Sabtu, 31 Maret 2018

GOOD NEWS


How are you today....?
Nats: 14
1 Korintus 15:1-19

Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. (1 Korintus 15:14)

Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4

“Injil” adalah kata serapan dari bahasa Arab, yang merujuk kepada kitab yang dibawa oleh Isa Almasih (Yesus) ke dunia. Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan dalam penulisan Perjanjian Baru, kata untuk “injil” adalah euangelion yang berarti kabar baik (eu- “baik”, -angelion “kabar”).

Apakah kabar baik itu? Kabar baik ini menyatakan bahwa Allah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, berkeliling melayani, dan kemudian mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Namun, tidak berhenti hanya sampai di situ. Jika Yesus mati dan tidak bangkit kembali, apa bedanya dengan orang lain? Nyatanya, kemudian Dia bangkit. Bukan bangkit seperti orang yang mati suri, yang nantinya toh akan mati juga. Bukan pula bangkit sebagai semacam roh yang bergentayangan. Tetapi, sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh yang baru dan kekal, tubuh yang pada akhir zaman akan dimiliki juga oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Sebagian orang berusaha mengatakan bahwa kebangkitan Kristus itu hanya mitos. Tetapi, seperti ditegaskan Rasul Paulus, jika Yesus tidak bangkit, Injil itu tidak berkuasa. Di dalam kebangkitanlah kita mendapatkan bukti bahwa maut sungguh sudah dikalahkan. Bahwa hidup kita ini tidak harus dalam kematian. Sebaliknya, kematian hanyalah gerbang menuju kehidupan baru yang jauh lebih indah.

Dengan keyakinan ini, kita akan mampu menjalani hidup dengan lebih bersyukur dan berserah. Kita tahu, segala kesusahan dan perjuangan kita saat ini suatu saat akan berakhir dengan indah.

Jayapura, 31 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1
Email : pgelphy@yahoo.co.id

Jumat, 30 Maret 2018

BUKTI KASIH DAN RASA HORMAT


How are you today....?
Nats: 40
Yohanes 19:38-42

Mereka mengambil mayat Yesus, mengafani-Nya dengan kain lenan dan membubuhi-Nya dengan rempahrempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 20-21

Tidak menguburkan orang meninggal merupakan peristiwa tragis bagi orang Yahudi, bahkan bagi penjahat sekalipun. Dalam tradisi mereka, proses penguburan juga merupakan ungkapan kasih dari mereka yang mengasihi orang mati tersebut. Sayangnya, pada zaman Yesus, biasanya penjahat yang disalib tidak layak dikuburkan. Orang pun tak akan berkabung bagi mereka.

Ketika Yesus disalibkan seperti penjahat, Yusuf dari Arimatea tahu bahwa Yesus disalibkan bukan karena kesalahan-Nya. Ia lalu meminta izin kepada Pilatus untuk menguburkan Yesus. Yusuf adalah anggota Majelis Besar yang tak setuju dengan tindakan Majelis, dan secara diam-diam telah menjadi murid Yesus. Bersama Nikodemus, ia menurunkan mayat Yesus dan menguburkan-Nya di tanah miliknya, karena ia termasuk orang kaya. Maka, genaplah nubuat Yesaya, ”Kematian-Nya seperti seorang penjahat, namun Ia dikubur di dalam pekuburan orang kaya” (Yesaya 53:9, FAYH).

Begitulah. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengungkapkan kasih dan penghormatan mereka kepada Yesus. Yang pertama mengorbankan tanah kuburan baru miliknya. Yang kedua membawa sekitar 37 kilogram rempah untuk mengafani Yesus. Konon, hanya mayat seorang raja yang dirempahi sebanyak itu. Dari sini kita dapat menduga seberapa Yesus berarti bagi Yusuf dan Nikodemus.

Bila kita mengakui Yesus sebagai Pribadi paling berarti bagi kita, bagaimana kita hendak mengungkapkan kasih dan penghormatan kepada-Nya?

Happy Passover guys...
Jayapura, 30 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Kamis, 29 Maret 2018

SENANTIASA MENGINGAT KEMATIAN KRISTUS


How are you today....?
Nats: 10
2 Korintus 4:7-15

Kami senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 18-19


Apakah inti iman Kristen? Kematian atau kebangkitan Yesus? Jawabannya: keduanya sekaligus. Terlalu menekankan salah satu di antaranya membuat kita timpang dalam menanggapi rahmat Allah. Inti iman Kristen, dengan demikian, adalah kasih Allah dalam kelahiran, hidup, karya, kematian, dan berpuncak pada kebangkitan Yesus Kristus. Ini memikat, namun mengandung konsekuensi langsung bagi mereka yang beriman kepada Kristus!

Bagi Paulus, penderitaan yang ia tanggung merupakan pupuk bagi kehidupan Kristus yang dinyatakan di dalam dirinya. Paulus tidak meminta agar kita berharap mengalami penderitaan. Namun, bila karena Kristus kita menderita, itu suatu tanda persekutuan yang erat antara kita dan Kristus, yang telah menderita bagi kita. Kita dan Kristus menjadi satu dalam penderitaan! Muara dari penyatuan ini bukanlah kesedihan, melainkan kejayaan bagi Allah. Sebab, kita menderita bukan karena hidup secara konyol, melainkan karena kita hendak menyatakan iman di tengah dunia yang keras dan tidak bersahabat. Itulah sebabnya Paulus menulis, ”Semuanya itu... menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah”.

Apakah hari ini Anda menderita karena iman Anda? Bersyukurlah bila demikian, sebab ketika Anda menderita, Kristus yang terlebih dahulu menderita bagi Anda akan menguatkan dan meneguhkan Anda di tengah panasnya gurun dunia. Salib Kristus akan mengantar Anda menuju kebangkitan-Nya. Apakah lagi hal yang lebih indah dari hal ini?

Jayapura, 29 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Email: pgelphy@yahoo.co.id

Rabu, 28 Maret 2018

MENGINGAT KORBAN KRISTUS


How are you today....?
Nats: 14
Lukas 22:14-20

Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu... (Lukas 22:19)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 15-17

Menjelang wafat-Nya, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan para murid. Saat memecah roti dan membagikannya, Dia berkata, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (ay. 19). Perjamuan malam Paskah merupakan kenangan yang sakral, dan umat kristiani meneruskan tradisi ini. Setiap kali kita merayakan perjamuan, kita diajak untuk mengingat kembali bahwa Yesus telah memberikan hidup-Nya bagi kita. Artinya, kita sudah ditebus dan dipersatukan dengan Dia. Selain itu, Dia juga mempersatukan kita dengan pengikut-Nya yang lain.

