnya kita memandang sebelah mata hanya karena utusan tersebut merupakan orang yang sederhana. Di sisi lain, sebagai orang percaya--yang adalah juga murid-murid-Nya--kita memiliki tanggung jawab yang amat besar: turut menjadi wakil Allah di dunia ini, dan bertanggung jawab untuk turut mewartakan Injil-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 26 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 25 Juli 2019

BEBAL


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 8:28-34

Mereka pun berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Apakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" (Matius 8:29)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 24-27 

Dua orang jatuh ke dalam lubang. Yang pertama seorang anak kecil yang belum bisa membaca tanda peringatan tentang lubang tersebut. Yang satunya lagi seorang dewasa yang, meskipun sudah membaca tanda peringatan, memilih untuk mengabaikannya. Apakah perbedaan keduanya? Si anak kecil celaka karena ketidaktahuan, tapi si orang dewasa celaka karena kebebalan. Yang pertama bisa kita maklumi, yang kedua tidak.

Bacaan hari ini berkisah tentang interaksi Yesus dengan setan (melalui orang yang kerasukan) di Gadara. Ada pernyataan setan yang menggelitik di ayat 29. Di situ kita temukan bahwa setan mengetahui siapa Yesus, yaitu Anak Allah, dan juga mengetahui bahwa mereka kelak akan dihukum karena pemberontakan mereka kepada-Nya. Meskipun demikian, mereka tetap bertahan di jalan mereka sampai kesudahannya. Pengetahuan mereka sama sekali tidak membuat hidup mereka berubah. Mereka bebal dan mereka akan binasa karena kebebalannya tersebut. 

Dalam hidup ini, tidak jarang kita juga bebal seperti itu. Kita tahu sesuatu yang buruk dan tak disukai Tuhan, tapi tetap saja kita melakukannya. Ambil contoh soal rokok. Di mana-mana ada peringatan akan bahaya merokok. Tetap saja kita melihat begitu banyak perokok. Demikian juga dengan narkoba, makanan tidak sehat, pornografi, pergaulan bebas, ketidakjujuran, dan sebagainya. Kelak ketika sudah terlambat, barulah kita menyesal. Bukankah lebih baik kalau kita meninggalkan kebebalan kita dan berubah sekarang juga meninggalkan segala yang buruk?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 25 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 24 Juli 2019

PENTINGNYA MITRA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Keluaran 17:8-16 

Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. (Keluaran 17:12) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 20-23

Salah seorang teman saya, pebisnis yang cukup sukses di bidang makanan, mendadak jatuh sakit. Terlalu sibuk mengerjakan ini-itu, ia rupanya sering lupa makan sehingga terkena maag akut. Ketika menjenguk, saya melihat beberapa karyawannya. “Kok kamu bisa sakit begini? Bukankah anak buahmu banyak?” “Aku sulit memercayakan pekerjaan pada orang-orang ini. Aku maunya betul-betul sempurna.” Yah, teman saya ini memang perfeksionis.

Kita masing-masing tentu punya beban pekerjaan yang berbeda-beda. Bangsa Israel dalam bacaan kita untuk pertama kalinya harus melawan musuh sendiri. Tuhan menunjukkan suatu pelajaran menarik pada umat-Nya. Dalam pertempuran, kehadiran mitra sangat diperlukan. Pemimpin seperti Musa sekalipun memerlukan dukungan Harun dan Hur. Kita tahu bahwa Harun bukanlah sosok pemimpin yang sempurna. Toh hal itu bukan menjadi pengalang baginya untuk menjadi penolong Musa.

