Senin, 31 Desember 2018
BERHENTI DI SUNGAI BESOR
How are you today?
Firman Tuhan :
1 Samuel 30:7-25
Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana. (1 Samuel 30:10b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 21-22
Dunia bertepuk tangan untuk orang yang terus maju. Yang makin tinggi. Makin besar. Makin banyak. Sebaliknya, mereka yang berhenti atau menyerah di tengah jalan tidak mendapatkan tempat, dianggap pecundang. Yang mundur dinilai payah. Begitukah?
Daud memiliki pengalaman menarik. Ketika para pengikutnya dan keluarga mereka ditawan gerombolan orang Amalek, Tuhan mengizinkan mereka mengejar perusuh tersebut. Daud berangkat dengan pasukan berjumlah 600 orang. Tetapi, setiba di tepian sungai Besor, 200 orang terlalu lelah untuk melanjutkan pengejaran. Mereka tinggal dan rehat di sana. Sesudah meraih kemenangan, pasukan yang terus maju mengusulkan kepada Daud, agar mereka yang berhenti di sungai Besor tidak usah diberi bagian jarahan. Daud menolak. Semua orang tetap mendapatkan bagian. Yang terus maju dipuji, yang terpaksa berhenti dipahami. Semua dihargai. Bagi yang terlalu lelah dan terpaksa berhenti, tetap ada tempat tersendiri.
Dari Daud kita belajar bahwa tidaklah cukup mengukur pencapaian seseorang hanya berdasarkan standar maju atau tidak maju: yang maju berarti pemenang; yang berhenti berarti pecundang. Tidak seperti itu. Masih banyak ukuran lain yang perlu dipertimbangkan. Masih cukup tenaga atau sudah terlalu lelah? Sehat atau sakit? Berani atau tidak? Adil atau tidak? Daud mengajak kita untuk berpandangan luas, berjiwa besar, dan berlapang dada. Bersedia menerima dan menghargai orang yang tak sanggup memenuhi harapan akibat dihadang keterbatasan.
Selamat menyongsong tahun baru 01 Januari 2019
Jayapura, 31 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Minggu, 30 Desember 2018
KEKRISTENAN TANPA KRISTUS
Kotbah Ps. Gelphy Nartha
Minggu, 30 Desember 2018
di GBI. ROCK Entrop Jayapura - Papua
Semoga menjadi berkat buat kita....
God blesss...!
BERPERAN SEBAGAI PENDOSA
How are you today?
Firman Tuhan :
Roma 6:1-14
Sebab itu, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 19-20
Daniel Day-Lewis sangat berdedikasi dalam menghayati perannya. Ia memegang rekor tiga kali meraih Oscar sebagai aktor terbaik. Salah satunya ketika menjadi Christy Brown, pemuda lumpuh dalam My Left Foot. Sepanjang pembuatan film itu, ia bersikap seperti penderita lumpuh. Awak film sampai jengkel karena harus membopongnya berpindah-pindah lokasi syuting. Tentu saja, setelah syuting usai, ia kembali menjadi Daniel Day-Lewis. Sungguh ganjil jika ia terus berperilaku sebagai Christy Brown.
Ketika kita menerima penebusan Kristus, kita tidak lagi dikuasai dosa. Kita “mati terhadap dosa” (ay. 2, 11) dan menerima hidup baru bersama dengan Dia (ay. 4, 8). Sebagai manusia baru, kita dipanggil untuk hidup bagi Allah sebagai hamba kebenaran. Namun, kita masih dapat menggunakan anggota tubuh kita untuk “berperan” sebagai orang berdosa, menghambakan diri lagi kepada dosa. Paulus mengingatkan kita agar menjauhi hal itu. Menariknya, ia menggunakan istilah “keinginannya” (ay. 12)—atau keinginan dosa—bukan “keinginanmu”. Ia menunjukkan bahwa dosa itu seperti makhluk asing, penyusup, semacam parasit yang merongrong kehidupan orang percaya.
Ketika seorang aktor memerankan tokoh tertentu, ia memperoleh bayaran dan mungkin meraih penghargaan. Namun, ketika orang percaya “berperan” sebagai orang berdosa, ia akan tersiksa, tidak mengalami damai sejahtera, dan kehilangan sukacita. Syukurlah, anugerah Allah mengajari kita untuk menolak dosa dan memampukan kita hidup sebagai manusia baru.
Happy sunday...
Jayapura, 30 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Sabtu, 29 Desember 2018
WILLIAM COWPER
How are you today?
Firman Tuhan :
1 Korintus 12:12-31
Kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus, dan terhadap anggota-anggota kita yang kurang layak diperlihatkan, kita berikan perhatian khusus. (1 Korintus 12:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 17-18
Apa yang dapat dilakukan oleh seorang penderita gangguan kejiwaan? William Cowper menjawabnya dengan menulis puisi dan syair nyanyian rohani, banyak di antaranya yang menyentuh hati dan masih dinyanyikan hingga hari ini. Padahal ia jatuh ke dalam lembah depresi sejak usia 21 tahun, dan sudah berkali-kali ia berusaha untuk bunuh diri. Ia pernah dirawat di rumah sakit jiwa, dan di sanalah ia membaca Alkitab dan bertobat. Di tengah penderitaan ini, ia menulis tidak kurang dari 68 syair lagu rohani sepanjang hidupnya. Selama itu ia mendapatkan dorongan semangat dari John Newton, pendetanya, yang terus mengajaknya bersumbangsih melayani Tuhan.