Yesus meminta kita untuk mengenang pengorbanan-Nya melalui perjamuan. Kematian-Nya ibarat benih yang ditanam di tanah. Dia wafat untuk menumbuhkan tunas yang baru. Kitalah tunas-tunas itu. Tindakan-Nya untuk memberikan diri bagi kita dapat menjadi pendorong bagi kita agar kita pun berani memberikan diri dalam melayani sesama. Yesus tentu tidak ingin perjamuan itu hanya sekadar menjadi kenangan. Perjamuan Yesus itu menjadi indah apabila kita berani hidup dengan meneladani pengorbanan-Nya.

Jayapura, 28 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Email : pgelphy@yahoo.co.id

Selasa, 27 Maret 2018

SALING MEMBASUH KAKI


How are you today....?
Nats: 14
Yohanes 13:1-15

Jadi jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu. (Yohanes 13:14)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 12-14

Suatu ketika beberapa tentara Amerika bersusah payah memindahkan sebatang pohon besar yang mengalangi jalan. Di dekat mereka, sang kopral hanya berdiri sambil mengomel. Seorang penunggang kuda yang lewat melihatnya. Ia bertanya, mengapa kopral itu tak membantu anak buahnya. Kopral itu menjawab, “Aku ini kopral, yang berhak memberi perintah.” Tanpa berkomentar, si penunggang kuda turun dan membantu para tentara tadi sampai berhasil. Lalu, sambil naik kuda lagi, ia berkata, “Kalau anak buahmu butuh bantuan lagi, panggil saja panglima perangmu. Ia akan datang.” Seketika si kopral sadar bahwa penunggang kuda tadi tidak lain George Washington, panglima perang Amerika saat itu (dan nantinya menjadi presiden negara tersebut).

Menjelang penangkapan-Nya, Yesus menyampaikan pesan yang mengusik. Dia melepaskan jubah, mengambil kain lenan, dan mengikatkannya di pinggang. Lalu, Dia berlutut dan mencuci kaki para murid. Para murid bahkan belum pernah melakukan hal itu di antara mereka sendiri. Namun, Guru, Tuhan, dan Raja mereka tidak segan-segan untuk melayani. Pesan-Nya jelas: Dia menginginkan para pengikut-Nya saling melayani.

Betapa baiknya bila kita tak membiarkan diri merasa “lebih hebat” dari orang lain. Juga lebih sedikit berharap untuk dilayani. Lalu, mulai lebih banyak berpikir bagaimana dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk melayani sesama. Siapa pun itu. Bahkan orang-orang yang kita anggap tidak patut dilayani. Mari kita menularkan semangat untuk saling melayani ini.

Jayapura, 27 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Emai: pgelphy@yahoo.co.id

Senin, 26 Maret 2018

KASIH YESUS SAMA DENGAN KASIH BAPA


How are you today....?
Nats: 9
Yohanes 15:9-17

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. (Yohanes 15:9)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 10-11

Perasaan memang dapat berperan dalam menentukan perilaku seseorang. Perasaan yang kuat seperti cinta dapat memadamkan amarah dan menyulut semangat hidup kita. Demikian pula, kasih Tuhan yang saya alami dan saya rasakan menggerakkan saya untuk dapat menikmati hidup. Bapa mengasihi kita sama seperti Dia mengasihi Yesus (ay. 9). Kasih yang begitu besar sehingga memampukan kita melakukan perintah-Nya (ay. 10) dan memenuhi kita dengan sukacita (ay. 11). Kasih yang mengandung daya ubah. Untuk itu, tidak cukup kita hanya mengetahui bahwa Tuhan mengasihi dengan kasih yang kekal. Yang lebih utama, apakah realitas kasih-Nya itu kita alami sampai mengubah perilaku dan hidup kita?

Hari ini kita dapat merenung kembali. Apakah saya sekadar mengetahui kasih-Nya atau sungguh-sungguh mengalaminya? Pengalaman mencintai dan dicintai yang paling ajaib tidak lain adalah pengalaman cinta bersama dengan Tuhan. Biarlah Dia menjadi pusat kehidupan Anda dan hati Anda meluap dengan cinta-Nya.


Jayapura, 26 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Minggu, 25 Maret 2018

MASIH HIDUP BERGERILYA


How are you today....?
Nats: 1
Sebab itu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. (Efesus 4:1)

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 8-9

Perang Dunia II telah usai. Namun, Letnan Dua Hiroo Onoda, prajurit Jepang yang bertugas di Pulau Lubang, Filipina, tidak percaya. Ia memilih bersembunyi di hutan. Ia menganggap selebaran, surat, foto, atau koran yang dijatuhkan sebagai tipu muslihat musuh. Selama hampir 30 tahun ia terus berjuang sebagai gerilyawan. Pada 1974, seorang mahasiswa Jepang melacak jejaknya dan menemukannya. Namun, ketika diajak pulang, Onoda menolak. Akhirnya, pemerintah Jepang mengutus mantan komandan Onada, Mayor Yoshimi Taniguchi, mendatangi dan memerintahkannya untuk meletakkan senjata. Barulah Onada menurut dan bersedia pulang ke negerinya.

Hidup Onada pun berubah. Ia tidak lagi menyerang para petani Filipina dan, di Jepang, ia menggalang dana beasiswa bagi anak-anak mereka. Pada 1996 ia berkunjung kembali ke Pulau Lubang dan menyerahkan sumbangan sebesar 10.000 dolar untuk sekolah setempat. Ia berterima kasih pada penduduk pulau itu, yang membiarkannya terus hidup selagi ia bersikeras tetap menjadi prajurit gerilya walaupun perang telah usai.

Kesadaran akan identitas diri kita tak ayal memengaruhi perilaku kita. Paulus mengingatkan jemaat di Efesus akan identitas mereka, yaitu umat yang telah dipanggil Tuhan dan dimerdekakan dari belenggu dosa. Ia lalu memberikan beberapa petunjuk tentang cara hidup yang baru, cara hidup yang selaras dengan panggilan itu. Ya, alih-alih terus berkutat dengan dosa, bukankah sepatutnya kita bersukacita merayakan kemerdekaan anugerah-Nya dengan penuh rasa syukur?