Tuhan menunjukkan pada Israel pentingnya kehadiran mitra. Terbukti, Israel menang dalam pertempuran pertama tersebut. Barangkali kita sering merasa atau bahkan menyaksikan pekerjaan dapat selesai dengan tuntas dan sangat cepat ketika dikerjakan sendiri oleh orang yang kompeten. Namun, ada saatnya sukses tercapai ketika kita bisa bekerja bersama dalam tim, sekalipun terdiri atas orang-orang yang masing-masing punya kelemahan. Ada hal-hal yang memang mesti dikerjakan sendiri; namun, saat memerlukan dukungan mitra, jangan enggan meminta pertolongan mereka.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 24 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 23 Juli 2019

TAAT PERINTAH SAHABAT


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yohanes 15:9–17 

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 15-19 

David Shapiro dalam Choosing the Right Thing mengisahkan masa kecilnya. Ketika berusia 6 tahun, ia mengagumi Duncan Wilcox, yang bertubuh besar, kuat, dan pandai. Duncan dapat mengangkat dan memutar tubuh David dan mampu menunjukkan tempat terbaik untuk mencari udang karang di sungai. Duncan berkata, ia akan menjadi sahabat David jika David mau memasukkan jarinya ke mulut ular yang tidak berbisa. David memenuhi permintaan itu, dan ular mencengkeram kuat jarinya. Ular itu baru melepaskan gigitannya ketika Duncan memegang ekornya. Ketika berobat, dokter bukan mempermasalahkan lukanya, melainkan mengapa David begitu mudah dibodohi. 

Lazimnya, sahabat tidak memberikan perintah, apalagi perintah yang konyol. Kita berhak menolaknya bila permintaan itu berpotensi merugikan. Namun, bila yang memberi perintah adalah Yesus, yang menjadikan kita sahabat-Nya, kita justru harus memperhatikannya dengan serius.

Dia memerintahkan agar kita saling mengasihi. Tetapi, Dia tidak sekadar memerintahkan, melainkan memberi teladan dan menyiapkan kita agar mampu melaksanakan perintah-Nya. Yesus pun menaati perintah Bapa-Nya (ay. 10). Sebagai sahabat terbaik kita, Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri (ay. 13). Dia juga memberitahukan rahasia Bapa-Nya (ay. 15). Kita dikasihi dan dimampukan untuk mengasihi bila tinggal di dalam kasih-Nya (ay. 9). Menjadi sahabat Kristus adalah kehormatan besar. Perintah-Nya pun sangat menguntungkan (ay. 11) bila kita mau menaatinya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 23 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 22 Juli 2019

DILARANG MINDER


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yesaya 43:1-7 

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau... (Yesaya 43:4)

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 11-16 

Dalam tulisannya Tidak Ada Orang Kristen yang Tidak Penting, A.W. Tozer menjelaskan bahwa perasaan rendah diri yang menyerang seorang anak Tuhan bukan lagi sekadar masalah kejiwaan melainkan masalah kerohanian. Orang Kristen yang sudah lahir baru dan mengalami anugerah Tuhan seharusnya berhenti menganggap dirinya tidak berharga.

Nas hari ini menguatkan pendapat Tozer. Kita masing-masing, sebagai orang percaya, sangatlah berharga di mata Bapa surgawi. Keberhargaan kita dibuktikan dengan Tuhan menciptakan (ay. 1) dan menebus kita (ay. 3). Selanjutnya, apakah dasar keberhargaan kita? Bukan karena siapa dan apa yang kita lakukan, melainkan karena Tuhan yang mengasihi kita (ay. 4). Bila keberhargaan kita berdasarkan diri dan kinerja kita, hal itu akan mudah sirna karena kita masih bisa jatuh dan jauh dari sempurna. Sebaliknya, kita sangat berharga karena kita dikasihi Tuhan. Keberhargaan kita begitu kokoh karena bersumber dari kasih Tuhan yang tidak berubah.

Apakah saat ini Anda sedang bergumul dengan perasaan minder yang merusak? Kita dapat mengalahkannya dengan senantiasa mengingatkan diri kita bahwa kita sudah dan selalu dikasihi Tuhan. Siapa pun kita, termasuk kelemahan kita, dan apa pun yang kita lakukan, termasuk kegagalan kita, tidak akan membatalkan kasih-Nya pada kita. Yang terpenting bukan apa yang kita dan dunia katakan tentang diri kita, melainkan apa yang Tuhan katakan tentang diri kita dan apa yang sudah Dia lakukan bagi kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 22 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 21 Juli 2019

LIDAH BERACUN


How are you today?
Firman Tuhan :
Baca: Amsal 6:16-19

... perkara ini yang dibenci TUHAN... seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (Amsal 6:16,19) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 6-10 