Tindakan John Newton tersebut adalah contoh nyata prinsip saling menolong selaku tubuh Kristus. Dalam ilustrasi mengenai tubuh, seluruh anggota memiliki fungsi dan tempatnya masing-masing menurut kehendak Allah (ay. 18). Setiap bagian saling membutuhkan (ay. 22). Bahkan, anggota yang tampak paling lemah justru yang paling dibutuhkan (ay. 22). Yang tampaknya tidak elok, perlu diperhatikan secara khusus dan dihormati. Setiap anggota harus saling memperhatikan dan, dengan demikian, perpecahan dapat dihindarkan (ay. 25).
Memperhatikan, mengajak, memberi tempat, dan menghormati mereka yang tampaknya lemah, yang kurang terampil dan tidak pandai, adalah perwujudan karakter kristiani yang mulia. Itulah tindakan nyata dari kasih. Alangkah indah dan eratnya persekutuan kristiani bila setiap orang percaya melakukan tindakan kasih seperti ini.
Jayapura, 29 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Jumat, 28 Desember 2018
MELAYANI DENGAN KEKAYAAN
How are you today?
Firman Tuhan :
Lukas 8:1-3
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan harta milik mereka. (Lukas 8:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 14-16
Seorang teman yang berpendidikan tinggi berujar bahwa ia tidak ingin mengejar kekayaan atau menjadi orang kaya. Pasalnya, tidak sedikit orang yang justru terjerat oleh kekayaan. Menurutnya, banyak orang yang hatinya mulai serong ketika menjadi kaya. Tidak lagi berpijak kuat pada prinsip, namun mulai goyah dan mudah kompromi dengan dosa.
Rombongan pelayanan Yesus terdiri dari bermacam latar belakang profesi dan kehidupan. Di antaranya adalah para perempuan (ay. 2). Para perempuan ini ikut menyertai Yesus memberitakan injil di desa dan kota (ay. 1). Mereka bukan hanya penonton dari pelayanan Yesus, melainkan ikut melayani dengan kekayaan mereka (ay. 3).
Perikop ini mengingatkan saya pada pendapat teman saya tadi. Saya menyadari bahwa kekayaan memang bisa menjadi jerat. Karena ketakutan seperti itu, saya maklum jika beberapa orang menghindari kekayaan seperti teman saya. Sebaliknya, ada pula yang mengejar kekayaan dengan segenap daya.
Bagaimana sepatutnya kita bersikap? Kekayaan adalah anugerah. Dengan rendah hati kita mengakui bahwa Tuhanlah yang memberi kita kekuatan untuk meraih kekayaan (bandingkan Ul. 8:17-18). Menjadi kaya, dengan demikian, adalah kesempatan dan tanggung jawab yang besar untuk melayani. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan melayani dengan kekayaannya. Jelaslah, kekayaan itu bukanlah jerat, bukan pula kesempatan untuk berbuat semaunya. Sebaliknya, kekayaan adalah kehormatan untuk memberikan sumbangsih bagi pelayanan Tuhan semesta alam.
Jayapura, 28 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Kamis, 27 Desember 2018
DIBENARKAN KARENA IMAN
How are you today?
Firman Tuhan :
Roma 5:1-11
Sebab itu, kita yang dibenarkan berdasarkan iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita, Yesus Kristus. (Roma 5:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 12-13
Pernah disidang? Bagaimana rasanya? Takut? Tegang? Apalagi kalau Anda berada dipihak yang salah. Betapa gelisahnya!
Paulus memakai suasana persidangan ketika ia menulis bahwa kita adalah orang yang “dibenarkan”. Artinya, kita sebetulnya bersalah, berdosa, namun karena sesuatu, kita dibuat menjadi benar. Kesalahan kita tak lagi diperhitungkan. Sesuatu itu adalah iman kepada kasih Kristus. Iman kita membuka jalan bagi hadirnya karunia, yang membenarkan kita orang berdosa ini. Rahmat yang besar!
Setelah itu? Menganggur dalam kemanjaan rahmat Tuhan? Tidak sama sekali. Orang yang sudah mengalami pembenaran Allah mendapatkan motivasi untuk mengelola kehidupan baru yang selaras dengan iman yang membebaskannya dari kungkungan dosa itu. Jadi, setelah pembenaran, justru ada perjuangan baru. Jalannya sulit. Paulus menyebutnya “kesengsaraan”. Bukan berarti orang Kristen harus memuja kesengsaraan, namun orang Kristen perlu berani mengolah kesengsaraan dengan iman kepada Allah sehingga hidupnya berakar kuat dan membuahkan berkat. Paulus menegaskan, bila semasa berdosa saja kita ditawari kasih karunia, apalagi sekarang ketika kita sudah dibenarkan, pastilah tersedia kasih karunia itu dengan limpah ruah.
Bagaimana dengan hidup kita? Masih kacau balau atau telah berjalan dalam anugerah Allah? Bagaimanapun, anugerah-Nya terus melingkupi kita. Apakah kita menyambutnya dengan gegap gempita atau membiarkannya bak sampah tak berguna?
Jayapura, 27 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.
gelphynartha http:gelphyministry.blogspot.co.id
Rabu, 26 Desember 2018
MAU MENURUT
How are you today?