Happy sunday guys....!
Jayapura, 25 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Sabtu, 24 Maret 2018

MERASA KECEWA


How are you today....?
Nats: 42
Lukas 19:28-44

Alangkah baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 6-7

Kebaktian Minggu Palem di gereja biasanya dimulai dengan pawai anak-anak melambai-lambaikan daun palem mulai dari pintu gereja hingga ke altar, lalu mereka mempersembahkan pujian. Anak balita biasanya menunjukkan kegembiraan yang luar biasa sehingga merepotkan guru atau orangtua yang mendampingi. Kadang-kadang teriakan mereka terdengar sangat kuat. Padahal, bisa jadi mereka belum sepenuhnya memahami makna perayaan tersebut.

Ternyata, yang pengertiannya kurang memadai bukan hanya anak-anak. Kebanyakan orang yang menyambut kedatangan Yesus di Yerusalem juga demikian. Mereka mengelu-elukan Dia sebagai Raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Roma. Mereka mengira Yesus datang sebagai raja dunia. Mereka memberi-Nya penghormatan dengan hamparan kain dan daun-daun palem sebagai lambang kemenangan. Mereka bergembira dan memuji Tuhan karena akhirnya Dia menggenapi firman-Nya dengan mengutus Sang Mesias.

Namun, mereka gagal mengerti firman Tuhan secara utuh. Harapan mereka berbeda dengan rencana Allah yang jauh lebih besar. Allah bukan hanya bermaksud menyelamatkan bangsa Israel, melainkan menyelamatkan seluruh dunia. Dan, bukan dengan cara yang mereka bayangkan. Akibatnya, mereka kecewa. Beberapa hari kemudian, mereka berteriak-teriak menuntut agar Dia disalibkan.

Pernahkah Anda salah memahami maksud Allah? Anda merasa kecewa karena Dia tidak bertindak sesuai dengan harapan Anda? Percayalah, Dia memiliki rencana yang lebih besar dan lebih indah dari impian Anda

Jayapura, 24 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Jumat, 23 Maret 2018

JADILAH BINTANG


How are you today....?
Nats: 10
Matius 2:1-12

Ketika melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 22-24

Josh McDowell, dalam buku Evidence That Demands a Verdict, bercerita tentang Pdt. Joon Gon Kim, direktur Campus Crusade for Christ Korea, yang harus menyaksikan pembantaian atas keluarganya. Istri dan ayahnya dibunuh di hadapannya oleh tentara komunis, yang semuanya adalah orang sekampung yang ia kenal. Kim sendiri dipukuli dan ditinggalkan dalam keadaan setengah mati. Tetapi, Kim memohon agar Allah memberinya kasih bagi jiwa-jiwa musuhnya. Kim membawa 30 orang komunis kepada Kristus, termasuk pemimpin pasukan yang bertanggung jawab atas kematian orang-orang yang dikasihinya.

Seperti bintang timur yang menuntun orang Majus untuk menemui sang Raja, membawa persembahan, dan sujud menyembah kepada-Nya, kita adalah bintang dunia pada masa kini. Kita mendapatkan tugas istimewa untuk menuntun orang kepada sang Raja dan mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai persembahan yang hidup bagi-Nya.

Apabila kita mengerti nilai jiwa-jiwa di hadapan Kristus, seperti Pdt. Joon Gon Kim, kita akan mengedepankan pemberitaan kabar baik lebih dari berkubang dalam rasa sakit hati dan berbagai persoalan pribadi. Kita adalah sinar terang yang Tuhan gunakan untuk mewartakan sukacita bagi dunia ini.

Kita masing-masing pasti memiliki kesaksian tentang Kristus yang dapat dibagikan. Kita dapat berdoa agar Tuhan hari ini membukakan jalan untuk membagikannya kepada orang yang kita temui. Kita dapat menjadi bintang yang bersinar di dunia dan menuntun banyak jiwa kepada-Nya.


Jayapura, 23 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Kamis, 22 Maret 2018

ANDA KRISTEN?


How are you today....?
Nats: 26
1 Petrus 4:12-19

Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 3-5

Kristen—sebutan ini mulai digunakan kira-kira pada tahun 60-an Masehi—dapat diartikan sebagai “serdadu Kristus”, “rumah tangga Kristus”, atau “pendukung Kristus”. Menurut tradisi mula-mula, kata ini memiliki konotasi negatif, sebuah ejekan bagi murid-murid Tuhan. Artinya secara harfiah “Kristus kecil”. Orang yang tidak menyukai pengikut Kristus dapat meneriaki mereka, “Hei, Kristus kecil!”, “Itu Kristus kecil!”, atau “Pergi kamu, Kristus kecil!”

Dalam konteks inilah Petrus menulis suratnya. Ia menyadari label Kristen dapat mendatangkan banyak “masalah”—ejekan, penghinaan, bahkan penganiayaan. Sebagai kelompok minoritas, belum lagi Kekaisaran Romawi sangat membenci mereka, orang Kristen dapat diperlakukan dengan semena-mena. Tekanan ini dapat menimbulkan rasa malu, tertekan, dan tidak tahan. Namun, Petrus mengingatkan, agar mereka jangan malu karena nama Kristus (ay. 16), justru harus berbahagia karenanya (ay. 14). Juga, mereka malah harus berbuat baik (ay. 19).

Sejatinya Kekristenan lekat dengan penderitaan. Lekat dengan tantangan dan rongrongan. Lalu, apa yang dapat kita banggakan? Petrus mengatakan, dalam nama Kristus ada Roh Kemuliaan (ay. 14). Inilah jaminan kita. Pada akhirnya kita akan menerima kemuliaan yang jauh lebih besar dari penderitaan apa pun yang mungkin kita alami. Nama itu juga mengandung kepastian karena di bawah kolong langit ini hanya nama Yesus yang sanggup menganugerahkan keselamatan kekal. Kalau begitu, untuk apa kita malu?

Jayapura, 23 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Rabu, 21 Maret 2018

KAKI DIAN


How are you today...?
Nats: ayat 13
Wahyu 1:12-20

Setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki pelita dari emas.

Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 1-2

Ketika saya kecil, ada kaki pelita kuningan berukir di rumah, tampaknya warisan dari kakek. Tiap kali mati lampu, kami dapat menempatkan empat lilin di atasnya, dan cahaya emas yang hangat pun menerangi seluruh rumah. Bertahun-tahun kemudian, karena kami sempat pindah rumah, kaki pelita itu hilang. Semula saya pikir itu bukan masalah. Bukankah kaki pelita itu hanya aksesori? Namun, tanpa adanya kaki pelita, kami memasang lilin berdiri begitu saja di meja atau dialasi piring. Ternyata, posisi seperti itu kurang menguntungkan. Lelehannya mengotori meja atau piring, dan cahayanya tidak dapat menerangi seluruh ruangan.

Yohanes menyaksikan tujuh kaki pelita dalam penglihatannya, simbol tujuh jemaat yang mendapatkan pesan dari Tuhan. Kaki pelita bercabang tujuh ini bukan barang baru bagi masyarakat Kristen kala itu karena serupa dengan salah satu perabotan di dalam Kemah Suci. Bacaan ini hendak menyatakan, jemaat adalah kaki pelita dan sang Anak Manusia ada di tengah-tengah mereka.

Kaki pelita posisinya di bawah, namun ia membagikan kehangatan cahaya ke seluruh ruangan. Jemaat yang baik pun seharusnya memancarkan terang Kristus ke lingkungan tempat ia berada. Dan satu hal yang tidak kalah penting, meski bercabang tujuh, kaki pelita sejatinya adalah satu. Maka sungguh ironis jika sebuah jemaat bukannya membawa terang bagi lingkungannya, tetapi justru sibuk berkonflik dengan jemaat lain. Kita adalah kaki pelita untuk terang Kristus. Sudahkah kita membawa terang itu untuk Papua, Indonesia bahkan dunia?

Papua, 22 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.


Selasa, 20 Maret 2018

SUKACITA DIBALIK DUKACITA



How are you today....?
Nats: 20
Yohanes 16:16-24

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 20-21

Sewaktu istri saya melahirkan anak sulung kami, ia menanggung kesakitan yang luar biasa, hampir tak tertahankan. “Mau mati rasanya,” katanya. Anehnya, begitu ia mendengar suara tangis perdana bayinya, rasa sakit bersalin itu seakan-akan lenyap tertelan oleh sukacita yang tak terkatakan. Ia merasa menjadi seorang perempuan yang sempurna karena telah melahirkan seorang bayi.

Ketika mempersiapkan para murid menjelang penyaliban-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan bahwa mereka juga akan mengalami pengalaman dramatis. Mirip dengan pengalaman seorang ibu yang melahirkan: kesakitan disusul dengan sukacita. Murid-murid juga akan menanggung dukacita yang mendalam karena kematian Guru mereka. Namun, dukacita mereka tidak akan berlangsung selamanya. Tuhan mereka tidak akan seterusnya berada di dalam kubur, tetapi akan bangkit dari antara orang mati. Dukacita mereka digantikan oleh sukacita yang mengubahkan hidup secara radikal: dari murid-murid yang ketakutan menjadi pemberita kabar baik yang tak takut pada ancaman hukuman mati. Kematian bukan lagi ancaman bagi mereka karena Tuhan mereka telah mengalahkan dosa dan maut.

Sebagai orang Kristen, kita bukan bersukacita karena segala keinginan kita terpenuhi. Kita bersukacita karena kita telah diselamatkan oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Itulah sukacita yang kekal, sukacita yang tidak dapat dirampas oleh penderitaan atau penganiayaan, dan tidak binasa oleh sengat maut sekalipun. Bersukacitalah!

Jayapura, 20 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

Senin, 19 Maret 2018

MENATA PRIORITAS


How are you today....?
Nats: 33
Matius 6:25-34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 17-19

Jeffrey Davis menulis buku berjudul 1.000 Marbles (1.000 kelereng) karena tergugah ajakan seorang penyiar senior dalam acara radionya. Si penyiar mengajak para pendengar untuk selalu menata prioritas karena masa hidup manusia ada batasnya. Jika seseorang hidup hingga usia 75 tahun, maka dikalikan dengan 52 (jumlah minggu dalam setahun), berarti orang itu memiliki 3.900 pekan yang bisa ia pergunakan dengan cara terbaik.

Saat itu si penyiar sudah berusia 55 tahun. Jadi, andai ia diberi hidup sampai usia 75, berarti ia tinggal punya 1.000 minggu lagi! Ia bergegas ke toko mainan. Membeli 1.000 kelereng. Lalu menaruhnya di toples kaca. Setiap minggu ia akan mengeluarkan satu kelereng dan membuangnya. Sejak itu, berkurangnya kelereng di dalam toples memperingatkannya betapa ia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ia mesti menata prioritas hidup secara benar dan mengutamakan hal yang terpenting.

Tanpa menata prioritas, kita akan membuang banyak waktu secara percuma untuk hal yang kurang penting atau bahkan yang tak berguna. Sebaliknya, prioritas yang benar mengarahkan kita pada tujuan utama kita: memuliakan nama-Nya. Melalui segala hal dalam hidup kita. Jadi, sudahkah kita mencari Kerajaan Allah? Sudahkah keluarga kita memuliakan Dia? Sudahkah pekerjaan kita memancarkan kemurahan-Nya? Sudahkah pelayanan kita menyatakan kebesaran kuasa-Nya? Carilah dahulu Kerajaan Allah. Maka, semua yang kita perlukan, tak usah kita khawatirkan, karena Dia akan mencukupkan.

Jayapura, 19 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha
https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Minggu, 18 Maret 2018

KELUARGA YANG BERKARYA BAGI GEREJA
















BERKARYA BAGI GEREJA
Minggu, 18 Maret 2018
GBI. ROCK Center Jayapura – Papua
(PS. Gelphy Nartha)



Dengan cara apa saja saya dapat melayani di dalam gereja?

Jawaban: 
Menurut Alkitab, setiap orang Kristen telah diberi setidaknya satu karunia rohani yang dapat digunakan untuk melayani jemaat tubuh Kristus. "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin" (1 Petrus 4:10-11; bandingkan dengan Efesus 4:11-16).

Jadi, langkah penting dalam menetapkan cara seseorang melayani dalam gereja adalah mencari tahu karunia rohani yang dimilikinya. Namun kita tidak perlu menunda terlibat dalam gereja hanya karena belum mengetahui jenis karunia rohani yang kita miliki. Sebaliknya, kita sering menemukan karunia rohani kita ketika kita sedang melayani. Berbagai jenis karunia rohani telah didaftarkan dalam Roma 12:6-8 dan 1 Korintus 12:4-11,28.