Sebuah kutipan anonim mendefinisikan kata “si tukang bikin onar”. Ia seseorang yang mengguncang-guncang perahu, lalu menipu seluruh penumpang bahwa sebuah badai besar sedang terjadi. Padahal, tak ada badai sama sekali! Dengan lidahnya, ia mengumbar sebuah keadaan yang berbeda dari kenyataan, lalu memengaruhi orang lain agar memercayainya. Bahayanya, lidah seperti ini sifatnya “beracun”. Bisa membuat orang lain ikut berpikir negatif, khawatir, gelisah. Juga, menimbulkan “pertengkaran saudara” (lihat ay. 19).

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa lidah si pembuat onar, yang meracuni saudara-saudaranya (ay. 19), tidak dikenan Tuhan (ay. 16). Sebab, lidah beracun ini menyesatkan. Tak hanya satu orang, tetapi secara berantai bisa menyesatkan lebih banyak orang lagi. Dan, ketika semakin banyak pihak berpikir negatif, bukankah damai sejahtera dan sukacita itu hilang? 

Barangkali kita berpikir, kapan kita menjadi saksi dusta atau menyemburkan kebohongan? Masakan anak Tuhan melakukannya? Sayangnya, tanpa disadari kita bisa tergelincir mengatakan hal yang tak sepenuhnya benar saat membicarakan seseorang yang sedang berseberangan sikap dengan kita. Lalu, kita cenderung berpikir dari sudut pandang kita sendiri dan berpendapat keliru. Mari waspada. Hentikan segera lidah kita untuk tidak menceritakannya lagi. Apalagi meneruskannya pada pihak lain. Minta Tuhan memimpin kita dalam menanggapi setiap peristiwa, agar jangan sampai lidah kita “beracun”.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 21 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 20 Juli 2019

MAJU TERUS TANPA GENTAR


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Nehemia 4:1-6 

Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka. (Nehemia 4:3) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Amsal 1-5

Harry Truman hanya jebolan SMA. Pendahulunya, F.D. Roosevelt, lulusan Universitas papan atas di negerinya. Ketika ia dilantik menjadi presiden ke-33 Amerika Serikat karena Roosevelt meninggal, banyak cibiran dan olokan menimpanya. Salah satunya berkata, “Wah, kalau Truman bisa menjadi presiden, tetangga sebelah juga bisa dong.” Truman tak gentar. Ia menjawab celaan dengan kerja keras dan kinerja yang mengesankan. Alhasil, pada pemilihan presiden selanjutnya, rakyat menjatuhkan pilihan padanya.

Kitab Nehemia berisi kisah seorang pekerja keras yang gigih dan tekun. Pembangunan kembali tembok Yerusalem yang dipimpinnya adalah pekerjaan besar dan sukar. Sejak semula proyek tersebut sudah menghadapi perlawanan berupa olokan, bahkan hinaan yang menyakitkan hati (ay. 3-4; lih. 2:19-20). Nehemia tak gentar. Olok-olok itu justru memacunya untuk melakukan dua hal ini: berdoa mengadu kepada Allah (ay. 4) dan semakin giat bekerja (ay. 6). Akhirnya–melewati perlawanan, olokan, dan ancaman–tembok itu selesai dibangun dalam waktu lima puluh dua hari (6:15).

Masyarakat sekarang kian bebas bicara. Melemparkan komentar sesukanya. Termasuk komentar busuk serba mengolok dan menghina. Jika tak berani berhadapan, mereka akan berkoar-koar di media sosial. Berperan dan bekerja sebagai siapa pun, Anda tak mungkin menghindarinya. Tak perlu risau, apalagi sakit hati. Simaklah kiprah Nehemia, Anda akan tahu bagaimana menjawab olokan dan cercaan itu.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 20 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 19 Juli 2019

SIKAP IBADAH KITA


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Ibrani 10:19-25

Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, oleh darah Yesus. (Ibrani 10:19) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 144-150 

Dua anak kecil menginap di rumah nenek mereka. Pada waktu berangkat tidur, mereka berlutut untuk berdoa. Anak yang kecil berkata dengan suara keras, ”Tuhan, saya berdoa minta sepeda dan Nintendo!” Kakaknya menegur, ”Kenapa kamu berdoa keras-keras? Tuhan tidak tuli!” Jawab adiknya, ”Ya, Tuhan memang tidak tuli, tetapi nenek tuli!”