Firman Tuhan :
Matius 2:13-18
Yusuf pun bangun, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir. (Matius 2:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 9-11
Sembilan anak dengan kekurangan fisik atau mental bersiap untuk pertandingan lari cepat 100 meter dalam Seattle Special Olympics. Begitu tanda mulai berbunyi, mereka berlari dengan penuh semangat. Tiba-tiba, seorang kontestan–anak laki-laki usia 8 tahun–tersandung, terjungkal, dan menangis. Tangisannya begitu keras hingga delapan kontestan yang lain berhenti berlari dan menoleh. Tanpa ragu mereka berbalik, mendekati anak yang jatuh, dan menolongnya berdiri. Lalu, kesembilan anak itu berangkulan dan berjalan menuju garis finis bersamasama. Sembilan anak ini memberi pelajaran penting: Jika sesuatu yang buruk terjadi, bersikap fleksibel–memperlambat langkah pribadi dan mengubah rencana–bisa membuahkan hasil terbaik.
Sesaat setelah orang Majus beranjak pulang, Yusuf mendapat-kan mimpi dari malaikat. Ia diminta untuk tidak terus tinggal di tempat, dan membawa Maria serta bayinya ke Mesir. Sesegera mungkin. Yusuf pun dengan sigap mengubah rencananya sendiri dan menaati Tuhan. Dan benar, tak lama kemudian Herodes memerintahkan pembunuhan anak bayi di bawah usia 2 tahun di Betlehem dan sekitarnya. Adapun di Mesir, karena ada banyak orang Yahudi, kehadiran satu keluarga kecil ini tidak begitu menarik perhatian.
Mungkin ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana kita. Namun, bisa saja terjadi hal yang lebih baik saat kita fleksibel untuk berubah. Mintalah pertolongan Tuhan agar kita menguasai diri dan bersabar, dan menemukan yang terbaik dalam perubahan itu.
Jayapura, 26 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.
gelphynartha http:gelphyministry.blogspot.co.id
Selasa, 25 Desember 2018
GREATEST LOVE
How are you today?
Firman Tuhan :
Lukas 2:8-20
Kemudian kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah. (Lukas 2:20)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 6-8
Para gembala di padang tidak pernah menyangka bahwa malam itu akan menjadi malam yang sangat berkesan bagi mereka. Malaikat Allah memilih mereka sebagai kelompok pertama yang mendengarkan berita kelahiran Sang Juru Selamat. Rasa heran dan sekaligus sukacita yang tak terkira tentu menyelimuti hati mereka. Segera mereka pergi ke Bethlehem. Dan mereka pun menemukan kebenaran dari berita malaikat itu, dan hati mereka meluap memuji Allah. Mereka kemudian menceritakan kabar gembira tersebut kepada semua orang yang mereka jumpai (ay. 18). Meskipun tidak semua yang mendengarnya merasakan sukacita, tetapi berita kelahiran Sang Juru Selamat tetap membawa kedamaian di bumi ini.
Berita kelahiran selalu menjadi berita sukacita bagi keluarga yang mengalaminya. Kelahiran selalu dinanti-nantikan. Demikian pula berita kelahiran Sang Juru Selamat yang membawa pengharapan. Allah yang begitu mengasihi dunia ini rela memberikan Anak Tunggal-Nya untuk menyelamatkan dunia yang kelam. Dunia yang menanti-nantikan kedatangan Juru Selamat bersorak-sorai kegirangan.
Kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini terbukti dengan kehadiran Anak Tunggal-Nya bagi dunia. Meskipun tidak semua manusia menerima-Nya, tetapi Allah tidak putus asa. Allah tulus dan rela dengan kasih-Nya. Dia tidak mengharapkan balasan apa pun dari kita atas perbuatan-Nya tersebut. Kerinduan Allah hanya satu: bahwa seluruh umat mengenal Yesus dan merasakan kasih-Nya sehingga mereka diselamatkan.
Merry Christmas guys....
Jayapura, 25 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.
gelphynartha http:gelphyministry.blogspot.co.id
Senin, 24 Desember 2018
SILSILAH YESUS
How are you today? Firman Tuhan :
Matius 1:1-17
Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. (Matius 1:1)
Bacaan Alkitab Setahun: Wahyu 3-5
Apakah ada yang bisa dikotbahkan dari silsilah semacam ini? Kan hanya urutan nama-nama? Tentu saja ada!
Nama dan sejarah menjadi pokok penting dalam karya Allah, dan mengandung makna yang mendalam bagi umat Yahudi. Abraham adalah leluhur termasyhur yang menerima Perjanjian Rahmat. Daud, meskipun memiliki catatan negatif, dianggap sebagai raja ideal, dan melalui garis keturunannya akan lahirlah harapan Israel dalam diri Mesias, Sang Pembebas. Adapun pembuangan ke Babel adalah pengalaman mahapahit, namun sekaligus menjadi penanda dan juga realitas pembaharuan hidup yang hadir melalui air mata dan pertobatan. Jadi, ada karya Allah bagi hidup umat melalui perjanjian rahmat, pengharapan, dan pembaharuan hidup. Semua ini terpola dan terarah kepada Kristus dalam rangkaian sejarah keselamatan.
Menarik pula, jika kita cukup teliti membacanya, kita akan mendapati munculnya beberapa nama perempuan istimewa dalam daftar silsilah ini: Tamar, Rahab, Rut, istri Uria, dan Maria. Mengapa mereka istimewa? Maria jelas. Rut perempuan asing. Tamar dan istri Uria (Betsyeba) memiliki masa lalu yang kelam. Inilah istimewanya karya Tuhan. Karya Allah dalam sejarah menggunakan dan mengatasi kelemahan manusia dalam pergumulannya. Bukankah itu melegakan? Melalui kita pun—dalam pergumulan dan bahkan kegagalan kita—Allah dapat menguntai karya damai sejahtera ketika kita berserah kepada-Nya.