Ada perbedaan di antara Tubuh Kristus secara global (1 Korintus 12:12-13) dan gereja lokal yang dihadiri umat Kristen guna beribadah bersama (Ibrani 10:25). Akan tetapi, tidak ada perbedaan dalam cara orang Kristen menggunakan karunia rohani mereka, karena melayani Allah adalah kewajiban dua puluh empat jam, bukan hanya kegiatan di hari Minggu. Semua orang Kristen dimanapun juga sudah sepatutnya melayani Allah dalam gereja lokal mereka dan mencari kesempatan untuk melayani di luar bangunan gereja (2 Korintus 9:12-13). Mungkin saja kita kesulitan menemukan karunia rohani khusus yang Allah berikan pada kita, namun adalah jauh lebih baik untuk melayani daripada tidak melayani (Roma 12:11). Seringkali, penemuan karunia rohani semakin jelas ketika kita sedang bertindak - ketika kita sedang menjalankan berbagai tugas, kita menyadari keahlian kita dan ketertarikan pada bidang tertentu (1 Tawarikh 28:9).

Akan selalu lebih banyak kebutuhan dibanding pekerja yang bersedia; hal ini benar pada jaman Kristen dan masih bersifat demikian pada jaman ini (Matius 9:37). Kita tidak mungkin kesulitan mencari kebutuhan yang belum terpenuhi dalam gereja lokal kita. Baik melalui penginjilan komunitas terdekat (yang diamanatkan Yesus kepada semua orang Kristen, Kisah 1:8) sampai dengan membersihkan kamar mandi, akan selalu ada saja tugas yang perlu dilakukan.
Ada baiknya jika kita menanyakan tugas yang tersedia pada kepemimpinan gereja. Anda dapat menanyakan pendeta atau penatua tentang posisi pelayanan yang terbuka dan berdiskusi tentang kecocokan Anda dengan tugas yang tersedia. 

Di bawah ini kami daftar beberapa posisi pelayanan yang dibutuhkan jemaat lokal:

• Guru Sekolah Minggu atau Guru Pendalaman Alkitab
• Pemimpin pemuda dan remaja 
• Administrasi
• Sekretaris
• Petugas kebersihan dan pemeliharaan bangunan gereja
• Pengemudi bagi anak atau mereka yang tidak mungkin menyetir sendiri
• Pelayanan penjangkauan komunitas
• Penyambut tamu
• Anggota kur dan penyanyi solo 
• Pemain musik
• Pemimpin pujian, pemimpin musik
• Teknisi audio dan video 
• Administrasi situs web dan media sosial
• Bendahara dan akuntan
• Pekerja dapur
• Pengasuh anak
, dsb

Setiap anggota gereja sudah seharusnya melayani sesamanya, dan setiap hamba Tuhan harus mengingat bahwa yang disyaratkan bukan hanya melayani orang lain; tetapi mengasihi mereka juga: "...layanilah seorang akan yang lain oleh kasih" (Galatia 5:13). Melayani dalam gereja dapat mengambil berbagai wujud: menjaga anak pasangan muda yang ingin berdua, menyiapkan masakan bagi keluarga yang jatuh sakit, menjenguk jemaat yang lanjut usia, atau menelpon jemaat dan berkata: "Saya baru saja memikirkan Anda hari ini." Orang Kristen dapat menyibukkan diri dengan berbagai pelayanan yang kami tulis di atas, namun pelayanan apapun, tanpa kasih, tidak berarti (1 Korintus 13:1-3). Ketika kita melayani Allah dan melayani sesama, mari kita melayani dengan jiwa yang rendah hati dan penuh kasih mesra (Filipi 2:1-4).

Pernahkah Anda mendengar pernyataan,"Melayani Tuhan 'kan tidak harus di gereja, toh kita bisa melayani di mana saja." Sesungguhnya pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, karena pada dasarnya Tuhan menghendaki setiap orang percaya untuk melayani-Nya di dalam konteks gereja atau terhubung dengan gereja. Seluruh surat Perjanjian Baru menunjukkan bahwa semua pelayanan selalu berhubungan dengan gereja. Frasa “untuk melayani” di dalam bahasa aslinya digunakan kata "diakoneo" (Yunani) yang juga berarti "melayani sebagai pelayan/diaken di dalam gereja". Tuhan ingin memakai setiap kita untuk memperlengkapi dan membangun tubuh Kristus atau gereja.
Gereja adalah wadah yang ditunjuk Tuhan untuk membentuk dan mengembangkan semua karunia yang dianugerahkan kepada kita.

Mengapa harus di gereja?
Alasan pertama, karena dengan melayani di dalam gereja, karakter kita dibentuk dan disempurnakan. Ketika kita melayani bersama-sama di dalam gereja, selain kita membangun tubuh Kristus, kerohanian kita pun akan semakin bertumbuh dewasa. Kita belajar untuk saling memperhatikan, saling mendorong dan memberi semangat, saling mendoakan, serta saling menasihati satu sama lain. Hal ini tidak dapat Anda peroleh dengan melakukan pelayanan sendiri di luar tubuh Kristus.

Kedua, di dalam gereja, karunia rohani masing-masing orang dipertanggungjawabkan lewat Firman Allah dan dipantau oleh pemimpin rohani (Lih. Ibr. 13:17). Bisa dibayangkan bila karunia "bernubuat" digunakan secara sembarangan di luar gereja, bukankah hal ini berpotensi untuk disalahgunakan?

Ketiga, kehidupan berjemaat di dalam gereja, akan membantu kita untuk tetap berada di dalam kebenaran. Anda akan memiliki saudara-saudara seiman yang dengan penuh kasih dan perhatian selalu siap mengingatkan dan menolong apabila Anda menyimpang dari kebenaran. Sudahkah Anda mengambil bagian dalam pelayanan di dalam gereja?

REFLEKSI DIRI
1. Mengapa Tuhan ingin setiap orang percaya melayani di dalam gereja?
2. Apakah Anda sudah terlibat pelayanan di dalam gereja dimana Anda beribadah? Bila belum, hal apakah yang masih menghalangi Anda untuk mengambil bagian dalam membangun tubuh Kristus (gereja)?

YANG HARUS DILAKUKAN
Ambillah keputusan untuk melayani di dalam gereja lokal tempat Anda beribadah. Tertanamlah di dalamnya dan izinkan Tuhan membentuk pribadi Anda menjadi murid yang dewasa melalui pelayanan di dalam gereja.