Cara berdoa kita sering menunjukkan sikap ibadah kita, dan kita sering melakukan kekeliruan seperti anak tadi. Ketika Tuhan Yesus disalibkan, tirai bait Allah terbelah menjadi dua. Hal itu berarti Yesus telah membuka jalan bagi kita melalui diri-Nya untuk mendekat pada Bapa. Itulah sebabnya kita sekarang dapat dengan penuh keberanian masuk ke dalam tempat kudus. Di samping itu, Yesus telah benar-benar membersihkan kita dari hati nurani yang jahat dan membasuh kita dengan air yang murni.

Lalu, bagaimana seharusnya kita beribadah? Pertama, kita beribadah dengan hati yang tulus ikhlas. Ada kerinduan untuk bertemu dengan Allah bukan karena terpaksa atau dipaksa. Bukan karena ada pamrih. Kedua, kita beribadah dengan teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita di dalam Tuhan. Tidak terombang-ambing kian kemari oleh kekhawatiran. Sungguh yakin bahwa Dia yang berjanji itu setia. Ketiga, kita beribadah dengan saling memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih. Bukan malah menjelek-jelekkan, menghakimi, menolak, menjatuhkan sesama. Demikianlah kita merayakan jalan baru yang telah Yesus sediakan.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 19 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 18 Juli 2019

HARGA SEBUAH JANJI


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Kejadian 44:18-34 

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya. (Kejadian 44:33). 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Mazmur 139-143 

Salah satu perhelatan yang penuh dengan janji adalah kampanye pemilu. Para kandidat berjanji untuk berjuang membela kepentingan rakyat kecil. Tetapi setelah terpilih, perjuangan mereka ternyata hanya untuk kepentingan partai atau diri sendiri. Janji tinggal janji. Padahal, kualitas karakter seseorang teruji ketika ia sanggup memenuhi janji.

Yehuda tergolong orang yang memenuhi janji. Ia berani mengambil risiko untuk melindungi Benyamin, adiknya. Ia maju untuk menghadapi Yusuf ketika Benyamin akan dijadikan budak oleh Yusuf karena di dalam karungnya kedapatan piala perak Yusuf. Ungkapan "Yehuda dan saudara-saudaranya" mengingatkan bahwa Yehuda adalah juru bicara untuk keluarga. Pernyataan Yehuda ini merupakan pembelaan terpanjang terhadap manusia di dalam kitab Kejadian dan merupakan salah satu pidato paling mengharukan di dalam Alkitab. Yehuda tahu risiko yang dihadapinya karena melindungi adiknya. Ia tahu bahwa Yusuf bisa saja membunuhnya. Namun, Yehuda berani maju untuk membela keluarga dan memohon belas kasihan Yusuf.  

Yehuda telah berjanji kepada Yakub bahwa ia akan menjamin keamanan Benyamin. Sekarang Yehuda punya kesempatan untuk menepati janji itu. Menjadi budak adalah nasib buruk, tetapi Yehuda bertekad untuk menepati janji kepada ayahnya. Ia menunjukkan keberanian yang besar dalam melaksanakan janji. Menepati janji berarti menjalankan apa yang telah dijanjikan secara bertanggung jawab dengan tekad dan keberanian, termasuk bila harus berkurban.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 18 Juli 2019 Ps.
Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 17 Juli 2019

BELUM TERLAMBAT



How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Lukas 15:11-32

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. (Lukas 15:17)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 132-138


Orang lapar butuh makan atau ia akan kelaparan dan jatuh sakit. Orang sakit butuh obat atau penyakitnya bertambah parah dan mengakibatkan kematian. Orang lelah butuh istirahat atau ia akan jatuh sakit. Begitu juga, orang berdosa memerlukan kasih karunia Allah untuk memperoleh pengampunan. Sayangnya, sebagai orang berdosa, kita jarang menyadarinya. Akibatnya, banyak orang merasa nyaman hidup dalam keberdosaan, bahkan mungkin lupa dirinya berdosa dan jauh dari Allah.