Kiranya kita menjadi “rajutan” yang indah dalam ”kain” sejarah yang sedang dipintal oleh-Nya.
Jayapura, 24 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.
gelphynartha http:gelphyministry.blogspot.co.id
Minggu, 23 Desember 2018
Sabtu, 22 Desember 2018
KETELADANAN ORANG TUA
How are you today?
Firman Tuhan :
Yesaya 49:14-21
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (Yesaya 49:15)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Yohanes-Yudas
Sebagai orangtua, kadang saya terintimidasi dengan nasihat bahwa orangtua harus mendidik anaknya bukan hanya dengan perkataan, namun juga dengan teladan. Tentu saya ingin menjadi teladan, namun tidak sedikit cara hidup saya yang tidak patut diteladani. Bagaimana menyikapinya?
Untuk menggambarkan kesetiaan Allah, Yesaya antara lain membandingkan kasih Allah dengan kasih ibu. Ibu atau orangtua berpotensi melukai dan bahkan meninggalkan anak kandungnya, tetapi Allah tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya. Mengapa kita tidak menggarisbawahi fakta ini dalam pengasuhan anak?
Matthew Sims, dalam blog Grace for Sinners, bercerita bagaimana ia berjanji kepada anaknya. Anaknya berulang-ulang menagih janji itu. Karena belum dapat menepatinya, ia berkata, “Ayah mengasihimu dan, saat ayah berjanji, ayah akan berusaha keras untuk menepatinya. Namun, siapa coba yang tidak pernah melanggar janji? Tuhan. Sekalipun ayah sudah berusaha sebaik mungkin, bisa saja terjadi hal-hal yang tak terduga. Namun, tidak ada yang dapat menggagalkan rencana Tuhan. Dia merancangkan segala sesuatu dan memegang kendali atas segala situasi.”
Cara yang inspiratif! Dengan itu, anak diarahkan untuk memandang bukan kepada manusia, melainkan kepada Tuhan, dan mengandalkan kedaulatan-Nya. Anak juga melihat bahwa orangtuanya cukup rendah hati untuk mengakui kelemahannya dan bersedia berpaling kepada anugerah Tuhan untuk mengatasi kelemahan itu. Ini teladan yang bakal sulit dilupakan anak, bukan?
Jayapura, 22 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Jumat, 21 Desember 2018
KETAATAN YUSUF
How are you today?
Firman Tuhan :
Matius 1:18-25
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. (Matius 1:24)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Yohanes 4-5
Jika menuruti keinginan hatinya, Yusuf bisa saja pergi meninggalkan Maria, tunangannya yang sedang mengandung bukan karena berhubungan dengannya. Ia bisa punya banyak alasan untuk menceraikan Maria; orang tak akan menyalahkan keputusannya. Tetapi, ia tidak melakukannya. Ia tidak mengambil pilihan itu. Yusuf memilih untuk menaati perintah Allah, agar ia memperistri Maria selamanya. Ia percaya akan kata-kata malaikat Tuhan dalam mimpinya malam itu.
Sebuah keputusan yang jarang dan mungkin belum pernah diambil oleh seorang pria: mengetahui tunangannya hamil bukan karena perbuatannya dan tetap mempertahankan hubungan tersebut. Yusuf berani mengambil keputusan itu dan bersedia menanggung segala risiko yang pasti tidak mudah. Ia harus bertahan menghadapi gunjingan orang atas kondisi Maria yang hamil sebelum mereka menikah. Begitu menikah, ia sudah harus repot menjaga Maria dan mempersiapkan kelahiran bayinya.
Dalam hidup ini, tak jarang kita mengalami perkara yang tidak kita inginkan atau tidak pernah terlintas dalam pikiran kita. Bisa jadi kita harus ikut menanggung konsekuensi tindakan orang lain. Masih maukah kita mendengarkan dan menaati Tuhan untuk tetap tinggal dan menyelesaikan perkara tersebut sekalipun harus menghadapi risiko yang berat? Bukan sebuah pilihan yang menyenangkan dan mudah jika kita tidak mengerti rencana indah di balik perkara tersebut. Kita hanya bisa menyelesaikan dan melewati perkara itu dengan bersandar dan percaya sepenuhnya akan rencana indah-Nya.
Jayapura, 21 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Kamis, 20 Desember 2018
TUHAN LEBIH BESAR
How are you today?
Firman Tuhan :
Bilangan 13:21-14:10
Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka. (Bilangan 14:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Yohanes 1-3
Dalam aspek tertentu, kehidupan ini terasa kian menakutkan. Banyak bahaya mengancam. Bukan hanya bencana alam atau berbagai kejahatan, melainkan juga sakit-penyakit dan persoalan ekonomi. Sewaktu-waktu salah satu, beberapa, atau bahkan semua masalah itu bisa saja menimpa kita. Memikirkannya saja sering sudah membuat kita tak berdaya, bukan?