HIKMAT HARI INI
Dengan melayani di gereja, itu berarti kita bersedia untuk dibentuk Tuhan, kita mau bertumbuh di dalam Tuhan dan juga kita mau membangun Tubuh Kristus.


LEA PUNG CINTA MANTAP APA



How are you today...?
Nats: ayat 30
Kejadian 29:31-35

Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul. (Kejadian 29:31)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 14-16

Usianya sudah lebih dari setengah abad. Perawakannya tinggi langsing, kulitnya putih, dan parasnya elok. Bisa diduga, ia dulu dipuja banyak pria. Ternyata kisah cintanya tak berjalan mulus. Selama puluhan tahun, suaminya hidup dengan perempuan lain tanpa menceraikannya. Kini suaminya kembali padanya. Tidak lagi dengan dompet yang tebal. Tidak lagi dengan tubuh yang gagah. Ya, tubuh sang suami telah digerogoti kanker dan tabungannnya menipis. Namun, ibu itu bersedia merawat suaminya sampai sang suami meninggal dunia.

Lea pun mengalami ujian berat dalam pernikahannya. Bayangkan. Pada hari pertama saja sang suami, Yakub, merasa dibohongi karena bukan Rahel yang disuntingnya. Belum lagi, ia tetap harus mendampingi Yakub dan menyaksikan laki-laki itu bekerja keras demi mempersunting perempuan lain. Kemudian, ia juga harus hidup berdampingan dengan Rahel, perempuan yang lebih dicintai oleh suaminya. Kita tentu maklum jika Lea merasa tertolak dan batinnya tertekan.

Dalam era ketika banyak rumah tangga gagal akibat maraknya perceraian, Lea dapat dijadikan cermin ketegaran dalam pernikahan. Tentu saja, dalam konteks masa kini, kita bukan hendak menyokong budaya poligami. Yang hendak disoroti adalah kekuatan cinta dalam memelihara keutuhan keluarga. Ya, kita dapat menduga, yang membuat Lea sanggup bertahan tentulah cintanya yang kuat terhadap sang suami. Tuhan antara lain memberkatinya dengan mengaruniakan anak-anak, anak-anak yang nantinya menjadi leluhur bangsa Israel.

Happy sunday guys...
Papua, 18 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 17 Maret 2018

MUSUH YANG SESUNGGUHNYA


How are you today....?
Nats: 12
Efesus 6:10-20

... perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi… melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 11-13

Pasukan Yunani, setelah mengepung Troya selama sepuluh tahun tanpa hasil, membuat kuda-kudaan raksasa dan mengisinya dengan prajurit pilihan. Mereka lalu pura-pura berlayar pergi. Warga Troya menganggap patung kuda itu sebagai trofi kemenangan dan menyeretnya ke dalam benteng. Malamnya, prajurit Yunani keluar dari perut kuda, membukakan gerbang bagi prajurit lain yang menunggu di luar, dan menaklukkan Troya.

Kita orang percaya juga hidup dalam peperangan. Bukan peperangan fisik, tapi peperangan rohani yang tak kelihatan. Musuh kita digambarkan sebagai para penguasa, kuasa dunia yang gelap, dan roh-roh di udara. Mereka sangat jahat dan licik, dengan penuh tipu daya dapat menyusup ke dalam benteng pertahanan orang percaya untuk merusak kesatuan dan mencemari kesucian hidup orang beriman. Mereka menyerang dan membengkokkan lembaga yang dipandang sakral (seperti perkawinan, gereja, pengadilan), profesi yang dianggap mulia (seperti guru, pendeta, dokter, hakim), dan nilai-nilai kebajikan yang luhur.

Tuhan sudah menyediakan perlengkapan senjata rohani yang lengkap dan penuh kuasa (ay. 13-16) untuk menghadapi tipu daya musuh. Kita perlu berdiri teguh dalam kemenangan yang telah diraih Kristus, menggunakan pedang roh, yaitu firman Tuhan, dan bersandar pada Allah dalam doa (ay. 10, 17, 18). Anugerah-Nya memampukan kita untuk hidup sebagai manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef. 4:24).

Jayapura, 17 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Jumat, 16 Maret 2018

PERKATAAN IMAN


How are you today...?
Nats: ayat 30
Bilangan 13:1-33

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 9-10

Kebanyakan orang merasa penasaran, ingin tahu tentang masa depan. Karena itulah, para peramal, paranormal, dan dukun tetap eksis hingga saat ini. Dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, bangsa Israel juga ingin tahu tentang masa depan mereka. Mereka sudah mendengar tentang Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan susu dan madu. Tuhan sendiri yang menyuruh mereka mengintai negeri itu, supaya mereka dapat mempersiapkan diri untuk mendudukinya.

Musa mengutus dua belas orang pilihan untuk tugas itu. Selama 40 hari, mereka menyaksikan negeri yang sama, kota-kota berkubu yang sama, manusia raksasa yang sama. Tetapi, sikap mereka berbeda. Sepuluh pengintai menyimpulkan, lebih baik mereka tidak memasuki negeri itu karena mereka hanya seperti belalang di hadapan bangsa itu. Laporan tersebut memicu umat Israel untuk memberontak. Mereka bersiap mengangkat pemimpin lain untuk membawa mereka kembali ke Mesir.

Berbeda dengan mereka, Yosua dan Kaleb memandang dengan mata iman. Mereka berpegang teguh pada janji Tuhan sehingga berani berkata bahwa mereka pasti akan menang. Tuhan menghukum kesepuluh pengintai itu dengan kematian. Sebaliknya, Yosua dan Kaleb ikut masuk ke Tanah Perjanjian itu.

Kekhawatiran tentang masa depan dapat menghancurkan iman kita. Karena itu, tetaplah berpegang pada janji Allah, dan percayalah kepada-Nya. Janganlah berfokus kepada masalah; berfokuslah kepada Dia yang jauh lebih besar dari segala sesuatu yang kita khawatirkan. Dia pasti menolong kita!

Papua, 16 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id

Kamis, 15 Maret 2018

TRUE FATHER


How are you today....?
Nats: 13
Kejadian 7

Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 7-8



Paus Yohanes XXIII pernah berkata, ”Seorang ayah bisa dengan mudah memiliki anak. Jauh lebih sulit bagi seorang anak untuk bisa memiliki ayah yang sejati.” Sebuah pernyataan yang menggelitik, tetapi diam-diam kita benarkan. Memang, sekadar menjadi ayah sangat berbeda dengan menjadi ayah sejati. Ayah sejati mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri sejak ia memiliki anak. Ayah sejati mendampingi dengan kasih saat sang anak tertatih belajar menjalani hidup. Ayah sejati tak hanya mempersiapkan warisan duniawi, tetapi menurunkan iman yang membawa pada hidup kekal.