Si bungsu menyalahgunakan keinginannya untuk mandiri. Ia hidup berfoya-foya dan akibatnya jatuh melarat. Ia lalu menyadari dirinya salah mempergunakan kesempatan yang diberikan sang bapa. Kesadarannya tidak berhenti sampai di situ. Ia pun mengambil keputusan untuk melangkah pulang kembali ke bapanya. Ia mengakui kesalahannya dengan berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa” (ay. 18, 21). Ini adalah langkah pertobatan yang konkret: menyadari kesalahan, mengambil langkah pertobatan, dan memohon ampunan.

Kisah si bungsu kiranya mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita pun tidak terlepas dari salah dan dosa. Kita sering salah terhadap sesama, terlebih lagi terhadap Allah. Kita mengabaikan firman Tuhan dan mengikuti hawa nafsu kedagingan. Ketika menyadarinya, kita perlu menindaklanjutinya dengan langkah konkret pertobatan: kembali kepada Allah dan meninggalkan cara hidup yang lama, memulai langkah hidup baru di dalam Tuhan. Hidup baru yang diisi dengan menjadi pelaku firman-Nya.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 16 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

 Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Selasa, 16 Juli 2019

SIKAP BENAR, MENGHADAPI KRISIS


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Habakuk 3:2-19 

Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. (Habakuk 3:18)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 120-131 

Bagaimana sikap kita pada waktu mengalami krisis? Bingung, takut, frustasi, putus asa? Kita bisa belajar dari sikap Habakuk, yang tercermin dalam kalimat-kalimat doanya. 

Pertama, ia bersikap rendah hati, menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah. Kedua, ia menyatakan rasa hormat terhadap Allah. Dalam surat Ibrani kita membaca bahwa kita dapat menghadap hadirat Allah dengan penuh keberanian melalui darah Kristus. Tetapi, hal itu bukan berarti mengurangi sikap hormat dan takut kita kepada Allah. Ketiga, ia memohon agar Allah menghidupkan dan menyatakan pekerjaan-Nya ”dalam lintasan tahun” (ay. 2). Artinya, di tengah hal-hal mengerikan yang terjadi atau dalam tahun-tahun sengsara dan malapetaka yang dinubuatkan. Menghidupkan berarti memelihara, tetapi juga mengoreksi. Itulah yang seharusnya menjadi permohonan kita pada masa kini, yaitu agar Tuhan memelihara dan mengoreksi umat-Nya. Keempat, ia memohon agar Allah mengingat akan kasih sayang-Nya. Dengan kata lain Habakuk berkata, ”Bertindaklah sesuai dengan sifat-Mu. Dalam murka-Mu, tunjukanlah belas kasih-Mu kepada kami.” 

Memang tidak mudah bersikap benar dalam menghadapi krisis. Tuhan Yesus saja perlu beberapa kali mempersiapkan murid-murid-Nya dalam menghadapi penyaliban-Nya. Walaupun demikian, para murid tetap tidak mengerti. Bahkan sampai Yesus bangkit kembali. Semoga kita tidak demikian. Semoga kita mengerti. Sungguh-sungguh mengerti. Sehingga kita dapat bersikap benar, di tengah krisis apa pun.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 16 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

 Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Senin, 15 Juli 2019

PERUBAHAN VISI


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: Filipi 3:1b-16 

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. (Filipi 3:8) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Mazmur 119 

Dalam Big Hero 6, Hiro Hamada adalah perakit robot cemerlang berusia 14 tahun. Sayangnya, ia asyik menggunakan kecakapannya itu untuk adu robot. Kakaknya, Tadashi, khawatir Hiro menyia-nyiakan potensinya. Ia mengajak Hiro ke laboratorium kampusnya, memperlihatkan berbagai proyek robotika yang dikerjakan para mahasiswa. Menyaksikan berbagai terobosan yang mereka kembangkan, Hiro terbelalak takjub. Ia tersadar, betapa sia-sia jika dirinya hanya sibuk main adu robot. Ia pun mempersiapkan diri, agar bisa melanjutkan kuliah dan memperdalam ilmu di bidang robotika, mengikuti jejak kakaknya.