Kekalutan semacam ini juga mungkin yang dulu mencekam kesepuluh pengintai yang baru pulang memata-matai tanah Kanaan. Berbagai masalah di depan tampaknya terlalu besar untuk diatasi sehingga mereka ketakutan (13:28-29). Celakanya, ketakutan ini mereka tularkan pada bangsa mereka sehingga nyaris menggagalkan upaya penaklukan itu sendiri (13:31-32, 14:1-4). Syukurlah, muncul orang-orang seperti Kaleb dan Yosua! Sebagai manusia biasa, mereka tentu juga gentar, tetapi apa yang menjadikan mereka berbeda (13:30, 14:7-8)? Jawabannya: iman mereka, yakni bahwa “mereka pasti mengalahkan musuh” (13:30), sebab “Tuhan menyertai mereka”, sehingga musuh bisa mereka “telan habis” (14:9).
Apakah kita saat ini tengah dirundung masalah yang berat? Bisa jadi. Namun, yang lebih penting, apakah kita memiliki iman seperti Kaleb dan Yosua: bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada masalah kita! Di Alkitab, Tuhan berulang-ulang berkata “Jangan takut” untuk menegaskan penyertaan-Nya. Seorang pendeta secara kreatif menuliskan kata “takut” sebagai T(uhan)AKU T(uhan). Ya, Dia ada di kanan dan kiri kita! Jadi, apa yang perlu kita takutkan?
Jayapura, 20 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
KOTA PENUH DENGAN PATUNG
How are you today?
Firman Tuhan :
Kisah Pr. Rasul 17:16-34
Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. (Kisah Pr. Rasul 17:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Petrus 1-3
Pernahkah hati Anda terusik melihat banyaknya orang terpelajar yang terlibat kasus narkoba atau melakukan tindak kejahatan? Sedih rasanya melihat orang yang cerdas ternyata tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Betapa dosa telah menyelubungi nurani manusia!
Bisa jadi Paulus merasakan kesedihan serupa ketika mengunjungi Atena. Kota itu merupakan pusat ilmu pengetahuan Yunani. Di sana ada banyak sekolah filsafat terkenal, juga tempat tinggal para cerdik pandai dan pujangga. Baik penduduk maupun pendatang di kota itu menghabiskan waktu mereka untuk belajar (ay. 21). Namun, pengetahuan yang banyak rupanya tidak membukakan mata mereka terhadap Tuhan. Bagaimana bisa mereka menyamakan Pencipta dengan buatan manusia ciptaan-Nya (ay. 29)? Kesedihan Paulus menggerakkannya untuk bertindak. Ia memberitakan Injil dengan cara yang memicu keingintahuan kaum terpelajar itu (ay. 18-20). Beberapa orang menolak, tetapi tidak sedikit juga yang menjadi percaya (ay. 32-34).
Di balik sikap kritis bahkan sinis kaum terpelajar, ada kebutuhan batin yang membuat mereka mencari-cari kebenaran. Siapakah yang akan mengisi kehausan mereka akan makna? Bagaimana mereka dapat mendengarkan dan menyambut Injil Kristus yang mampu mengubahkan hidup dan memuaskan kehausan mereka? Mari kita mendoakan kaum intelektual di negeri kita. Kiranya Tuhan menerangi pikiran mereka dengan kebenaran, agar orang-orang ini dapat memakai segenap pengetahuan mereka bagi kemuliaan-Nya
Jayapura, 19 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Selasa, 18 Desember 2018
SADAR DAN BEJAGALAH!
How are you today?
Firman Tuhan :
I Petrus 5:1-11
Sadarlah dan berjagajagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Petrus 3-5
Bruce Lee, aktor laga terkenal dari Hong Kong era 1960-1970-an, pernah berkata demikian, ”Jangan pernah memalingkan matamu dari lawan, bahkan pada saat kamu dalam posisi menunduk!” Saat bertarung, lawan adalah fokus sasaran kita. Sekali saja kita lengah, ia akan dapat menjatuhkan kita dengan kekuatan yang mungkin tak pernah kita perkirakan. Sekalipun kita terpaksa harus menundukkan kepala, seperti kata Lee, pandangan kita harus tetap terarah pada lawan.
Petrus juga mengingatkan jemaat agar sadar dan berjaga-jaga akan serangan Iblis. Apakah ini berarti kehidupan oang Kristen jadi serba tegang dan was-was kalau-kalau mendadak entah dari mana lawan kita menerkam? Syukurlah, tidak begitu. Fokus peringatan ini bukanlah kecemasan dalam menghadapi serangan musuh, melainkan pentingnya berserah pada Tuhan dan mengandalkan anugerah-Nya. Dalam pemeliharaan-Nya, kita mendapatkan kekuatan dan senjata untuk menghadapi tipu muslihat lawan.
Catatan kecil namun menarik dari Petrus adalah: “semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (ay. 9). Dengan kata lain, kita tidak perlu berjuang seorang diri. Kita memiliki komunitas saudara seiman yang dapat mendukung kita: dengan saling mendoakan, dengan saling mengingatkan untuk tetap berpegang teguh dalam iman, dengan saling menghibur dan menguatkan. Dalam perlindungan dan pemeliharaan Allah serta dalam persekutuan yang erat dengan saudara-saudara seiman, kita dikuatkan agar tetap teguh dan tidak goyah.
Jayapura, 18 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Senin, 17 Desember 2018
STILL REJOICE
How are you today?