Sebagai ayah, Nuh menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang mengarahkan hidup seluruh keluarganya. Walau dunia tempat tinggal mereka sudah begitu kacau karena kejahatan dan ketidaktaatan, Nuh tetap bertahan hidup benar dan tidak bercela (Kej. 6:9). Tentu itu bukan hal mudah baginya. Namun ia sanggup melakukannya, karena ia bergaul karib dengan Tuhan. Tak heran ia mendapat kasih karunia istimewa dari Tuhan. Dan, tak berhenti di situ saja. Ia menurunkan kepercayaannya itu kepada seluruh keluarganya. Buktinya, di tengah masyarakat yang bersikeras tak mau mendengar peringatan Nuh, istri, anak, dan menantunya masih mau percaya dan mengikutinya. Dan, ketika mereka mengikuti pimpinan Nuh, mereka pun selamat dari kebinasaan (Kej. 7:23).

Para ayah, di tangan Anda ada mandat Tuhan untuk memimpin keluarga Anda pada kehidupan sejati dalam Kristus. Hiduplah karib dengan Tuhan, maka seluruh keluarga Anda akan mengikuti dengan rela, percaya, dan sukacita.

Jayapura, 15 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Rabu, 14 Maret 2018

OBSERVASI DAN IMAN


How are you today....?
Nats: 10
Amsal 9:1-10

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 4-6

Banyak dari kita yang dididik dengan sistem yang memisahkan antara observasi ilmiah dan iman. Kita diajarkan bahwa planet bergerak karena gaya gravitasi. Titik! Tidak diajarkan bahwa pergerakan planet tersebut berlangsung karena ada Pribadi Ilahi yang mengatur alam semesta.

Pola pikir semacam ini selanjutnya membentuk cara pandang kita terhadap hal-hal di sekitar kita. Kita terbiasa mengobservasi kejadian di sekitar kita hanya berdasarkan pada apa yang terlihat, tanpa mengkaitkannya dengan iman.

Sikap ini sebetulnya tidak sesuai dengan apa yang kita baca dalam perikop Alkitab hari ini. Di situ dikatakan bahwa untuk memperoleh pengetahuan dan hikmat, takut akan Tuhan adalah syarat mutlaknya (ay. 10). Ini berarti pengetahuan yang benar sebetulnya hanya bisa didapatkan di dalam iman. Ketika sebuah fakta diobservasi terlepas dari iman, banyak hikmat dan pengetahuan yang hilang begitu saja.

Mari kita ambil contoh proses penerbitan suatu buku renungan yang sedang Anda baca. Sepintas lalu tampaknya tidak ada yang spesial di sana. Tetapi, kalau kita observasi proses tersebut dalam iman, kita menemukan bagaimana Allah menginspirasi para penulis, memberi hikmat bagi redaksi dalam penyuntingan, menyediakan penerbit, menjaga selama proses pengiriman sampai renungan ini tiba di tangan Anda. Kita mendapati betapa Allah bekerja dalam segala hal dan betapa kita bergantung satu sama lain. Kita juga melihat betapa banyak hikmat yang bisa kita peroleh ketika kita mengobservasi sesuatu dalam iman.

Jayapura, 14 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Selasa, 13 Maret 2018

MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN


How are you today....?
Nats: 21
Roma 12:15-21

Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 1-3

Seoarang sahabat bersaksi, Sekian tahun yang lalu saya dihina oleh orang yang akan menyewakan rumahnya kepada kami sekeluarga. Sebenarnya, pemicu masalahnya adalah kesalahan komunikasi antara dia dan istrinya. Namun, ia tidak mau mengakuinya dan malah merendahkan saya. Saya keluar dari rumahnya sambil mendoakan hal-hal yang jelek baginya. Saya pergi dengan perasaan terluka dan tersiksa.

Namun dalam kesaksian itu di dia lanjut menceriatakan, di beberapa tahun kemudian, saya kembali difitnah oleh seorang ibu yang akan melanjutkan kontrakan rumah kami. Bedanya, kali ini saya dapat berdoa dengan tulus, agar ia dapat akur dengan suaminya dan berbahagia. Setelah berdoa seperti itu, saya tidak lagi merasa sakit hati kepada ibu itu, malah menjadi bersemangat dan bersukacita.

Guys.... Tidak jarang kita berpikir bahwa kita sebaiknya berdiam diri saja saat dianiaya atau diperlakukan dengan jahat oleh orang lain. Kita tidak perlu membalas kejahatan itu. Firman Tuhan mendorong kita untuk melangkah lebih jauh. Kita diperintahkan untuk melawan kejahatan dan mengalahkannya. Bukan dengan membalas berbuat jahat, melainkan dengan berbuat baik pada si pelaku kejahatan.

Jika kita melawan kejahatan dengan kejahatan, berarti kejahatan semakin berkembang. Sekalipun tampaknya ada yang menang, sesungguhnya kejahatan hanya mendatangkan siksaan dan penderitaan bagi semua pihak. Untuk memadamkan kejahatan, kita harus menggunakan penangkalnya: kebaikan. Ketika kita memilih untuk melawan kejahatan dengan mengampuni dan mengasihi pelakunya, sukacita dan damai sejahtera akan merebak.

Jayapura, 13 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1

Senin, 12 Maret 2018

SECOND CHANCE


How are you today...?
Nats: ayat 39
Kisah 15:35-41

Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 32-34

Yohanes Markus telah terbukti gagal dalam pelayanan. Ia pernah melayani bersama Paulus dan Barnabas, lalu meninggalkan mereka (Kis. 13:13). Beberapa waktu kemudian, ketika Paulus dan Barnabas hendak mengunjungi kembali jemaat yang mereka rintis, Barnabas hendak mengikutkan Markus, yang adalah kemenakannya sendiri (Kol. 4:10). Paulus tidak setuju. Akibatnya terjadi perselisihan tajam antara Paulus dan Barnabas. Tim mereka pecah, namun pelayanan tetap berjalan.