Kisah Hiro mengingatkan pada perubahan visi secara radikal pada Paulus. Semula Paulus mengerahkan daya hidup untuk mengupayakan “kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat” (ay. 9). Ia mengandalkan kehebatan dan kemampuan dirinya, membanggakan amal ibadahnya. Namun, saat ia tersadar bahwa dirinya dibenarkan “karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan” (ay. 9), ia melepaskan visinya yang semula dan “menganggapnya sampah” (ay. 8). Kini ia mengarahkan hidupnya untuk mengenal Allah (ay. 10) dan mengejar panggilan surgawi yang luhur (ay. 13-14). 

Begitulah. Ketika mata kita dicelikkan oleh Roh Kudus dan menyaksikan visi yang luhur, hal-hal remeh yang semula memikat kita dapat memudar daya tariknya. Kita akan termotivasi untuk meninggalkan hal yang remeh itu, dan mengalihkan fokus menuju visi yang luhur.

Salam dahsyat dan tetap semangat.... Jayapura, 15 Juli 2019 Ps. Gelphy Nartha Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha 

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Minggu, 14 Juli 2019

MENATA HIDUP

























Ini adalah meteri Kotbah Ps. Gephy Narha di GBI.ROCK Jayapura pada hari Minggu, tanggal 14 Juli 2019.
Semoga menjadi berkat bagi kita semua.

God Bless!

SEBUAH PILIHAN


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Yosua 24:14-28 

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah... Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! (Yosua 24:15). 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Mazmur 108-118 

Manusia di dunia ini diberikan kebebasan oleh Tuhan. Kehendak bebas ini yang membuat manusia punya pilihan. Manusia selalu dihadapkan pada pilihan. Pilihan untuk sekolah atau bekerja, pilihan untuk menikah atau melajang, bahkan pilihan untuk beribadah dan taat kepada Tuhan atau tidak. Pilihan ini membawa konsekuensi masing-masing. Pilihan yang tepat akan membawa pada kebahagiaan, pilihan yang keliru akan membawa pada petaka dan penyesalan berkepanjangan. 

Dalam pidato perpisahannya, setelah Israel menjalani kehidupan baru di Tanah Perjanjian, Yosua mengingatkan bangsa itu bahwa mereka akan selalu diperhadapkan pada pilihan kepada siapa mereka akan beribadah. Karena itu, ia menantang bangsa Israel, agar memilih dan membuat perjanjian untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan, Allah mereka. Tantangan Yosua dijawab oleh umat Israel dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan Tuhan. Di sinilah Yosua mengingatkan mereka bahwa mereka tidak akan sanggup beribadah kepada Tuhan jikalau bukan karena anugerah Tuhan saja.

Kehidupan kita pun penuh dengan pilihan, termasuk pilihan untuk setia beribadah dan taat kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, ataukah tidak lagi setia beribadah kepada-Nya. Tentu seharusnya kita memilih untuk tetap setia dan bergantung penuh pada anugerah Tuhan. Dia sudah menyelamatkan kita dari hukuman dosa, baiklah kita setia beribadah kepada Dia dalam anugerah-Nya yang penuh kasih. Kesetiaan iman adalah wujud ungkapan syukur akan keselamatan.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 14 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 13 Juli 2019

BERJALAN 2 MIL


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Matius 5:43-48

Siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Matius 5:41) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Mazmur 106-107

“Dia sudah menyakiti hati saya. Sudah bagus saya tidak membalasnya.” Kita tentu dapat memahami betapa pedih hati seseorang ketika dikhianati atau dibohongi. Saya juga gusar ketika difitnah atau diolok-olok di depan orang banyak. Maka, ucapan tadi terasa sangat masuk akal.