Firman Tuhan :
Filipi 4:2-9
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Petrus 1-2
Ibu setengah baya itu amat ramah. Dengan wajah sumringah ia menyambut kedatangan saya di gereja kecil itu. Dan bukan hanya saya, setiap orang yang datang juga disambutnya dengan senyum hangat. Nantinya saya tahu, suami ibu itu sudah meninggal. Untuk menghidupi dua anaknya yang masih sekolah, ia bekerja sebagai petugas kebersihan sebuah wisma. “Tuhan telah memberikan napas kehidupan dan memelihara kami hingga saat ini dengan cara yang ajaib. Jadi, saya tidak punya alasan untuk bersusah hati karena Tuhan senantiasa memberi kami kekuatan. Selalu ada alasan untuk bersyukur kepada-Nya,” kata ibu itu. Kondisi hidup yang sulit itu nyatanya tak menghapuskan sukacitanya.
Paulus secara tegas mendorong jemaat di Filipi untuk senantiasa bersukacita, dan ia bahkan mengulangi dorongannya itu. Jika Paulus menulis surat ini dalam kondisi yang baik-baik saja, kita tidak akan heran. Istimewanya, Paulus menulisnya ketika berada di penjara karena memberitakan Injil. Ia menunjukkan bahwa penjara sekalipun tidak dapat merampas sukacitanya di dalam Tuhan. Keadaan buruk tidak dapat merusak kesaksiannya akan kebaikan Tuhan.
Kita mungkin menanggung beban hidup yang amat berat. Namun, seburuk apa pun kondisi hidup ini, kita memiliki sumber pengharapan yang membangkitkan sukacita. Keadaan bisa jadi tidak bertambah mudah, namun sepanjang mata kita berharap kepada kebaikan Tuhan, hati kita akan diliputi sukacita dan dikuatkan untuk menghadapi situasi yang sulit tersebut.
Jayapura, 17 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Minggu, 16 Desember 2018
IMANUEL - "PENTINGANYA KEHADIRAN TUHAN"
Materi Kotbah ini di sampaikan oleh Ps. Gelphy Nartha di ROCK Mall Jayapura Cinema XXI Studio 1 pada hari minggu tanggal 16 Desember 2018.
Semoga memberkati kita sekalian....
Anda bisa melihat uraikan kotbah ini dengan mendownload aplikasi saya di Google Play Store dengan cara mengetik nama Gelphy Nartha pada kolom search di Google Play Store.
God Bless...
PANTANG MENYERAH
How are you today?
Firman Tuhan :
2 Timotius 2:14-26
Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2 Timotius 2:22)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yakobus 1-5
Karena ngeri membayangkan kecelakaan, belakangan ini saya biasa mengemudi dengan lambat. Kendaraan di belakang saya jadi sering mengklakson tanda tak sabar. Sekian tahun silam, sayalah yang tidak sabaran. Saya sulit mengalah terhadap orang lain, terutama terhadap pengemudi yang memotong jalan saya.
Kata “nafsu” antara lain berarti keinginan yang tidak terkontrol. Sifat ini terutama melekat pada anak muda, namun bisa saja terbawa sampai seseorang tua. Salah satu contohnya adalah kecenderungan sulit mengalah tadi. Dalam menghadapi pengajar sesat, Paulus mengingatkan Timotius, yang memang masih muda, akan hal itu. Demi mempertahankan kebenaran, tentu wajar bila ada kalanya Timotius ingin meluruskan pandangan salah tersebut sehingga terpancing untuk berdebat. Namun, Rasul Paulus menyebut perdebatan itu sebagai soal yang dicari-cari dan yang tidak pantas dipertengkarkan (ay. 23). Timotius pun diminta untuk menghadapi mereka dengan keadilan, kesetiaan, dan kasih. Seperti Kristus dengan sabar membimbing murid-murid-Nya yang susah mengerti ajaran-Nya (bandingkan Matius 16:9), Timotius diminta untuk memberikan tuntunan dengan lembut (ay. 25).
Apakah Anda termasuk orang yang pantang menyerah dalam perdebatan? Anda sering bersitegang mempertahankan prinsip yang Anda pegang teguh? Inilah saatnya meneladani Kristus yang panjang sabar. Marilah memberi kesempatan kepada Tuhan untuk bekerja, agar orang yang suka melawan sekalipun dapat dipimpin untuk mengenal kebenaran (ay. 25).
Selamat hari minggu semua
Jayapura, 16 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Sabtu, 15 Desember 2018
ANTUSIAS
How are you today?
Firman Tuhan :
Roma 8:31-39
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 11-13
Saat kita beribadah, bekerja, atau dalam seminar, kita sering mendengar ajakan untuk bersikap antusias. Kita mengenal kata “antusias” sebagai sebuah dorongan untuk tetap bersemangat. Akan tetapi, kata antusias sebenarnya memiliki arti yang jauh lebih dalam dari itu. Kata en-theos, dalam bahasa Yunani, mengacu pada orang yang dirasuki oleh dewa. Kalangan Kristen kemudian menggunakannya untuk menggambarkan penyertaan Tuhan, yang ada di dalam diri kita. Antusias lalu dapat dimaknai sebagai: “Jika Tuhan beserta dengan kita, apa yang bisa kita lakukan?”
Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk senantiasa bersikap antusias karena Allah ada di pihak kita. Nah, apakah Anda dan saya termasuk orang yang antusias? Sungguhkah kita percaya dan berpegang teguh pada kebenaran akan penyertaan Allah? Bagaimana tanggapan kita ketika persoalan hidup yang berat menghimpit kita? Bagaimana sikap kita ketika kehidupan tidak berjalan seperti yang kita harapkan?