Bertahun-tahun kemudian, Markus terbukti menjadi seorang pelayan yang setia. Paulus sendiri, yang pernah menolaknya, merasakan bahwa pelayanan Markus penting baginya (2 Tim. 4:11). Markus menjadi penolong bagi Paulus pada masa tuanya. Petrus sendiri menyebut Markus sebagai anaknya (1 Ptr. 5:13). Bahkan, Markus juga meninggalkan sebuah warisan sangat berharga bagi semua orang percaya, yaitu tulisannya yang termaktub menjadi “Injil Markus” di dalam Alkitab. Markus meraih kesempatan kedua yang diberikan Barnabas dan membuktikan diri sebagai murid Kristus yang gemilang.

Setiap orang pasti pernah gagal di berbagai bidang: studi, karier, relasi, pelayanan, dll. Namun, kegagalan bukanlah menjadi akhir. Tuhan tidak akan membuang Anda, melainkan memberi Anda kegigihan untuk bangkit kembali. Akhir perjuangan Anda ditentukan oleh seberapa gigih Anda berjuang membalikkan keadaan: dari seorang pecundang menjadi pemenang, dari seorang yang gagal menjadi sukses, dari seorang yang mengecewakan menjadi seorang yang menginspirasi.

Papua, 12 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id  

Minggu, 11 Maret 2018

KELUARGA YANG BERKARYA BAGI LINGKUNGAN









MENOLAK


How are you today...?
Nats: ayat 13
Kejadian 23:1-20

Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana. (Kejadian 23:13)

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 29-31

Pasangan Jokowi-Ahok sukses dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012. Untuk merayakannya, tim relawan memberikan kejutan kepada Jokowi. Mereka mengumpulan sumbangan untuk membelikan mobil baginya. Akan tetapi, Jokowi memutuskan untuk menolak pemberian tersebut. Menurut saya, ada pertimbangan mendasar yang melandasi penolakannya tersebut.

Peristiwa itu mengingatkan saya pada sikap Abraham ketika Sara meninggal dunia. Ia ingin memakamkan istrinya di tempat terbaik, yaitu di Gua Makhpela milik Efron bin Zohar orang Het. Meskipun Tuhan sudah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menduduki Kanaan, dengan rendah hati ia sujud kepada bani Het dan bermaksud membeli gua itu dengan harga penuh. Sebaliknya, para pemimpin bani Het, yang sangat menghormati Abraham dan menganggapnya sebagai raja agung, dengan sukarela hendak menghadiahkan tanah itu. Abraham menolak pemberian itu. Ia ingin memakamkan istrinya dengan sebaik mungkin tanpa membebani pihak lain. Kelak tanah itu menjadi makam keluarga bagi Abraham, Ishak, dan Yakub, para leluhur Israel.

Saat kita sukses atau menempati kedudukan tinggi, barangkali ada orang yang menunjukkan perhatian khusus dengan menawarkan hal-hal yang sangat berharga. Sebelum menerimanya, pertimbangkanlah dengan sungguh-sungguh, apakah hal itu tidak berlawanan dengan prinsip yang kita pegang. Apakah kita dapat menerimanya dengan hati nurani yang murni? Apakah kita tidak sedang menyalahgunakan kedudukan demi kepentingan pribadi?

Hapy snday guys...
Papua, 11 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id

Sabtu, 10 Maret 2018

SELALU BERSUKACITA


How are you today...?
Nats: ayat 4
Filipi 4:1-9

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 28

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi adalah salah satu surat yang ditulisnya di penjara. Meskipun dalam keadaan terpenjara, ia membangkitkan iman jemaat untuk tetap bersukacita. Jeruji penjara tidak mampu mengungkung sukacita orang percaya. Tidaklah mengherankan jika surat Filipi ini kemudian terkenal sebagai “Surat Sukacita”.

Sukacita yang dimiliki orang beriman berasal dari dalam, merupakan buah Roh (Gal. 5:22), yang berarti dikerjakan oleh Roh Allah sendiri. Sukacita ini tidak terkendala oleh situasi dan kondisi apa pun di luar dirinya. Karena itulah, orang-orang percaya yang menderita masih mampu menghibur orang lain. Dalam kondisi Anda sekarang, bagaimana Anda dapat membagikan sukacita kepada orang lain?

Papua, 10 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id

Jumat, 09 Maret 2018

KEJUJURAN MENDATANGKAN BERKAT


How are you today....?
Nats: 11
Amsal 11:1-11

Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. (Amsal 11:11)

Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 24-27

Ketika sampai di rumah, seorang pensiunan di kota Braunschweig, Jerman sangat terkejut. Ia membeli daging seharga Rp69.000,00, namun ternyata kantong yang dibawanya pulang berisi uang sebanyak Rp24.700.000,00. Rupanya secara tak sengaja pegawai toko memberinya bungkusan yang salah. Segera ia menelepon polisi dan mengembalikan uang itu. Sebagai imbalan atas kejujurannya, ia mendapatkan hadiah sekeranjang sosis dan uang Rp1.200.000,00.

Firman Tuhan menyatakan bahwa kejujuran bukan hanya bermanfaat untuk orang yang bersangkutan, namun meluas ke lingkungan tempat tinggalnya. Tindakan yang jujur bersumber dari hati yang tulus (ay. 3), kesediaan untuk mempraktikkan kebenaran, dan penghargaan pada proses kerja yang berbuah langgeng. Orang fasik, sebaliknya, mengejar hasil yang melimpah secara manipulatif (ay. 1). Kejujuran mendatangkan berkat; kefasikan merusak masyarakat.

Komunitas apa pun tidak mungkin berkembang menjadi maju dan nyaman untuk didiami jika tidak dibangun di atas dasar kejujuran dan ketulusan warganya. Menurut sebuah survei, keunggulan suatu negara dan kepuasan warganya tidak ditentukan oleh kekayaan alam yang mereka miliki. Penentunya adalah bangunan relasi masyarakat yang berlandaskan kejujuran, kerja keras, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintahan dan penegak hukum, serta adanya penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Anda rindu bangsa ini menjadi bangsa yang unggul? Sebagai orang beriman, kita dapat berperan dengan mengedepankan kejujuran dalam berkarya.

Jayapura, 9 Maret 2018
Salam dahsyat & semangat!
Ps. Gelphy Nartha

Silahkan download aplikasi di bawa ini.
Semoga menjadi berkat buat kita semua.
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.itant.gia.gelphynartha

https://gelphyministry.blogspot.co.id/2017/09/tidak-sadar-tuhan-hadir.html?m=1