Yesus justru mengajarkan agar kita bukan sekadar tidak membalas kejahatan. Dia meminta kita bertindak lebih jauh dari yang dilakukan kebanyakan orang, yaitu mengasihi dan mendoakan mereka yang memusuhi dan menganiaya kita (ay. 44). Yesus melukiskannya sebagai “berjalanlah bersama dia sejauh dua mil”.

Bagaimana mungkin kita dapat melawan kecenderungan tadi? Ketika disakiti, tidakkah reaksi spontan kita adalah berteriak mengaduh, lalu melawan dan membalas? Tidakkah Tuhan memahami keterbatasan kita? Kalau Tuhan memerintahkan, niscaya Dia memampukan kita melakukannya. Allah memampukan anak-anak-Nya melakukan perbuatan istimewa ini (ay. 45-47). Perintah ini juga bermaksud mendorong kita meneladani Bapa surgawi yang mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan (ay. 48).

Perintah Yesus agar kita mengasihi musuh adalah perintah yang penting. Yesus memberikan teladan ketika Dia rela memikul salib-Nya dan menerima penderitaan tanpa sedikit pun bersungut-sungut, apalagi memaki dan membalas orang yang menganiaya-Nya. Kematian-Nya menebus kita saat kita masih berdosa dan menjadi musuh Allah (Rm. 5:8). Kiranya kasih dan teladan Yesus mendorong dan memberi kita kekuatan untuk mengasihi mereka yang menganiaya kita.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 13 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 12 Juli 2019

KOTBAH NATAL KINGDOM GENERATION COMMUNITY

KURANG TIDUR


How are you today? 
Firman Tuhan : 
Baca: Markus 4:35-41 

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal. (Markus 4:38) 

Bacaan Alkitab Setahun:  
Mazmur 101-105

Di California, sopir yang akan mengendarai bus penumpang pada siang hari harus tidur minimal 10 jam pada malam sebelumnya. Korean Airlines pernah mencermati, rata-rata kesalahan navigasi penyebab kecelakaan pesawat terjadi pada jam tidur tengah malam. Pesawat ruang angkasa Challenger pernah mengalami kecelakaan akibat petugas pengambil keputusan untuk operasi itu kurang tidur karena merampungkan kerja maraton 20 jam dan hanya sempat tidur 3 jam pada malam sebelumnya.

Di tengah tantangan pelayanan, Yesus meluangkan waktu untuk tidur. Matius dan Lukas hanya sekilas menyebut Yesus “tidur” (Mat. 8:24) dan “tertidur” (Luk. 8:23), Markus malah merincinya: Dia “sedang tidur di buritan memakai bantal” (ay. 38). Artinya, dengan sengaja Yesus tidur. Setelah seharian melayani dari pagi hingga petang (ay. 35), Yesus mengambil kesempatan untuk beristirahat. Sebagai manusia, tubuh-Nya mengalami keletihan dan perlu tidur untuk mengalami pemulihan.

Selain pola makan, masyarakat kita bermasalah besar dengan pola tidur. Jika merasa punya waktu, orang enggan pergi tidur. Tengoklah pusat-pusat keramaian yang “tak pernah tidur” karena orang pergi ber-dugem! Sedangkan yang di rumah asyik dengan games atau chatting hingga larut. Padahal, tidak tidur adalah siksaan bagi badan dan jiwa kita. Sebaliknya, tidur cukup menyegarkan dan memulihkan kekuatan kita. Membuat kita siap menyambut tugas yang menanti di depan. Jika Yesus saja menyempatkan diri tidur, kenapa kita tidak?

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 12 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 11 Juli 2019

WANITA TERJELEK


How are you today?
Firman Tuhan : 
Baca: 2 Samuel 9:1-13 

Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: “Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?” (2 Samuel 9:8) 

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 92-100 

Elizabeth Ann "Lizzie" Velásquez mengidap sindroma langka yang merusak penampilannya. Selain berparas buruk, tubuhnya amat kurus nyaris seperti tulang berbalutkan kulit. Ia dijuluki “Wanita Terjelek di Dunia”. Meskipun dianggap cacat dan sering diperlakukan secara buruk, ia tumbuh normal dan penuh percaya diri. Rahasianya ada pada kasih kedua orangtuanya. Pasutri dari Texas ini membesarkannya seperti anak normal dan melimpahinya dengan kasih sayang. 