Orang yang antusias akan menanggapi kondisi hidup secara berbeda. Ketika masalah besar datang, ia justru berkata: “Terima kasih Tuhan untuk masalah ini. Dengan ini, aku bisa membuktikan bahwa Engkau jauh lebih besar dari masalahku!” Sikap inilah yang menguatkan Paulus ketika menghadapi tekanan, penderitaan, dan penganiayaan. Bagaimana dengan kita? Ingatlah bahwa Allah, yang selalu berada di pihak kita, jauh lebih besar dari persoalan apa pun. Berpeganglah teguh pada kebenaran tersebut, dan bertindaklah secara antusias!
Jayapura, 15 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Jumat, 14 Desember 2018
JANJINHARUS DITEPATI
How are you today?
Firman Tuhan :
Kejadian 50:1-14
Ayahku telah menyuruh aku bersumpah... izinkanlah aku pergi ke sana, supaya aku menguburkan ayahku; kemudian aku akan kembali. (Kejadian 50:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 8-10
Film The Terminal mengisahkan seorang pria yang terpaksa tinggal di terminal bandar udara New York karena situasi negara asalnya. Yang membuat saya tersentuh adalah alasan pria itu pergi ke Amerika dan rela bersusah payah menjalani hari-hari di terminal tersebut. Ternyata ia hendak memenuhi janjinya kepada almarhum ayahnya, yaitu janji untuk mendapatkan tanda tangan dari musisi jazz idola ayahnya.
Yusuf juga pernah melakukan hal yang serupa, yaitu menepati janji kepada almarhum ayahnya. Janjinya adalah janji untuk menguburkan jenazah Yakub, ayahnya, di tanah Kanaan. Sebetulnya dengan statusnya sebagai seorang petinggi di Mesir, tindakan ini bisa menimbulkan berbagai tanda tanya di kalangan penduduk. Bukankah di Mesir juga banyak tempat pekuburan? Mengapakah ayah seorang pejabat Mesir tidak mau dikuburkan di sana? Selain itu, tidak sedikit usaha yang harus dikeluarkan untuk memindahkan jenazah Yakub ke Kanaan. Tambahan lagi, kalaupun Yusuf memilih untuk tidak menepati janjinya, Yakub pun pasti tidak akan protes karena ia sudah mati. Tetapi, Yusuf memilih untuk menepati janjinya.
Sebuah janji baik itu kepada pasangan, teman, anak, orangtua, Tuhan, maupun seseorang yang sekarang sudah meninggal, dibuat untuk ditepati. Memang kadang tidak mudah sebab banyak tantangan yang bisa menghadang. Tetapi, segala tantangan tersebut sebetulnya adalah ujian terhadap karakter kita. Adakah janji yang masih belum Anda tepati hingga saat ini? Tepatilah segera!
Jayapura, 14 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Kamis, 13 Desember 2018
DINASTI SAMUEL
How are you today?
Firman Tuhan :
1 Samuel 8:1-9
Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. (1 Samuel 8:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 5-7
Ketika Mutia Hatta putri proklamator Moh. Hatta dihadirkan kepada publik, ketika Bugiakso cucu Jend. Sudirman tampil, atau ketika Sultan Hamengku Buwono X berkiprah serta merta kita akan mengaitkan mereka dengan ketokohan sang ayah atau kakek pada masa lampau. Kita membandingkan sikap dan perbuatan mereka. Publik berharap setidaknya para tokoh itu menyamai jiwa kepahlawanan leluhur mereka.
Demikian pula Samuel. Kita tidak perlu meragukan ketokohannya. Ia nabi dan hakim yang berintegritas selama hidupnya. Orang sangat menghormatinya. Namun, saat rakyat melihat kedua anak Samuel, mereka mendapati sikap yang berbeda. Ketika mereka menjadi hakim, rakyat melihat mereka sebagai hakim yang mengejar laba, menerima suap, dan memutarbalikkan keadilan (ay. 3). Sungguh bertolak belakang dengan karakter Samuel, yang didapati tidak bercacat saat memimpin Israel (bandingkan 1 Sam. 12:1-5).
Apakah Samuel tidak mendidik anaknya dengan baik? Baik Tuhan maupun rakyat tidak menegur Samuel tentang hal ini. Samuel sepanjang hidupnya giat mengajarkan takut akan Tuhan di seluruh tanah Israel. Jadi, kita tidak dapat menuding Samuel begitu saja. Sebaliknya, kita melihat bagaimana setiap orang harus bertanggung jawab dengan pilihan hidupnya masing-masing. Kesalehan orangtua tidak dengan sendirinya menjadikan anak mereka saleh. Tentu saja orangtua tetap dipanggil untuk mendidik dan menjadi teladan sebaik mungkin bagi anak mereka. Dan berdoa, kiranya sang anak memutuskan untuk memilih kebenaran.
Jayapura, 13 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Rabu, 12 Desember 2018
MENGGEMUKAN DIRI
How are you today?
Firman Tuhan :
1 Samuel 2:12-17
Sambil kamu menggemukan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? (1 Samuel 2:29)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 1-4
Praktek “menggemukan diri” rupanya praktek kuno yang terus bertahan sampai sekarang. Korupsi, kolusi, manipulasi, dan penghalalan segala cara untuk menguntungkan diri sendiri. Dalihnya, tuntutan jaman. “Saiki jaman edan, yen ora ngedan, ora keduman.” Sekarang zaman gila, kalau kita tidak ikut gila, kita tidak akan mendapatkan bagian kita.