Akibat kecelakaan sewaktu kecil, Mefiboset, putera Yonatan, menjadi timpang (2 Sam. 4:4). Menancaplah predikat orang cacat padanya, lengkap dengan semua perlakuan tak bersahabat yang diterimanya. Ia tumbuh menjadi pria tanpa harga diri walaupun ia salah seorang cucu Raja Saul. Di hadapan Daud, ia menamai dirinya sendiri sebagai “anjing mati” (ay. 8). Indahnya, Daud memberikan kepadanya apa yang paling ia butuhkan: kasih yang dari Allah (ay. 3). Ia diperlakukan sewajarnya selaku anggota keluarga raja (ay. 7, 10, 13).

Masyarakat pada umumnya bersikap keji terhadap orang cacat. Namun tak berarti kita harus mengasihani dan mengucilkan mereka. Mereka lebih perlu dikasihi daripada dikasihani. Diterima, dihargai, dan diperlakukan sewajarnya akan membuat mereka punya nilai diri yang sehat dan pengalaman yang positif. Itulah bekal untuk menghadapi kenyataan keras di sekelilingnya. Berikanlah limpahan kasih dan, setelah itu, doronglah mereka untuk berjuang dan menang.

Salam dahsyat dan tetap semangat....
Jayapura, 11 Juli 2019
Ps. Gelphy Nartha

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya.

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id

Rabu, 10 Juli 2019

PERSAHABATAN



How are you today?
Firman Tuhan
Baca: Filipi 2

Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah. Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita lagi dan berkurang dukacitaku. (Filipi 2:27-28)

Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 88-91

Saya memiliki beberapa sahabat. Kami sering berbagi hingga hal-hal pribadi. Uniknya, ada sahabat yang memiliki sifat, kebiasaan, dan bentuk tubuh yang kontras dengan saya. Toh kami tetap bersahabat erat karena kesamaan tujuan hidup. Kami memiliki hasrat kuat untuk saling memahami, menghargai, menerima, memperhatikan, dan menolong. Melalui hubungan ini, kami belajar bertumbuh di dalam kasih.

Rasul Paulus pun tidak berjuang sendiri. Ia memiliki beberapa sahabat. Ia menerapkan prinsip persahabatan dari ajaran Kristus. Kasih dan belas kasihan menjadi dasar yang menghasilkan banyak perilaku positif. Oleh kasih, kita saling menghibur dalam Roh, saling menasihati, sehati, sepikir, sejiwa, dan satu tujuan (ay. 1, 2). 

Mendahulukan kepentingan orang lain dan merendahkan diri menjadikan persahabatan begitu indah. Meskipun Timotius dan Epafroditus sangat penting bagi Paulus yang sedang dipenjara, Paulus berencana mengirimkan mereka kepada jemaat di Filipi. Paulus pernah sangat sedih ketika Epafroditus sakit dan hampir meninggal. Rasa rindu antara Paulus, Epafroditus, Timotius, dan jemaat di Filipi menandai persahabatan mereka yang murni.

Bila Anda memiliki sahabat, rekatkanlah persahabatan Anda dengan kasih Kristus. Belajarlah menerapkan kasih itu dalam bentuk saling menguatkan dan saling menasihati dengan lembut. Layanilah sahabat Anda dengan memperhatikan kebutuhannya dan dalam kerendahan hati.

Salam dahsyat dan tetap semangat.... 
Jayapura, 10 Juli 2019 
Ps. Gelphy Nartha 

Jika Anda diberkati dengan renungan ini Silahkan berikan comment Anda dan bagikan juga kepada saudara seiman yang lainnya.

Untuk mendapat renungan rutin, bahan kotbah saya dan ilustrasi, Anda bisa mendownload aplikasi saya cara nya; Buka Google Play Store di Smart Phone atau Android Anda. Ketik Gelphy Nartha di searching lalu download aplikasinya. 

God Bless...!

https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha

http:gelphyministry.blogspot.co.id