Ironisnya, praktek serupa juga berlangsung di gereja. Tentu orang tidak melakukannya secara terang-terangan, melainkan membungkusnya dengan berbagai dalih rohani. Namun, intinya sama saja: memanfaatkan pelayanan demi kepentingan pribadi. Keuntungannya dapat berupa materi, kedudukan yang semakin terangkat, atau popularitas yang kian meningkat. Saat berhadapan dengan kondisi semacam ini, kisah anak-anak Imam Eli dapat menjadi cermin untuk berintrospeksi.
Apa motivasi kita dalam pelayanan? Benar-benar muncul dari ketulusan, rasa hormat, dan kasih kepada Tuhan, ataukah justru menjadikan pelayanan sebagai kesempatan untuk menonjolkan ego pribadi dan mengangkat popularitas diri? Kisah Hofni dan Pinehas, dengan demikian, adalah sebentuk peringatan. Jelaslah, bahwa dengan sibuk menggemukkan diri, mereka tidak mengenal dan mengasihi Allah yang mereka sembah. Dan, hidup mereka berakhir secara mengenaskan.
Pelayanan sejati muncul ketika kita mengasihi Allah yang kita layani. Dengan itu, kita tidak memandang pelayanan sebagai kesempatan untuk mengejar kepentingan diri sendiri, melainkan suatu kehormatan untuk memuliakan Allah dan mengasihi sesama.
Jayapura, 12 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Selasa, 11 Desember 2018
MATA AIR
How are you today?
Firman Tuhan :
Yohanes 4:1-26
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. (Yohanes 4:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Titus 1-Filemon 1
Jika kita berwisata ke Pindul, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pemandu akan memperlihatkan berbagai batu malihan yang membentuk gua itu. Salah satunya batu kristal, yang tampak kelap-kelip saat tersorot cahaya senter. “Batu kristal ini ajaib,” kata pemandu. “Meskipun setiap hari pengunjung mengambilnya, namun ia tidak berkurang sedikit pun.” Benarkah? Pikir saya dalam hati. “Tenang, untuk rombongan ini saya juga telah mengambilkannya,” kata pemandu lagi. “Saya mengambilnya dengan kamera.”
Ternyata ia hanya bergurau. Tetapi, pernyataannya telanjur menggelitik saya. Benarkah tidak ada sesuatu yang awet di dunia ini? Kebanyakan benda tak ayal bakal menyusut oleh pemakaian. Namun, benarkah tidak ada hal yang abadi?
Jika kita menilik firman Tuhan, kita akan menemukan realitas yang lain. Janji Tuhan berlimpah dengan hal-hal yang kekal, terus-menerus, tidak berkesudahan. Salah satunya janji Yesus dalam percakapan-Nya dengan perempuan Samaria. Yesus tidak menawarkan air sumur biasa, tetapi air “yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (ay. 14). Air ini tersedia bagi siapa saja yang haus dan menyambutnya dengan iman (bandingkan Yoh. 7:38). Air ini bakal memuaskan dahaga yang lebih dalam: dahaga akan persekutuan dengan Allah yang tidak dibatasi oleh tempat, tetapi mengalir di dalam roh dan kebenaran (ay. 21-24). Persekutuan yang tidak akan mengering, melainkan semakin kuat memancar dari hari ke hari.
Saya bersyukur karena firman Tuhan tidak bergurau.
Jayapura, 11 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Senin, 10 Desember 2018
TAKUT AKAN TUHAN
How are you today?
Firman Tuhan :
Mazmur 111:1-10
Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya. (Mazmur 111:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Timotius 1-4
Felix Baumgartner, pemegang rekor dunia terjun bebas dari Austria, dijuluki “manusia tanpa rasa takut”. Namun, benarkah seperti itu? Ternyata justru rasa takutlah yang berperan besar dalam kesuksesannya melakukan berbagai aksi menantang maut. Rasa takut menjadi teman seperjalanannya selama mempersiapkan diri melakukan terjun bebas. Baginya, rasa takut itulah yang membuatnya ekstra hati-hati dan memperhitungkan segala situasi dengan cermat. Dalam wawancara dengan The New York Times, ia berkata, “Saya tahu apa saja konsekuensinya jika ada yang salah. Dan pikiran seperti itulah yang melintas di benak saya setiap saat. Bagaimana kalau saya tidak akan bertemu lagi dengan keluarga saya?” Untuk mengatasi ketakutan itu, ia didampingi seorang psikolog.
Rasa takut dapat diibaratkan sebagai alarm yang Tuhan tanamkan dalam diri manusia. Dengan adanya rasa takut, manusia diharapkan tidak melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya atau orang lain. Tentu saja, ketakutan akan bermanfaat jika ditempatkan sebagaimana mestinya.
Takut akan Tuhan lahir dari dorongan untuk menghormati Tuhan, suatu rasa takut yang memungkinkan seseorang berpikir untuk melakukan hal-hal yang selaras dengan perintah-Nya. Takut akan Tuhan membuat cermat mengambil keputusan dan memilih, bukan hanya berdasarkan kesenangan pribadi, melainkan menurut kehendak-Nya. Rasa takut seperti ini menghindarkan kita dari petaka, dan mengantarkan kita ke dalam kebahagiaan hidup yang sejati.
Jayapura, 10 Desember 2018
Ps. GELPHY NARTHA S.
Salam dahsyat dan tetap semangat....
Silahkan download aplikasi saya di google Play Store pada android atau Handpone Anda dengan mengetik Gelphy Nartha di kotak pencarian/search.
https://play.google.com/store/apps/detail?id=com.itant.gia.gelphynartha
http:gelphyministry.blogspot.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)